Kota yang dikelilingi oleh pegunungan.
Udarapun sudah terasa dingin menusuk jantung kota.
Kendara'anpun masih ramai lalu lalang dijalan raya, dengan plat kendara'an yang berbeda-beda kota, karena sebagian masyarakat jawa barat banyak yang mengadu nasib dikota Bandung(paris van java).
...............
Ke esokan harinya nandi yang sudah berjanji bahwa hari ini dia akan mengantar Sindi untuk mengambil STNK.
Nandi kini lagi duduk diteras depan rumahnya, dengan sperti biasa secangkir kopi selalu menemani didalam kesendiriannya.
''Nandi ko bengkelnya belum di buka sudah siang begini.'' Kata pak dirman.
''Nanti aja pak, ku lagi ada janji sama temen.'' Jawab Nandi.
''Ooh begitu.'' Ucap pak dirman.
''E'eeh pak nanti kalau ada kamal dan hasan, suruh buka aja, kuncinya ada dilaci meja dekat rak tv.'' Ucap Nandi.
''Iya nanti bapak bilangin pada astuti.'' Ucap pak dirman.
Kini jam yang menempel di dinding, sudah menunjukan pukul 9:30 menit, Nandipun mulai mengeluarkan motornnya lalu dpanaskan terlebih dahulu.
Setelah itu Nandipun mulai menaiki motornya, dengan menarik gas, kini motor yamaha Rk king sudah melaju meninggalkan gang si'iran, setiba dipertiga'an Nandi Belok kekiri, dengan tujuan kerumah Sindi.
Tidak lama kemudian Nandi telah tiba didepan rumah tembok Minimalis yang sederhana.
Nandi terus mematikan motornya dengan memutarkan kunci kontaknya kekiri, terus berjalan menaiki trapan teras depan.
''Tok tok tok, Assalam mu'alaikum.'' Nandi mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
''Wa alaikum salam' terdengar dari dalm menjawab, lalu pintupun terbuka
''Eeh nak nandi ya, yang dulu mengantarkan Sindi.'' Kata seorang wanita setengah abad.
''Iya bu, Sindinya ada?.'' Tanya Nandi.
''Ada dikamar lagi ganti baju, sebentar ya ibu panggilin.'' Ucap ibunya sindi.
''Ooh iya Bu, terima kasih.'' Kata Nandi.
Si ibu pun lalu masuk lagi kedalam rumah untuk memanggil anaknya Sindi.
''Sin sindi.'' Panggil si ibu.
''Iya bu.'' Jawab sindi.
''Diluar ada nak Nandi.'' Kata si ibu.
''Ooh iya tunggu sebentar.'' Jawab sindi.
Ibunya Sindi lalu keluar, menyampaikan apa yang dikatakan anaknya Sindi.
''Nak Nandi, tunggu dulu sebentar, sindinya lagi berdandan dulu.'' Ucap Ibunya sindi.
''Iya bu, ku tunggu.'' Jawab Nandi.
Tidak lama kemudian Sindi keluar.
''Aa sudah lama nunggu ya.'' Ucap Sindi.
''Belum ko, baru aja datang.'' Jawab Nandi.
''Berangkat sekarang aa.'' Kata Sindi.
''Lebih cepat lebih baik sin.'' Jawab Nandi.
''Oke siaap, ku pamit dulu sama ibu ya.'' Ucap sindi.
''Ya iya itu perlu atuh, kemanapun kamu pergi, itu penting pamit sama orang tua.'' Ucap Nandi.
''Iya Aa, terima kasih Aa sudah perhatian sama aku.'' Jawab Sindi.
Sindi lalu masuk lagi kedalam rumah, untuk berpamitan sama ibunya.
''Bu bu.'' Panggil Sindi.
''Iya sindi, ada apa?.'' Tanya ibunya.
''Ku pamit dulu ya bu.'' Ucap sindi sambil mencium tangan ibunya.
''Iya hati-hati di jalan, jaga kesehatan.'' Jawab ibunya.
Selepas itu sindipun langsung keluar rumah lagi, yang di ikuti oleh ibunya.
''Nak Nandi, hati-hati ya jaga keselamatan, awas jangan ngebut" bawa motornya.'' Ucap Ibunya Sindi.
''Iya bu terima kasih, insa allah ku akan selalu hati-hati, saya tinggal dulu ya Bu.'' Ucap Nandi
''Iya, nak Nandi, semoga lancar.'' Jawab ibunya Sindi.
''Aamiiin.'' Kata Nandi.
Sesudah itu Nandi pun mulai menyalakam motornya, dan Sindi duduk di jok belakang Nandi.
