Kayla kembali ke kamarnya setelah ciuman yang terjadi di dalam gudang. Dipegangnya bibirnya dan mencoba mengingat kembali apakah yang terjadi di gudang itu benar-benar nyata atau tidak.
Sama halnya dengan Aldo, di dalam kamar ia terlihat tersenyum memikirkan ciumannya dengan Kayla di gudang tadi. Tasya yang melihat suaminya senyum-senyum sendiri, mulai mengernyitkan dahinya.
"Kamu kenapa senyum-senyum gitu, Mas? Ada yang lucu?".
"Iya, Revan lucu tadi" ucap Aldo, kembali berekspresi datar.
"Oh gitu" kata Tasya, dengan cueknya.
"Oh iya, Mas. Besok aku mau pergi bareng teman-teman aku ya ke Jepang. Mau liburan, palingan seminggu doang disana" lanjut Tasya.
"Iya" kata Aldo dengan singkat.
Tasya merasa heran, karena biasanya Aldo akan melarangnya jika pergi berlibur bersama teman-temanya. Namun kali ini, dia mengizinkannya untuk pergi. Tetapi, Tasya tidak ambil pusing, ia malah senang karena tidak ada penolakan dari suaminya.
"Jangan lupa kirimin aku uang ya. Kan aku mau pergi liburan".
"Iya nanti aku kirim".
"Nah gitu dong, Mas. Kalau gini kan enak, nggak perlu ribut-ribut lagi. Sebagai hadiahnya kita berhubungan suami istri yuk, sebelum aku pergi" ucap Tasya, mulai mendekati Aldo.
Dengan cepat, Aldo menghindar dan menjauhi Tasya.
"Aku lagi nggak mood ngelakuin itu sekarang. Jadi sebaiknya kamu jangan macam-macam atau aku bisa berubah pikiran dan nggak ngizinin kamu untuk pergi".
Mendengar ancaman dari Aldo, Tasya lebih memilih untuk tidak berhubungan daripada liburannya dibatalkan.
"Oke aku nggak akan lakuin itu. Tenang saja. Aku mau nyiapin baju-baju aku dulu ya, untuk berangkat besok. Love you sayang".
Aldo tidak menjawab perkataan Tasya dan lebih memilih menatap layar hp nya yang ada foto dirinya bersama Kayla sewaktu Kayla masih kecil.
Aku tidak menyangka akan menyukai gadis kecil ini. Padahal dulu aku sering menggendongnya saat masih kecil. Kak, apa kamu melihatku dari atas sana? Aku mohon izin untuk menyukai anakmu. Aku jatuh cinta padanya. Batin Aldo, memikirkan Kayla dan juga kakaknya yang sudah meninggal.
Aldo sengaja mengizinkan Tasya untuk pergi, agar ia bisa leluasa bersama Kayla di rumah. Ia juga tahu, kalau Revan sangat menyukai Kayla, maka dari itu tidak ada salahnya jika hanya mereka bertiga yang ada di rumah.
Aldo juga mulai berpikir untuk menikah siri dengan ponakannya itu. Akan tetapi tentu saja, ia ingin mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Kayla.
Keesokan harinya, tiba saatnya Tasya berangkat ke Jepang. Ia terlihat sangat sibuk menurunkan koper-koper yang ingin dibawanya pergi.
"Revan, kamu disini sama Papa dan Kak Kayla ya. Mama pergi dulu, cuma seminggu kok".
"Iya".
Revan menjawab singkat. Tidak ada tanda-tanda kesedihan yang diperlihatkannya. Ia memang tidak terlalu dekat dengan ibunya sendiri, karena Tasya selalu sibuk dengan dunianya sendiri. Maka dari itu, Revan merasa sudah biasa saat ditinggal ibunya pergi.
"Mas, aku pergi dulu ya. Kamu nggak usah temenin aku ke bandara. Kamu hati-hati ya disini. Semangat kerjanya" ucap Tasya.
"Iya".
Aldo juga hanya menjawab singkat. Perasaannya kini sepenuhnya sudah tidak ada lagi untuk Tasya, sehingga ia tidak merasa kesal maupun sedih ditinggal pergi oleh istrinya itu.
"Dan kamu Kayla, jagain Revan ya. Tolong urus suami aku juga untuk sementara waktu. Aku pergi dulu".
"Iya. Hati-hati Tante" kata Kayla.
Tasya memasuki mobilnya dan mulai pergi ke bandara diantar oleh supir.
Kini tinggallah mereka bertiga di rumah. Berhubung hari ini juga hari Minggu, Aldo mendapat ide untuk mengajak Kayla dan Revan jalan-jalan.
"Revan mau jalan-jalan nggak hari ini? Kan hari ini hair minggu" ucap Aldo.
