kini tidak terasa waktu sudah siang, matahari posisinya sudah lurus di atas kepala.
Tandanya waktu duhur sudah tiba.
Nandi pun bergegas kekamar mandi dan mengambil air wudhu, untuk menunaikan solat duhur, sesudah solat dikerjakan, Nandi Langsung ketempat bengkelnya, ternyata sudah ada yang menunggu dua orang.
''Maap kang habis solat dulu, sudah lama?.'' Tanya Nandi.
''Belum, baru saja motornya disetandarin.'' Jawabnya.
''Dan kang hasan mau betulin juga?.'' Tanya Nandi.
''Iya Nandi tapi saya belum punya uang, buat bayarnya.'' Jawab Hasan.
''Iiiihh tenang baee siih kang, kalau cuma sedikit mah, kecuali kalau ganti dalemannya, saya tidak punya duitnya, buat belanja.'' Jawab Nandi.
''Ya tidak tau juga siiih Nandi, motor saya mendadak mati, saya tidak tau masalah mesin mah.'' Ucap Hasan.
''Ini akang motornya mati apa gimana?.'' Tanya Nandi.
''mati siih tidak, cuma tenaganya mendadak tidak ada.'' Jwabnya.
''Boleh Saya cob.'' Ucap Nandi.
''Boleh boleh.'' Jawab orang itu.
Setelah itu Nandi mencoba membawa motornya yang mau di betulin, kira kira penyakitnya apa.
Greng greng, Nandi kembali dengan menarik gasnya.
''Wah ini otomatisnya sudah kena, terus ketengnya juga sudah tidak bisa setel lagi.'' Ucap nandi.
''Terus berapa kang semuanya?.'' Tanya orang tersebut.
''Sekitar empat ratus ribuan kang.'' Jawab Nandi.
''Segitu itu berikut ongkos nya?.'' Tanya orang itu.
''Iya segitu berikut ongkosnya.'' Jawab Nandi.
''Saya cuma bawa duit tiga ratus doang, bagaimana nih.'' Ucap orang itu.
''Tenang aja kalau buat beli otomatis tiga ratus juga cukup.'' Jawab Nandi.
''Terus ketengnya bagaimana kang?.'' Tanya orang itu.
''Kalau keteng disini juga ada stok, jadi kekurangannya nanti akang datang kesini, Biar motor disini dulu, bagaimana kang.'' Ucap Nandi.
''Ya terus saya pulangnya bagaimana?.'' Tanya orang itu.
''Biar nanti akang di anterin sama kang Hasan pake motorku.'' Jawab Nandi
''Ya baiklah, kalau begitu.'' Kata orang itu.
''Kang Hasan maap anterin dulu si akang ini, pake motorku.'' Ucap Nandi.
''Okee, siaap di.'' Kata Hasan.
Lalau hasan mengeluarkan motornya Nandi, terus menghidupkannya, sekali selah langsung ces gur, dan suara motor yamaha Rk king, yang masih halus dan mulus karena Nandi selalu merawatnya, apalagi dia mengerti dengan mesin.
Lalu Hasan menarik gasnya, motor Rk king kini melaju dengan kencang, menuju rumah orang itu, yang jaraknya lumayan jauh.
Tidak lama kemudian Hasan sudah tiba didepan rumah orang itu, pas begitu turun, nada ring toon terdengar dari saku celana Hasan, terus hasan mencabut hp miliknya dan di angkat.
''Iya haloo.'' Kata Hasan.
''Kang Hasan, orang itu uangnya belum dikasih tolong di mintain ya kang.'' Ucap Nandi disuara telpon Hasan.
''Ooh iya baik di.'' Jawab Hasan.
''Ee'eh kang, kata Nandi, uang yang tiga ratus itu belum dikasih.'' Ucap Hasan.
''Oooh iya, sampai lupa aku, sebentar ya.'' Kata Orang itu sambil merogoh sakunya.
