Hari ini author up 2x lagi 😊
Happy Reading ❤
...****************...
Kayla menatap kosong ke arah danau yang menjadi tempat persinggahannya saat ini, dengan pakaian yang masih dalam keadaan basah.
Danau ini merupakan tempat dimana ia bisa dengan bebas berteriak jika sedang kesal, marah, dan juga sedih. Karena letaknya yang berada di perkampungan, membuat danau ini tidak pernah dikunjungi orang dari luar. Hanya penduduk setempat yang sering mengunjunginya, itupun sangat jarang.
Kayla pertama kali mengetahui danau ini, saat kedua orang tuanya meninggal dunia. Pada saat itu, ia merasa sangat sedih dan entah bagaimana ia bisa menemukan danau ini.
"Apa aku benar-benar yang paling salah disini? Tapi semua itu terjadi karena kesalahan. Kenapa hanya aku yang disalahkan? Bahkan semua orang tidak pernah mau mendengar alasan apapun dariku. Aku harus bagaimana Ya Tuhan. Kenapa bahagia harus sesulit ini? Kenapa semua yang terjadi padaku sangatlah sulit? Kenapa harus aku?" teriaknya dengan air mata yang terus mengalir dengan derasnya.
Kayla bahkan menyalahkan Tuhan atas semua ini, karena merasa hidupnya selalu diberi cobaan yang tiada hentinya.
Semua kebahagiaan direnggut darinya seperti hanya memberikannya jeda sedikit saja untuk merasakan kebahagiaan. Kayla terlihat sangat putus asa. Kebingungan kembali menghampirinya. Ingin rasanya ia memilih untuk menggugurkan bayi yang dikandungnya saat ini karena merasa sangat berdosa.
Perkataan temannya di kampus tadi yang menyuruhnya untuk mati, terus terngiang di kepala Kayla.
"Apa aku sebaiknya mati saja bersama anak ini? Apa benar aku hanyalah seorang perusak rumah tangga orang lain? Apa aku bahkan tidak pantas untuk hidup walau sedikit saja?" lirihnya.
Kayla tidak bisa berpikir jernih lagi, tiba-tiba saja ia melangkahkan kakinya menuju ke danau yang begitu tenang dihadapannya. Tidak ada seorang pun disana selain dirinya. Jika ia melangkahkan kakinya masuk kedalam danau yang sangat dalam itu, otomatis ia akan mati tercebur dan tidak akan pernah ada orang yang tahu.
POV Aldo
Kayla tidak berada di kampusnya. Sebenarnya dia dimana sekarang? Aku bahkan mendengar seluruh kampus mulai membicarakannya sebagai seorang pelakor, yang membuatku semakin mengkhawatirkannya.
Aku tidak tahu dimana tempat biasanya yang dia datangi saat sedang bersedih. Bodoh memang, aku tidak pernah bertanya padanya tentang hal itu.
Hp nya tidak aktif dan bahkan sahabatnya tidak mengetahui keberadaannya saat ini.
Sungguh, pikiranku kacau. Aku takut dia menyakiti dirinya sendiri dengan anak yang dikandungnya.
Aku mencarinya kemana-mana bahkan aku menyuruh semua orang-orangku untuk menemukan Kayla. Tetapi, tidak ada satupun yang menemukannya.
Kalau ditanya perasaanku saat ini bagaimana? Tentu saja sangatlah marah. Ingin rasanya aku membunuh orang yang berani membocorkan berita ini ke media.
Tidak lama kemudian, aku mendapat telepon dari asistenku Raffa. Ternyata dalang dari semua ini adalah Papanya Tasya yaitu Om Andre.
Aku tidak habis pikir. Dia benar-benar ingin mati ditanganku saat ini.
POV Author
Aldo menyuruh Raffa agar semua sahamnya dicabut dari perusahaan milik Andre dan memberitahukan kepada pemilik saham yang lainnya untuk menarik sahamnya di perusahaan itu.
Aldo benar-benar ingin melihat Andre bangkrut. Karena hanya dengan cara itulah, pria gila harta itu benar-benar tidak akan berdaya lagi.
"Dasar brengsek pria itu. Dia ternyata diam-diam merencanakan ini semua. Karena anaknya tidak bisa diharapkan lagi jadi dia berani mencoba menjatuhkan aku? Tunggu saja, kamu akan mati ditanganku sebelum berakhir dipenjara" ucap Aldo, sangat geram.
