Semenjak masih menginjak bangku sekolah, Nandi pun sudah banyak mendapatkan piala-piala dari seni bela diri, Pencak silat, karate, kempo, dan tarung derajat.
Nandipun orang pintar, cepat tanggap, dan rendah diri, maka dari itu tidaklah heran bila sama Nandi banyak orang yang menyukainya, dari kaum adam maupun dari kaum hawa, apalagi lagi dihiasi dengan wajah tampan dan manis berpostur tinggi dengan badan kekar berotot.
Dua minggu kemudian, Nandi dan Astuti adiknya Nandi, serasa di ingatkan dengan undangan biarpun lewat lisan, tapi tak baik bila tidak menghadirinya.
Pada bulan juni tanggal 15 bertepatan dengan ulang tahunnya, sahabatnya Astuti yaitu Nina yunita, yang kebetulan waktu itu mengundang pula pada Nandi untuk menghadiri pesta ulang tahunnya, dengan dirayakan di rumahnya di sebuah komplek perumahan orang-orang elite dikota bandung.
Sementara ditempat lain disebuah komplet elite, bertepatan di jalan impala blok G, disebuah rumah yang mewah dengan ornamen ornamen yang bagus dan indah menghiasi rumah itu, dengan gaya arsitek dan struktur bangunan yang elegan dengan dikombinasikan dengan model clasik.
Nampak terlihat banyak tamu berdatangan, dengan berbagai jenis kendaraan yang terparkir dihalaman depan rumah yang begitu luas, untuk menghadiri undangannya dari pak Ardi juna pranata.
Pak Ardi juna pranata, sengaja mengundang para teman-temannya, dan relasi bisnisnya, karena mau merayakan hari ulang tahun anaknya yang pertama yang bernama Nina yuni pranata atau Nina yunita yang ke dua puluh tahunnya.
Para tamu undangan pun sudah pada duduk di tempat yang telah disediakan, menunggu acara di mulai.
Sementara Nina.
Di rias sedemikian cantiknya dengan baju yang baru dibelinya bareng Astuti dua minggu yang lalu, Nina pun lihat lihat temannya, kaila dan rina beserta teman-teman sudah pada kumpul, Tapi Nina seperti belum kumplit tanpa kehadirannya Astuti dan kakanya Nandi suryaman.
Pandangan Nina terus melihat lihat ke pintu masuk para tamu, tapi yang ditunggu belum juga kunjung datang.
''Nin lo nungguin siapa sih, Acaranya cepetan deh di mulai, tuh lihat para tamu undangan sudah pada nunggu dari tadi.'' Ucap Kaila.
''Bentar dulu kai, baru aja jam semmbilan, kan Acarnya juga jam sepuluh.'' Ucap Nina.
''Iya ku tau, tapi kan lebih cepat lebih baik.'' Jawab Kaila.
''Iya Nin, gue juga sudah pegel dari tadi nungu.'' Ucap Rina.
''Tunggu dulu sebentar lagi, jam sepuluh juga masih kurang.'' Jawab Nina.
Disaat Nina sama temannya lagi pada ngobrol, munculah pak Ardi juna pranata.
''Tinggal sepuluh menit lagi nak, apa masih ada yang kamu tunggu?.'' Tanya pak Ardi juna pranata.
''Iya ayaah, Nanti kalau sudah Jam sepuluh tepat, suruh aja Mb lasmi untuk membuka Acaranya ayah.'' Ucap Nina.
''Okee no problem, demi kamu ayah akan ikuti kemauanmu, asalkan yang baik-baik aja.'' Ucap pak Ardi juna.
Tepat lima menit sebelum acara dimulai terdengar suara motor Rk king masuk kedepan halaman rumah Nina, Nina terus melangkah kedepan ternyata benar yang ada dipikiran Nina, pemuda dan wanita yang turun dari sebuah motor Rk king itu tak lain adalah Nandi suryaman dan Astuti
''Ayo cepetan bang Nandi, tuti, karena acaranya akan segera di mulai.'' Ucap Nina.