''Nih kang Hasan maap ya, bilangin sama Nandi ku lupa.'' Ucap orang itu.
''Ookee, siaap, Ee'eh nama akang siapa?.'' Tanya Hasan.
''Apa itu penting kang Hasan?.'' Orang itu bertanya.
''Ya bukannya begitu, supaya lebih akrab aja kalau tau nama akang mah atuh.'' Ucap Hasan.
''Ooh begitu, kenalkan Rendi.'' Ucap Rendi sambil mengulurkan tangan.
Dan hasan pun menjabat tangan Rendi sambil berkata.
''Hasan.''
''Sudah tau ko, hehee.'' Kata Rendi.
''Iih kang Rendi ternyata suka bercanda juga, baik kalau begitu saya tinggal dulu ya.'' Ucap Hasan.
''Okee siaap, Hati" ya dijalannya, Nanti hari keburu sore, disitu banyak pemuda" yang tidak jelas pada nongkrong bila hari sudah sore.'' Ucap Rendi.
''Iya kang terima kasih.'' Kata hasan sambil tancap gas..
Greng greeeeng
Suara yang keluar dari kenalpot motor yamaha Rk king, banyak kendaraan yang sudah disalipnya oleh hasan dengan kecepatan maksimal, Hasan dalam menjalankan motornya sungguh sangat pintar sekali.
Tidak lama kemudian.
Hasan tiba di bengkelnya Nandi
terus matikan kunci kontak, dan motor dsetandarin di depan bengkel.
''Hebat juga kamu membawa motorku, rupanya kamu raja jalanan juga.'' Ucap Nandi.
''Nandi, nandi biar kaya begini juga saya kan pernah hidup dijalanan, ya sekarang aja aku sudah menyadari bahwa hidup di jalan itu, tidak ada benarnya selalu dicap jelek oleh masrakat.'' Jawab Hasan.
''Iya betul itu, dijaman sekarang kita harus pintar memanpaatkan waktu, dan bisa berkarya dalam segi apapun yang kita mamp.'' Ucap Nandi.
''Maksudmu gimana Nandi?.'' Tanya Hasan.
''Ya intinya dsetiap waktu, kita harus bisa menghasilkan uang, demi menapkahi anak istrimu begitu kang.'' Jawab Nandi.
''Mantuuulll.'' Ucap Hasan.
''Apa tuh mantul.'' Nandi balik bertanya puara-pura.
''Mantaap betul, masa kagak ngerti siih.'' Ucap Hasan.
''Ya ku akui, ku bukan orang sosmed.'' Ucap Nandi.
''Laahh sok suci lo', itu kamu ngerti sosmed.'' Kata hasan.
''Ya kata orang-orang sih.'' Jawab Nandi.
''Aaah kamu ada" aja Nandi.'' Ucap Hasan.
''Eh di motormu itu lari kaya jamparing lepas dari gondewanya saat ku tarik gas apalagi kalau pas gigi empat, widiiih mantap banget, saya sampai terlena, pingin lagi rasanya bawa motormu lagi.'' Ucap Hasan
''Kalau bawa kendaraan itu jangan terlalu asik, harus punya perhitungan baik buruknya, kalau jatuh gimana, apa akang sanggup menggantinya.'' Ucap Nandi sambil ngorek ngorek motor.
''Itu kan motor lama.'' Jawab Hasan.
''Idiiih ketinggalan berita rupanya, biarpun motor sudah jadul tapi harganya selangit.'' Jawab Nandi.
''Ah masa iya?.'' Tanya Hasan.
''Asal akang tau sperpacknya juga harganya ada yang satu juta, justru mator lama, sekarang banyak di minati orang-orang berduit, seperti club motor Rk king, itu orang berduit semua.'' Kata Nandi.
Disaat Nandi dan hasan lagi pad ngobrol, dari kejauhan seorang lelaki kira kira stengah abad usianya, berjalan sambil menarik gerobaknya mendekati Nandi.
