Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu

Kring... kring.... kring...

Terdengar bunyi bel sekolah yang menandakan jam istirahat telah habis, murid- murid pun berseliweran berjalan hilir- mudik kembali masuk ke dalam kelas masing- masing untuk melanjutkan prosesi pembelajaran. Petugas keamanan bersama Guru BK pun berkeliling ke kantin, ke perpustakaan, ke taman sekolah, bahkan ke mushola sekolah untuk memastikan tidak ada murid yang masih di sana.

Lain halnya dengan Naz yang masih anteng menangis dipelukan Arfin yang bertempat tepat di belakang ruang kepala sekolah. Naz seperti tengah merasakan sakit yang mendalam dan membuatnya menangis tersedu- sedu. Arfin yang tak tega menjauhkan Naz dari tubuhnya, hanya berdiam diri saja membiarkan tangisannya reda dan tentunya telah membasahi kemejanya. Kesempatan dalam kesempitan ini mah.

“Naz…..apa sudah selesai nangisnya,,? kemejaku sudah basah ini rembes ke dalam” Arfin mulai bicara karena mendengar tangisan Naz sudah mereda hanya tinggal sesenggukan nya saja, lagi pula Arfin sudah pegal juga berdiri terus dari tadi.

Naz langsung melepaskan pelukannya dan tertunduk malu di depan Arfin “Ma…maaf Kak…” lirihnya terbata- bata .

“Arfin, sedang apa disini ? Maaf tadi saya tinggal sebentar, ada sedikit masalah“ Kepala sekolah menghampiri Arfin yang sedang berdiri menghadap ke belakang tembok.

“Ini Pak Haris, tadi saat saya di ruangan Bapak seperti mendengar suara orang menangis, saya cari sumber suara ternyata tepat di belakang ruangan Bapak ini” Arfin menjelaskan kemudian menarik tangan Naz dari balik tembok.

“Hufh,, untung saja Pak Haris datang saat Naz sudah lepas dari pelukanku, kalau tidak bisa disangka yang iya iya” gumam Arfin dalam hati.

“Loh, Rheanazwa,,, kamu sedang apa disana?” Tanya pak Kepsek saat melihat kemunculan Naz dari balik tembok dengan menundukan wajahnya masih dengan mode sesenggukkan. Tentu saja Pak Kepsek mengenal anak berprestasi ini, karena pernah memenangkan juara 2 olimpiade matematika antar sekolah se JABOTABEK tiga bulan yang lalu dan mengaharumkan nama sekolah.

“Pak, bagaimana kalau kita bawa ke ruangan Bapak saja dulu supaya Naz lebih tenang” usul Arfin.

Pak Kepsek pun mengiyakan usulan Arfin dan mengajak Naz beserta Arfin memasuki ruangan. Naz berjalan di belakang mengikuti langkah Arfin sambil menunduk karena malu wajahnya pasti sangat berantakan.

“ Mari masuk” Pak kepsek membuka pintu ruangan dan mengajak keduanya masuk.”Silahkan duduk” lanjutnya lalu ketiganya pun duduk di kursi tamu yang ada di ruangan kepsek itu.

“Rheanazwa, apa kamu sedang punya masalah ? Apa perlu saya panggilkan guru BK supaya kamu bisa berkonsultasi dengannya?” Pak kepsek mengawali pembicaraan.

Naz menggelengkan kepalanya “Pak,, bolehkah saya izin pulang, saya kurang enak badan” Naz memberanikan diri berbicara dengan suara purau sambil menunduk.

“Kamu sakit ? sebaiknya istirahat saja di Ruang UKS sampai waktunya pulang“ Pak Kepsek memberi solusi kepada Naz.

“Saya mau pulang, Pak “ Naz malah kembali mengeluarkan air matanya.

“Pak, bisakah mengizinkannya pulang, mungkin Naz ingin beristirahat di rumahnya, lagi pula ayah dan kakaknya juga seorang dokter, jadi bisa langsung ditangani juga di rumahnya” Arfin ikut bicara karena tak tega melihat Naz kembali menangis.

“Loh, kamu kenal dengan keluarga Rheanazwa?” Pak Kepsek yang merasa heran pada Arfin.

“Iya Pak, saya kenal baik dengan keluarganya , bahkan kakaknya menikah dengan kakak saya” Arfin menjelaskan.

“Oh yasudah kalau begitu jika memaksa ingin pulang, siapa wali kelas mu?” Kepsek kembali bertanya pada Naz.

“Bu Yanti, Pak” jawab Naz.