Nandi mulai menarik gasnya pelan-pelan, bersama'an dengan kaki kiri menekan porseneleng dan membuka kopling perlahan.
Kini motor mulai melaju dijalan ketupat, dan Sindi mulai berpegangan pada Nandi, Betapa Bahagianya hati Sindi saat itu, karena sudah dua kali dibonceng oleh lelaki yang ia sukai.
''Aa jangan kenceng-kenceng atuh, ku takut.'' Ucap Sindi.
''Ini cuma jalan biasa sin, delapan puluh juga gak ada, noh lihat jarum dikilo meternya.'' Jawab Nandi.
''Iya, tapi perasa'an ko cepet amat sih aa.'' Kata Sindi.
''Cuma perasa'anmu aja kali sin.'' Ucap Nandi.
''Sebentar lagi sampe sin.'' Kata Nandi.
''Iya aa.'' Jawab sindi singkat.
.......
Tidak lama kemudian Nandi dan Sindi sudah sampai didepan halaman kapolres.
Nandi langsung turun dari motornya dan berjalan masuk yang di ikuti oleh Sindi.
Setibanya didalam.
''Assalamualaikum Pak supardi.'' Ucap Nandi.
''Wa alaikum salam, waah Nandi suryaman, ada apa nih.'' Tanya pak supardi.
''Ini pak, mau ngambil Stnk yang diperbarui itu, katanya hari ini suruh di ambilnya.'' Kata Nandi.
''Ooh iya, yang punya saudaramu itu.'' Kata pak supardi.
''Iya pak, yang waktu itu hilang kena jamret.'' Kata Nandi.
''Iya iya, sebentaar ya, silahkan duduk dulu nak nandi.'' Kata pak Supardi.
''Iya pak terimakasih.'' Jawab Nadi.
Nandi dan Sindi terus duduk dikursi yang sudah di sediakan.
''Aa ko bisa kenal sih sama pak supardi?.'' Tanya Sindi.
''Ya tadinya hanya kebetulan Saja sih.'' Jawab Nandi.
''Kebetulan bagaimana maksud aa.'' Kata Sindi.
''Ya kebetulan ketemu disini.'' Ucap Nandi.
''Iiih Aa mah.'' Ucap Sindi.
........
Setelah itu, pak Supardi memanggil Nandi, menyerahkan Stnk yang telah diperbarui, karena hilang kena jamret waktu itu.
Setelah Beres.
Nandi dan Sindi keluar dari dalam kanator kapolres, menuju pada sebuah motor yang terparkir dihalaman depan.
''Sin lo mau langsung pulang, apa mau main dulu kerumah gua.'' Ucap Nandi.
''Astutinya ada di rumah gak kira-kira.'' Ucap Sindi.
''Sekarang Astuti jarang keluar rumah, beda dengan dulu yang suka maiiin aja terus sampai ibu pusing mikirin Astuti, tapi sekarang alhamdulilah mendapat hidayah.'' Ucap Nandi.
''Ya bagus atuh aa, kan namanya manusia, tidak selamanya jelek, begitupun sebaliknya yang baik juga pasti pernah melakukan suatu kesalahan.'' Jawab Sindi.
''Widiiiih, kata-katamu sin seperti seorang pujangga, tapi iya Sin apa yang lo katakan itu benar.'' Ucap Nandi.
''Iiih aa ngeledek deh.'' Ucap sindi sambil mencubiit pinggang Nandi.
''Aaawww, iiih sakit tau.'' Ucap Nandi.
Nandi lalu menghidupkan motornya, dan sindi duduk dijok belakang Nandi.
Kini motor mulai berjalan keluar dari kantor kapolres.
''Mau kerumah gua atau kerumah lo sin?.'' Tanya Nandi.
''Tau aa bingung.'' Jawab Sindi.
''Uluuuuuh, sekarang gua yang tambah bingung sin.'' Kata Nandi.
''Ko aa yang bingung sih.'' Ucap Sindi.
''Ya jelaslah gua bingung, ini motor mau kemana tujuannya.'' Jawab Nandi.
''Hehehee, ooh iya maap deh aa, jadi pingin ketawa nih gue.'' Ucap Sindi.
''Ketawalah sepuasnya, hahahaha.'' Ucap Nandi
''Iiiih Aa ketawanya gitu amat sih.'' Kata sindi.
Sudah pasti belum lo sin mau pulang kerumah, apa mau ikut kerumah gua.'' Ucap Nandi.
''Mau ketempat aa aja, sekalian mau main sama astuti.'' Ucap Sindi.
''Oke kalau begitu.'' Jawab Nandi sambil menarik gasnya kembali.
Suara motorpun sudah terdengar nyaring ditelinga.