Setibanya di depan rumah.
''Nandi.'' Panggil pak dirman.
''Iya pak ada apa?.'' Tanya Nandi.
''Tadi ada yang jual sepedah, coba lihatin masih bagus gak.'' Ucap pak Dirman ayahnya Nandi.
''Waaaah ini masih bagus pak, dan ini sepeda mahal, Bapak beli berapa?.'' Nandi balik bertanya.
''Ya Bapak beli cuma lima puluh ribu.'' Ucap pak Dirman.
''Kalau sepeda kaya gini, harganya bisa nyampe dua jutaan pak, bagaimana kalau catnya ku ganti lagi supaya kelihatan ori, kan kalau ada yang nawarin bisa bapak jual.'' Ucap Nandi.
''Iya bener iya bener Nandi, terus kalau ada yang beli bapak jual berap?.'' Tanya pak dirman.
''Bu bu sari.'' Panggil hasan
''Ada apa sih San ko ramai sekali pada ketawa ketawa?.'' Tanya bu sari pada Hasan.
''Hehee, Tidak tau tuh Bu, anak sama bapak, akrab banget seperti sesama teman saja.'' Ucap Hasan.
''Buuuuuu sini.'' Panggil pak dirman pada istrinya.
''Ada apa papahku sayaang.'' Jawab bu Sari sambil nyamperin suaminya.
''Naah gitu dong ini baru namanya istriku tercinta, i love you sari, muuuuaaacchh.'' Ucap pak Dirman sambil mencium pipi istrinya.
Dan hasan yang melihat pak dirman sama istrinya yang begitu mesra, sampai melotot kaget.
''Waah baru kali ini saya melihat pak dirman begitu mesra sama istrinya, hebat sudah tua juga selalu romantis.'' Ucap Hasan berkata sendiri.
Senja telah tiba.
Pak Dirman dan istrinya, bu sari kini sudah mulai memasuki rummahnya.
Sementara Nandi dan Hasan masih berada di luar, masih mengotak ngatik sepeda motor, karena besok hari harus sudah kelar semua.
''Motorku kapan dibetulinnya di?.'' Tanya Hasan.
''Nanti sehabis maghrib ku lihat lihat dulu keruksakannya apa, oke mas bro.'' Ucap Nandi.
''Okee siaapp bos.'' Ucap Hasan.
''Bas bos bas bos, emang saya bosmu apa.'' Ucap Nandi.
''Hahaha, maraaahhh ni yee, oke kalau begitu, sekarang saya pulang dulu, nanti habis maghrib saya kesini, barang kali kamu butuh bantuan.'' Ucap Hasan.
''Okee siap.'' Jawab Nandi.
Adzan maghrib.
telah berkumandang di mana mana, Nandi pun mulai membereskan perkakasnya.
Setelah itu Nandi pergi kebelakang untuk mengambil air wudhu. Dan melaksanakan solat maghrib berjamaan di musola dekat rumahnya.
Tidak lama kemudian.
Nandi pergi lagi kebengkel, untuk mengelarkan kerjaannya, setibanya di bengkel, hasan sudah nongkrong duduk sendirian.
''Widiihhh cepet amat sih, kang hasan sudan stemby disini, emang akang tidak solat?.'' Tanya Nandi.
''Ya solat atuh di, abis solat ku langsung otw kesini ko.'' Jawab Hasan.
Tiba tiba wanita cantik mengahmpiri Nandi.
''Aa, minta duit, tuti mau main bareng teman" tuti.'' Ucap astuti, yang tidak lain adalah adiknya Nandi.
''Kamu itu, duiiit aja yang ada dipikiranmu, disuruh bantuin ibu malah molor, emang kamu mau menjadi apa.'' Tegur Nandi.
''Ya sudah sih, kalau gak mau ngasih tidak usah sewot segala, sebeeell.'' Ucap Astuti.