“Tunggu sebentar ya” Pak Kepsek berdiri menuju ke meja kerjanya dan menelpon seseorang “Pak Eman , tolong panggilkan Bu Yanti ke ruangan saya,,,,,oh iya kalo begitu”, Pak Kepsek pun kembali ke kursi tamu. “Bu Yanti nya sedang mengajar, ya sudah nanti saya akan sampaikan pada beliau” Pak Kepsek akhirnya mengizinkan Naz pulang.

“Te..terimakasih Pak “ Naz merasa lega akhirnya diizinkan pulang.

“Eh tapi kamu pulang dengan siapa ? gak mungkin saya izinkan kamu pulang sendirian dalam keadaan kurang sehat begini” Pak Kepsek menghawatirkan keselamatan muridnya.

“Biar saya saja yang mengantar Naz pulang Pak, kebetulan urusan kita sudah selesai bukan?” Arfin menawarkan diri.

“Apa tidak merepotkan Ar?” Pak Kepsek merasa tidak enak kepada tamunya itu.

“Enggak ko Pak, sekalian saya pulang juga,,, “ Arfin menjawab santai.

“Terimakasih banyak loh, maaf jadi merepotkan…saya titip murid saya ya”

“ Siap Pak,,,Kalau begitu saya pamit dulu ya Pak” Arfin berdiri dan bersalaman untuk pamit pulang. “Ayo Naz, saya antar pulang” Arfin melihat ke arah Naz yang sedang duduk sambil menunduk dan bangun setelah mendengar ajakan Arfin.

Setelah berpamitan Arfin dan Naz pun keluar dari ruangan kepala sekolah menuju parkiran khusus kendaraan milik guru- guru, yang letaknya tidak jauh dari ruangan kepala sekolah tanpa harus melewati ruangan kelas. Akhirnya mereka pun tiba di parkiran dan sudah berada di samping mobil milik Arfin.

“Ayo masuk Naz “ Arfin membukakan pintu mobil untuk Naz, dan Naz pun masuk ke dalam mobil itu, kemudian Arfin juga masuk dan siap mengemudikan mobilnya. “Naz, mau pasang sendiri atau saya pasangkan seat belt nya” Arfin menawarkan bantuan lagi pada Naz yang nampak sedang bengong.

“Aku bisa pasang sendiri Kak” Naz menjawab lalu menarik seat belt dan memasangkannya.

“ Kamu kalau ke sekolah gak bawa tas ?”Arfin baru sadar kalau Naz tidak membawa tas sekolahnya.

“Bawa, aku sudah chat Ruby minta dibawakan nanti pulang sekolah” Jawab Naz sambil memainkan ponselnya tengah mengirim pesan pada Ruby.

Arfin pun mulai menyalakan mobilnya dan keluar dari parkiran sekolah lalu melajukannya dengan kecepatan sedang, kebetulan jalanan belum ramai di jam- jam segini. Keduanya hanya terdiam selama beberapa saat dan hanya deru nafas saja yang keluar dari hidung.

“Kak, kita pergi ke sana ya” Naz menunjukkan salah satu mall berwarna merah putih yang terlihat di depan sana.

“Apa ? bukannya kamu tidak enak badan, bukannya ke rumah sakit kok malah ngajak ke mall?” Arfin merasa tidak percaya dengan yang ia dengar. “Kamu pura- pura sakit ya supaya bisa bolos ?, Nyesel saya mengajukan diri nganterin kamu” Arfin nyerocos kesal merasa telah dikibuli Naz.

“Pokoknya aku mau ke sana ,,,hiks hiks hiks” Naz malah kembali menangis dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dasar air mata siluman betina.

“Iy iya, kita ke sana, tapi jangan menangis lagi” Arfin manut bae.

Akhirnya mobil yang dikendarai Arfin memasuki kawasan Transmart Carefour dan masuk ke area parkir.

“Naz, lap dulu wajahmu dengan tisu basah nih” Arfin memberikan tisu basah kemasan pada Naz.

“Terimakasih “ Naz menerimanya dan mengambil dua lembar tisu basah untuk mengelap wajahnya yang sudah kusut lalu merapikan rambutnya .

Arfin menyoren tas kulit berukuran sedang berwarna coklat dan mengajak Naz keluar dari mobil untuk masuk ke dalam. Sesampainya di dalam Arfin melihat- lihat sekeliling, kemudian matanya tertuju pada satu tempat.

“Naz, ayo masuk ke sini” Arfin mengajak Naz memasuki toko pakaian.

“Untuk apa kesini Kak, aku gak mau belanja “ Naz protes karena ditarik paksa masuk.

“Orang akan berfikir kalau saya mengajak bolos anak sekolah kalau kamu jalan pakai seragam pramuka gini, walaupun kenyataannya memang begitu” Arfin menjelaskan pada Naz . ” Sudah sana pilih saja yang kamu mau” sambungnya.

