Halo semuanya 😊
Apa kabar? Author disini ingin memberitahukan info lebih dulu ya hehehe.
Sekarang autor sudah ada grup chat nih. Silahkan masuk bagi yang ingin bergabung. Siapa tahu, kita bisa saling ngobrol, bisa nentuin sama-sama visual yg cocok untuk para pemainnya, dan juga kalian bisa memberikan saran kepada author 😀
Tekan grup chat seperti gambar dibawah ini pada profil author ya, bagi yang mau bergabung 👇🏻👇🏻👇🏻
Terima kasih ❤
...****************...
Ternyata dulunya Tasya juga sempat berselingkuh sekali dan itu akhirnya membuatnya hamil, pada saat usia pernikahannya baru memasuki bulan ke 2. Awalnya Aldo merasa senang karena berpikir Tasya benar-benar hamil anaknya. Akan tetapi, saat ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Tasya dan juga ayah Andre, Aldo jadi tahu bahwa Revan sebenarnya bukanlah anak kandungnya dan juga ternyata Tasya bukan perawan lagi saat menikah dengannya.
Aldo juga baru mengetahui semua itu saat Revan telah berusia 4 tahun. Ia sudah terlanjur menganggap Revan seperti anaknya sendiri, sehingga meskipun mengetahui hal itu, Aldo berusaha untuk melupakannya dan tetap mempertahankan pernikahannya.
"Semua bukti sudah jelas dan saya harap pihak Tasya tidak akan membantahnya lagi karena semua itu adalah fakta. Untuk hak asuh Revan, saya ingin hak asuh diberikan kepada saya, karena meskipun dia bukanlah anak kandung saya. Tapi, saya sangat tulus menyayangi dia, tidak seperti ibu kandungnya yang cuma gila harta" ucap Aldo.
Para saksi mulai berbincang untuk memutuskan apa yang akan diputuskan.
Aldo terlihat sangat santai dan lega karena akhirnya segala sesuatu yang disembunyikannya selama ini bisa ia ungkapkan. Berbeda halnya dengan Tasya. Kini wajahnya begitu tegang dan tangannya gemetar seperti ketakutan. Dia tidak menyangka, bahwa Aldo mengetahui perselingkuhannya yang dilakukan di awal pernikahan mereka dulu. Meskipun saat ini Tasya tidak berselingkuh lagi, tapi aibnya akan tersebar luas saat ini, membuatnya semakin malu lagi. Ditambah, ada teman-teman arisannya yang turut hadir, membuatnya seperti ingin mati karena malu.
Andre yang merasa kesal, langsung meninggalkan ruangan pengadilan. Ia tidak ingin mendengar kelanjutannya karena merasa mereka sudah kalah, dan membiarkan anaknya Tasya sendirian di dalam sana.
POV Aldo
Akhirnya aku bisa lega setelah mengungkap semuanya di pengadilan. Rasa sakit yang aku rasakan dulu, terbayar sudah.
Saat aku menikahi Tasya, aku senang karena ternyata dia masih perawan. Dia juga merupakan sosok wanita yang sangat baik, ramah, dan juga peduli. Tidak ada yang aneh di awal-awal pernikahan. Aku mempercayainya dan juga memberikan dia kebebasan untuk berkumpul bersama teman-temannya. Aku bukan tipe orang yang mengekang pasangannya sendiri. Kebebasan, itu perlu. Asal, tahu batasnya. Begitulah prinsipku.
Aku membiarkan Tasya sering bertemu dengan temannya bahkan saat Revan telah lahir. Kami dulunya menyewa baby sitter, karena Tasya tidak ingin mengurus Revan dengan alasan terlalu cepat lelah.
Bodohnya aku menyetujuinya dan mengikuti semua perintah orang bejat itu. Tetapi, semuanya berubah ketika pernikahanku memasuki tahun ke 5. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan Tasya dan juga ayahnya.
Sebenarnya waktu itu aku tidak ingin menguping, tetapi mendengar mereka membahas ingin merebut uang, membuat aku jadi penasaran.
Aku mendengar setiap pembicaraan mereka dengan jelas bahkan tanganku gemetar saat ingin merekam pembicaraan mereka. Aku baru sadar selama itu, bahwa ternyata aku telah dibohongi.
Tasya hamil setelah bertemu dengan mantan pacarnya saat SMA dulu di acara reuni. Waktu itu, kami baru 2 bulan menikah. Mereka melakukan cinta satu malam dan membuat Tasya langsung hamil. Tetapi, Tasya meninggalkan pria itu, karena dia tahu pria itu tidaklah kaya dan lebih memilih aku.
Ada satu hal yang lebih mengejutkannya lagi. Ternyata Tasya sudah tidak perawan saat duduk di bangku SMA. Ayahnya menyuruhnya untuk melakukan operasi agar terlihat seperti perawan lagi.
