Malampun kini telah larut, dengan jarum jam yang menempel ditembok menunjukan pukul 01:30 menit, Nandipun terlihat sudah tertidur dengan pulasnya.
Suasana dikota Bandung dimalam itu sudah muali sepi, hanya beberapa kendara'an yang melintas dijalan raya, Dan di sebagian tempat ada beberapa titik komplotan anak muda yang masih pada nongkrong, menikmati ke indahan malam dikota bandung.
Hingga tidak terasa kini waktu subuh sudah tiba, suasana di gang si'iran sudah mulai rame dengan orang-orang yang mau berjualan dan para jemaah mesjid yang mau melakukan ibadah solat subuh mulai berdatangan ke mesjid dan mushola.
Pak Dirman dan Nandi pun sudah berangkat ke mushola untuk melaksanakan ibadah solat subuh berjama'ah.
Tidak lama kemudian.
Kini hari sudah terang, mataharipun sudah melaksanakan tugasnya untuk menerangi dunia.
Dan orang-orangpun sudah mulai lagi melakukan aktipitasnya dengan berbagai macam kesibukannya masing-masing.
Sementara Nandi sudah mulai lagi stanby dibengkelnya, ditemani segelas kopi hitam disamping tempat duduknya.
''Kasihan ya Sindi, maapin gua sin, kali ini gua tidak bisa membantumu, karena ku lagi ada projek, ditambah ku juga harus belanja dulu alat-alatnya yang mau gua pasang sekarang.'' Nandi berkata sendiri.
Kopi kini tinggal ampasnya, Nandi mulai mengeluarkan motornya, setelah itu lalu dipanasin, dan Nandi mengambil jaket levis warna hitam.
Nandi mulai menaiki motornya, menarik gasnya pelan besamaan dengan kakinya menekan porseneleng, lalu dibuka kopling dan motor kini melaju meninggalkan bengkel tersebut, pas diujung pertigan nandi belok kanan dengan menyebrang menuju arah jalur kiri, motor yamaha Rk king itu melesat sangat kencang, dengan asap putih mengepul yang keluar dari selongsong kenalpot, berbagai kendara'an sudah banyak Nandi lalui.
Setibanya ditoko alat-alat spearkpark kendara'an roda dua, Nandipun memarkirkan motornya, dan melangkah menuju toko itu.
''Halooo ko, gimana kabarnya.'' Kata Nandi pada pemilik toko.
''Waiii Nandi, lama sekali kau tak kesini, kabar saya Baik.'' Jawab singko pemilik Toko itu.
''Iya ko, gua lagi ada projek nih, jadi belanjaan lumayan cukup banyak.'' Kata Nandi.
''Waah hebat kalau begitu, semoga bengkelmu berubah menjadi sebuah bengkel besar'', ucap singko pemilik toko tersbut.
''Amiiiin ko, terima kasih, nih ko gua sudah catat semua belanjaan gua.'' Ucap Nandi.
''Lah biasanya kau ambil sendiri di.'' Jawab singko.
''Maap ko gua lagi puyeng nih, terlalu banyak pikiran ko.'' Jawab Nandi.
''Oke kalau begitu, banyak banget belanja'anmu di.'' Kata singko
''Ko gua mau nyarap dulu ya, lapar nih perut belum kemasukan makanan.'' Ucap Nandi.
''Oke okee.'' Jawab singko.
Singko pemilik toko lalu memanggil karyawannya, untuk memilih barang yang bagus-bagus buat pesanannya Nandi.
Dan Nandi pergi kewarteg untuk memenuhi panggilan isi perutnya dulu, yang terus-terusan berbunyi.
...Sesudah sarapan kini rasa puyeng dikepala Nandi sudah agak berkurang, Nandipun keluar dari warteg...
tersebut, dengan menenteng satu gelas kopi hitam, yang tidak pernah jauh dari dirinya.
Setelah nandi dekat dengan toko tersebut, nandi duduk dibangku yang telah tersedia disamping depan toko itu.
''Ko ngopi-ngopi .'' Kata Nandi.
''Iya di, silahkan, terima kasih.'' Jawab singko.
Sambil memandang kearah jalan, dengan seripitan kopi dan kepulan asap yang dikeluarin dari mulutnya, Nandi lalu mengambil handpnnya, setelah handpn digenggamnya, lalu Nandi mencari sebuah kontak yang bernama Rendi.
Lalu Nandi melakukan panggilan keluar pada kontak yang bernama Rendi.
Nuuut nuuuttt nuutttt.
''Iya di haloo.'' Jawab Rendi ditelpn.
''Gimana lo sudah Otw belum?.'' Tanya Nandi.
''Iya gua lagi dijalan nih, bareng Sindi.'' Jawab Rendi.
''Oooh baiklah, seperti yang gua omongin semalam sama lo, cari pak supardi atau pak gunawan, ya sudah hati-hati dijalan.'' Kata Nandi.
''Aa Nandi, gue sekarang gak punya handpn aa.'' Ucap Sndi ikut nimrung.