''Kamu itu memang susah dibilangin, kamu itu perempuan, malam malam begini mau kemana?, keluyuran tidak jelas.'' Ucap Nandi.
''Buuu ibuuu'.'' Astuti panggil ibunya.
''Ada apa sih nak?.'' Tanya bu sari.
''Tuh bu anak ibu, masa malam malam begini mau pergi tidak jelas, udah bu jangan dimanja terus tuh.'' Ucap Nandi.
''Ibuu aku sebel sama aa nandi, ngomel ngomel melulu.'' Ucap Astuti.
''Apa yang di bilang kakamu itu bener nak, kamu kan anak perempuan, udah tidak usah pergi pergi yang tidak jelas'' Ucap bu sari.
''Aah ibu dan aa nandi sama aja, sebelll sebel.'' Ucap astuti sambil masuk lagi kedalam rumah dan terus mengurung diri dikamarnya.
''Tuh kan bu, itu anak kapan sih mau dewasanya.'' Ucap Nandi.
''Ya sudah sih, kamu sebagainya kaka harus mengalah atuh.'' Jawab bu Sari.
''Bu jangan dibelain terus sih, astuti gak bakalan dewasa dewasa, kalau terus ibu belain.'' Kta Nandi.
''Waah waaah, ada apa sih bapak dengar dari tadi ribuuuut aja.'' Kata pak dirman.
''Itu Astuti paa, berantem sama nandi.'' Ucap bu sari.
''Emang kenapa lagi nandi.'' Tanya pak dirman.
''Itu pak, tadi astuti, datang-datang minta duit, mau main sama temannya, dan ku bilangin kalau jadi perempuan itu jangan keluar malam malam kalau blm jelas maksud dan tujuannya, begitu paa.'' Ucap Nandi.
''Apa yang dibilang Nandi itu benar bu, dan kamu sesekali di bilangin kasih nasehat, supaya dia dewasa bu.'' Ucap pak dirman.
''Iya pa iya.'' Jawab bu sari.
Kini malam terus bergeser, Nandi dan hasan sudah selesai membongkar motornya, dan langsung sudah bisa hidup kembali.
Setelah motornya sudah bisa di pake lagi, Hasanpun segera pulang, karena waktu sudah menandakan jam 23.30 menit.
Nandi pun langsung membereskan perkakasnya, lalu menutup Roling dor dan terus dikunci, setelah itu nandipun merebahkan badannya dikursi ruang tengah sambil menonton televisi.
Se iring dengan jarum jam dinding, yang menempel ditembok rumahnya pak dirman.
Waktu kini telah menunjukan pukul 02.15 menit.
Nandipun kini terlihat sudah tidur dengan pulasnya.
Tidak terasa kini waktu telah pagi, ayam jantanpun sudah terdengar di mana mana, Suara yang solawatan di mesjidpun sudah terdengar, menandakan kini waktu subuh akan segera tiba......
Allahu akbar
Allahhuu akbar
Ashadu alla ila hailalaaahhh2x
Ashadu anna muhammadrosulullooohh2×
hayaalassolaaaahhhh2×
Hayyallallpallaaaaahhhh2×
Assolaatu khoirumminannauuumm2×
Allahhuakbar allahu akbar
Laaaailahaillallaahh.
Suara adzan kini telah berkumandang.
Nandi kini terlihat menggerakan badannya, sambil melepaskan selimut yang menempel di badannya.
Sungguh nyenyak tidurku malam ini, tidak terasa waktu subuh sudah tiba, ucap Nandi berkata dalam hati.
Lalu Nandi melangkahkan kakinya ke kamar mandi, untuk membersihkan badannya.
Sesudah beres mandi, lalu mengambil air wudu untuk melaksanakan solat subuh di masjid.
***************
Jarum jam sudah menunjukan pukul 05.35 menit.
Nandi mengambil gelas lalu dituangkan kopi spesial mix, terus diseduh dan di aduk aduk sampai larut.
