Tidak lama kemudian Nandi, kamal dan hasan, bergegas pulang karena pekerjaannya sudah selsai dengan baik.
Kini ketiga motir dari pemuda itu melaju di jalan raya.
Jalanan yang halus dengan aspal tebal, menambah asik bagi pengguna pencinta kendaraan roda dua.
Salip menyalip diantara ketiga pemuda itu hingga beberapa kendaraan sudah banyak dilewatinya.
Disaat Nandi sudah mendekati pertigaan jalan, Nampak terlihat sebuah motor honda beat putih pelat biru terjatuh terserempet mobil Avansa warna hitam, yang melaju seperti kesetan..
''Sial tuh mobil tidak punya mata apa.'' Ucap Nandi kesel.
Lalu nandi menghentikan laju sepeda motornya dan memburu ke arah motor yang jatuh itu, nampak seorang wanita yang terhimpit sepeda motornya.
''Tahan mba, jangan bergerak dulu.'' Ucap Nandi sambil mengankat motor yang menghimpit wanita itu.
Kamal dan Hasan pun datang membantu.
''Kenapa di?.'' Tanya kamal.
''Itu mobil Avansa kaya kesetanan terus menyerempet si mba ini.
Nandi pun lalu membangunkan wanita itu dan dibawa kepinggir trotoar.
''Kakinya sakit mba?.'' Tanya Nandi.
''Agak perih sedikit, mungkin terhimpit setep kali.'' Jawab wanita itu.
''Maap boleh saya urutin takut kenapa napa, apa mau dibawa kedokter.'' Ucap Nandi.
''Tidak usah kedokter, boleh diurut juga.'' Kata wanita itu.
Nandi terus mengurut kaki wanita itu dibagian betisnya yang tersa sakit.
Setelah di urut wanita itu lalu membuka Helmnya dan masker, dengan rambut terurai panjang,
dengan wajah manis dan imut. Nandi, kamal dan Hasan pada bengong tat kala melihat wajah wanita tersebut.
''Haaahhh Siiindii.'' Ucap Nandi dan kamal.
''Hehee iya aku aa Nandi, aa kamal dan ini siapa?.'' Tanya wanita itu yang tak lain adalah sindi sambil menunjuk pada Hasan.
''Ooh ini Hasan, Sin.'' Jawabnya Nandi.
''Kenapa kamu tadi tidak menegur aku, ku tidak kenal karena wajahmu tertutup helm sama masker.'' Ucap Nandi.
''Iya maap aa, karena tadi ku juga tidak memperhatikan, bahwa yang menolong aku itu aa Nandi dan aa kamal dan aa Hasan juga.'' Jawabnya Sindi.
''Mau ku antar kerumah, atau kebengkelku dulu, untuk di obati sama ibu yang kebetulan ibu pintar dalam mengurut, dan ada adiku juga supaya kamu tidak canggung.'' Ucap Nandi.
''Tapi ku malu Aa.'' Ucap Sindi.
'' Kenap harus malu.'' Pungkas Hasan.
''Kuat tidak, bawa motornya?.'' Tanya Nandi.
''Insa Allah kuat aa.'' Jawab sindi.
Setelah itu Nandi memboyong sindi naik ke motornya.
''Pelan-pelan saja, sudah dekat ko, tinggal belok kekiri langsung sampai di rumahku.
Setelah itu Sindi pun menghidupkan motornya, lalu menarik gasnya pelan-pelan menuju rumahnya Nandi.
Setibanya didepan rumah, Nandi memanggil adiknya Astuti dan ibunya Bu sari.
''Asalamualaikum, bu bu, De de tuti'', ucap Nandi.
Lalu bu sari dan Astutipun segera keluar.
''Ada apa nak?.'' Tanya bu sari.
''Ini bu tolongin neng sindi jatuh dari motor, keserempet mobil.'' Jawab Nandi.
''Ooh, Ya sudah bawa kedalam.'' Ucap Bu sari.
''Tolong de bantuin.'' Ucap Nandi pada adiknya Astuti.