''Kasian de lo hehee.'' Jawab Nandi.
''Iiiih Aa Nandi jahat amat sih.'' Ucap Sindi.
''Maap Sin gua bercanda, semoga aja cepet-cepet punya gantinya Sin, hati-hati ya dijalannya, ma'ap gua lagi belanja nih, Nanti ku hubungi lagi.'' Ucap Nandi.
''Iya aa Nandi, terima kasih.'' Jawab Sindi.
Nandi pun lalu mematikan panggilan keluarnya, terus Nandi membayar pesanannya pada pemilik toko.
''Gimana ko, sudah di pucking belum?.'' Tanya Nandi.
''Sudah dong, semua yang kau pesen itu orian semua, emang lo punya projek besar di?.'' Tanya singko.
''Kalau besar sih kagak ko, cuma mau merubah bodi aja, dan ada beberapa yang diganti, jadi bukan setandar pabrik lagi.'' Jawab Nandi.
''Hebat, semoga usahamu lancar, dan Barang-barang saya laku.'' Kata singko.
''Aamiin, tapi awas lo ya, jangan kasih gua barang imitasian hehee.'' Ucap Nandi sambil tersenyum dikit.
''Aah lo di, kaya baru aja kenal sama saya, saya merintis toko sudah berjalan 15 tahun, dan sampai sekarang g pernah ada yang komplen, karena barang-barang yang saya pesen bukan kwe an, dari semua merek, Honda, suzuki, yamaha, dari yang jadul sampai yang baru, semua Original di.'' Jawab Singko.
''Iya ko, gua percaya, makanya gua tidak pernah belanja kelain toko, Ee'eh ngomong-ngomong nanti THR gua apa ya, hahahaha.'' Ucap Nandi bercanda.
''Aah lo di lebaran juga belum sudah nanyain THR, tapi tenang di, lo kan pelanggan saya yang paling setia, dan omset yang saya terima disetiap pembelanjaan lo, paling gede di banding yang lainnya.'' Jawab singko.
''Asiiik, jadi THR gua bisa dapat motor gitu, hahahah.'' Kata Nandi.
''Widiiiih, lo mah ngaco, ya tidak juga kali, masa THR motor sih, paling saya kasih biskuit, hahaha.'' Jawab singko.
''Uluuuuuh, sungguh terlalu, kalau kata bang Haji Roma mah.'' Ucap Nandi.
''Bercanda ko di.'' Jawab singko.
''Ya sudah ko gua cabut dulu ya, e'eeh bon nya ko, kan supaya jelas nantinya.'' Ucap Nandi.
''Oooh iya saya lupa, Bentar ya saya rinci dulu, dan total semua hampir 6 juta'an di, kuat gak motornya, ini berat-berat semua lo, kalau muatan lo melebihi kapasitas, bisa mengganggu pengguna jalan yang lain, nanti lo ditangkap polisi lagi.'' Ucap Singko.
''Ooh iya benar saya sampai lupa.'' Ucap Nandi
''Ya sudah, Nanti saya anterin, dan tulis aja alamat lo.'' Kata singko.
'' kalau pake mobil, digangnya ko terlalu kecill, mobil sih masuk cuma kalau ada motor lewat harus mepet-mepet pagar rumah orang.'' Kata Nandi.
''Kalau begitu, saya anterin pake viar aja.'' Jawab singko.
''Nah kalau itu sih mending ko, ya sudah gua cabut dulu ya, pokonya dari lampu merah jalan Delima lurus kira 2 kiloan ada pertiga'an belok kiri, nanti masuk ke gang si'iran, nah disitu gua bercokol hehee.'' Ucap Nandi sambil menyalakan motornya.
Setelah itu, Nandipun langsunng ngegas motornya, keluar dari toko.
Dengan keberaniannya, Nandi melaju motor dengan kencangnya, dan tidak lepas pula dari rasa waspada dan penuh hati-hati, karena Nandi punya naluri yang cukup tajam, dan selalu menuruti apa kata hatinya.
Kini motor melaju dengan kencang, terus berbelok menuju masuk jalan Delima.
Tiba-tiba laju motor Nandi dan beberapa kendara'an yang lainnya berhenti, karena lampu penyetopan laju kendara'an yang mau ke arah barat lagi berwarna merah.
120 detik kemudian, lampu hijau sudah mulai menyala, Nandipun langsung menarik gasnya, suara dari kenapot yamaha Rk king yang masih setandar bawa'annya sangat enak didengar bagi para pencinta kendara'an tersebut.
Ngang ngang, ngoooooooong.
Liak liuk kendara'an yang dtunggangi Nandi sangat indah dilihat, dalam menyalip beberapa kendara'an yang lainnya, kepulan asap yang keluar dari selongsong kenalpotnya bagaikan jet tempur yang meluncur, lagi berlaga diangkasa.
Tidak lama kemudian.
Nandi telah tiba dibengkelnya, terus membuka rolling dor dan mengeluarkan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam bejerjanya.
''Ko Kamal dan Hasan belum pada datang sih, coba gua hubungi, takutnya masih pada ngorok.'' Nandi berkata sendiri.