''Waah mantap wanginya, kopi di pagi hari membuat yang malas jadi semangat.'' Ucap Nandi sambil menyeripit kopinya
Lalu mengeluarkan sebatang roko Djarum super.
ceklek, sebuah korek dinyalain.
prepet suara tembakau yang terbakar api dari korek itu, dan dihisapnya sebatang roko itu, lalu ditiupkan, nampak asap dari roko tersebut mengepul keluar dari mulutnya Nandi.
''Waah waaah betapa nikmatnya hidup ini.
terima kasih ya allah, sungguh tak terhitung nikmat yang engkau berikan pada kami ya Allah.'' Ucap Nandi.
Nandi meminum kopi dan mengisap rokonya, seperti tidak mempunyai beban di dalam hidupnya, disaat lagi asik nandi menikmati secangkir kopi dan sebatang roko.
Gorengan
Gorengan yeuuh
Gorengan barade grengan.
''Jang Nandi ngaleueut kopi mah atuh yeuh cocok pisan sareng gorengan.'' Ucap tukang gorengan.
''Waaahhh, mantap Bi, Aya goreng ulen bi?.'' Tanya Nandi.
''Nya aya atuh, goreng ulen, singkong, ubi, pisang goreng.'' Jawab tukang gorengan.
''Sok atuh bi bungkus.'' Ucap Nandi.
''Naona jang Nandi nu di bungkus?.'' Tanya tukang gorengan.
''Iya atuh gorengannya bi irah nu demploonnn.'' Jawab Nandi.
''Heuheuuyyyy deuuuhhh, aya aya wae jang Nandi mah.'' Ucap Bi irah sambil membungkus gorengan.
''Sabaraha ieu teh, cebaneun bi, campur ya.'' Ucap Nandi.
''Sabaraha ari ceban teh?.'' Tanya bi irah.
Terus Nandi, menunjukan kedua telapak tangannya pada bi irah.
''Ooooh sapuluh juta.'' Ucap bi irah.
''Sapuluh rebu bi iraaaahh, sok salah wae, sapuluh jutamah atuh sareng bi irahna panginten di peserna, heheeer.'' Ucap Nandi.
''Euheeuheuheuy deuh, wios bibi ge mau, jang Nandi dipeser sakitu mah, komo nu mesernage, nu kaseppp, heuheuuuyyy deuh.'' Jawab Bi irah.
''Iiiihhh amit amit.'' Ucap Nandi.
Di saat Nandi lagi bercanda sama bi irah munculah Bu sari keluar rumah mendekati Nandi.
''Ada apa ini teh, dari tadi rame aja.'' Ucap bu Sari.
''Wah Bu sari, teu aya nanaon, ini jang Nandi ngheureuyan wae.'' Jawab Bi irah.
.............
Setelah Nandi membayar gorengannya, Bi irah melanjutkan lagi keliling kampung untuk menghabiskan dagangannya.
Nih bu bawa kedapur, ucap Nandi.
Lah kamu g makan, kata Bu sari.
Sudah tadi ku sudah habis empat juga sudah kenyang, jawab Nandi.
.........................
Ditempat lain.
Rendi yang kini sudah siap siap mau mengambil motornya, yang masih berada dibengkelnya Nandi, mau berangkat dengan di antar oleh adik perempuannya, yang bernama. Sindi.
''Ayo sindi cepetan.'' Kata Rendi.
''Iiih sebentar atuh Aa, sindi kan harus ganti baju dulu.
Sindi terus ganti dulu salin, dengan celana jens warna hitam dan baju suiter warna ungu, lipstik merah kecoklatan, ditambah rambut panjang bergelombang, menambah kecantikannya.
Ayo Aa, ucap Sindi.
