Kini mereka sudah sampai dipertiga'an, arah yang mau masuk ke gang si'iran.
Motor yamaha Rk king yang Nandi tumpangi bersama Sindi, dan lampu sennya sudah menyala arah kekiri, yang di ikuti oleh mobil yang Nina setir.
Tidak lama kemudian mereka sudah sampai ditempatnya Nandi.
Nandi mulai nyetandarkan motornya, sedangkann mobil Nina, diparkir pas didepn rumahnya Nandi.
Sesudahnya Nandi pun masuk rumah yang dikuti oleh Sindi dan Nina, sindi dan Nina duduk di sopa diruang tamu.
''De de tuti, ini ada yang mencarimu.'' Ucap Nandi.
''Iya Aa.'' Jawab Astuti sambil keluar dari kamarnya.
''Waaah Ninaa dan teh Sindi, ada apa nih?'' Tanya Astuti.
''Tidak ada apa-apa tut, gue cuma mau main aja.'' Ucap Nina.
''Ooh gitu, terus teh Sindi abis dari mana.'' Ucap Astuti.
''Abis dari kapolres, bareng sama Aa Nandi, ambil Stnk.'' Jawab Sindi.
''Emang kenapa Stnk nya teh Sindi?'' Tanya Astuti.
''Waktu itu gue kan kena jamret, Stnk dan handpon gue raip deh, jadi sekarang gua gak punya hp.'' Ucap Sindi.
''E'eeh gua tinggal kebengkel dulu ya, kalian ngobrol aja sama de tuti.'' Ucap Nandi
''Iya Aa terima kasih.'' Jawab Nina dan Sindi.
..........
Nandipun langsung keluar menuju Bengkelnya.
''Kemana kamal dan Hasan, ko jam segini belum pada datang.'' Gerutu Nandi, sambil membuka Rolling dor.
Nada ring toon di handponnya Nandi kini berbunyi, dan Nandi pun merogoh saku celananya untuk mengambil hp nya.
''Mas bram, iya halo mas.'' Kata Nandi.
''Kang Nandi, Maap nih, jadi bikin kang Nandi nunggu, sebentar lagi ku Otw kesitu ya.'' Ucap Bram ditelpon.
''Oke siap, ditunggu kedatanganmu.'' Jawab Nandi.
''Oke kalau begitu, dah dulu ya, Assalam mualaikum.'' Ucap Bram.
''Wa alaikum salam.'' Jawab Nandi
Sesudah itu, Kamal dan Hasanpun datang, dengan membawa motor Honda CB dan Honda Gl 100 yang telah dimodipikasi.
''Tit tit.
''Waah Kalian payah jam segini baru datang.'' Ucap Nandi.
''Sori di, gua nungguin dagangan dulu, soalnya nyokap gua belanja.'' Ucap Kamal.
''Terus lo san.'' Ucap Nandi.
''Gua bantuin bini dulu nyuci, kasihan.'' Jawab Hasan.
''Widiiih, ternyata lo sayang juga sama bini lo san.''Ucap Nandi.
''Iya dooong.'' Jawab Hasan.
........
Greng greng, Bersamaan itu muncul pula motor Rk king menuju kebengkelnya Nandi.
''Bang bisa betulin motor gua nih.'' Ucap orang baru datang.
''Lah itu motornya nyala, terus apanya yang ruksak kang?'' Tanya Nandi.
''Ininya bang personelengnya patah dan sekalian plat koplingnya mau diganti.'' Jawab Orang itu.
''Oke.'' Jawab Nandi sambil mendorong motor yang mau dibetulin, dan langsung setandar dua dipasang.
Nandi langsung membuka personeleng yang patah, dan diganti dengan yang baru, ditambah plat gesek kopling yang sudah tidak bisa dipake lagi diganti dengan yang baru, sungguh apik dan telatennya Nandi didalam pemasangannya, karena tidak mau mengecewakan para pelanggan.
Disaat Nandi lagi sibuknya bekerja, ada dua orang yang datang dengan motor yamaha Nmax berboncengan, berhenti didepan bengkelnya Nandi.
''Assalam mualaikum.'' Ucap orang tersebut.
''Wa alaikum salam, waah mas bram, gimana kabarnya mas.'' Ucap Kamal.
''Alhamdulilah baik, wah lagi sibuk rupanya kang Nandi?'' Tanya orang itu yang tidak lain adalah Bram wijaya.