''Iya Aa, ayo teteh.'' Ucap Astuti sambil memboyong Sindi.
Kini Sindi dibawa masuk kedalam rumah, untuk di urut sama Bu sari, Sindi pun di tidurkan diruang tengah.
''Tut tolong ambilin minyak wijen, dilaci lemari ibu.'' Ucap Bu sari.
''Iya bu.'' Jawab Astuti.
Setelah minyak wijen di ambil dan dikasih pada ibunya, Bu sari pun lalu memeriksa kaki sindi yang sakit.
''Neng sindi, coba celananya naikin dulu ke atas.'' Kata Bu sari.
Setelah itu bu sari mengurut kakinya sindi yang sakit karena terhimpit motor, sindi meringis ringis karena menahan rasa sakit.
''Kakinya tidak apa-apa cuma kena benturan saja, nanti juga akan sembuh dengan sendirinya.'' Ucap Bu sari.
''Sekarang sudah agak enakan Bu, terima kasih bu.'' Ucap Sindi.
''Nandi tolong antrin neng sindi kerumahnya kasihan.'' Ucap bu Sari.
''Baik Bu, Sin mau pulang sekarang apa mau istirahat dulu?.'' Tanya Nandi.
''Bentar dulu ya aa, biar rasa sakitnya mereda dulu.'' Jawab Sindi.
''Okee, kalau begitu saya mau ngopi dulu, de tuti bikinin kopi, eeh sin lo mau ngopi gak.'' Kata Nandi.
''ku tidak suka kopi'', jawab Sindi.
''Ya sudah, de bikin kopi tiga teh manis satu.'' Ucap Nandi.
''Teh manis buat siapa?.'' Tanya Astuti.
''Buat Sindi.'' Jawab Nandi.
''Baiik Aa.'' Ucap Astuti.
''Iiiih tidak usah tut, jadi ngerepotin aja nih.'' Ucap Sindi.
''Tidak ko, nyantai aja sin.'' Ucap Nandi.
''Nih kopinya, dan ini sin teh manisnya buatmu.'' Ucap Astuti.
''Aduuh jadi ngeroptin nih, terima kasih atuh tut sudah repot-repot bikinin teh manis buatku.'' Ucap Sindi.
''Tidak kooo, ayo diminum.'' Ucap Astuti.
Tidak lama kemudian.
Nandi mengantarkan sindi kerumahnya, Sindi dibonceng oleh Nandi dengan motornya Nandi sedangkan kamal membawa motornya sindi.
Kini Nandi sudah melajukan motornya di ikuti oleh kamal.
Sindi duduk dibelakang Nandi, dengan jantung sindi berdebar debar kencang, karena baru kali ini sindi dibonceng oleh pria, apalagi yang menyetirnya lelaki tampan dan manis.
''Kenapa Jantungku ko berdebar debar begini.'' Ucap sindi di dalam hati.
''Sin pegangan.'' Nandi berkata.
''Jangan kenceng-kenceng Aa, ku takut.'' Kata Sindi.
Sudah jantung sindi berdebar, ditambah disuruh pegangan oleh Nandi, sungguh sindi seperti salah kaprah, mau pegangan gimana tidak pegangan takut.
Dengan rasa malu bercampur senang juga, ahirnya sindi bepegangan juga pada nandi, karena hati kecil sindi menyukai Nandi, semenjak pertama jumpa dibengkelnya, waktu bareng kakanya yaitu Rendi.
Setibanya didepan rumah sindi.
Nandi lalu memapah sindi berjalan menuju rumah.
Lalu sindi duduk dikursi diteras depan rumhnya.
'' Assalamu alaikum.'' Nandi mengucapkan salam.
Terdengar dari dalam rumah menjawab salamnya dari Nandi.
''Wa alaiku salam.'' Jawab yang punya rumah sambil membuka pintu.
''Ada apa nak'?.'' Tanya seorang wanita yang sebaya sama ibunya Nandi.
''Ini Bu saya mengantarkan sindi anak ibu, tadi keserempet mobil.'' Nandi berkata.