''Ooo, ya, ayo de tuti.'' Ucap Nandi.
Nandi dan Astuti berjalan ketempat yang telah disediakan khusus untuk teman-temannya Nina, Nandi tidak lepas dari pandangan para tamu yang lagi pada duduk, Apalagi kaila dan rina dengan penuh iri pada astuti dikira olehnya Nandi pacarnya Astutii.
''Waah, Pemuda itu tammpaannya, beruntung benar Astuti anak pemulung itu, punya pacar gagah begitu.'' Ucap kaila berbisik pada rina.
''Iya benar kai, pacarnya Astuti itu gagah dan tampan, hebat juga ya sigadis miskin itu.'' Ucap Rina penuh ejekan.
Sementara pak Ardi juna pranata yang lagi bergandengan dengan istrinya yola yohana, sangat kagum pada pemuda yang ditunggu oleh anaknya itu.
''Ooh jadi itu yang ditunggu anak kita itu bu, coba ibu perhatikan gagah benar dan tampan pemuda itu.'' Ucap pak Ardi juna.
''Iya benar pah, ku juga sampai mengagumi kegagahan dan ketampanannya itu.'' Ucap ibu yola yohana.
''Terus mamah kagum gak sama papah.'' Tanya pak Ardi juna.
''Iiiih papah, nanyanya aneh-aneh aja, kalau sama papahku sayang lebih dari mengagumi papah, ada-ada aja sih papah.'' Jawab ibu yola.
Kini acarapun segera dimulai dengan pembawa acara yang sudah mulai membacakan tema tema acaranya.
''Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya, atas kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu serta para adek-adek atas kehadirannya dalam merayakan hari raya ulang tahun putri pertama dari pasangan, Bapak Ardi juna pranata dengan ibuk Yola yohana yang ke dua puluh.
Pembuka acara yang pertama, yaitu pembukaan dan pembaca'an ayat suci alQur'an.
Yang kedua, pembacaan Doa
Yang ketiga, peniupan lilin oleh Nina yuni pranata atau Nina yunita.
Dan yang terakhir, makan-makan, dan Doa penutup.'' Begitulah pembawa acara membacakan tema-tema dalam acara itu.
Acra pun di mulai dengan pembaca'an ayat suci alQur'an dan doa pembuka pun sudah dikumandangkan.
Setelah itu tiba pula pada acra pokonya yaitu peniupan lilin oleh Nina yunita.
Para tamu undanganpun, memberi selamat dan semangat pada Nina yunita dengan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
''Happy brithday too you
Happy brithay too you
Happy brithday
Happy brithday
Happy brithday too you.
'' Tiup lilinnya
Tiup lilinnya
Tiup lilinnya.'' egitu para tamu yang hadir memberi ucapan dan semangat.
Nina pun mulai ancang-ancang untuk meniup lilin yang menyala diatas kue ulang tahun yang ke dua puluh.
Nina pun sudah berhasil meniup lilin itu, dan tepuk tangan dari para tamu yang hadirpun mulai ramai memeriahkan suasana.
''Selamat ulang tahun kami ucapkan.
Semoga panjang umur kami doakan'', begitulah ucapan selamat dari teman-temannya Nina dan para tamu yang hadir.
Singkat acara.
kini Nina sudah mulai memotong kue ulang tahunnya, dan semua tamu undanganpun sudah duduk ditempatnya masing-masing.
Nandi dan Astuti duduk bareng laksana pasangan dua sejoli.
Dari tempat duduk yang agak jauh dari Nandi dan Astuti, ada dua wanita yang terus memperhatikan Nandi dan Astuti dengan penuh iri dan kebenciannya pada Astuti.
Kaila dan Rina yang selalu mengejek pada Astuti, makanya Astuti dari semenjak itu keluar dari persahabatannya, karena tidak tahan dengan kata-kata kaila dan rina yang selalu sinis dan menghina keadaan dirinya dan orang tuanya, dari situlah Astuti mendapatkan ilham sehingga berubah menjadi lebih dewasa.