''Wah Mas Bram, tunggu ya sebentar tanggung nih sedikit lagi, Mal bikinin kopi, dan sekalian keluarin motornya mas bram yang kemarin itu, ya sudah duduk dulu mas, kang, bentar ya.'' Jawab Nandi.
''Dilanjut kang Nandi nyantai aja, ku juga tidak buru" amat.'' Ucap Bram.
Sementara Kamal mengeluarkan motor Honda GL pro miliknya bram yang sudah beres di modipikasi.
''Wooww keren banget, kayanya seperti baru melihat modipannya, kalau boleh saya tau dimana itu di modipnya mas.'' Kata orang yang motornya lagi dibetulin ikut nimrung.
''Ya disini mas, dibengkel ini.'' Kata Hasan.
''Manntaap, ini baru motor.'' Kata Bram wijaya.
''Coba mas Bram di cek dan di lihat-lihat dulu, barangnya kali ada yang kurang.'' Ucap Kamal.
''Is oke, keren, sesuai dengan pesanan, aku suka.'' Kata Bram sambil mengacungkan jempolya.
Bram wijaya lalu menghampiri motornya yang sudah beres dimodipikasi oleh Nandi dan kawan-kawan, dengan sangat teliti Bram melihat lihat hasil dari kerja'annya Nandi, nampak terlihat diwajah Bram suatu kepuasan dengan kinerjanya Nandi.
''Good, I love your work, senang sekali saya hari ini, melihat cipta karya kang Nandi.'' Ucap Bram.
''Wah, lo tau artinya mal?'' Tanya Hasan.
''Boro-boro, sekolah Smp juga gua tidak tamat, apalagi harus mengartikan wok wokan botten ngertos aku san.'' Ucap Kamal.
''Loh sampean ngerti jowo toh.'' Kata Hasan.
''iyo ngertos aku sitik-sitik, ngarti aing saeutik-saeutik, hahaha.'' Jawab Kamal.
''Dasar nu edan.'' Ucap Hasan.
''Waaah senang berteman dengan kalian, ternyata kalian humoris.'' Ucap Bram.
''Iya mas, Hasan kan pernah ikut audisi Api.'' Jawab Kamal.
''Yang bener mal?'' Tanya Bram.
''Iya, tapi sudah tereleminasi duluan, hahaha.'' Jawab Kamal.
''Boa eben lo mah.'' Kata Hasan.
''Apa tuh eben kang Hasan?'' Tanya Bram.
''Edaan beneran mas, hahaha, giliran gua tertawa.'' Ucap Hasan.
''Sue lo san.'' Kata Kamal.
''Waduuh, maapin teman-teman saya mas, maklum baru lepas dari cisarua.'' Ucap Nandi.
''Hehee tidak apa-apa, malah saya seneng kang.'' Jawab Bram.
Nandipun sudah beres membetulkan motor yamaha RX kingnya.
''Sudah beres kang, Sebentar ya saya coba dulu.'' Kata Nandi sambil mendorong yang habis dibetulin itu keluar, dan langsung dihidupin dan dtarik gasnya.
Greng greng, Nandi mengocok gasnya lalu memasukan giginya, motorpun kini melesat kira-kira dua puluh meter lalu balik lagi.
''Sekarang sudah mantap kang.'' Kata Nandi.
''Jadi berapa kang semuanya?'' Tanya orang itu.
''Plat kopling gesek sama pedal persneleng30.000 dan biaya kerja 20.000 jadi totalnya 50.000 kang.'' Jawab Nandi
''Oke, ini kang, terima kasih ya.'' Jawabnya sambil memberikan uang pas 50.000 rp.
Setelah orang itu pergi, baru Nandi melanjutkan obrolannya dengan Bram, tidak lupa Kamal dan Hasanpun menemaninya.
Secangkir kopi kini telah menemani mereka semua, seripitan kopi dan hisapan dari sebatang roko nampak nikmat sekali, seolah-olah seperti hidup tiada beban.
Bram dan temannya, merasa puas dengan hasil kerjanya nandi.
''Bagaimana mas, ada yang kurang tidak dengan hasilnya''? Nandi mulai melakukan obrolan dengan mengajukan pertanyaan.
''Saya sangat puas, dengan kerja'annya kang Nandi.'' Jawab Bram.
''Terima kasih mas, dan saya juga dibantu sama sahabat-sahabat saya ini.'' Ucap Nandi sambil menunjuk kearah Kamal dan Hasan.
''Ooh, hebat kalian semua, terima kasih ya sudah membuat hati saya merasa puas.'' Ucap Bram.