''Uluuuh kamu tidak apa-apa sindi.'' Ibunya sindi bertanya sambil menghampiri sindi.
''Tidak apa-apa Bu, cuma lecet sedikit.'' Jawab Sindi.
''Lain kali hati-hati bawa motornya.'' Ucap ibunya Sindi.
''Sindi tidak salah Bu, itu yang bawa mobilnya aja seperti tidak waras, sudah tau ada motor didepan. main serempet aja.'' Ucap Nandi.
''Terima kasih ya nak, sudah mau menolong anak ibu.'' Ucap ibunya sindi.
'' Sama-sama Bu.'' Jawab Nandi.
''Sebentar atuh ya, ibu ambilkan air minum dulu.'' Ucap ibunya sindi.
''Tidak usah Bu, terima kasih.'' Ucap Nandi.
''Jangan buru-buru pulang ya aa nandi, aa kamal.'' Ucap Sindi
''ya terus bagaimana atuh, takutnya ada yang datang kebengkel, nanti lama-lama pelangganku pada kabur karena ku jarang ada ditempat.'' Ucap Nandi.
''Ooh iya aa, ku lupa maap ya.'' Ucap sindi.
''Sekarang gini aja, save aja no handpn ku, kalau ada apa-apa kan tinggal colling.'' Ucap Nandi
Nandi terus memberikan no hp nya pada sindi, dan sindipun lalu menyimpan.
''Okee, ku pulang dulu ya, semoga cepat sembuh.'' Ucap Nandi.
''Ayo sin, kutinggal dulu ya, cepet sembuh ya.'' Ucap Kamal.
''Terima kasih ya aa Nandi, aa Kamal kalian sudah baik padaku.'' Ucap sindi.
''Sama-sama sin.'' Ucap Nandi sambil tarik gas nya.
Nandi dan kamal langsung pergi dari rumah Sindi, karena masih banyak kerja'an yang belum Nandi kerjakan.
Setibanya Nandi dan kamal didepan bengkelnya, nampak Hasan masih duduk sambil menghisap sebatang roko.
''Widiiih mantap, kopinya tambah lagi atuh.'' Ucap kamal sambil turun dari sepeda motornya Nandi.
''Iya dong sekarang gua serasa jadi bos deh hehee.'' Ucap Hasan.
''Gimana di, sindi sudah dianterinnya?.'' Tanya Hasan.
''Ya kalau belum, mana mungkin gua dan kamal balik sini, ada-ada aja lo ah.'' Jawab Nandi.
''Tau Hasan'', ucap kamal.
''Biasa aja kali, gak usah ngegas begitu.'' Jawab Hasan.
''Siapa juga kali yang ngegas. emang lagi balapan, eeh san mau gak lo bikin gua dan kamal kopi.'' Ucap Nandi.
''Ah , elo biasanya juga panggil tuti.'' Jawab Hasan.
''Kasihan gua, tuti kan lagi bantuin bokap milihin barang bekas yang mau dijual.'' Ucap Nandi.
''Okee bos.'' Jawab Hasan.
Hasanpun bergegas pergi kedapur, nampak terlihat Busari lagi memasak.
''Ada apa nak Hasan?.'' Bu sari bertanya.
''Itu Nandi minta dibikinin kopi, ada air panasnya bu.'' Ucap Hasan.
''Itu lo ditermos.'' Ucap bu sari.
Hasan pun langsung menuangkan tiga kopi spesial mix kedalam gelas lalu diseduhnya pake air panas.
''Pesanan sudah siap meluncur, ini akang kopina parantos dugi mangga atuh dilaleut.'' Ucap Hasan.
''Widiiih, hatur nuhun atuh akang Hasan nu bageur, tapi punten teu atuh pami kasep mah, hihihii.'' Ucap Nandi.
''Siaall lo di, boro mah ngeus bungah sugan teh aya kasepan.'' Ucap Hasan.
''Hahahaha, San san, punya wajah juga pas pasan, ya gak bisa lah dibilang kasep.'' Ucap kamal.
''Iiiihh Dasaar lo kamal, gini-gini juga gua sudah laku.'' Jawab Hasan.
