Selesai perkuliahan, Kayla hendak menuju ke sekolahan Revan untuk menjemputnya. Namun, baru saja sampai di pintu gerbang kampus, ia dicegat oleh Faris, laki-laki yang selalu mendekatinya sejak duduk di bangku SMA.
"Kayla"
"Eh Faris, ngapain kamu ada disini? nggak kerja?"
Faris memang memutuskan bekerja setelah lulus SMA dan tidak melanjutkan untuk kuliah.
"Ada kok, tapi aku mampir sebentar kesini mau ketemu kamu"
"Oh iya. Ada apa ya?"
"Kamu mau nggak makan siang bareng aku sekarang?"
"Maaf aku nggak bisa Faris. Aku harus jemput sepupu aku di sekolahnya. Lain kali aja ya" tolak Kayla.
"Oh iya nggak masalah kok. Nanti kalau kamu ada waktu, aku ajak lagi ya"
"Iya siap. Aku permisi dulu ya"
"Iya hati-hati Kay" kata Faris, tersenyum.
Tidak salah aku menyukainya sejak dulu. Gumam Faris.
Kayla menjemput Revan di sekolahannya. Ia mengedarkan pandangannya mencari-cari keberadaan Revan dan akhirnya menemukannya.
"Revan, sini sayang" panggil Kayla.
"Kak Kayla" teriak Revan, berlari kepelukan Kayla.
"Gimana sekolahnya? lancar?"
"Iya kak"
"Ya sudah, kita pulang yuk"
"Ayo, lets go" ucap Revan bersemangat.
Jadwal perkuliahan Kayla hanya satu yaitu saat pagi tadi, sehingga sepulangnya dari menjemput Revan, ia bisa menemani Revan di rumah.
Revan memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama Kayla, karena orang tuanya selalu sibuk dengan urusan masing-masing.
"Revan, waktunya tidur siang"
"Yaah padahal Revan masih mau main, Kak"
"Nanti dilanjut lagi mainnya, sekarang tidur dulu ya"
"Baik kak"
Revan segera menuruti perkataan Kayla untuk tidur siang. Sedangkan Kayla, menghabiskan waktunya di kamar untuk membaca novel hingga tertidur.
Sore harinya, ia terbangun dari tidurnya karena mendengar keributan dari lantai bawah dan mendengar suara barang pecah.
Suara apa itu? apa om dan tante bertengkar lagi?
Ia memutuskan untuk keluar dan melihatnya sendiri. Benar saja, ia melihat Tasya dan Aldo sedang beradu mulut dan melihat Aldo menghancurkan segala macam barang di rumah itu.
"Kamu itu istri tidak tahu diri. Kenapa kamu selalu menghabiskan uang sebanyak itu untuk berfoya-foya?" teriak Aldo.
"Apa maksud kamu berfoya-foya mas? aku cuma beli barang sedikit doang. Kamu juga kan punya banyak uang, kenapa harus pelit sih sama istri sendiri" balas Tasya.
"Tapi uang aku bisa habis kalau tiap hari kamu pakai belanja ratusan juta. Kamu itu harusnya di rumah urus anak, bukan jalan-jalan nggak jelas sama teman-teman kamu"
"Berhenti menyuruh aku diam di rumah mas. Kamu sendiri yang bilang, kalau aku bisa berbuat sesuka aku, jadi jangan salahin aku dong"
"Arrgghhh kamu memang menyebalkan, tidak becus!" teriak Aldo lagi, kemudian pergi dari rumah.
"Cih, kamu yang nggak becus jadi suami!"
Kayla melihat pertengkaran keduanya, kemudian teringat akan Revan di kamarnya.
Ia perlahan membuka pintu kamar, dan dilihatnya pria kecil itu tengah meringkuk di sudut kasur, sambil menutupi badannya dengan selimut.
"Revan, ini kak Kayla"
Mendengar kalau yang masuk itu Kayla, Revan langsung membuka selimutnya.
"Kak Kayla, Revan takut dengerin Mama dan Papa bertengkar"
"Sini sayang. Kamu jangan takut lagi ya, kan ada Kakak".
Kayla segera memeluk Revan untuk menenangkannya.
Tiba-tiba masuklah Tasya ke dalam kamar Revan, membuat Kayla dan Revan terkejut kemudian melepas pelukannya.