Lalu rendi menaiki motor di ikuti oleh sindi duduk dibelakangnya, setelah itu tombol staterpun di nyalain, motor honda beat cw kini sudah melaju setelah rendi menarik gasnya.
jalanan naik turun terkadang ada tikungan nanjak lagi terus turun lagi begitu dan begitu, jalanan yang dilaluinya.
Tidak lama kemudian.
Rendi dan sindi sudah tiba dibengkelnya Nandi.
tiit tit
Suara klakson berbunyi dari motornya yang rendi naiki, kini motor berhenti, terus disetandarin, sindi yang duduk dibelakang rendi, kini mulai menginjakan kakinya ketanah disusul sama Rendi.
''Assalamualikum.
Ucap Rendi memberi salam.
''Wa alaikum sallam.''
Jawab Nandi sambil berdiri dan menaro kunci ring 19.
''Waah kang, ayo duduk, dan ini siapa pacar akang sanes.'' Ucap Nandi.
''Terima kasih kang Nandi, ini adiku kang.'' Jawab Rendi.
''Ooohh, kenalkan atuh, saya Nandi.'' Ucap Nandi sambil memberi salam.
''Siindii, hehee.'' Jawab sindi sambil tersenyum.
''Kumaha kang Nandi motor sudah beres?.'' Tanya Rendi.
''Parantos atuh kang, silahkan mau dicoba, barangkali ada yang kurang, nanti saya perbaiki lagi, nih kuncinya.'' Ucap Nandi sambil memberikan kunci motor miliknya Rendi.
''Oooh baik kang.'' Jawab Rendi sambil mengambil motornya.
Motor terus di coba.
setelah motor disetater, rendi lalu menarik gasnya pelan pelan, berbarengan dengan kaki kirinya menginjakan porseneleng, dan tangan kiri membuka kopling pelan", kini masuk gigi satu, terus dua dan tiga dan rendi menarik gasnya motor melesat sangat kencangnya.....
kini terlihat dari wajah Rendi suatu kepuasan karena tenaga motornya bertambah kencang dari sebelumnya.
''Woooowww mantep banget, kali ini saya baru merasa puas.'' Ucap rendi sambil menggeber geberkan gasnya.
Setelah itu Rendi balik lagi ketempatnya Nandi.
Sesampainya di bengkel terlihat wajah Rendi berseri seri, dan tersenyum penuh kepuasan.
''Bagai mana kang, ada yang kurang kagak?.'' Tanya Nandi.
''Ada kang Nandi.'' Jawab Rendi.
''Oooh, kekurangannya di bagian mana kang.'' Ucap Nandi.
''Kekurangannya di bagian pembayaran kang hehee.'' Jawab Rendi.
''Maksudnya.'' Tanya Nandi.
''Iya saya kan belum bayar cepe lagi.'' Kata Rendi.
''Hihihi, bisa aja sih akang euy.
Sementara sindi yang lagi duduk di bangku dari tadi memperhatikan Nandi yang lagi ngorek" sepeda motor.
''Si aa Nandi ganteng amat manis lagi.'' Ucap sindi didalam hatinya.
''Waaaaiii, lagi lihatin apaan sih, dari tadi kuperhatiin bengong aja.'' Ucap Rendi.
''Iiih Aa Rendi ngapain sih, ngagetin aja.'' Jawab Sindi.
''Terus kenapa bengong.'' Tanya Rendi.
''Kagak, cuma lihatin kang Nandi lagi ngorek" motor kayanya sudah ahli banget.'' Jawab Sindi.
''Lihatin motor, apa lihatin yang ngorek motor.'' Ucap Rendi.
''Iiiih apaan sih a.'' Ucap Sindi.
Setelah sekian lamanya Rendi dan Nandi ngobrol, ahirnya Rendi pamitan mau pulang dulu, sekalian mau ngetes kecepatan motornya, sedangkan Sindi seperti berat meninggalkan bengkelnya Nandi.
Sindi gadis lugu berusia 19 tahun, baru lulus SMA tahun kemarin.
