Kini hari sudah berganti senja.
Nandi, kamal dan Hasan pun sudah mulai membereskan peralatannya, pekerjaan tinggal sedikit lagi, Nandipun memperkirakan tinggal sehari lagi juga kelar.
Setelah semua peralatannya dimasukin tas, Nandi dan kawan-kawan mulai keluar dan menuju pada motornya yang sedang diparkir dihalaman rumah tersebut, peralatan ditaro di jok motor bagian belakang dan di ikat oleh karet ban dalam bekas..
''St st'', Nandi memberi isarat pada kamal dan Hasan.
Kamal dan Hasan mengangguk tandanya mengerti.
Ternyata isarat Nandi itu, karena melihat sikojek yang terburu buru pulang.
Lalu motor ketiga pemuda itu sudah berbunyi, dan terus mereka menarik gasnya masing-masing, kini motor mulai berjalan pelan karena jalan gang yang tidak memungkinkan bawa motor kencang.
Setibanya dipenghujung gang, yang mau memasuki jalan raya, nampak terlihat enam kawanan pemuda berdiri, dari romannya mereka semua terlihat ada itikad yang tidak baik pada Nandi, kamal dan Hasan, pas Nandi menyalakan lampu sen kanan, pemuda berambut ikal padat dan rapat berjalan mendekati Nandi..
''Halo bang kita jumpa lagi disini.'' Ucap pemuda itu yang tidak lain adalah sikojek.
''Ada apalagi kau.'' Ucap Nandi.
''Ya tidak ada apa-apa sih, tenang saja bang.'' Jawab sikojek.
Lalu kelima orang temannya sikojek menghampiri Nandi, Kamal dan Hasan, Karena Nandi sudah bisa merasakan gelagat yang tidak bersahabat, Nandi, kamal dan Hasan, turun dari motornya masing-masing.
''Hai kamu kojek, ternyata kamu cuma lelaki pengecut, beraninya banyak orang.'' Teriak Hasan.
''Wai kamu jangan jadi jagoan di daerahku.'' Ucap salah satu temannya kojek.
''Siapa yang mau jadi jagoan, kami semua tidak melakukan hal-hal yang merugikan kalian semua kan.'' Ucap Nandi.
''Hai Bang, abang maunya apa siih?.'' Tanya kamal.
''kalian pingin tau, mau saya ini.......kata temannya sikojek sambil meluncurkan tangannya ke arah muka Nandi.
Tapi Nandi sudah waspada, karena ketajaman matanya Nandi.
Begitu pukulan orang itu meluncur Nandi cuma menggeserkan badannya sedikit.
Plooosss, pukulan orang itu makan angin.
''Boleh juga kau.'' Ucap orang itu.
Disaat itu pula sikojek mau menghajar Nandi dari belakang, tapi Nandi bisa merasakan seperti ada bahaya di belakng, dengan cepat Nandi memutar badannya kesamping dua langkah.
Pukulan sikojek pun makan angin, dan sikojek terbawa oleh tenaganya sendiri dan jatuh. tapi cepat-cepat sikojek menahan dengan kedua tangannya.
''Hahaha, wai kojek golali, kalau mau cium itu wanita bukan tanah, mungkin tidak ada wanita yang mau ya.'' Ucap Nandi tertawa lucu.
''Kehed sia(kurang ajar) malah ngetawain gua lo.'' Jawab sikojek sambil membangun serangan lagi.
Nandi dikeroyok oleh dua orang, begitupun kamal dan Hasan.
Karena sikojek dan kawanannya, sudah tidak bisa lagi di ajak damai, kesabaran Nandipun mulai hilang.
Disaat si kojek dan temannya meluncurkan pukulan pada Nandi.
Nandi menyabetkan pukulan maut tangan kirinya pada sikojek, dan kaki kanan Nandi melesat menghantam temannya sikojek...
Buk buk duk..
Aauuuugghh
kojek terpental dan tersungkur ditanah, dan temannya yang kena tendangan Nandi langsung sempoyongan, Nandi pun tidak memberi luang pada orang itu, langsung menyusul dengan elbonya.
Duuuk, jebrod..
Aduuuuhhh.
Blak, tubuh tinggi besar itu roboh ditanah.
