Selang beberapa menit lampu hijaupun sudah menyala, dan kendara'an yang mau mrnuju jalan delima sudah mulai berjalan, termasuk mobil yang Nina setir kini sudah melaju kembali memasuki jalan delima.
'' Teh Sindi, Mau sekalian gue anterin kerumah lo .'' Ucap Nina.
''Tidak usah Nin, biar Nanti gue sama Aa Nandi aja.'' Jawa Sindi.
''Ciee cieee, sudah ngebet banget rupanya sama abang gue.'' Ucap Astuti.
''Iiiih apa'an sih, bukan begitu, gue kan dari rumah sama Aa Nandi, Nanti bagaimana dengan Aa Nandi pasti marah kalau gue pulang tanpa bilan-bilang dulu.'' Ucap Sindi.
''Ya sudah tidak usah diperdebatkan, ya iya sih, emang benar apa kata teh Sindi.'' Ucap Nina.
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepatnya seiring dengan jarum jam berputar.
Sehingga mereka sudah tiba dipertiga'an jalan yang mau masuk ke gang si'iran, lampu senpun kini sudah menyala kekiri.
Dan Akhirnya sampailah mereka didepan rumah.
Nampak tetlihat oleh mereka Nandi masih sibuk dengan kerja'annya.
''Waaahh, Aa Nandi orangnya ternyata masih sibuk aja kerja, tapi sepertinya Aa Nandi kaya lagi servis barang elektronik gitu.'' Ucap Nina.
''Iya benar Nin, Aa Nandi kan tidak hanya servis motor aja, melainkan merangkap Servis televisi juga, malahan kalau ada yang manggil, dia juga mau pasang-pasang instalasi listrik.'' Ucap Astuti.
''Gue salut lo pada abangmu itu, apa otaknya g puyeng gitu, abis ngebengkel langsung servis Tv, mantap dah.'' Ucap Nina.
Nina pun langsung membuka pintu mobilnya yang di ikuti oleh Astuti, dengan perlahan mereka menginjakan kakinya kebumi.
Terus dari belakang menyusul Sindi, keluar dari dalam mobil
''Assalamu alaikum.'' Ucap Nina.
''Wa alaikum salam, wah kalian sudah pulang, katanya sebentar ko lama, emang jalanan macet.'' Kata Nandi.
''Tadi ada kendala Aa, tasnya Nina dijamret.'' Ucap Astuti.
''Inalilahi, makanya kalau jalan disitu harus waspada, karena disitu banyak para pencopet dan jamret berkeliaran melakukan aksinya.'' Ucap Nandi.
''Tapi sudah berhasil di selamatkan, Alhamdulilah masih ada rijki gue.'' Ucap Nina.
''Alhamdulilah atuh, siapa tuh dewa penolongnya?.'' Tanya Nandi.
''Penolongnya, dewa dan dewi.'' Jawab Nina.
''Maksudnya seorang cowo dan seorang cewe.'' Kata Nandi.
''Iya seorang cowo, pemuda yang bernama doris, dan cewenya bernama Astuti.'' Ucap Nina.
''Astuti, jadi ada dua Astuti dong waktu itu.'' Ucap Nandi.
''Ya cuma satu Astuti, ya adiknya Aa Nandi itu.'' Jawab Nina sambil menunjuk ke arah Astuti.
''Wooww, de tuti hebat juga ya, ya harus begitu kalau sesama kawan harus saling bantu.'' Ucap Nandi.
Dsa'at mereka lagi asik memperbincangkan tentang kejadian penjamretan disebuah moll.
Sebuah motor Honda scoopy datang dan berhenti didepan bengkelnya Nandi.
''Assalamualaikum.'' Ucap orang yang baru datang mengucapkan salam.
''Wa alaikum salam.'' Jawab Nandi.
''Gimana di udah beres belum?.'' Tanya Orang itu.
''Udah siip mang, baru saja beres.'' Jawab Nandi.
''Jadi berapa di?.'' Bertanya orang itu pada Nandi.
