Jasmine masih setia di sisi Andrean yang belum juga sadar.
"Kak bangunlah, bukankah kau ingin menjaga dan bermain dengan anak kita, itu janjimu pada kami. Jika kau terus tertidur seperti ini, lalu bagaimana dengan janjimu?. Aku rindu rindu kepolosanmu, aku rindu tawaku, aku rindu semua tentang dirimu.
Dulu kau kusebut Monster Vampir, karena kau begitu menyukai gelap dan kejam. Kau memukulku dan aku merasa akan mati,
tapi kini kau kuberi julukan baru bukn lagi Monster Vampir tapi kelinci tampanku.
Kau lucu, polos yang selalu membuatku tertawa setiap hari, kau selalu berusaha membuatku senang dengan tingkah-tingkah konyolmu.
Kak, bukankah kau ingin melihat bagaimana perutku akan membuncit. Seperti setiap malam, kau selalu menempelkan dan berbicara dengan perutku.
Meski adik kecil yang kau maksud belumlah ada. Kak, aku juga belum mengetahui kebenaran tentang masa lalumu. Siapa yang mencoba membunuhmu, mengapa opa mengasingkanmu, ada apa yang terjadi dengan Ibumu. Pertanyaan-pertanyaan itu berputar dibenakku.
Kak, bangun dan sadarlah. Kita rajut bersama bingkai kehidupan kita. Aku tak peduli seperti apa dirimu kelak, bagiku kau suamiku dan aku mencintaimu.
Aku berjanji padamu, akan menjaga dan merawat anak kita dengan baik. Kak Andrean, I love you".
Jasmine mencium kening suaminya cukup lama, kemudian ia memegang erat tangan suaminya, di pandangi wajah Andrean yang pucat.
Tak Lama, Samir masuk dengan menggunakan masker wajah, membuat Jasmine terkejut Tanpa basa basi Samir menyemprotkan sesuatu pada wajahnya hingga membuat Jasmine tak sadarkan diri.
Samir sudah melumpuhkan penjaga yang berada di pintu masuk, dan beberapa pengawal lainnya. Lalu kemudian ia membopong Jasmine dan membawanya pergi.
Opa Jared, Ayah Dito dan Paman Jamil datang, melihat para pengawal berjatuhan di lantai membuat mereka terkejut.
"Shitt Jasmine".
Opa Jared pergi ke kamar rawat, disusul oleh Ayah Dito dan Paman Jamil. Mereka mencari Jasmine tapi tak ada.
"Mereka menculik Jasmine, brengsek". Ucap Opa Jared geram.
"Dito, cepat kerahkan orang-orang kita untuk mencari siapa yang membawa Jasmine".
"Siap Tuan".
Ayah Dito pun menelpon orang-orangnya untuk mencari keberadaan putrinya itu.
"Jamil, lanjutkan tugas terakhirmu, bawa anak sialan ini pergi jauh dariku", jika dia mati itu berita bagus untukku".
"Baik Tuan".
Paman Jamil kemudian menyuruh orang-orang Tuan Jared membawa Andrean ke mobil ambulans yang sudah disediakan. Hanya di temani dua orang termasuk sopir ambulans, mobil itu meluncur menuju alamat yang sudah diberikan Tuan Jared.
Dalam perjalanan Paman Jamil menelpon seseorang.
"Bersiaplah".
"Nak Andrean, meski Ayahmu menginginkan kematianmu, tapi aku pengasuhmu takkan membiarkan kau mati begitu saja. Bersabarlah, Paman akan berusaha menyembuhkanmu dengan cara apapun".
Di perjalanan yang sepi, mobil tiba-tiba dihentikan oleh kawanan pria bertopeng dan terjadilah perkelahian antara dua orang yang membawa ambulan dan orang-orang yang menghentikan mobil.
Mata kedua orang itu ditutup setelah dihajar, tangan dan kakinya diikat lalu dimasukkan ke dalam mobil ambulans.
Tubuh Andrean dengan sigap dipindahkan ke mobil lainnya, dan Paman Jamil juga ikut masuk dalam mobil itu.
Perjalanan yang cukup memakan waktu membawa Andrean dan Paman Jamil ke sebuah padepokan.
"Cepat segera bawa ke kamar perawatan".
Perintah Paman Jamil pada orang-orang bertopeng yang tak lain adalah orang-orang suruhannya sendiri.
"Baik guru". Ucap salah satu orang kepercayaan Paman Jamil, bernama Sakti.
"Ayah".
Seorang gadis cantik putri Paman Jamil memeluk Ayahnya, yang sudah lama tidak bertemu.
"Ayah, Syaina senang akhirnya Ayah kembali. Syaina sangat merindukan Ayah".