''Sudaaahh ih, maapkan gua san, gua bercanda ko.'' Ucap Nandi.
''Ya tidak apa-apa, gua juga bercanda di.'' Kata Hasan.
''Kira-kira Rendi dah keluar belum kerjanya.'' Nandi berkata.
''Kalau jam segini mah sudah atuh, emang ada apa di?.'' Tanya Hasan.
''Ya cuma pingin berbagi aja, kan yang ngasih jok kerja'an kita itu Rendi.'' Jawab Nandi.
''Ya sudah, telpon aja.'' Ucap Kamal.
Nandi lalu mengambil handpn nya, terus menelpon no nya Rendi..
Nuuutttt nuuttt.
''Iya halo di, ada apa.'' Kata suara ditelpon.
''Ren lo bisa mampir gak kebengkel gua.'' Jawab Nandi.
''Ya bisa sih, emang ada apa di?.'' Tanya Rendi.
''Y Tidak ada apa-apa sih, gua cuma pingin berbagi aja sam lo.'' Ucap Nandi.
''Berbagi apa? maksud lo di?.'' Tanya Rendi.
''Kerja'an gua kan sudah beres'' jadi gua dan kawan-kawan ingin mengucapkan terima kasih, begitu, bisa gak lo mampir sebentar aaja.'' Ucap Nandi.
''Widiiih, gua ngasih impo kerja'an padamu bukan untuk minta imbalan di, jadi gak enak gua nih.'' Jawab Rendi.
''Sekarang gini, agar lebih jelasnya lo mampir ya, ditunggu Ren.'' Ucap Nandi.
''Oke okee.'' Jawab Rendi.
Telpon lalu Nandi mati'in, sambil mengambil gelas yang berisi kopi hitam, lalu meminumnya sedikit-sedikit, dan di ambilnya sebatang roko Djarum super, lalu dinyalakan sebuah korek gas untuk membakar ujung roko tersebut.
Ketiga pemuda itu nampak asik minum kopi sambil menghisap roko, terlihat kepulan asap dari ketiga pemuda itu seperti tidak ada beban didalam hidupnya.
Disaat mereka lagi asik ngobrol, sebuah motor suzuki Fu datang menghampiri mereka.
Tiit titiit.
Sebuah klakson berbunyi dari motor tersebut.
''Rendi, ahirnya mampir juga, ayo duduk, San bikinin kopi lagi deh buat rendi.'' Ucap Nandi.
''Biar giliran gua di, kasihan Hasan.'' Ucap kamal.
''Widiiih, tumben-tumbenan lo mal mau bikin kopi.'' Ucap Hasan.
''Gua gitu lo.'' Jawab kamal
''Begini Ren, Kerja'an ku, kan sudah beres, kami mengucapkan terima kasih pada lo, dah kasih gua jok, dan saya mohon dengan rasa hormat saya, terimalah, ini Rasa terima kasih gua, bukan ngupahin, jangan salah paham.'' Ucap Nandi.
''Iiih apa-apa'an sih lo di, gu ngasih impo kebetulan bos gua nanya-nanya, ya ku bilang ada.'' Ucap Rendi.
''Ini buat beli roko doang, sekarang kan lo baru pertengahan bulan, udah jangn so tensin deh.'' Ucap Nandi sambil memasukan amplop kesaku jaketnya rendi.
''Ya sudah, Terima kasih atuh, jadi ga enak gua.'' Ucap Rendi.
''Naah gitu dong, gua juga tau ditanggal tanggal nanggung gini, karyawan pabrik itu lagi kempes-kempesnya tuh dompet.'' Ucap Kamal.
''Hahaha, aah lo mal bisa aja.'' Jawab Rendi.
''Nih kopinya diminum dulu, biar hidup semakin epektip.'' Ucap kamal.
Rendi pun langsung meminum kopi dengan satu siripitan terasa nikmatnya, dibarengi dengan hisapan roko.
Disaat yang tepat Nandi pun menceritakn kejadian ditempat kerjaannya dan kepulangannya dicegat sama enam kawanan pemuda.