''Seratus dua puluh mang, ini rinciannya harga barang yang digantinya.'' Jawab Nandi sambil memberikan kertas.
''Oooh iya, terima kasih di, ma'ap ya kamu jadi ninggalin kerja'an yang lainnya, soal itu si bontot ngambek melulu, katanya ayah cepet dong ambil Tvnya di bang Nandi sudah beres ko, begitu katanya.'' kata si mamang.
''Hehee, Namanya juga anak kecil mang, mungkin takut ketinggalan nonton kartun kali mang.'' Ucap Nandi.
''Ini upahnya, maksih ya.'' ucap Si mamang sambil memberikan uang 120.000 pada Nandi.
''Sama-sama mang, ayo ku bantu, pake setandar dua mang.'' Ucap Nandi sambil mengangkat Televisi keatas jok motor.
''Di ikat mang, itu banyak tali karet dari ban dalam bekas.'' Ucap Nandi.
Setelah beres di ikat, si mamangpun langsung pergi membawa televisi yang baru di service oleh Nandi.
''Di jalan dulu ya.'' Ucap si mamang.
''Iya mang, hati-hati jalannya.'' Jawab Nandi.
Sementara Nina dan Sindi yang masih duduk diteras depan. Dan Nandipun langsung menghampiri mereka.
''Ma'ap ya Nin, tadi penbicara'annya jadi tertunda.'' Ucap Nandi.
''No problem, rileks aja.'' Jawab Nina.
''Tadi kalau gak salah dengar kalian menyebut nama doris?.'' Tanya Nandi.
Obrolan merekapun kini ditemani oleh Astuti yang berjalan pelan sambil membawakan nampan berisi minuman, untuk melicinkan tenggorokan.
''supaya lebih licin ngobrolnya, alangkah baiknya kita minum dulu, nih gue buatin air jerus asli hasil dari kebun.'' Ucap Astuti.
''Nah ini kopi buat Aa Nandi, dan ini buat teh Sindi dan Nina.'' Ucap Astuti sambil memberikan minuman pada Nina dan Sindi.
''Wah de tuti, tau aja kesuka'an abang.'' Kata Nandi.
''Mantul, pas banget dengan cuaca hari ini.'' Ucap Sindi.
''Ooh, i like it, sangat baik untuk imunitas tubuh, tanks ya tut.'' Ucap Nina.
''Sama-sama nin, ayo diminum, teh Sindi ayo diminum.'' Ucap Astuti.
...............
Selepas itu Nina berpamitan untuk pulang karena waktu sudah hampir mau sore, kepulangannya Nina di'ikuti pula Oleh Sindi yang sedang bersiap-siap, Nandipun segera mengeluarkan motor Rx kingnya, teman setianya yang selalu aja mengantarkan kemanapun Nandi pergi.
Greng...greng...greng...
Suara yang yang terdengar dari selongsong kenalpot bersama'an dengan keluarnya asap putih.
Setelah motor dipanasin, Nandipun tidak lupa pamit pada ibunya, yang lagi berada dibelakang rumah yang lagi membantu meringankan kerja'annya pak Dirman suaminya.
''Bu... Bu.'' Panggil Nandi pada ibunya.
''Ada apa Nandi.'' Jawab Bu sari.
''Ku mau mengantarkan Sindi dulu ya.'' Ucap Nandi.
''Iya hati-hati dijalannya, jangan ngebut-ngebut.'' Ucap Bu sari.
Sesudah berpamitan pada ibunya, Nandi pun kini keluar menuju motornya yang masih terus berbunyi.
''Ayo Sin, cepetan takut keburu hujan, noh lihat langit sudah mulai mendung.'' Ucap Nandi.
''Iya bentar atuh Aa, Tuuttt... Tuti.'' Panggil Sindi pada Astuti.
''Iya Teh Sindi.'' Jawab Astuti sambil keluar dari kamarnya.
''Gue pulang dulu ya.'' Ucap Sindi.
''Ooh iya, Hati-hati ya dijalannya.'' Jawab Astuti.