Dan sindi terus bepegangan erat pada Nandi seperti ketakutan.
''Duh haus nih gua, noh didepan ada es kelapa muda, kaya seger banget.'' Kata Nandi berkata dalam hati.
Motorpun kini sudah mengarah ke kiri, setelah tiba disebuah lesehan Nandipun menghentikan lajunya motor.
''Lah ko berhenti aa.'' Ucap sindi.
''Gua haus nih, ya sudah turun, kita miniumm es kelapa dulu, kayanya seger nih.'' Ucap Nandi.
''Bang es kelapa dua ya.'' Ucap Nandi.
''Okee, yang biasa apa yang utuhan?.'' Tanya tukang es kelapa.
''yang kelapanya masih utuh bang.'' Jawab Nandi.
''Oke.'' Kata tukang es kelapa.
Tukang es kelap, lalu mengupas kelap hijau dua biji, dan air dituangin kedalam dua gelas besar dan kelapanya yang masih muda dikerokin dan disatukan dengan airnya itu.
''Pake pemanis tidak bang?.'' Tanya tukang es kelapa.
''Tidak usah bang, begitu aja.'' Ucap Nandi.
Tidak lama kemudia abang tukang es kelapa mengantar pesanannya Nandi kemeja yang sudah tersedia.
''Ini bang pesanannya.'' Kata tukang es kelapa.
''Iya terima kasih bang.'' Jawab Nandi.
''Ayo sin diminum es kelapanya.'' Kata Nandi.
''Iya aa terima kasih.'' Jawab Sindi.
Nandi dan sindi duduk sebangku ditempat es kelapa muda, sindi terus memandang wajahnya Nandi sambil menyiripit air es kelapa itu, nampak dipandangan sindi tersimpan sebuah rasa suka pada nandi, tapi yang dilihatnya sangat asik dengan hisapan sebatang roko.
''Aa Nandi kau sangat tampan dan senyumu membuat aku tidak bisa jauh darimu.'' Kata Sindi didalam hatinya.
Disaat mereka lagi asik menikmati es kelapa muda sambil bercanda, tiba-tiba terdengar suara tukang es kelapa muda seperti sedang memarahi seseorang.
''Mas boleh minta air kelapa sedikit saja, nenek sangat kehausan.'' Kata seorang nenek sambil memegang tongkat.
''Iih tidak bisa nek, saya juga dagang pake modal, sana pergi, kalau tidak punya duit diam saja dirumah.'' Kata tukang es kelapa.
Nandi langsung membalikan badannya, dan tidak tega melihat nenek tersebut.
''Bang kasih, masa cuma air sedikit saja abang tidak mau berbagi.'' Kata Nandi.
''Tidak bisa bang, saya juga pake modal, lagian kalau dikasih suka kebiasaan.'' Jawab tukang es kelapa.
Nandi langsung nyamperin nenek tersebut.
''Nek nenek haus, pingin minum?.'' Tanya Nandi.
''Iya nak, nenek haus banget, mau beli nenek tidak punya duit.'' Jawab si nenek.
''Ya sudah, Bang bikinin nenek ini kelapa muda, tapi jangan pake es, nanti gua yang bayar.'' Ucap Nandi.
''Baik bang.'' Kata tukang es kelapa.
''Sebebtar ya nek, lagi dikupas dulu.'' Ucap Nandi.
''Terima kasih nak, sungguh mulia sekali hatimu, kamu baik diluar dan didalam.'' Jawab si nenek tersebut.
''Makud nenek, diluar dan didalam bagaimana?.'' Nandi bertanya.
''Iya diluar wajahmu kasep ngalempereng koneng, didalam hatimu sungguh mulia.'' Jawab Si nenek.
''Iiih nene bisa aja, alhamdulilah allah sudah memberi ini semua padaku, dan ini juga cuma titipan nek.'' Kata Nandi.
''Nih bang kelapa mudanya.'' Kata tukang es kelapa sambil memberikan kelapa muda yang dibungkus pake plastik bersama satu sedotan.
''Ini nek air kelapanya, sekarang nenek mau kemana.'' Ucap Nandi sambil memberikan pesanannya pada sinenek.
''Nenek mau pulang nak, terima kasih ya nak, semoga allah menggantikan apa yang kamu berikan pada nenek berlipat-lipat.'' Ucap si nenek sambil melangkah pergi.
''Hati-hati nek.'' Teriak Nandi, karena sinenek sudah berjalan agak jauh.
Nandi langsung masuk lagi kedalam menghampiri sindi.
''Aku salut padamu aa, ternyata apa yang dibilang nenek tadi benar, aa baik didalam dan diluar.'' Ucap Sindi.