Sementara, kamal dan hasan lagi digempur oleh empat orang,
Untung saja kamal dan Hasan sudah mempelajari ilmu bela diri, jadi didalam taktik dan teori menjatuhkan lawannya sudah dikuasainya.
Satu pukulan kamal dan Hasan berhasil memukul mundur dua orang temannya kojek.
Duuk duuk.
Awww
Aaauuugghh..
Kedua orang itu langsung sempoyongan, pas melihat begitu Nandi melompat dan memasukan pukulan tangan kirinya yang berbahaya itu dan elbonya Nandi menghantam dagu yang satunya lagi.
Buk duk buk duk
Blaakkk kedua orang itu langsung tersungkur.
Pas melihat ke empat temannya sudah berhasil dilumpuhkan oleh Nandi dan kawan-kawan, Nyali kedua orang itu langsung ngedon dan melangkah mundur dikit sedikit.
''Hahahaaa, wai kang mau kemana kita lanjutkan lagi permainan kita.'' Teriak kamal sambil melangkah menakut-nakuti kedua orang itu.
Kedua orang itu terus lari tunggang langgang.
Sementara sikojeg dan ketiga temannya kini sudah sadar dan terbangun.
''Mau diterusin gak, permainan ini kang kojek?.'' Tanya Nandi.
''Kali ini saya mengaku kalah, ingat ya masalah ini belum selesai.'' Jawab sikojek.
''Ooh kalian mau memperpanjang masalah ini, kalau kamu lelaki jentel, kenapa harus libatkan orang lain kedalam masalah ini, kalau begitu akan ku habisi kamu kojek.'' Ucap kamal emosi.
Tidak mikir panjang lagi kamal melompat mau menghajar sikojek.
Tapi Nandi dengan cepat menghalangi kamal.
''Tahaaann mal, biarkan dia pergi, jangan menghabisi lawan yang sudah tidak berdaya'.'' Ucap Nandi.
''Biarkan saya hajar sikojek itu di, dia cuma lelaki cemen, laganya saja kaya jagoan.'' Ucap Kamal.
''Hai kojek pergi kau, sebelum kesabaranku habis.'' Ucap Hasan.
Sikojek dan teman-temannya langsung pergi, meninggalkan Nandi dan kawan-kawan.
Setelah itu, Nandi, kamal dan Hasan, langsung menaiki motornya masing-masing melanjutkan perjalanannya pulang ke rumah.
Ketiga motor mereka melaju dengan kencangnya beriringan.
''Mal, San jangan dulu kamu pulang kerumah ya, kita ngopi dulu dibengkel gimana.'' Ucap Nandi.
''Okee siaap di.'' Jawab kamal dan Hasan.
...............................
Tidak lama kemudian.
Nandi, Kamal dan Hasan telah tiba dtempat bengkelnya Nandi, mereka bertiga turun dari motornya masing-masing.
''Alhamdulilah, akhirnya kita sampai juga dirumah dengan selamat.'' Ucap Nandi.
''Iya kita bersyukur di, Allah masih melindungi kita semua.'' Kata Kamal.
''Amiiin.'' Jawab Hasan.
Diwaktu yang bersama'an, Astuti keluar.
''Wah, Aa Nandi sudah pulang''' Ucap Astuti.
''Ooh iya de, maap bisa tolong bikinin kopi gak.'' Ucap Nandi.
''Ooh baik Aa, tiga ya aa.'' Jawab Astuti.
''Iya de.'' Jawab Nandi.
''Loohh tumben, Tuti baik begitu sekarang?.'' Tnya kamal.
''Alhamdulilah siih sekarang de tuti sudah banyak berubah'', ucap Nandi.
''Ya syukur atuh, berarti sekarang pikirannya sudah dewasa." Kata Kamal.
''Alhamdulilah kalau begitu mah." Ucap Hasan.
Astuti pun datang dengan membawa tiga gelas kopi hitam.
''Ini kopinya, Aa." Ucap Astuti.
''Hatur nuhun(Terima kasih) neng tuti nu bageur(yang baik)." Ucap Hasan.
''Sami-sami(sama-sama) Aa Hasan." Jawab Astuti.
''Ayo diminum kopinya, mal, san." Ucap Nandi.
''yooo iii." Ucap kamal dan Hasan.