Sesudah itu Sindi naik dan duduk dijok belakang motor Nandi, Sambil menggeber-geberkan gasnya, dengan kaki kiri menginjak personeleng tanda mau masuk gigi, bersama'an dengan tangan kiri membuka kopling, dan motorpun kini sudah jalan meninggalkan gang si'iran.
Nandi terus melaju motornya dengan kencang, Sindipun semakin erat berpegangan pada Nandi.
Kedua tangan Sindi sampai merapat erat dipinggangnya Nandi, Sambil berteriak teriak.
''Jangan Kenceng Aa Nandi, aku takutt aaawwww.'' Teriak Sindi, sambil mencubit pinggangnya Nandi.
''Adaaaww, iiih sakit tau, ku lagi membawa kendara'an nih, Nanti bagaimana kalau celaka.'' Jawab Nandi.
''Iiih jangan atuh Aa.'' Ucap Sindi.
''Ya makanya jangan mencubit pinggang, selain sakit, geli juga tau.'' Ucap Nandi.
''Sin kita mampir dulu yu.'' Kata Nandi.
''Mampir kemana Aa.'' Jawab Sindi.
''Dibaksonya pak Bejo, ibu doyan baso gak?.'' Ucap Nandi. Bertanya.
''Ya suka sih, tapi jangan aah malah jadi ngerepotin.'' Ucap Sindi.
''Tenang aja, mungpung gua lagi ada rijki.'' Jawab Nandi.
Nandi terus melaju motornya, kira-kira jarak 5 meter Nandi menyalakan lampu sennya kekiri, setelah itu Nandi berhenti didepannya tukang bakso, Nandi dan Sindi lalu turun dari moyornya, dan menyimpan helmnya diatas tanki motor, lalu mereka berjalan memasuki warung tukang bakso.
''Assalam mualaikum mas bejo.'' Ucap Nandi mengucapkan salam.
''Wa alaikum salam, haii Nandi, piye kabare sampean.'' Jawab Mas bejo.
''Kabare ape-ape wae mas, mas bakso dua campur, Ojo sue-sue yo.'' Ucap Nandi.
''Hehe, kamu tuh masih saja kaya dulu, tapi ku suka.'' Ucap Mas bejo.
Nandi dan Sindi duduk ditempat yang sudah disediakan, menunggu pesanannya datang.
Tidak lama kemudin mas bejo datang mengantarkan dua mangkok bakso yang telah dipesankan oleh Nandi.
''Pesanan datang, selamat menikmati bakso mas bejo yang enak tiada banding.'' Ucap Mas bejo.
''Matur suwun mas, jadi tidak sabar nih.'' Ucap Nandi.
''Sama-sama, di iki sopo, pacar sampean yo?.'' Tanya mas bejo.
''Oh iya lali, kenalin mas iki kancaku, jenenge Sindi.'' Jawab Nandi.
''kenalin, mas bejo semua juga sudah pada tau.'' Ucap Mas bejo sambil mengulurkan tangannya pada Sindi.
''Sindii.'' Ucap Sindi sambil menyambut salam dari mas bejo.
'' Ya sudah, ku tinggal dulu ya, lagi banyak langganan nih.'' Ucap Mas bejo.
''Iya Mas.'' Jawab Nandi.
Suasana ditempat jualan baksonya mas bejo sangat ramai oleh pelanggan yang keluar masuk.
Mas bejo dengan sangat sibuk melayani para pembeli yang terus berdatangan.
Sedangkan Nandi dan Sindi lagi asik menikmati semangkok bakso mas bejo yang enak tiada banding.
''Ooh iya lupa, minumnya Sin, Sebentar ya gua ambil dulu teh botol.'' Ucap Nandi sambil melangkah ke arah lemari pendingin, dan di ambilnya dua buah teh botol merek teh sosro.
''Ini minumnya Sin.'' Ucap Nandi.
''Terima kasih Aa, ini juga ada ko air putih.'' Jawab Sindi.