Kaila dan Rina nampak lagi berbisik-bisik, sambil mata terus menatap pada Nandi dan Astuti.
Dan Astuti pun melihat pada Rina dan Kaila, seperti lagi membicarakan dan seperti lagi mengawasi dirinya dan abangnya.
''Ku muak melihat mereka berdua, so kaya so cantik, pokonya merasa dirinya itu yang no satu gitu, nanti bila orang tuanya isdead baru nyaho.'' Ucap Astuti ngoceh sendiri.
''Kenapa si lo, de tut, abang dengar kamu ngomong dan ngomel-ngomel sendiri.'' Tanya Nandi pada adiknya.
''Tuh Aa, coba Aa Nandi lihat, kedua gadis itu tuh, ,yang rambutnya di pirang-pirangin, orang paling so se alam dunia, saya muak Aa melihat dia.'' Ucap Astuti.
''Ooo itu, ya sudah biarin saja de, kejelekan itu janganlah selalu di balas dengan kejelekan lagi, karena Allah itu adil, memberi hukuman pada orang yang suka menghina itu, datangnya belum tentu dari kita, kadang orang yang begitu itu, ditemukannya sama orang yang begitu juga, mungkin yang se level atau yang lebih tinggi level kejelekannya didalam merendahkan orang lain.
dan yang patut kamu contoh itu, Nina orang baik dan tajir, tidak sombong karena ayahnya selalu mengarahkan pada sesuatu yang benar, dan bagaimana cara menghargai orang, ada pepatah mengatakan, senajis najisnya dijilat moncong anjing masih ada air dan tanah untuk membersihkannya, tapi kalau lidah atau kata-kata yang menyakitkan keluar dari mulut kita, mau pake air apa untuk menghapusnya, seumur hidup orang pasti akan selalu ingat dengan perkataan yang menyakitkan itu.'' Ucap Nandi memberi wejangan pada adiknya agar bisa lebih dewasa lagi.
''Iya Aa makasih, aku bangga punya abang yang baik dan perhatian, padaku dan keluarga, dan pada semua yang abang kenal.'' Ucap Astuti sambil menyandarkan kepalanya di pundak Nandi.
''Iya, tapi abang juga manusia biasa de, masih banyak salahnya.'' Jawab Nandi.
Acara kini sudah berlanjut pada penutup doa, dengan dipandu oleh ustad setempat komplek itu.
Setelah itu para tamu undangan dipersilahkan untuk mencicipi idangan yang telah disediakan oleh sohibul bet.
Secara bergiliran para tamu mengambil makanan, Nandi dan Astutipun mulai maju dengan antrian untuk mengambil idangannya, setelah makanan didapatnya Nandi dan Astuti duduk dikursi paling belakang, setelah Nandi dan adiknya selesai makannya, Nandi dan adiknya beranjak dari tempat duduknya untuk menemui Nina yang lagi berdiri bersama ayah dan ibunya.
''Selamat ya Nin, semoga panjang umur dan murah rijki, maap ku tidak bisa berlama-lama karena masih banyak kerjaan yang belum tuntas.'' Ucap Nandi.
''Iya sama-sama, terima kasih Bang Nandi sudah menyempatkan hadir.'' Jawab Nina.
''Selamat ulang tahun sahabatku, semoga panjang umur, murah rijki dan sehat-sehat selalu.'' Ucap Astuti.
''Iya terima kasih, ya tut, kenapa buru-buru sih.'' Kata Nina.
''Biasa, ku ganti'in kerja'annya ibu, kasihan kalau ditinggalin'', jawab Astuti.
Setelah berpamitan sama Nina, Nandi dan Astutipun kini bersalaman pada Pak Ardi juna pranata dan ibu yola yohana.
''Maap pak saya undur dulu, Terima kasih atas jamuannya.'' Ucap Nandi.