Aku telah ditipu habis-habisan oleh ayah dan anak itu. Entah apa yang aku pikirkan dulu, aku mencoba mengikhlaskan semua dan membiarkannya terjadi begitu saja. Akan tetapi, aku mulai sering bertengkar dengan Tasya semenjak tahu kebenarannya. Aku juga mencoba membatasi uang yang aku berikan padanya, karena rasa sakit yang begitu membekas setelah banyak hal yang dia bohongi.
POV Author
Setelah berdiskusi, hakim dan saksi sepakat untuk menerima perceraian yang diajukan Aldo dan juga hak asuh anak jatuh kepadanya.
Aldo mengucapkan rasa syukurnya, karena telah berhasil terbebas dari bayang-bayang Tasya. Saat akan keluar dari ruangan pengadilan, Tasya menahan kemudian berbicara kepadanya.
"Kamu jahat Aldo. Kenapa kamu lakukan ini ke aku? Hidupku sekarang benar-benar hancur" ucap Tasya, sambil bercucuran air mata.
"Ingat Tasya, kamu sendiri yang memulai semuanya. Kalau saja kamu tidak mencoba membeberkan semua ini, pasti aku juga tidak akan membeberkan rahasia bejat kamu. Harusnya kamu beruntung, aku tidak membunuhmu pada saat itu. Oh iya satu lagi, kamu lihat teman-teman yang kamu banggakan itu? Mereka kelihatannya lagi bicarain kamu. Kasihan ya"
Aldo tersenyum sinis, kemudian meninggalkan Tasya yang masih berada di dalam ruangan sidang.
"Aaahhhhh Aldo brengsek" teriaknya, begitu frustasi.
Diperjalan pulang, Aldo terlihat bersenandung kecil sambil tersenyum sesekali menatap ke arah jendela mobil.
Raffa yang sedang mengendarai mobil, tersenyum melihat bosnya yang sudah tidak kesal lagi.
"Sudah beres semuanya, Tuan?" tanya Raffa.
"Sudah dong. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah menutup semua media, agar mereka tidak menyebarkan berita ini"
"Baik, Tuan. Akan saya usahakan"
Aldo akhirnya telah sampai di rumah. Ia langsung mencari keberadaan istri dan juga anaknya saat ini.
"Mbok, dimana Kayla dan Revan?"
"Di kamar den Revan, Tuan"
"Oke baik"
Aldo langsung membuka pintu kamar dan menemukan Kayla dan Revan yang sedang bermain bersama.
"Hai istri dan anak papa tersayang. Papa kangen nih, sini dong peluk"
Aldo merentangkan tangannya. Kemudian, Kayla dan Revan memeluknya dengan begiti erat.
"Bee, gimana sidangnya? Semuanya lancar?" tanya Kayla.
"Lancar dong. Dia nggak akan berani gangguin kita lagi" kata Aldo.
"Pa, tolong jangan sakitin Mama Tasya ya. Mama memang nggak peduli sama Revan, tapi kasihan juga lihat Mama Tasya menderita" ujar Revan.
"Betul itu, Bee. Jangan terlalu keras. Setiap orang pasti punya kesalahan. Siapa tahu nanti Tante Tasya bisa menyadari kesalahannya selama ini" tambah Kayla.
Kalau saja kamu tahu apa yang sebenarnya dia lakukan kepadaku, Kay. Pasti kamu akan sulit untuk memaafkannya. Batin Aldo, didalam hati.
"Iya aku nggak akan apa-apain dia lagi, kalau dia juga tidak macam-macam dengan keluarga kita" ucap Aldo.
"Terima kasih, Bee"
"Terima kasih papa ganteng" kata Revan.
"Dengar kan Han. Revan aja akui kalau aku ganteng. Memang pesona om-om ini tidak pernah pudar" ucap Aldo, dengan bangganya.
"Genittt" kata Kayla dan Revan kompak, sambil mencubit pinggang Aldo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dewi Zahra
keren kak
2021-08-30
1
Tiwik Firdaus
tetao waspada siapa tau tasya tetep merencanakan sesuatu
2021-06-29
1
mega keyna
kl menurut aku shi antara aldo sm tasya itu hidup penuh dengan ke bohonan/ke pura2an,ngapai kl udh tau dr pertama ada niat terselubung tasya sm ayahnya tp aldo diem aja,,,, di sini betapa bodohnya aldo,sampe di porotin sm tasya dan ayahnya,,,, buat apa di pertahan kan rumah tangga yg dr awal udh di landasin akal licik dan tipu muslihat,,,, anehh,,, apa aldo laki2 yg haus akan sexx tp dia ngk mau jajan,buktinya sblm ada kejadian dgn ponakan sndri aldo baru di belai aja langsung nyosor,,,, lalu buat apa di bukanya skrg,,,, mkanya mnrt aku sndri shi,aldo jg errorr,,,
2021-02-02
1