''Iya sama" mas, tapi ini semua juga, Nandi yang berperan didalm mengatur semua sekejunya mas.'' Jawab Kamal.
''Iya, Kalian orang-orang hebat, sekarang motorku jadi keren, Made in Budak baong asli bandung, hehee.'' Ucap Bram.
''Waah mantap tuh, ku jadi tertarik dengan itu, Di gimana kalau bengkel lo dinamain bengkel budak baong, nanti gua potoin lalu gua uplood dimedsos.'' Ucap Kamal.
''Saya setuju.'' Ucap Hasan sambil angkat jempol.
''Oke, gua sih setuju-setuju aja.'' Jawab Nandi.
Setelah itu Bram mengurus semua biaya administrasi yang masih tersisa, motor yang pertama keluarnya seharga 7 sampai 8 juta'an kini harganya naik drastis menjadi puluhan juta, Nandipun didalam pengerja'annya hampir seminggu.
Kini pembayar sudah dibayar lunas. Nandi pun menyerahkan rincian-rinciannya supaya saling percaya.
Dan tidak lupa pula surat modipikasi yang telah Nandi buat yang sudah direcomendasi dari pihak kepolisian, diserahkan bersama'an dengan pembayaran biayanya yang masih tersisa itu.
''Kang Nandi saya pamit dulu ya, sebelumnya terima kasih banyak atas kerja sama, mudah"an nanti banyak peminat motor yang sama pada datang berlangganan kesini, dan menjadi sebuah bengkel castemer.'' Ucap Bram.
''Aamiiin, sama-sama Mas'', jawab Nandi.
Brampun dan temannya pergi meninggalkan Gang si'iran.
Sementara Nina dan Sindi yang lagi pada ngobrol, nampak terlihat pada mau pergi.
''Ayo tut dan teh Sindi kita jalan, mungpung gue tidak ada jadwal kuliah hari ini.'' Ucap Nina.
''Emang lo mau jalan kemana sih Nin?'' Tanya Astuti.
''Kita jalan ke mol yu, temenin gue, bete gue tinggal dirumah aja.'' Jawab Nina.
''Kalau gue sih oke-oke aja, tapi gue males kalau Nantinya ketemu kaila dan Rina, gue gedek melihat mereka berdua.'' Jawab Astuti.
''Mereka hari ini ada jadwal kuliah, kan beda jurusan sama gue.'' Ucap Nina.
''Ayoo, teh Sindi ayo kita main.'' Ajak Astuti.
''Gimana ya, gue juga pingin sih jalan" tapi gue lagi gak ada duit.'' Jawab Sindi.
''Ooh iya bener teh Sindi, sambil melihat-lihat handpon, siapa tau lagi ada promo.'' Ucap Nina.
''euleuuh-euleuh, apalagi buat beli handpon jajan juga tadi di bayarin Aa Nandi.'' Jawab Sindi.
''Ooh iya Aa Nandi lagi banyak duit tuh, noh lihat Aa Nandi lagi pada ngegajih Aa Kamal dan Aa Hasan.'' Ucap Astuti.
''So tau lo tut.'' Ucap Nina.
''Iya bener, orang yang tadi itu, motornya kan dimodipikasi sama Aa Nandi, dan tadi dia ambil motornya, kalau barang sudah terbang ya duit juga datang, itu pasti.'' Ucap Astuti.
Astuti lalu nyamperin pada Nandi, dengan pura" mau pamitan padahal Astuti mengharapkan Nandi memberinya uang Jajan.
''Aa ku di ajak nemenin Nina ke mol, boleh gak Aa.'' Ucap Astuti.
''Ya boleh aja sih, kalau sama Nina mah, terus Sindi juga ikut?'' Tanya Nandi.
''Iya ama Sindi juga Aa.'' Jawab Astuti.
''Tapi jangan lama-lama ya, Bilangin ama Nina, soalnya ibunya berpesan begitu.'' Ucap Nandi.
''E'eeh ini buat lo jajan, jangan lupa sindi kasih.'' Kata Nandi Sambil memberikan uang jajan 300.000.
''Terima kasih Aa, ku pergi dulu ya.'' Ucap Astuti.
''Iya hati-hati dijalan, pamit pula sama ibu dek.'' Kata Nandi.
''Ya iya atuh Aa.'' Ucap Astuti.
Setelah itu Astuti, tidak lupa pula pamitan pada ibunya, lalu ketiga gadis itu berjalan menuju kesebuah mobil Honda jaz yang lagi diparkir didepan rumahnya pak Dirman.