Sindi adik satu satunya Rendi, orangnya lugu agak pendiam.
Sementara dibengkel Nandi, setelah Rendi dan Sindi pergi meninggalkan tempat itu, Nandi masih terlihat sibuk dengan pekerjaannya.
Dari arah timur sebrang jalan.
letak di sebrannya pertigaan gang yang mau menuju ketempat bengkelnya Nandi ada orang teriak teriak meminta bantuan.
Tolooooong ada maliiing tolooong.
Terliaht orang ramai keluar dan berlari.
''Ada apa nih.'' Ucap Nandi.
''Waii mal aya naon.'' Tanya Nandi pada kamal.
''Nandi keluarkan motormu, Itu pak solihin motornya ada yang nyolong.'' Ucap kamal.
Tidak mikir lama lagi langsung beranjak mengambil motor Rk kingnya.
Dengan sangat buru" motor langsung di nyalain langsung tancap gas, asap yang keluar dari kenalpot motornya Nandi mengepul dengan kecepatan yang luar biasa kencangnya.
''Kemana larinya mal, yang bawa kabur motor pak solihin itu.
''Ke arah Barat jalan raya ini, motornya honda beat putih merah.'' Ucap kamal.
''Nomor polisi nya tau gak?.'' Tanya Nandi.
''D 3356 njt.'' Ucap kamal.
''Kayanya maling tidak sendiri, biasanya ada temannya yang menagawasi.'' Ucap Nandi.
Nandi semakain cepatnya mengejar orang yang maling motor.
''Itu dia Di, tuh di samping truk seperti mau menyalip mobil truk itu.
Nandi terus menarik gasnya dan posisi sudah agak dekat dengan orang yang menbawa motor beat pak solihin.
''Waiiiiii berhenti looh, cari mati rupanya.'' Ucap Nandi.
Betapa kagetnya orang itu, pas dilihat dari sepion sebuah motor Rk king mengejar dibelakangnya.
Pas di jalan yang mau mengarah ke ci anjur Nandi membeset motor nya menyalip lebih dulu, ketika motor hampir mau berdekatan, disaat kendaraan lagi pada sepi, Nandi memepet kedua pelaku curanmor itu, Dan kamal langsung loncat dari motor Nandi mengarah pada pembawa motor itu.
Bbbraaaaaakkk
motor honda bead langsung oleng tak terkendali ahirnya jatuh, disaat itu pula Nandi langsung memburu kedua curanmor itu.
Kedua curanmor itu langsung membela dirinya dengan menyerang Nandi dan kamal.
Sebruuuuttt kedua orang itu menyerang Nandi dan kamal dengan sebuah pisau.
Tapi Nandi dan kamal sudah mahir dengan ilmu silatnya, dengan cepat Nandi menggunting tangan temannya dari curanmor itu.
Pluuukk.
Pisau tersebut jatuh, dengan mudahnya Nandi memasukan elbonya ke arah dagu pencuri itu dan disusul dengan tangan kirinya yang mematikan.
Duuuk duuk buuuukk.
blaaaaak, tubuh si cpencuri yang satunya itu langsung tersungkur tidak berdaya lagi.
Sementara kamal.
Masih berduel dengan pencuri yang membawa sepeda motor itu.
sebruuuut orang itu melancarkan pukulannya, kamal hanya bergeser kesamping, dengan mudah kamal melayangkan tendangan kaki kanannya.
Hiuuuuukkk.
jebbbrooooodd, kaki kanan kamal menghantam leher pencuri, dan pencuri itu langsung sempoyongan, kamal tidak memberi ampun lagi dia langsung menyusul dengan pukulan bertubi tubi.
Buuuk buk buuuukk
pukulan kamal mendarat di muka dan perut pencuri itu
Blaaakkk
Pencuri itu terjatuh, di saat pencuri itu mau bangun dan menyerang kamal dengan pisau temannya yang masih tergeletak dipinggiran aspal jalan,
Para pengendara motor pada berhenti dan bertanya pada Nandi.
