Pernyataan Cinta

Mohon maaf semua, author baru bisa up lagi hari ini, dikarenakan masih mengurus novel yang satunya ditambah lagi kesibukan author yang lainnya 🙏

Selamat Membaca 💕

...****************...

Suara piring dan sendok saling beradu, mengisi kesunyian di meja makan itu. Ya, mereka semua sedang menyantap makan malam saat ini.

Ada yang berbeda dengan makan malam kali ini. Biasanya setiap malam Kayla harus memasak makan malam untuk semua anggota keluarga, tapi kali ini semua masakan dimasak oleh para asisten rumha tangga.

Aldo memang sudah memutuskan untuk memperkerjakan seluruh asisten rumah tangganya dengan cara sift atau bergantian, dengan alasan agar semua asisten rumah tangga benar-benar bekerja bukan hanya bergosip.

Namun, tentu saja itu hanya alasan Aldo semata. Alasan sebenarnya ia memperkerjakan seluruh asisten rumah tangganya secara bergantian, supaya Kayla tidak kelelahan karena tengah mengandung anaknya.

"Kayla, makan yang banyak ya. Diambil lagi ayamnya, nggak apa-apa" kata Aldo.

Tasya yang notabenya sebagai istri merasa sedikit risih dengan perlakuan Aldo kepada Kayla.

"Kenapa sih, Mas? Dia kan bisa ambil sendiri. Nggak biasanya nyuruh-nyuruh kayak gitu".

"Bagaimana pun dia ponakan aku. Jadi, aku harus memperhatikan dia. Selama ini dia sudah bersusah payah untuk memasak buat kita, jadi wajar kalau aku suruh dia makan yang banyak" ujar Aldo.

"Ya, terserah" kesal Tasya.

"Mama, Papa. Besok aku ada pentas seni di sekolah. Semua orang tua disuruh hadir. Mama dan Papa bisa kan hadir?" tanya Revan.

"Iya bisa sayang" ucap Aldo.

"Mama nggak bisa, maaf ya Revan. Besok ada teman Mama yang ulang tahun, dan sudah janjian harus datang. Kamu ditemenin Papa aja" kata Tasya.

"Kamu ini gimana sih? Masa pesta ulang tahun teman kamu lebih penting dari pentas seni anak kamu? Pikir Tasya" bentak Aldo.

"Aku kan sudah janji, Mas. Apa kata teman-teman aku nanti kalau aku nggak datang. Pokoknya aku ngga bisa, kamu aja yang pergi".

Tasya bangkit dari kursinya dan segera berlalu pergi masuk ke dalam kamar. Di ruang makan, hanya tersisa Aldo, Kayla dan Revan.

Kayla yang melihat Revan kelihatan sedih, langsung memeluk tubuh pria kecil itu. Sedangkan Aldo, terlihat mencoba menahan emosinya dengan sikap istrinya yang tidak pernah berubah.

"Maafin Papa ya Revan. Nanti Papa coba bujuk Mama lagi ya, supaya datang".

"Nggak usah, Pa. Mungkin Mama memang nggak suka lihat Revan pentas. Biar Papa dan Kak Kayla aja yang datang. Kak Kayla mau kan?" tanya Revan.

Kayla menoleh ke arah Aldo untuk meminta persetujuan, dan Aldo pun mengangguk setuju.

"Iya, nanti Kak Kayla datang ya. Revan harus semangat" ucap Kayla.

"Siap Kak".

Keesokan harinya, sesuai yang direncanakan tadi malam. Kayla dan Aldo bersama-sama pergi ke acara pentas seni Revan.

Aldo menjemput Kayla di kampus, agar keduanya bisa pergi bersama-sama.

"Bagaimana kandungan kamu? Nggak ada masalah?" tanya Aldo.

"Nggak kok, Om. Cuma tadi di kampus, masih sedikit mual aja" jawab Kayla.

"Nanti Om beliin susu hamil dan juga vitamin ya buat kamu. Biar kamu nggak gampang capek. Om tahu ini pasti berat untuk kamu Kay, maafin Om ya".

"Nggak apa-apa kok, Om. Makasih sudah mau tanggung jawab dan mau perhatiin Kayla".

Sebelum sampai di sekolah Revan, Aldo memberhentikan mobilnya di tepi jalan yang lumayan sepi.

"Ada apa, Om? Kenapa berhenti?".

"Ada yang mau, Om omongin ke kamu. Om tidak tahu harus bicara dimana, jadi Om memutuskan untuk bicara sekarang saja disini".

Aldo terlihat menarik napas cukup panjang, kemudian menghembuskannya perlahan.

"Sepertinya Om menyukai kamu Kay" lirih Aldo.

"Apa? Aku nggak salah dengar kan, Om?" tanya Kayla memastikan pendengarannya.