Kembali ke tempat Kayla berada saat ini. Kaki Kayla sudah berada di air, kini air sudah berada sampai ke pinggangnya. Beberapa langkah lagi, dipastikan ia akan tenggelam.
Saat akan melangkah kembali, tiba-tiba ia merasa seperti seseorang berbisik kepadanya dan berkata jangan melakukannya.
Kayla mencoba menghilangkan suara itu dan tetap pada keputusannya untuk menceburkan diri. Tetapi, suara itu terus muncul dan tidak ingin pergi, membuat Kayla perlahan mundur dan tidak jadi untuk bunuh diri.
"Suara apa itu? Kenapa terus ada di telingaku dari tadi? Aku pasti sudah gila sekarang" kata Kayla.
"Kalau aku tidak bisa bunuh diri, sebaiknya aku pergi ke rumah sakit sekarang. Aku harus menggugurkan bayi ini sekarang juga" lanjutnya lagi.
Kayla memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Ia bertekad untuk menggugurkan bayi ini. Ia tidak perduli lagi kalau Aldo akan memarahinya atau tidak. Toh, semua ini memang karena kesalahan Aldo. Begitu pikir Kayla.
Sesampainya di rumah sakit, Kayla menunggu antrian. Saat itu antrian tidak banyak hanya dia dan satu pasangan yang sedang menunggu giliran masuk.
Karena jarak diantara mereka cukup dekat, Kayla bisa mendengar percakapan pasangan disebelahnya itu.
"Kalau kamu tenyata mandul. Akan aku pastikan kamu segera aku cerai. Aku tidak mau punya istri yang tidak bisa mendapatkan seorang anak" kata lelaki itu.
"Aku mohon kamu jangan begitu. Kita sudah menikah 5 tahun, kenapa kamu harus menceraikan aku? Aku mohon jangan" kata sang wanita, memohon.
"Aku tidak perduli. Aku malu mempunyai istri mandul, jadi jangan coba-coba memasang wajah sedih kamu itu. Tidak akan pernah mempan"
Kayla yang mendengar pertengkaran pasangan disampingnya, hanya bisa menghela napas.
Disaat semua orang menginginkan seorang anak, ia malah datang untuk mengugurkannya, miris memang. Lagi-lagi Kayla tidak memperdulikan percakapan pasangan disampingnya, dan tetap pada keputusannya.
Setelah itu, keluar satu pasangan yang masih muda dari ruangan dokter kandungan. Bisa dibilang, umurnya tidak jauh beda dari Kayla.
Kayla memperhatikan pasangan muda yang sedang bertengkar dihadapannya.
"Gugurkan bayi itu" kata sang pria.
"Aku tidak mau. Dia tidak punya salah apa-apa kenapa harus aku harus gugurkan? Yang salah itu kita berdua" kata sang wanita.
"Kamu mau buat aku malu hah? Kita itu masih SMA. Apa nanti kata orang tua kita? Apalagi orang tua kamu yang sangat disiplin ke kamu. Bisa-bisa aku dipukuli"
"Kita bisa bicarakan baik-baik. Tolong jangan suruh aku gugurin. Ini anak kita"
"Aku nggak mau tahu. Pokoknya kalau kamu nggak mau gugurin, kita putus sekarang juga dan jangan pernah menemui aku lagi"
Laki-laki itu pergi begitu saja meninggalkan pacarnya yang menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba hati Kayla terketuk saat melihat pasangan muda yang bertengkar dihadapannya tadi.
Ia mencoba menghampiri wanita itu dan mencoba membantunya berdiri.
"Kamu nggak apa-apa? Maaf ya, tadi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kamu dengan pacar kamu" kata Kayla.
"Nggak apa-apa. Mungkin ini memang sudah takdir aku" ucap wanita itu.
"Nama kamu siapa?" tanya Kayla penasaran.
"Namaku Kiara" jawab wanita itu, yang ternyata bernama Kiara.
Kiara mnegangkat wajahnya dan menatap ke arah Kayla. Kayla mengernyitkan dahinya, setelah melihat wajah Kiara.
Kenapa wajahnya tidak asing ya. Apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya? Batin Kayla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dewi Zahra
siapa ya
2021-08-30
0
Kenzi Kenzi
sodaraan
2020-12-31
0
Novi Rohmah
petunjuk dari Allah key agar kamu tidak berbuat salah tidak semua orang mendapatkan itu bersyukurlah kamu dilindungi oleh Allah Alhamdulillah
2020-12-24
3