''Ada apa kang?.'' Tanya pengendara motor ninja R/dua tak.
''Maling motor kang.'' Jawab Nandi.
Begitu Nandi bilang begitu pengendara motor ninja R itu langsung turun dari motor dan menendang tangan pencuri yang lagi memegang pisau.
hiiiiuuuukkk
Prrraaaaak
Pisau yang lagi di pegang itu lepas dan terlempar jauh.
Buuukkk jebrooooddd
pemuda pengendara mtor Ninja R itu menghajar pencuri itu.
Blllaaaaakkk tubuh pencuri itu tersungkur
di pinggiran jalan.
kini jalanan yang menuju arah ci anjur menjadi maceet.
Tidak lama kemudian.
Polisi datang, karen sudah ditelpon oleh Nandi, untuk menghindari dari amukan masa.
''Mana pencurinya.'' Kata komandan polisi bertanya pada Nandi.
''Itu pak, sudah kami lumpuhkan.
''Terima kasih anak muda sudah membantu kami para polisi, saya mohon nanti kalian datang ke kapolsek, untuk diminta penjelasan awal mulanya terjadi pencurian ini.'' Ucap pak Polisi sambil meringkus kedua pencuri itu dan di masukan kedalam mobil.
''Ookee, siaap pak.'' Jawab Nandi.
Sesudah itu pak polisi sudah membawa kedua pelaku curanmor itu untuk di adili.
''Terima kasih kang sudah membantu kami.'' Ucap kamal.
''Iya Sama sama kang.'' Jawab pengendara motor Ninja R itu.
''Ya udah, kenalkan saya, Doris.'' Ucap orang yang memakai motor ninja itu.
''Saya Nandi dan ini teman saya
Kamal.'' Ucap Nandi smbil berjabat tangan.
Kamaall- Doriiss
kamal dan Doris juga tidak lupa salaman.
setelah semua beres dan pencuri sudah di amankan sama polisi, kini jalananpun mulai lancar kembali seperti biasanya.
Nandi dan kamal langsung segera menuju kapolsek untuk di mintai keterangannya, sedangkan motor honda beat miliknya pak solihin dibawa sama kamal.
Tidak lama kemudian Nandi dan kamal telah tiba di kapolsek wilayah bandung barat.
Nandi dan kamal pun mulai memasuki kanto polisi, setibanya didalam Nandi dan kamal bertanya pada petugas polisi yang ada di ruang paling depan.
''Pak mau bertanya.'' Kata Nandi.
''Mau bertanya apa nak.'' Jawab polisi.
''Kalau ruang bagian penanganan kasus dan kriminal sebelah mana.'' Ucap Nandi.
''Ooh, kamu dari sini lurus terus belok kanan, nah disitu ruang bagian kriminal ada ko tulisannya di atas pintu masuk.'' Ucap pak polisi menjelaskan.
''Baik pak terima kasih.'' Jawab Nandi.
''Sama sama.'' Kata pak Polisi.
Nandi pun terus berjalan ke arah yang ditunjukan oleh pak polisi tadi.
Setibanya didepan pintu.
tok tok tok
''Assalammualaikum.''
Ucap Nandi.
''Wa alaikum salam.
Silahkan masuk,.'' Jwab pak polisi.
''Selamat siang pak.'' Ucap Nandi.
''Siang, silahkan duduk nak.''Kata pak polisi.
Nandi dan kamal duduk di kursi berhadapan dengan pak polisi itu, untuk dimintai keterangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Putra_Andalas
terlalu banyak uraian gk penting ieu mah..boros kata
2023-07-21
0
MATADEWA
Lanjutkan....
2023-07-19
0
Sudiwan 234
ini udah bagus ceritanya mas bro lanjut thor ceritanya tapi ngopi dulu supaya jangan ngantuk nulis ceritanya
2023-04-26
1