"Tidak. Om benar-benar serius Kay. Sepertinya Om sudah menyukai kamu".

"Sejak kapan?".

"Sejak aku tahu kalau aku meniduri kamu, mungkin".

"Om tahu apa yang kita lakukan ini salah kan? Om juga tahu perasaan Om ke aku sekarang ini juga salah kan? Aku tidak mau kita berdua menyakiti Revan ataupun Tante Tasya, Om".

"Iya Om tahu ini salah. Tapi apa yang harus Om lakukan? Semua yang Om inginkan ada di diri kamu. Mulai dari mengurus Revan, mengurus beberapa keperluan Om. Sedangkan Tasya? Dia sama sekali tidak terlihat seperti seorang istri" ujar Aldo.

"Jadi Om mau bagaimana? Apa yang harus aku lakukan kepada perasaan Om dan juga bayi kita?" tanya Kayla.

"Aku akan menikahimu. Mungkin belum bisa secara hukum, tapi bisa secara agama. Apakah kamu mau, Kay?".

"Kalau Tante Tasya tahu bagaimana, Om?".

"Om pastikan dia tidak akan tahu. Om ingin bertanggung jawab atas perbuatan Om kepada kamu. Om tahu ini salah, tapi Om tidak bisa membiarkan kamu hamil tanpa seorang suami".

"Baik, Om".

"Kamu setuju?".

Kayla mengangguk.

Aldo mengucap syukur karena ternyata Kayla mau menerimanya. Ia pikir, Kayla akan menolak permintaannya.

"Om akan mengurus semua pernikahan kita nanti. Nanti Om kabari kamu".

"Iya Om. Ayo cepat ke sekolah Revan, nanti dia marah lagi kita telat datang" kata Kayla, mengingatkan.

"Oh iya ya. Saking senangnya, sampai lupa. Ayo" kata Aldo sambil tersenyum.

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di sekolah Revan. Pentas seni ternyata sudah dimulai 5 menit yang lalu.

Aldo dan Kayla cepat-cepat masuk ke dalam aula dan mulai duduk di kursi khusus penonton. Mereka melambai ke arah Revan yang sedang mulai menari.

Revan yang melihat Kakak sepupunya dan juga Papanya telah datang, akhirnya bisa menyunggingkan senyumnya karena merasa senang.

Selama pementasan dimulai, Aldo dan Kayla tidak henti-hentinya memberi semangat kepada Revan dan tidak lupa juga untuk merekam momen berharga itu.

"Semangat Revan" teriak Kayla.

"Anak Papa ganteng banget, semangat" tambah Aldo.

Aldo dan Kayla saling menatap satu sama lain, dan mereka berdua pun tertawa bersama karena hanya mereka lah orang tua yang paling heboh di tempat itu.

Akhirnya, pentas seni pun telah selesai. Revan berlari menghampiri Kayla dan Aldo, kemudian langsung memeluk keduanya.

"Makasih udah mau datang ya Kak, Papa".

"Sama-sama sayang" kata Kayla, mengusap kepala Revan.

"Bapak, Ibu, silahkan berdiri bersama anaknya, nanti saya fotoin" ucap salah seorang guru.

"Eh..Foto?" tanya Aldo.

"Iya. Semua murid berfoto dengan orang tuanya".

"Ayo kita foto bareng" ajak Revan.

Aldo dan Kayla pun setuju, setelah terus dipaksa oleh Revan. Namun, saat foto akan segera dimulai, tiba-tiba Tasya muncul dan mengacaukan sesi foto.

"Eh awas-awas. Maaf Bu, saya ibunya yang ini cuma ponakan suami saya" tunjuk Tasya ke arah Kayla.

"Ngapain kamu disini? Tadi bilangnya nggak mau datang. Datang pas acara udah selesai pula, apa gunanya" sungut Aldo.

"Maafin aku, Mas. Jangan marah-marah dong, kan malu diliatin banyak orang. Revan maafin Mama ya telat datang".

Revan hanya diam dan tidak menjawab.

"Maaf Pak, Ibu. Fotonya jadi?" tanya guru tadi.

"Jadi kok. Ayo foto. Maaf ya Kayla, tapi bisa minggir nggak? Soalnya mau foto keluarga" kata Tasya.

Dengan berat hati, Kayla bergeser keluar dari tempat foto itu.

Benar juga, mereka kan keluarga yang sebenarnya. Aku tidak pantas berada di keluarga itu. Au tidak bisa merusak rumah tangga mereka. Aku harus menggugurkan bayi ini. Batin Kayla.

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

biasa nya aku paling ngak suka sama pelakor tp kenapa aku zedih liat kaila nya

2021-08-30

0

Jolie Sambeka

Jolie Sambeka

aduh bgmn perasaan kayla thor?