Dan diceritakan pula Bahwa sindi terserempet sama mobil waktu Nandi, kamal dan Hasan pulang dari tempat kerja.
''Sekarang gimana di adik gua?.'' Tanya Rendi.
''Tidak apa-apa ko cuma lecet dikit, dibagian betisnya itupun terpentok step kayanya sih.'' Jawab Nandi.
''Terima kasih ya di, sudah nolongin adik gua.'' Ucap Rendi.
'' Sama-sama Ren.'' Jawab Nandi.
........................
Setelah beberapa lama mereka berempat ngobrol, ahirnya semua pada bubar karena terlalu lama, apalagi hasan yang ditunggu sama istrinya dirumah.
Rendi dan kamal undur diri dari bengkelnya Nandi.
Disuasana senja, dengan matahari yang sudah mulai melorot kebarat dan hampir tenggelam ditelan gunung gede di wilayah barat, nampak banyak orang-orang mulai nongkrong di berbagai area tempat tonkrongannya.
Bersama'an dengan itu pula, sebuah mobil Honda jaz warna hitam berbelok kearah gang si'iran, Gang tempat tinggalnya keluarga pak Dirman, dan tempatnya Nandi bekerja dibengkelnya.
***** tit.
Suara bunyi klakson dari mobil tersebut, terus pintu mobil dibukanya, terlihat dua kaki telah menginjakan ditanah.
Seorang wanita bertubuh tinggi dengan rambut sebahu berjalan menuju terasnya rumah pak dirman.
''Assalammualaikum.'' Ucap seorang wanita itu.
''Wa alaikum salam.
Terdengar bu sari menjawab sambil membuka pintu rumahnya.
''Ada apa neng?.'' Tanya Bu sari.
''Astuti ada bu?.'' Wanita tersebut balik bertanya.
''Oooh adaa, neng temennya.'' Ucap bu sari.
''Iya bu.'' Jawab wanita itu.
''Sebentar ya, ibu panggilin dulu, sok atuh calik heula.'' Ucap Bu sari.
Tidak lama lagi Astuti muncul bersama Bu sari, setelah itu Bu sari pergi lagi kebelakang.
''Haiii Nin apa kabar, ada apa lo kesini?.'' Tanya Astuti.
''Baik, ku mau ngajak lo jalan mau gak.'' Jawab Nina.
''Jalan kemana siih.'' Kata Astuti.
''Temenin aku ya, mau beli baju buat ulang tahun aku minggu depan.'' Ucap nina.
''Waah waah, Nin buat ulang tahun juga mesti pake baju baru ya.'' Ucap Astuti.
''Ya iyalah tut masa buat nyambut tamu ku tidak pake baju baru, kan aku malu.'' Jawab Nina.
''Iya sih, ku percaya lo kan anak orang kaya, tinggal minta sama orang tuamu juga langsung dikasih.'' Ucap Astuti.
''Jangan suka bilang begitu tut, ku jadi malu, karena ini juga bukan ku yang minta tapi bokap yang minta.'' Ucap Nina.
''Waah bokap lo perhatian juga, e'eeh ngomong-ngomong sama sikaila dan rina gak, kalau ada dia mah ku males.'' Kata Astuti.
''Ya tidak atuh tut, hanya kita berdua ko.'' Jawab Nina.
''Ya sudah ku ganti baju dulu ya.'' Ucap Astuti.
Setelah itu Astuti pergi kekamarnya untuk ganti pakaian.
sesudah itu Astuti keluar dari kamarnya, dengan celana jens warna biru telor asin dan baju suwiter warna maroon dengan dilengkapi sebuah tas.
....................................
Lanjut eps 7.
Semoga para pembaca bisa terhibur dengan karyaku ini.
Untuk kelangsungan karya ku tinggalkan jejak dengan.
. 👍 like
. Comentar
. ❤ Favorit
. 💓 vote nya.
Terima kasih atas dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Njuuutttt....
2023-07-19
1
Fira Ummu Arfi
likeeeeee
2022-08-11
2
ketombee
☕👍
2022-07-09
1