"Kay, tolong jagain Revan ya. Tante pergi dulu, mungkin pulangnya besok atau lusa"
"Baik Tante"
"Mama pergi dulu ya Revan, nanti ada Kak Kayla yang jagain".
"Iya Mama"
Tasya berlalu pergi setelah mengatakan hal itu.
Tersisalah Kayla dan Revan di rumah itu. Para asisten rumah tangga hanya bertugas dari jam 8 pagi, hingga sore hari.
Malam hari, Kayla membuat makan malam untuknya dan Revan, lalu mengajarkan Revan tugas sekolahnya. Setelah itu, ia menyuruh Revan untuk tidur.
Ia melirik ke arah jam dinding, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Om Aldo pulang nggak ya, apa aku tungguin aja dulu?.
Kayla memutuskan untuk menunggu om nya pulang, dengan asyik menonton TV. Hingga ia pun tertidur di ruang TV karena tidak kuat menahan kantuknya.
Pukul 2 malam, terdengar suara bel pintu berbunyi. Kayla sontak terbangun dan membuka pintu rumah.
"Om udah pulang?"
"Tasya" racau Aldo.
"Om mabuk ya? sini saya antar ke kamar"
Kayla memapah tubuh Aldo sampai ke kamar dan membaringkan tubuh om nya ke atas kasur. Dilepasnya sepatu, serta jas om nya secara telaten.
Saat akan keluar dari kamar, tangannya ditahan oleh Aldo.
"Om, tolong lepasin tangan saya"
"Tasya"
"Om, ini Kayla om. Bukan tante Tasya"
Aldo tetap menahan tangan Kayla, hingga Kayla memekik kesakitan.
"Om lepasin tangan saya om, sakit"
Aldo tidak menggubris perkataan Kayla, dan malah menarik tangan ponakannya itu hingga jatuh ke atas tubuhnya.
Dibalikannya tubuh Kayla menjadi di bawah, sehingga posisi saat ini, Aldo berada di atas tubuh Kayla.
Aldo melihat sosok wanita di depannya saat ini adalah istrinya Tasya, sehingga ia mulai mencium bibirnya dengan kasar.
"Om tolong om, ini Kayla bukan tante Tasya. Tolong jangan seperti ini om" kata Kayla, terus menangis.
Ia mencoba memberontak namun tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan, saat Aldo mulai menciumnya dan melepaskan bajunya.
Malam itu, terjadilah hal yang tidak diinginkan Kayla. Keperawanannya diambil oleh Aldo, om nya sendiri, yang menyetubuhi dirinya dengan sangat brutal dan kasar, bahkan dia menumpahkan cairannya ke dalam tubuh Kayla.
Setelah menyetubuhi Kayla, Aldo pun tertidur. Dengan terus terisak, Kayla perlahan turun dari kasur dengan rasa perih di area kewanitaannya. Ia memakai bajunya kembali dan berjalan ke luar, kembali ke dalam kamarnya.
Di dalam kamarnya, ia segera menuju ke dalam kamar mandi dan mulai membasahi tubuhnya di bawah shower.
Kayla meringkuk dan terus menangis di bawah guyuran shower yang membasahi tubuhnya. Ia merasa dirinya sangat kotor karena kejadian itu, ia juga merasa bersalah karena telah berbuat hal yang tidak senonoh dengan om nya sendiri yang bahkan sudah berkeluarga.
"Ya Tuhan, kenapa aku harus melalui hal seperti ini? kenapa keperawananku harus diambil om ku sendri? mama, papa, tolong bawa aku bersama kalian saat ini. Aku tidak sanggup harus tinggal sendiri disini. Aku takut aku hamil dan merusak rumah tangga mereka" lirihnya.
Air matanya tidak mau berhenti. Hatinya telah hancur saat ini. Keperawanan yang dijaganya baik-baik untuk suaminya kelak, diambil dalam satu malam oleh om nya sendiri.
...****************...
Hai guys
Author kembali dengan cerita baru nih 😊
Semoga kalian suka ya.
Jangan lupa like, vote dan rate agar author semakin semangat 🙏
Terima kasih ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Lotus 98
aduh bingung ini asal usul paman nya gimana ini bisa memperngaruhi mood kalau itu om kandung huh semoga buka om kandung yo
2023-01-09
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
aduchhh kenapa pake mabuk segala sich bang aldo,,,,kasihan kayla tau 😡😡😡
2021-09-30
1
Dewi Zahra
lanjut ya kak
2021-08-30
0