2021-06-13

0

Leny Marlina

Leny Marlina

moga2 bukan om kandung..berharap sih soal,y Klo punya istri begini siapa yg ga pusing..

2021-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Malam itu
3 Kesalahan Semalam
4 Pertanda Apa?
5 Terbayang-bayang
6 Terjadi Juga
7 Mempertahankan Kehamilan
8 Pernyataan Cinta
9 Fakta Sebenarnya
10 Persetujuan
11 Tidak Bisa Jauh
12 Nyaman Bersamamu
13 Terbongkarnya Masalah
14 Suami Istri
15 Balas Dendam
16 Tanpa Belas Kasih
17 Rahasia Baru yang Terkuak
18 Kebohongan Bertubi-tubi
19 Disalahkan
20 Pertemuan Tidak Disengaja
21 Menemukanmu
22 Cinta di Ruang Kerja
23 Mau Lagi
24 Siapa Dia?
25 Fakta Baru
26 Resepsi Pernikahan
27 Perusak Acara
28 Menenangkan Revan
29 Menjadi Viral
30 Diancam
31 Mengikuti Permainan
32 Telah Direncanakan
33 Digigit Semut
34 Misteri Semut
35 Raffa & Kiara
36 Bertemu Perusuh
37 Ngambek
38 Mantan Ingin Kembali
39 Jenis Kelamin Debay
40 Jodoh Pasti Bertemu
41 41. Kejutan Ulang Tahun
42 Wahana Bermain
43 Melepaskanmu
44 Tamu Undangan
45 Jodoh yang Tertukar?
46 Aurelia Arsyila Febrian
47 Kehilangan Jejak
48 Pengejaran
49 Saling Menyalahkan
50 Harus Memilih
51 Berpisah?
52 Membaik atau Memburuk?
53 Penyesalan
54 Tidak Luluh
55 Memulai Hidup Baru
56 Hari Pertama
57 Pria & Wanita Menyebalkan
58 Ketemu Lagi
59 Teman Masa Kecil
60 Hanya Sekedar Teman?
61 Kedatangan
62 Pejuang Cinta
63 Membujuk
64 Dibuat Kesal
65 Tentang Laura
66 Tentang Laura (2)
67 Kembali Pulang
68 Kembali Membuka Hati
69 Masih Dihukum
70 Meminta Restu
71 Selalu Bahagia
72 Kepergian Sahabat
73 Peristiwa (END)
74 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awalan
2
Malam itu
3
Kesalahan Semalam
4
Pertanda Apa?
5
Terbayang-bayang
6
Terjadi Juga
7
Mempertahankan Kehamilan
8
Pernyataan Cinta
9
Fakta Sebenarnya
10
Persetujuan
11
Tidak Bisa Jauh
12
Nyaman Bersamamu
13
Terbongkarnya Masalah
14
Suami Istri
15
Balas Dendam
16
Tanpa Belas Kasih
17
Rahasia Baru yang Terkuak
18
Kebohongan Bertubi-tubi
19
Disalahkan
20
Pertemuan Tidak Disengaja
21
Menemukanmu
22
Cinta di Ruang Kerja
23
Mau Lagi
24
Siapa Dia?
25
Fakta Baru
26
Resepsi Pernikahan
27
Perusak Acara
28
Menenangkan Revan
29
Menjadi Viral
30
Diancam
31
Mengikuti Permainan
32
Telah Direncanakan
33
Digigit Semut
34
Misteri Semut
35
Raffa & Kiara
36
Bertemu Perusuh
37
Ngambek
38
Mantan Ingin Kembali
39
Jenis Kelamin Debay
40
Jodoh Pasti Bertemu
41
41. Kejutan Ulang Tahun
42
Wahana Bermain
43
Melepaskanmu
44
Tamu Undangan
45
Jodoh yang Tertukar?
46
Aurelia Arsyila Febrian
47
Kehilangan Jejak
48
Pengejaran
49
Saling Menyalahkan
50
Harus Memilih
51
Berpisah?
52
Membaik atau Memburuk?
53
Penyesalan
54
Tidak Luluh
55
Memulai Hidup Baru
56
Hari Pertama
57
Pria & Wanita Menyebalkan
58
Ketemu Lagi
59
Teman Masa Kecil
60
Hanya Sekedar Teman?
61
Kedatangan
62
Pejuang Cinta
63
Membujuk
64
Dibuat Kesal
65
Tentang Laura
66
Tentang Laura (2)
67
Kembali Pulang
68
Kembali Membuka Hati
69
Masih Dihukum
70
Meminta Restu
71
Selalu Bahagia
72
Kepergian Sahabat
73
Peristiwa (END)
74
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!