Baru aja Nandi maupegang handpon, mereka sudah datang dengan membawa motor jadulnya Hasan Honda Gl 100 yang telah di modipikasi.
Tiiit tiit.
Suara klakson berbunyi.
''Panjang umur kalian.'' Kata Nandi.
''Emang kenapa gitu di?.'' Tanya Kamal.
''Baru aja gua mau hubungi, eeh orangnya sudah nongol duluan.'' Kata Nandi.
''Lo sudah pada ngopi belum?.'' Tanya Nandi.
''Ya sudah atuh, jam segini mah udah kelewat.'' Jawab Kamal.
''Oke kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai kerja, yang sebentar lagi barangnya sampe.'' Ucap Nandi.
''Emang tidak sekalian lo bawa?.'' Tanya Hasan.
''Gila lo san, barang sebegitu banyak mau pake motor, yang ada motor gua remuk.'' Jawab Nandi.
''Banyak amat, cuma ngerjain motor satu aja.'' Kata Hasan.
''Lah inilah kalau orang gaul yang tidak pintar-pintar.'' Ucap Kamal.
''Aahh lo mal, sok tau.'' Ucap Hasan.
''Dibilangin malah ngeyel.'' Jawab Kamal.
Disaat kamal dan Hasan lagi beradu argumen, sebuah motor viar datang didepan bengkelnya Nandi.
''Assalamualaikum.'' Ucapnya
''Wa alaikum salam, kiriman dari toko planet motor?.'' Tanya Nandi.
''Iya bang.'' Jawabnya
''Mal, san bantuin nurunin barangnya.
Kamal dan Hasanpun membantu menurunkan barang-barang itu.
Setelah semua beres, dan surat pengiriman sudah Nandi tanda tangani, pengirim barangpun segera pergi dari tempatnya Nandi bekerja.
''Sekarang kita mulai bekerja.'' Ucap Nandi
Langkah pertama.
pembongkaran motor GL pro
setelah semua berhasil di bongkar.
Langkah kedua.
Mereka sibuk mengerjakan yang ditugaskan oleh Nandi.
Ada beberapa titik yang mesti di rubah mulai dari rangka bodi sampai ke sasis juga dirubah, sudah tidak setandar pabrik lagi.
Didalam mengerjakan kendara'an yang di rubah dari bawa'an pabrik ke modipikasi, membutuhkan skill dan otak yang cemerlang, agar nantinya tidak mengecewakan pelanggan-pelanggannya.
Lima hari kemudian.
Pekerjaan sudah mulai mau rampung, hanya beberapa titik yang brlum terpasang, seperti lampu depan dan lampu sen.
Kini motor yang dulu pertama keluar seharga 7 sampai 8 juta'an, berubah drastis menjadu 5×lipat dari harga sebelumnya, kini Motor Honda GL pro yang telah dimodipikasi menjadi melambung harganya.
Seminggu sudah pengerjaannya rampung total
Nandi langsung mengirimkan potonya pada bram melalui whatsapp, bahwa barangnya sudah jadi.
''Widiiiih keren banget, markotop pokonya, hebat euy.'' Ucap Kamal.
''Mal coba dicek kembali barang kali ada yang belum terpasang.'' Ucap Nandi.
''Oke siaap.'' Jawab kamal.
Kamal dan Hasan lalu memeriksa kembali motor tersebut.
''Oke semua di.'' Ucap Hasan.
''Oke kalau begitu.'' Jawab Nandi.
Nada dering dari sebuah handpon berbunyi.
''Di telponmu berbunyi.'' Kata Kamal.
''Angkat dulu mal, siapa?.'' Tanya Nandi.
''Bram, di.'' Kata Kamal
''Ya sudah angkat dulu.'' Jawab Nandi.
Kamal pun mengangkat panggilan masuk pada handponnya Nandi.
''Iya haloo.'' Jwab Kamal.
''Nandinya ada kang?.'' Tanya bram ditelpon.
''Ooh ada, lagi pengecekan pinising takut ada yang kelewat, oke bro, barang nya sudah jadi.'' Kata Kamal.
''Oke kalau begitu, bilangin pada kang Nandi besok saya Otw kesitu, ya udah dulu kang, Assalam mualaikum.'' Kata Bram.
''Wa alaikum salam.'' Jawab Kamal.
''Gimana katanya mal?.'' Tnya Nandi.
''Besok katanya mau kesini.'' Jawab Kamal.
Setelah itu pekerja'an sudah rampung semua, dan Mereka pun bersantai sambil memandangi motor jadul yang jadi keren
**************
Lanjut eps 12
Terima kasih yang sudah membaca karya yang ku buat semoga bisa terhibur
Jangan lupa tinggalkan jejaknya dengan.
. 👍 like
. Comentar
. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting
. ❤ Favorit dan 💓 votenya.
Terima kasih atas dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Oke tuh motornya....
2023-07-19
1
ketombee
jempol motornya..
2022-07-10
1
Rusliadi Rusli
waw
2022-05-25
1