''Oo ya mal, san, kerja'an kita kan paling sehari lagi juga g sampai sore, tinggal pasang saklar, sementara setrumnya sudah saya sambungin semua, tadi mang kasman sudah ngasih semua upah borongan kita, semua kan ada seratus titik dikali 75000 \= 7500.000÷3 \= 2500.000 , bagai mana." Ucap Nandi menjelaskan.
''Waduuuh di, gua jadi g enak sama lo, iya gak san." Jawab Kamal.
''Tidak enak bagaimana maksud lo'?." Tanya Nandi.
''Begini di, masalah upah, bukan berarti kita tidak mu menerima upah sama rata, tapi kan lo yang punya andilnya disini, sedangkan gua dan Hasan hanya membantumu.'' Jawab Kamal.
''Tenang aja siih gua tidak pernah perhitungan masalah kerja'an.'' Ucap Nandi.
''Bagai mana kalau begini, gua dan kamal 2 jt, dan sisanya lo di.'' Ucap Hasan.
''Gua setuju.'' Jawab kamal.
''Okee lah kalau begitu, tapi kalian iklas tidak.'' Ucap Nandi.
''Massa Allah di, gua dan kamal iklas ridho.'' Kata Hasan.
Setelah mereka berdiskusi sambil ngopi, Kamal dan Hasan pamit undur untuk pulang dulu kerumah.
Nandipun segera ke kamar mandi untuk membersihkan badan, karena seharian kerja yang penuh debu dan keringat, setelah selasai mandinya Nandi menemui ibunya.
''Bu, lagi ngapain?.'' Tanya Nandi.
''Ibu lagi masak sayur asam, ada apa di.'' Jawab Bu sari.
''Begini bu, kerja'anku paling tinggal sehari lagi, dan upahnya sudah dikasih semua.'' Ucap Nandi.
''Loh ko bisa?.'' Bu sari bertanya.
''Ya tidak tau.'' Jawab Nandi.
''Ya sudah tidak apa-apa, itu sudah rijkimu, yang penting kamu tanggung jawab pada kerja'anmu.'' Ucap bu sari.
''Iya Bu, dan ini untuk keperluan ibu sehari hari, maap ya bu, ku cuma bisa ngasih duit ibu segini.'' Ucap Nandi sambil memberikan uang 1jt rupiah pada ibunya..
''Waduuuh, ko gede amat sih nak, terus kamu mana.'' Kata busari.
''Sudah Bu, ku sudah ambil, dan ini ku kasih buat de tuti.'' Kata Nandi.
''Alhamdulilah ya Allah, atas rijki yang kau berikan pada keluargaku.'' Ucap Bu sari.
''Amiiiinn.'' Ucap Nanti sambil mengusap mukanya.
''De de tuti.'' Panggil Nandi pada adiknya.
Astuti pun keluar dari kamarnya.
''Ada apa Aa Nandi?.'' Tanya Astuti.
''Ini Aa ada rijki, dan ini buat jajan kamu dan keperluanmu.'' Kata Nandi sambil memberikan uang tiga ratus ribu pada Astuti.
''Alhamdulilah, terima kasih Aa, semoga rijki Aa Nandi bertambah lebih berlipat ganda.'' Ucap Astuti.
''Aamiiin.'' Jawab Nandi.
.................................
Ke esokan Harinya.
Kamal dan Hasan sudah berada didepan rumah Nandi.
''Widiiih, tumben jam 6:15 lo dah pada setembay didepan rumah ku.'' Ucap Nandi.
''Begini di, gua sama Hasan sengaja pagi-pagi kesini, dirumah tidak ada air panas, gua pingin ngopi.'' Ucap kamal
''Oke, gua bikinin dulu ya.'' Ucap Nandi.
''Ini kopinya gua bawa di'', ucap kamal sambil memberikan satu renceng kopi spesial mix.
''Idiiih banyak amat.'' Ucap Nandi.
''Gampaang, kan buat Nanti lagi.'' Ucap Hasan.
Tidak lama lagi, Nandi membawa tiga gelas kopi spesial mix yang sudah diseduh.
''Waaah mantap nih, wanginya sampai menusuk hidungku.'' Pungkas Hasan.