''Ya beda atuh, oh iya, bokapmu kemana sih ko setiap kesitu gua tidak pernah lihat?.'' Tanya Nandi.
''Iya gue serasa di ingetin, ma'ap ya Aa, bokap sudah lama meninggal.'' Jawab Sindi.
''Ma'ap ya Sin gua tidak tau, karena pertanya'an gua lo jadi sedih.'' Ucap Nandi.
''Tidak apa-apa Aa, btw kita cabut yu, nanti keburu hujan loh, udah gerimis kayanya diluar. Ucap Sindi.
''Oke, lo duduk dulu aja gua mau bayar sekalian beli'in buat nyokap lo.'' Ucap Nandi.
Setelah itu Nandi nyamperin Mas bejo, yang kebetulan sudah tidak terlalu sibuk.
''Mas dibungkus satu campur.'' Ucap Nandi.
''Okee di, kamu kemana aja di ko sekarang jarang mampir kesini?.'' Tanya Mas bejo.
''Ku lagi sibuk dengan kerja'an mas, ya sekarang aja ku mampir yang kebetulan tadi lewat sini, ya pikir saya sekalian gitu silaturahmi, kangen karo koe wis sue ora ketemu. hahaa.'' Ucap Nandi.
''Nih baksonya, pake sambel gak?.'' Tanya Mas Bejo.
''Ya pake atuh, jadi berapa nih.'' ucap Nandi.
''Sama kamu mah 40.000 aja.'' Jawab Mas Bejo.
''Ini mas, Pas ya, ku tinggal dulu ya, soalnya buru-buru takut keburu hujan deras, nanti kapan-kapan ku mampir lagi, makasih mas.'' Ucap Nandi sambil membawa sebungkus bakso.
''Oke di, sama-sama, hati-hati dijalan.'' Teriak Mas Bejo.
''Iya mas.'' Jawab Nandi sambil menghidupkan motornya.
''Ini helmnya pake, cepetan naik, hujannya keburu deras.'' Ucap Nandi.
Sindi lalu memakaikan helmnya dan langsung menaiki motor yamaha Rx king.
Tanpa lama-lama lagi Nandi langsung tancap gasnya.
Kini motor Yamaha Rx king melaju dengan cepat dijalan ketupat.
Asap motor yang terus mengepul keluar dari selongsong kenalpot, dengan suaranya yang menggetarkan jantung.
Rintik rintik hujan kini mulai membasahi Nandi dan Sindi.
Sindi yang terus erat memeluk tubuh Nandi, karena rintik-rintik air yang turun dari langit membuat sindi jadi kedinginan.
Tidak lama kemudian Nandipun sudah berbelok memasuki jalan kecil yang menuju rumahnya Sindi.
Dan akhirnya motorpun sudah memasuki sebuah halaman rumah minimalis tidak terlalu besar, tetapi nyentrik dan indah dipandang.
Dengan banyak bunga-bunga yang ditanam dipot, Jadi menambah indahnya suasana rumah itu.
''Alhamdulilah akhirnya kita Sampai juga.'' Ucap Nandi sambil menarik napas.
''Iiih gila lo Aa, bawa motornya aku sampai pingin kencing menahan takut, maka ku peluk erat tubuh Aa erat-erat karena takut, ma'ap ya Aa.'' Ucap Sindi.
''Tidak apa-apa, tapi mau kan, hehee.'' Jawab Nandi.
''Iiih apa'an sih Aa, gue lakukan itu semua, karena ngeri, ya sudah ayo masuk, mau minum apa, kopi apa teh hangat atau air putih?.'' Tanya Sindi.
''Yang pertama aja deh.'' Jawab Nandi.
''Oke siap.'' Ucap Sindi.
''Eeh Sin, itu Baksonya buat nyokap lo ambil.'' Ucap Nandi.
''Oo iya lupa, makasih ya Aa.'' Ucap Sindi.
Sindi lalu masuk kedalam, untuk memberikan bakso pada ibunya, sekalian mau ganti baju dan Sekalian bikinin kopi buat Nandi.
''Bu.. Bu. Bu..'' Panggil Sindi.