''Ooh sama-sama dek, terima kasih atas kehadirannya, E'eeh siapa namamu?.'' Tanya pak Ardi juna.
''Nandi suryaman, biasa dipanggil Nandi.'' Jawab Nandi.
''Wah nama yang bagus, kalau diartikan.'' Ucap pak Ardi.
''Wah bapk bisa aja, emang artinya apa?.'' Tanya Nandi.
''Kalau di artikan.
Nandi suryaman: Anak mentari.'' Jawab pak Ardi juna.
''Hehee bapak bisa'an, bu mari, kami pamit dulu ya Bu terimakasih atas jamuannya, masakannya enaaak banget.'' Ucap Nandi.
''Iya de Nandi makasih, sering-sering ya main kesini.'' Ucap ibu yohana
Sesudah itu Nandi dan Astuti, melangkahkan kakinya kehalaman rumah, menuju pada motor yamaha Rk king yang lagi diparkir di area depan rumah pak Ardi juna pranata.
Nandi kini sudah mulai menghidupkan motornya, dan asap yang keluar dari selongsong kenalpot akibat dari pembakaran, mulai mengepul, dikit sedikit Nandi mulai menghilang ditelan pagar rumah pak Ardi juna pranata yang begitu tinggi, dan Nina yang mengantarkan Nandi kedepan teras, Nina terus memandang Nandi sampai tidak kelihatan lagi.
Sementara Nandi yang masih melaju disekitar area komplek, Nandi dan Astuti kini sudah keluar dari gapura komplek perumahan dan mulai memasuki jalan raya, motor Rk king kini melaju dengan kencangnya meluak liuk Nandi dalam menyalip beberapa kendara'an sungguh hebat skillnya Nandi didalam menjalankan kendara'an roda dua. hampir semua medan jalanan ditaklukannya.
Sementara Astuti nampak seperti ketakutan dibonceng sama abangnya itu.
''Iiih aa jangan kenceng-kenceng atuh bawa motornya, ku takut aa.'' Ucap Astuti.
'' Tenang saja de, pegangan yang erat, Karena ku masih ada kerjaan yang masih tertunda, ditambah Bram mau datang hari ini.'' Ucap Nandi.
Disaat Nandi lagi pokus menarik gasnya dan menjalankan motor dengan kencang, tiba-tiba dari saku celananya Nandi, terdengar nada ringtoon dari handpon nya Nandi.
''Aa tuh hp nya bunyi.'' Ucap Astuti.
''Iya de, bentar ya aku pinggirin dulu.'' Ucap Nandi.
Dan Nandipun langsung menyalakan lampu sen kirinya, dan berhenti, untuk menerima panggilan masuk di handponnya, sesudah motor berhenti, Nandi lalu mengambil hp dari saku celananya, yang kebetulan masih berdering.
''Iya haloo Ren, ada apa?'.'' Nandi bertanya.
''Haloo di, tolongin gua dong di.'' Ucap Rendi.
''Emang lo kenapa?.'' Tanya Nandi.
''Ini gua lagi dikejar-kejar lima preman, gua ngebel lo juga di henst, masalahnya sepele sih, cuma gua tegur dia belok tidak pake sen dan tidak lihat'' dulu kebelakang.'' Ucap Rendi.
''Terus lo dimana, tapi gua lagi bareng adik gua.'' Ucap Nandi.
''Gua dijalan Delima.'' Ucap Rendi.
''Okee, lo jalan terus nanti di play oper delima lo belok kanan, bawa ke arah jalan yang menuju tempat gua, karena gua mau nganterin dulu adik gua, nanti gua nyusul, kalau emang lo tidak salah.'' Ucap Nandi.
''Sumpah di gua tidak salah, cuma negur gitu doang.'' Jawab Rendi.
Setelah itu Nandi langsung menyalakan lagi motornya, langsung tarik gas pool, dan Astuti bertanya pada abangnya.
''Ada apa sih aa.'' Tanya Astuti.
''Itu Rendi, abangnya sindi, lagi dikejar-kejar preman.'' Ucap Nandi.