''Ya gua kasihan sin, ngerasa pada nenek gua sendiri, ya selagi ada ya gua bisa berbagi, tetapi kalau lagi gak ada ya harus gimana lagi.'' Jawab Nandi.
''Ooh ya kita cabut yo Sin, gua ada Janji, akan ada tamu yang mau datang hari ini.'' Ucap Nandi.
''Ayo, lagian kita sudah lama juga kita berada disini.'' Jawab Sindi.
''Bang berapa semua, termasuk sama yang nenek tadi.'' Kata Nandi.
''semua 36000, bang.'' Ucap tukang es kelapa.
''Ini bang.'' Jawab nandi sambil memberikan uang 50.000.
''Ini kembaliannya bang.'' Kata tukang es sambil memberikan uang kembalian 14000.
.............
Setelah itu Nandi dan sindi keluar menuju kemotornya yang terparkir dipinggiran jalan raya.
Kini motor sudah dihidupkan kembali, dan sindipun sudah duduk dijok belakangnya Nandi.
Kini motor yamaha Rk king sudah melaju lagi dengan suara kenalpot yang menyeramkan bagi yang tidak menyukai kendara'an dua tak.
Setelah motor melaju dijalan kenanga, kini Nandi memasuki play oper dengan lampu sen kanan menyala menuju jalan Delima, motorpun terus melaju dengan asap yang mengepul keluar dari selongsongnya kenalpot.
Disaat Nandi lagi melaju dijalan delima, ada sebuah mobil honda jaz membututi dari belakang dan membunyikan klakson.
Tit tit tit.
''Hai aa, aa Nandi.'' Kata orang yang lagi menyetir mobil Honda jaz itu, sambil membuka kaca depan.
Nandipun langsung menoleh ke arah kanan.
''Waah Niiina.'' Ucap nandi sambil meminggirkan motornya dan berhenti.
Ternyata yang menyetir mobil itu adalah Nina temannya Astuti, adiknya Nandi.
Dan Nina pun keluar dari mobilnya, berjalan menuju Nandi yang lagi berdiri bersama Sindi.
''Bagaimana kabarnya aa nandi, ko gak pernah main kerumah bareng tuti.
''Alhamdulilah kabar baik nin, sebaliknya kabar lo gimana.'' Kata Nandi.
''Alhamdulilah kabar gue juga baik-baik aja.'' Ucap Nina.
''Ooh iya kenalkan ini teman gua.'' Kata Nandi sambil melirik kearah sindi.
''Sindii.'' Kata sindi sambil mengulurkan tangannya.
''Ooh iya, gue nina.'' Kata nina sambil menyambut salamnya dari sindi.
''Ngomong-ngomong kalian ini habis dari mana?.'' Tanya Nina.
''Habis dari kapolres, ambil stnknya sindi.'' Ucap Nandi.
''Oooh gitu, ya iya atuh kalau sama pacar itu harus saling.'' Ucap Nina.
''mungpung gua lagi nyantai aja nin, oh iya, lo mau kemana nin?.'' Tanya Nandi.
''Gue mau ketempatmu, mau ngajak Astuti jalan" biasa mungpung sekarang gue gak ada jadwal kuliah.'' Ucap Nina.
''Ya sudah kalau begitu kita bareng.'' Ucap Nandi.
''Oke.'' Jawab Nina singkat.
Setelah mereka ngobrol dipinggir trotoar jalan, ahirnya nandi, sindi dan nina pun melangsungkan laju kendara'annya, dengan tujuan satu arah yaitu ketempatnya nandi.
Nina sengaja mengikuti Nandi dari belakang, pandangan nina tidak lepas melihatin sindi yang dibonceng dengan kedua tangan sindi berpegangan pada nandi.
''Apa gadis yang bernama sindi itu, kekasihnya aa nandi apa cuma sekedar temen biasa.'' Ucap Nina didalam hati.
''Wajar sih bila aa Nandi suka pada sindi, karena orang nya cantik dan lugu, semua lelaki pasti menyukai pada sindi.'' Batin Nina berkata lagi.
Kini mereka sudah sampai dipertiga'an arah yang mau masuk gang si'iran.
********
Lanjut eps 14
Setelah membaca nopel sikidal sang penolong, jangan lupa tinggalkan jejaknya dengan.
. 👍like
. Comentar
. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting
. ❤ favorit dan 💓 votenya.
Selamat membaca semaga bisa terhibur.
TERIMA KASIH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Orang ganteng....
2023-07-19
1
ketombee
☕👍
2022-07-10
1
Senajudifa
kupikir tadi astuti dpt hadiah...sekalinya dpt hidayah😁😁🙏🙏
2022-06-17
1