Kini pintu mobil mulai dibuka oleh Nina, Astuti dan Sindi pun segera memasuki mobil itu.
''Aa Nandi ku pergi dullu ya.'' Kata Nina sambil membuka pintu depan mobilnya.
''Iya Nin, hati-hati ya dijalannya.'' Jawab Nandi.
''Iya Aa, terima kasih.'' Ucap Nina.
Tidak lama kemudian mobil terus melaju, meninggalkan gang si'iran.
Nandi dan kawan-kawan menatap mobil yang telah jauh melaju meninggalkan dirinya.
''Gua mau tanya sama lo di, coba jawab dari hatimu yang paling dalam?'' Kamal bertanya.
''Tanya apa mal.'' Ucap Nandi.
''Di antara cewe yang dua itu, mana menurutmu yang oke.'' Kata kamal.
''Dari segi apanya?'' Tanya Nandi.
''Ya dari segi, kebaikannya, kejujurannya dan dari sipatnya.'' Ucap Kamal.
''Kalau menurut gua, dua-duanya juga baik dan jujur, kalau dari sipatnya Nina sih yang unggul, Nina kebih dewasa dan nyantai orangnya.'' Jawab Nandi.
''Kalau Sindi menurut lo?'' Tanya Hasan.
''Sindi juga baik dan jujur, cuma ada sedikit kekanak-kanakn dan agak cemburuan.'' Jawab Nandi.
''Kalau masalah rupa dan bentuk tubuh, siapa yang menang?'' Hasan bertanya lagi.
''Ah lo san, ada-ada aja, menurut lo siapa?'' Nandi balik bertanya.
''Kalau menurut gua mah, sindi bodynya oke demplon bentuk tubuhnya lebar seperti biola gitu, hehehee.'' Jawab Hasan.
''Dasar lo mata keranjang, inget tuh ama bini.'' Saut Kamal.
''Iiih, kan gua cuma memberi penilaian masalah bodi dan rupa, gimana sih lo mal.'' Ucap Hasan.
''Udah-udah, ko jadi berdebat masalah cewe sih.'' Ucap Nandi.
''Tau tuh. Hasan.'' Ucap Kamal.
''Lo, ko jadi gua yang disalahin sih.'' Jawab Hasan.
Sementara dipertiga'an jalan yang mau masuk ke gang si'iran terdengar kegadugan dari suara-suara orang-orang seperti lagi ada keributan.
Terlihat salah seorang berlari-lari dengan berteriak-teriak memanggil nama nandi.
''Nandi nandi jang nandi....'' Teriak orang tersebut.
''Wah ada apa tuh, bi irah lari" begitu, uluuhhh itu sarungnya malah ditarik keatas lagi.'' Ucap Kamal sambil menutup mukanya.
''Ada apa bi irah demplon, kenap berlari lari begitu?'' Tanya Nandi.
''Hah hah hah, aduh cape, sebentar ya bibi ngumpulin napas dulu.'' Ucap bi irah.
''Iya tenang Bi irah, itu sarungnya jangan ditarik terus ke atas atuh, hahaha.'' Kata Kamal.
''Sabodo teuing ah, ari beukimah ka nini, hah, hah, hah.'' Jawab Bi irah, sambil ngos-ngosan.
''Ada apa Bi?'' Tanya Nandi.
''Itu jang Nandi, Bapakmu, haah aduuh cape pisan.'' Jawab bi irah.
''Kenap dengan bapaku bi.'' Kata Nandi.
''Pak Dirman lagi dikeroyok supir angkot.'' Ucap bi irah.
''Apaaaaahhh.'' Jawab Nandi langsung berlari.
Kamal dan Hasanpun langsung mengikutinya dari belakang.
Sementara pak dirman yang lagi dikeroyok oleh tiga orang supir angkot, masih bisa membela dirinya, karena pak dirman juga bisa pencak silat.
Setibanya ditempat Nandi, Kamal dan Hasan langsung masuk ke kerumunan orang yang lagi menonton pertarungannya pak dirman dan ketiga supir angkot itu.
**************************
Lanjut eps 15
Selamat membaca novel sikidal sang penolong
semoga bisa terhibur, jangan lupa ya tinggalkan jejaknya dengan.
.👍 like
. Comentar
. ⭐⭐⭐⭐⭐ ranting
. ❤ favorit dan votenya juga ya
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Ada masalah....
2023-07-19
1
ketombee
👍☕
2022-07-10
1
Ufika
sindi sindi😅
2022-06-12
1