"Ayah juga sangat merindukanmu sayang, maafkan Ayah yang begitu lama meninggalkanmu". Paman Jamil mencium kening putrinya dan kemudian mengacak-acak rambut putrinya itu.
"Ajak dulu Ayahmu masuk Syaina, dia butuh istirahat karena sudah melakukan perjalanan jauh". Ucap Bibi Aida, Ibunya Sakti yang juga selama ini mengasuh Syaina.
"Apa kabar Aida?".
"Baik Kak Jamil, ayo masuk dulu. Bersihkan diri baru Aida siapkan makan untuk Kak Jamil. Ayo Syaina, bantu bibi menyiapkan makanan juga untuk padepokan".
"Baik Bibi, Ayah Syaina bantu bibi dulu ya".
"Iya sayang, Aida terima kasih".
"Sama-sama kak".
Paman Jamil masuk dan melihat ruang rawat Andrean.
"Selamat datang Tuan Muda, di sini anda akan mendapatkan kekuatan untuk bertarung dengan dua kakak adik yang selama ini menyiksamu. Bangun dari tidurmu, jadilah pria tangguh yang ku kenal Zaki Andrean Putrajaya".
Lalu Paman Jamil pergi menuju kamarnya yang telah lama tak dihuninya itu, membersihkan diri dan bergabung dengan yang lainnya untuk sarapan pagi.
##########
Sementara Opa Jared, Dito dan orang-orangnya sibuk mencari Jasmine. Tapi sampai saat ini mereka belum menemukan keberadaan Jasmine.
"Tuan, Samir tidak ada di tempat". Lapor salah seorang pengawal pada Opa Jared.
"Maksudnya?".
"Kemungkinan Samir yang membawa Nona Jasmine Tuan. Setelah kami selidiki, ternyata Samir ada kaitannya dengan adik anda Tuan Jadit".
"Apaa, jadi Samir adalah mata-mata selama ini".
"Kemungkinan besar iya Tuan".
"Brengsek, cari keberadaannya dan segera laporkan padaku. Ia akan menyesal telah berani berurusan denganku". Geram Opa Jared.
"Baik Tuan, saya permisi".
"Dito, apakah kau selama ini tidak memeriksa latar belakang Samir dulu hah". Marah Opa Jared pada Ayah Dito.
"Maaf Tuan, saya sudah memeriksanya dan menurut laporan yang diterima dia bersih Tuan. Tapi saya tidak menyangka jika dia orang yang dikirim Tuan Jadit untuk menjadi mata-mata dan menculik Jasmine".
"Kerahkan terus pencarian, jangan sampai tercium media dan pihak berwajib, paham".
"Baik Tuan".
Ayah Dito pamit meninggalkan Opa Jared, Ibu Dito sudah menangis sejak mengetahui jika Jasmine diculik.
##########
Sementara itu Jasmine kepalanya merasa pusing, dan membuka mata. Ia melihat sekelilingnya yang tampak asing. Sesaat terdengar langkah kaki mendekatinya.
"Kau sudah bangun?".
"Kak Samir, di mana kita sekarang, kenapa aku di sini di mana Kak Andrean, di mana Opa dan ke dua orang tuaku".
"Tenanglah, kita aman di sini, jangan tanya apapun saat ini. Kau pulihkan dulu tenagamu, ingat ada bayi dalam kandunganmu. Bersihkan dulu tubuhmu, makan baru aku akan menjawab semua pertanyaanmu. Semua kebutuhanmu sudah aku siapkan, semua sudah tertata rapi di dalam lemari".
"Tapi Kak, tolong beri aku penjelasan. Semalam seorang pria bertopeng datang dan menyemprotkan sesuatu pada wajahku, kemudian aku pingsan dan tak tau lagi apa yang terjadi.
Tolong jelaskan sekarang Kak, sungguh aku ingin bertemu Kak Andrean, Kak Andrean membutuhkanku Kak. Ayoo bawa aku ke rumah sakit Kak, tolong".
"Jangan membantahku Jasmine, dan jangan membuatku mengulang peringahku. Jika sampai itu terjadi anak orang gila yang ada di perutmu itu akan mati".
Mata Samir menatap tajam ke arah Jasmine, membuat Jasmine terkejut sekaligus takut.
############
Alhamdulillah chapter 19 done
Tolong dong yang suka novel ini
tinggalkan jejaknya agar tetap mengudara heheee biar author semangat maksudnya 😂😂😍
Votee, komen, like, poin atau rate lima
Share dan Follow Lesta Lestari.
Cek juga readers karyaku yang lain
ARINDRA
CATATAN HATI SEORANG ISTRI
selamat membaca dan menikmati terima kasih
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sekapuk Berduri
semangat 💕🤗
2020-12-24
0
missYara
semangat kakak thor...
2020-10-11
0
Muhammad Arka Arka
lagi dong Thor
2020-10-06
0