Mereka bertiga duduk bersantai, dengan dtemani secangkir kopi hitam, lalu di hisapnya sebatang roko, sungguh nikmat sekali nampaknya mereka bertiga.
''Wah mantap banget hari ini, kopinya lebih berasa banget beda dari sebelumnya.'' Ucap kamal.
''Dari dulu rasa kopi ya begini-begini aja, yang bikin nikmat itu, imun kita lagi bagus.'' Ucap Nandi.
''Wah sudah jam 7:15 menit ayo kita berangkat.'' Kata Hasan.
''Okee siaap, kita berangkat.'' Ucap kamal.
Setelah Nandi pamitan pada orang tuanya.
Mereka semua langsung cabut, kini ketiga motor sudah berjalan menjauhi rumahnya Nandi.
Kini mereka bertiga sudah memasuki jalan raya, asap kenalpot yang keluar dari pembakaran mesin motor yamaha Rk king mengepul melintasi jalanan dikota bandung.
Ketiga pemuda itu sangatlah lihai didalam menjalankan kendaraannya di arus jalanan yang bolak balik.
Tidak lama kemudian.
Mereka bertiga sudah sampai disebuah komplek perumahan elit.
Setibanya dilokasi, ketiga pemuda itu turun dari motornya, dengan membawa peralatan kerjanya..
Baru saja Mereka mau memasuki bangunan yang belum jadi, dari arah warung kopi ada yang memanggilnya.
''Bang bang Nandi.'' Teriak orang itu.
Nandipun berhenti melangkah dengan menoleh pada orang yang memanggilnya.
''Waah mang kasman ada apa mang?.'' Tanya Nandi.
Mang kasman pun langsung menghampiri Nandi.
''kita bicara disana yo.'' Ucap mang kasman
Nandi, kamal dan Hasan mengikuti mang kasman berjalan menuju tempatnya mang kasman.
''Begini di, mamang mau tanya? emang kalian punya masalah apa sama sikojek?.'' Tanya mang kasman.
''Begini mang'', Nandi lalu menjelaskan awal mulanya terjadi sebuah permasalahan dengan sikojek, hingga kepulangannya dicegat oleh ke enam pemuda termasuk sikojek, dan terjadilah perkelahian, nah begitu mang awal-awalnya.'' Ucap Nandi.
''Ooh begitu, emang tu orang biang rese, tapi cuma omong kosong doang dia mah tidak ada apa-apanya.'' Ucap mang kasman.
''Ko mamang bisa tau, padahal kami tutup-tutupin masalah ini, supaya tidak diketahui orang lain'', pungkas Kamal.
''Perkelahian kalian ada yang mengetahui, warga sini yang mengenali kalian bertiga, terus dia lapor pada mamang.'' Ucap mang kasman.
''Maksud mamang?.'' Tanya Nandi.
''Orang komplek ini kenal sama kalian karena kerja disini, dan dia sering lihat kalian disini begitu.'' Jawab mang Kasman.
''Oooh begitu toh.'' Ucap Hasan.
''Dan sikojek pun hari ini tidak masuk, dan mamang sudah lapor sama pak hendra, katanya kalau masuk hari ini, suruh dipecat.'' Ucap mang Kasman.
''Kasihan juga ya, karena ulahnya jadi putus rijki.'' Ucap Nandi.
''Waah waaah, kamu itu di, sama orang kaya gitu juga masih punya rasa iba.'' Ucap kamal.
''Iya tuh, tau tuh Nandi.'' Kata Hasan.
''Ya kalau melihat raganya ya ksihan, tapi kalau ingat akan ulahnya bikin darahku mendidih.'' Ucap Nandi.
Setelah itu Nandi, kamal dan Hasan, melakukan kembali aktipitasnya.
Pemasangan saklar-saklar lampu yang tidak sedikit membutuhkan pemikiran yang matang, karena nantinya, Nandi tidak mau pak Hendra sampai kecewa karena kinerjanya yang kurang propesional.
Pekerjaan sudah hampir beres tinggal beberapa saklar lagi yang belum dipasang.
Dilantai dua semua sudah terpasang rapi dan hasilnya semua lampu sudah nyala, dan mang kasman juga ikut membantu, karena tugas dari pak Hendar untuk mengawasi dan membuat laporan hasil dari kerjaannya Nandi beserta kawan-kawannya.