"Iya Revan mau, Pa. Kak Kayla juga ikut kan Kak?" tanya Revan.
"Gimana Kay? Kamu mau nggak ikut bareng kami?" tanya Aldo.
"Iya mau" kata Kayla, sambil tersenyum.
Ketiganya pun pergi ke wahana bermain, layaknya seperti keluarga yang sebenarnya.
Revan terlihat sangat senang, karena selama ini ia selalu berlibur hanya berdua saja dengan Papanya dan tidak pernah bersama Mamanya. Kalaupun Tasya ikut, dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan hp nya dan ujung-ujungnya, hanya Aldo dan Revan lah yang menikmati liburan itu.
Begitu pun dengan Aldo, baru kali ini ia merasakan keluarga yang seutuhnya. Ia tidak pernah mendapatkan hal seperti ini dari Tasya. Ya, memang dulu ia terlalu dibutakan oleh cinta, sehingga memilih mengikuti semua kemauan Tasya tanpa melarangnya sedikit pun. Alhasil, Tasya menjadi jauh dari Aldo dan juga Revan dan memilih lebih dekat dengan teman-temannya.
"Makasih ya, Kay. Kamu mau nemenin Revan bermain. Biasanya hanya aku yang nemenin Revan" ungkap Aldo.
"Tante Tasya nggak pernah, Om?" tanya Kayla.
"Sangat jarang. Kalaupun pergi, dia tetap memilih untuk melihat hp nya daripada bermain bersama Revan".
"Yang sabar ya, Om".
"Iya nggak apa-apa kok. Om senang karena masih ada kamu yang memikirkan Revan".
"Oh iya, Kay. Soal pernikahan kita, apakah kamu sudah siap?" tanya Aldo, hati-hati.
Raut wajah Kayla berubah menjadi sedih, ia bingung harus menjawab apa. Satu sisi ia mau bersama dengan Aldo, tapi disatu sisi ia masih memikirkan keadaan istri dari Om nya itu.
"Maaf, Om. Untuk sekarang aku masih belum siap" jawab Kayla.
"Apa karena Tasya?".
Kayla mengangguk.
"Om akan jujur ke kamu, Kay".
"Sebenarnya, Om sudah tidak mencintai Tasya lagi" lanjut Aldo.
"Nggak mungkin, Om. Cinta tidak secepat itu bisa hilang. Apalagi aku tahu, Om dari dulu sangat mencintai Tante Tasya bahkan bersusah payah untuk mendapatakannya" ucap Kayla.
"Iya itu benar. Tapi itu dulu Kayla, sebelum Om benar-benar sadar kalau kamu lah yang bisa membuat hati Om berpindah secepat ini" ujar Aldo.
"Dengar Kay, Tasya memang terlihat orang yang humble, peduli dan ceria. Tapi dia hanya melakukan itu bersama sahabat-sahabatnya. Sedangkan dengan keluarganya, dia sama sekali tidak peduli. Dia tidak pantas disebut sebagai istri bahkan seorang ibu kalau kelakuannya seperti itu, Kay. Dan, Om hanya mendapat itu semua di diri kamu" lanjutnya lagi.
Kayla terkesiap, ia tidak menyangka Aldo akan mengatakan hal itu. Ia mulai terlihat berpikir, apa yang harus dilakukannya sekarang. Sebelum ia menjawab, Aldo lebih dulu berbicara kembali yang membuat Kayla lebih terkejut lagi.
"Om akan menceraikan Tasya, lalu kita menikah secara resmi. Bagaimana?".
"Om, jangan gila. Bagaimana dengan Revan? Bagaimana dengan hubungan kita? Apa yang dikatakan orang-orang nantinya?".
"Aku tidak peduli perkataan orang lain Kayla. Yang aku butuhkan adalah jawaban kamu. Revan pasti senang mendengar hal ini kok" ucap Aldo.
Tiba-tiba Revan muncul mendatangi Aldo dan Kayla yang sedang serius berbicara. Ia memandangi Sepupu dan Papanya secara bergantian, kemudian ia tersenyum.
"Kak Kayla mau kan jadi mama Revan? Revan lebih suka Kak Kayla daripada Mama Tasya. Mama Tasya nggak peduli sama Revan".
Ternyata sejak tadi, Revan telah mendengar semua pembicaraan mereka. Ya, anak berumur 7 tahun itu lebih memilih Kayla dibandingkan Tasya yang merupakan ibu kandungnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Lotus 98
njirr malah didukung anak nya wkwkwk tasya tersingkirkan 😂😂
2023-01-09
0
Lotus 98
njirr malah didukung anak nya wkwkwk tasya tersingkirkan 😂😂
2023-01-09
0
Dewi Zahra
gimn kay
2021-08-30
0