''Berarti Aa akan berantem atuh'', ucap Astuti.
''Ya kalau bisa jangan, tapi tergantung sih, tapi kalau preman sih kadang susah di ajak damai.'' Ucap Nandi.
''Kalau bisa jangan Aa, bagaimana kalau nanti para preman itu jadi dendam.'' Ucap Astuti.
''Insa Allah tidak, selama abang masih berada dijalan yang benar, semoga Allah melindungi kita.'' Ucap Nandi.
''Aamiiin.'' Ucap Astuti.
Tidak lama kemudian Nandi sudah tiba dipertiga'an jalan yang mau masuk gang si'iran, nandi pun langsung bebelok kiri.
tidak lama kemudian Nandi telah tiba didepan rumahnya, dan Astuti langsung turun, sedangkan Nandi langsung menarik gasnya kembali tidak lupa pula Nandi mengajak kawannya yaitu kamal, Nandi berhenti didepan sebuah warung.
''Mal kamaal.'' Panggil Nandi.
Kamalpun keluar.
''Ada apa di?.'' Tanya Kamal.
''Ayo Naik.'' Jawab Nandi.
Kamalpun tanpa banyak tanya langsung naik, dan Nandi menarik gasnya kembali, motir kini melaju dengan kencang dengan suara kenalpot yang masih bawa'an dari setandarnya pabrik.
Greng greng greeng.
Suara gas yang dikocok.
Singkat cerita Nandi sudah tiba ditempat yang dibillang sama rendi.
Nampak terlihat rendi lagi dikeroyok sama orang berlima, kira-kira jarak tiga meteran lagi, dan Nandi mematikan motornya, kamal langsung melompat menuju kearah rendi, yang disusul sama Nandi.
''Waii, Apa-apa'an ini.'' Ucap Nandi.
Para premanpun serentak kaget dan menghentikan pengeroyokan itu.
Dengan wajah bringas dan serem-serem, dengan dihiasi disetiap lehernya kalung dengan tali rantai, dan dipergelangan tangannya melingkar gelang-gelang bahar, melotot sambil bentak pada Nandi dan Kamal.
''Waiii siapa kamu, mau cari mati.'' Ucap preman itu.
''Bukan begitu bang, apa tidak bisa kalau berdamai dan bicara secara baik-baik.'' Jawab Nandi.
''Dia yang bikin gara-gara duluan.'' Bentak preman.
''Bikin gara-gara apa'an, gua cuma menegur doang, dan abang sendiri belok kagak pake sen dan tidak pula pake aba-aba, terus kalau terjadi kesalahan gua sendiri gitu yang disalahin.'' Ucap Rendi.
''Banyak bacot lo hah'', ucap preman itu sambil melayangkan pukulannya, dan yang lain juga langsung mau mengeroyok Rendi tapi Nandi dan kamal langsung melompat.
Kini perkelahian berlangsung di pinggiran trotoar, Nandi dan kamal menghadapi dua orang preman, sedangkan Rendi berduel satu lawan satu.
Nandi digempur dari kiri kanan sama dua orang preman yang berbadan besar, dua pukulan mengarah pada pelipisannya Nandi, tapi Nandi cukup awas dengan bahaya yang datang mengancam, hanya memiringkan tubuhnya sepuluh centi, pukulan dua preman itu makan angin.
plooos pukulan itu makan ruang kosong, dengan mudah Nandi memasukan elbonya kedagu preman itu.
Duuuuk.
Pukulan elbo Nandi masuk didagu preman itu.
Aaaauuuuu.
Sipreman sempoyongan mau jatuh.
Hiiuuuk temannya membalas dari arah belakang, angin yang menerpa dari pukulan terasa sama Nandi, dengan replek Nandi mengelak, ploooos pukulan preman itu gagal lagi.
Nandi dengan cepatnya menyusul pukulan dengan tangan kirinya yang berbahaya itu menghantam wajah preman itu.