''Kerjaanmu sangat cepat di, pak hendara pasti sangat puas dengan kinerjamu.'' Ucap mang kasman.
Kriiling kriiling.
Nada ringtoon dari sebuah handpn terdengar.
''Mang tuh handphonnya bunyi.'' Ucap Nandi
Mang kasman pun lalu mengambil handpon dari saku celana depan.
''Iya halo pak.'' Ucap mang kasman.
''Mang bagaimana kerjaan Nandi sudah beres.'' Ucap pak hendra di telepon.
''Sudah pak, lantai dua semua sudah beres, tinggal lima lagi dilantai bawah, paling sebentar lagi juga kelar.'' Ucap mang kasman.
''Okee oke, bisa bapak lihat hasilnya, bapak alihkan ya ke vc/vidio col.'' Ucap pak hendra ditelpon
''Ooh boleh pak.'' Ucap mang kasman.
Lalu panggilan pak hendra beralih ke vidio col untuk melihat hasilnya, mang kasman terus memutari semua ruangan dilantai dua.
Dan terus turun kelantai dasar, yang kebetulan sudah rampung semua.
''Iya oke mang, coba kasihkan handpon mamang ke Nandi, bapak mau bicara.'' Ucap pak hendra ditelpon.
''Di, sini bapak pingin ngomong'." Ucap mang kasman sambil memberikan telponnya pada Nandi.
''Iya pak.'' Ucap Nandi.
''Begini nak Nandi, kerjaanmu kan sudah beres dan hasilnya bapak puas dengan kerja kamu, dan perihal kejadian kemarin, bapak minta maap, bapak juga tidak tau sebelumnya kalau kojek itu orangnya rese, dan sekarang sudah bapak pecat, ya sudah bapak mau miting dulu, dilanjut kerja." Ucap pak Hendra ditelpon.
''Baik pak.'' Ucap Nandi.
.........................
Dua jam kemudian, pekerjaannya nandi sudah beres semua, kini semua peralatannya dkumpulin terus dimasukin kedalam tas, tidak lupa pula Nandi ngasih uang tip pada mang kasman sekedar buat beli kopi dan roko, sedangkan kamal dan hasan membelikan tukang batu disitu kopi dan roko djisamsoe 234 dua bungkus buat rame rame.
''Waduuh kang hatur nuhun pisan parantos dipang meserken kopi (Terima kadih banget sudah di belikan kopi).'' Ucap salah satu tukang batu.
''Sami-sami(sama-sama) kang.'' Jawab Kamal.
''Akang bertiga hebat.'' Ucap tukang batu.
''Maksud akang?.'' Kamal bertanya.
''Iya akang bertiga hebat, sudah bikin sikojek dan anak tongkrongannya babak belur.'' Ucap tukang batu itu.
''Wah akang mah suka berlebihan, saya mah biasa biasa saja atuh kang.'' Ucap kamal.
''Wah akang mah suka merendah.'' Ucap tukang batu tersebut.
''Beneer kang, kalau teman saya yang itu baru hebat, coba aja akang jajal, apabila sudah sudah kena gebugan tangan kidalnya, kaya disengat ribuan tawon.'' Ucap Hasan.
''Iiih ngapain kang, emangnya sikojek, yang so jagoan padahal cuma tempe kang.'' Ucap tukang batu itu.
''Ya sudah, saya pulang duluan, selamat bekerja pada semuanya.'' Ucap kamal.
Tidak lama kemudian.
Nandi, kamal dan hasan, bergegas pulang, karena pekerjaannya sudah selesai dengan baik.
Kini ketiga motor dari pemuda itu melaju dijalan raya.
...........................
lanjut eps 6
Selamat membaca.
Semoga bisa terhibur dengan karya-karyaku.
Jangn lupa tinggalkan jejaknya dengan
. 👍 like
. Comentar
. ❤ favorit
. 💓 vote nya
Terima kasih atas dukungannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Njooootttt.....
2023-07-19
1
Ymmers
patahin aja tuh semua tangan2 kaki2 mereka .. semangaaattt Nandi…
akuruhpalingsebelbenciamaorangorangansokpalingkuat gitu 😠
2023-07-03
1
syahron udin
sampe tamat ya tor
2022-10-29
0