''Eeh Sindi kamu sudah pulang.'' Jawab ibunya Sindi.
''Iya bu.... ada air panas gak bu?.'' Tanya Sindi
''Ya ada atuh, baru aja ibu tuangin ke termos, Buat apa gitu?.'' Tanya ibunya Sindi.
''Buat Aa Nandi, oo iya lupa nih ku bawain bakso buat ibu.'' Ucap Sindi sambil menaro bungkusan di atas meja dapur.
''Kamu punya uang dari mana?.'' Tanya Si ibu.
''Aa Nandi yang beli'in.'' Jawab Sindi.
''Aduuh baik banget, kenapa tidak disuruh masuk aja Sindi.'' Ucap Ibunya Sindi.
''Udah ku suruh masuk, tapi katanya pingin diluar aja.'' Jawab Sindi.
Sebelum Sindi mandi dan mengganti pakaiannya yang basah, terlebih dahulu Sindi membuatkan secangkir kopi dulu untuk Nandi, Setelah kopi dibikin, lalu ditaro diatas nampan dan dibawanya keluar
''Ini Aa kopinya, ayo diminum untuk menghangatkan tubuh Aa, kutinggal dulu ya Aa, mau mandi dan ganti baju tidak enak lengket.'' Ucap Sindi.
''Iya Sin, terima kasih kopinya.'' Jawab Nandi
Kini secangkir kopi sudah berada didepannya Nandi, aroma dari kopi itu, membuat Nandi jadi tidak sabar untuk menyeripitnya
''Serrruuput.'' Nandi mrminum kopi.
Lalu dikeluarkan sebungkus roko Djarum super dari balik jaket bagian dalam, lalu sebuah korek gas membakar ujung dari roko tersebut.
''Spuuuuh.'' Hisapan roko yang langsung dikeluarkan dari mulutnya Nandi Nampak enak sekali.
Disa'at Nandi lagi menikmati secangkir kopi dan sebatang roko, muncul ibu Sumi yaitu ibunya Sindi.
''Bukan masuk Nak Nandi diluar dingin.'' Ucap Bu Sumi.
''Iya Bu terima kasih, disini saja bu enak sambil ngopi.'' Jawab Nadi.
''Terima kasih nak Nandi oleh-olehnya.'' Ucsp Bu sumi.
''Oleh-oleh apa'n Bu?.'' Tanya Nandi heran.
''Itu bakso.'' Jawab Bu Sumi.
''Oooh itu kira'in apa, itu mah bukan oleh-ooeh atuh.'' Jawab Nandi.
''Ya sama aja atuh.'' Ucap Bu Sumi.
Setelah menemui Nandi Bu Sumi langsung pergi lagi kebelakang, untuk meneruskan masaknya, untuk menyediakan makanan buat Rendi nanti pulang kerja.
Sementara Sindi selepas habis mandi, langsung ganti pakaian yang sederhana, terus duduk didepan cermin, meriasi wajahnya dengan memoleskan bedak secara merata di pipi kanan dan pipi kiri, ditambah lipstik agak tipis, paras muka Sindi yang Cantik alami, ditambah postur tubuh yang bahenol membuat semua laki-laki akan tergila-gila.
Setelah selesai berdandan, Sindi langsung keluar dari kamarnya, untuk menemui Nandi yang lagi duduk diteras sendiri.
*****************************
Lanjut eps 17
Selamat membaca kelanjutan dari cerita.
Sikidal sang penolong.
Mohon ma'ap apabila ada salah kata didalam eja'an atau kalimat.
Bagi yang mau memberi dukungan cukup dengan.
. 👍 like
. Comentar
. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting
. ❤ favorit dan vote nya juga boleh.
Siapa saja yang sudah memberi dukungan seperti yang tertulis diatas, saya pasti akan balik dukung anda.
TERIMA KASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Penjajakan....
2023-07-20
1
ketombee
pepet sindinya bang kidal...
2022-07-10
1
Senajudifa
astuti hebat
2022-06-19
1