Duuk duk Buuuk.
pukulan maut Nandi menghajar wajah preman itu
Adaaaaaawwww.
Suara terdengar dari mulut preman itu, dengan tubuh terpental dua meter, langsung tersungkur tidak sadarkan diri.
Melihat temannya tumbang preman yang satunya langsu g mencabut pisaunya lipat, dan langsung ditusukan ke arah perutnya Nandi, tapi karena Nandi sudah banyak menguasai ilmu bela diri, tidaklah gentar untuk menghadapi lawan walaupun pake senjata, hanya menggeserkan kakinya satu langkah, dan langsung menggunting tangan preman yang lagi pegang pisau, tidak bisa dihindari lagi tangan kidal Nandi menggenjot muka preman itu.
Buuuuuukkkk.
Kapasitas pukulan Nandi yang sangat kencang dan berbobot mendarat dimuka preman.
Aaaauuuuuuuuu.
bersamaan dengan tubuh tersungkur dipinggiran trotoar.
Sementara kamal yang kerepotan menghadapi dua preman, pukulan demi pukulan sipreman, berhasil kamal dabel kaper, secara bersama'an pukulan jep kamal menggenjrot batang hidung preman itu.
Hiuuuukk jrooott.
Pukulan jep kamal menghantam batang hidung preman itu, dan darah keluar dari hidung preman itu, melihat temannya terkena pukulan oleh kamal, tidak mikir panjang lagi temannya preman mencabut sebuah golok pendek dan akan di bacokan kekepala belakang kamal, tapi Nandi dengan cepat melesat sambil berteriak.
''Awaaaasssss maaaal.'' ucap Nandi sambil melesat menendang tangan kanan preman yang lagi pegang golok itu.
Hiiuuukkkk
Plaaaaakkkk. golok lepas dari genggaman preman itu.
Duk duk buuuk.
Sebual elbo dan sabetan tangan kanan Nandi menghujani muka preman itu.
Aaauuuuuuu.
Preman itu langsung roboh dan tidak berdaya lagi.
Tinggalah Rendi dan Kamal yang lagi berduel dengan preman itu satu lawan satu.
Rendi juga baku hantam dengan preman itu, beberapa pukulan Rendi berhasil mendarat, tapi preman itu cukup kuat juga, dan Nandi memberi kode pada Rendi.
''Ren orang yang kuat dipukul, hantam terus ulu hatinya.'' Ucap Nandi.
Begitulah Nandi memberi isarat pada Rendi.
Dan Rendi pun mengatur siasat agar bisa menjatuhkan lawannya, dan sipreman itu langsung menyerang rendi, Kali ini rendi tidak mengelak tapi menahan pukulan supreman itu dengan kaper tangan kirinya, dan tangan kanannya rendi menyusul kearah ulu hati preman itu.
Buuuuuukk.
Pukulan tangan kanan rendi menhajar ulu hati preman itu.
Dan sipreman langsung mendelik matanya keatas pertanda merasa sesak dan sakit di ulu hatinya.
Disa'at itu pula Rendi melayangkan beberapa pukulan lagi pada posisi yang sama yaitu ulu hati.
Buk buk buk buk.
Aaauuuuuuuuuuuu.
Sipreman langsung nyungseb dipinggiran trotoar.
Sedangkan yang lagi duel sama kamal sudah banyak keluar darah dari hidungnya itu, Dan rasa lemas nampak terlihat ahirnya sipreman itu menyerah kalah, mengakui keunggulan lawannya itu.
********************
Lanjut ke EPS 10
Selamat membaca semoga karya yang ku buat, bisa menghibur kalian para pecinta novel.
Demi kelanjutannya karya ku ini, tinggalkan jejaknya dengan.
. 👍like
. Comentar
. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting
. ❤ Favorit
. 💓 Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Hajarrrrr.....
2023-07-19
1
ketombee
👍☕
2022-07-09
1
AbhiAgam Al Kautsar
rendah diri= minder,, kurang percaya diri
rendah hati=tidak sombong
2022-06-14
1