Naz pun melangkah menuju pakaian wanita kemudian berbalik lagi “Kak Arfin”

“Ada apa?” Jawab Arfin yang sedang memilih baju juga untuknya, karena kemejanya sudah basah dengan air mata Naz belum lagi ingusnya. jijay

“Aku gak bawa uang, cuman bawa ponsel disaku, masa iya aku gadaikan ponselku demi baju, bisa habis aku dimarahin bunda nanti” Ucapnya pelan lalu menggerutu membayangkan kemarahan sang bunda ponsel dibarter dengan baju.

“Sudah sana kamu pilih saja yang kamu suka, nanti saya yang bayar” Arfin menjawabnya dengan tersenyum “Oh iya, nanti ponselmu gadaikan padaku saja sebagai jaminan” Arfin tertawa melihat ekspresi Naz yang cengo.”Sudah sana aku hanya bercanda” Lanjutnya.

Naz mencebikkan bibirnya karena kesal dengan candaan Arfin “Kak..” Panggilnya lagi.

“Apalagi ?” Arfin nampak kesal.

“Aku lapar “ Jawabnya malu sambil memegang perutnya.

Arfin menarik nafas panjang “Makanya cepat pilih bajunya, nanti kita lanjut makan”.

Naz pun langsung mencari pakaian untuk dikenakannya dengan cepat, dan langsung membawanya ke kasir bersamaan dengan pakaian yang di beli Arfin. Selesai transaksi mereka pun masuk ke ruang ganti yang berbeda dan mengganti pakaian masing- masing. Arfin hanya mengganti atasannya saja dengan kaos santai, sedangkan Naz memakai celana jeans pensil dan kaos putih kedodoran.

Mereka melanjutkan perjalanannya ke tempat foodcort untuk makan. Dan yang dipilih adalah Gokana & Teppan yang ternyata tempat makan bersama ketiga sahabatnya jika main ke mall, maklum lah ya harganya terjangkau dengan kantong OSIS. Mereka pun disambut dan dipersilahkan masuk oleh pelayan di sana, kemudian mereka duduk dan diberi buku menu untuk memilih makanannya.

“Kamu mau makan Ramen, Naz?” Arfin bertanya pada Naz sambil melihat- lihat makanan yang ada di menu karena khas Gokana adalah Ramen.

“Enggak lah, aku kan belum makan jadi gak mau Ramen mau paket bento aja ” Jawab Naz santai.

“Sama aja Ramen juga dimakan kan?” Arfin merasa aneh dengan kalimat Naz barusan.

“Iya, tapi kan aku mah orang sunda, kalo belum makan nasi ya dianggap belum makan” Naz meni jujur ih, bikin malu orang Sunda.

“Oh ya ,,,walaupun sudah masuk roti, bakso, siomay, ataupun mie itu disebut belum makan?” Arfin bertanya memastikan.

“Iya” jawabnya singkat dan itu membuat Arfin tertawa renyah.

“Astaga,, padahal itu semua makanan mengandung karbohidrat loh, dasar aneh” Arfin tidak berhenti tertawa.

Naz mengangkat tangannya dan seorang pelayan menghampiri meja mereka.

“Iya,,, mau pesan apa Mas?” Tanya seorang pelayan dengan membawa ponselnya.

“Paket bento beef teriyaki 1, egg roll 1, tempura 1, dan minumnya jus alpukat” Naz menyebutkan pesanannya dan dicatat di ponsel pelayan itu. “Kak Arfin mau makan apa?” Tanya Naz.

“Paket bento beef teriyaki dan minumnya air mineral 2 ya Mas” Jawab Arfin.

“Saya ulangi pesanannya, Paket bento beef teriyaki 2, egg roll 1, tempura 1, jus alpukat 1, dan air mineral 2 ,,, apa ada tambahan lagi?” Pelayan itu memastikan.

“Gak mas, sudah itu saja” Jawab Naz

“Baik,,, sambil menunggu pesanan datang silahkan mengambil welcome snack yang ada di toples besar di depan, saya permisi” Ucap pelayan itu dan diangguki Naz.

Naz pun mengambil snack dari toples besar di depan dimasukan ke piring kecil yang tersedia di sana, lalu duduk kembali.

“Naz, sebenarnya apa yang terjadi dengan mu tadi di sekolah?” Arfin memberanikan diri bertanya karena melihat Naz sudah tenang sekarang.

“Tadi aku berantem sama orang” jawabnya ngasal.

“Apa,,,? masa berantem bisa sampai nangis gitu” Arfin merasa tidak percaya dengan jawaban yang dilontarkan Naz mengingat seberapa tengilnya gadis itu.

“Yasudah kalau tidak percaya” Naz menjawab dengan entengnya.

“Terus kenapa malah mengajak ke mall bukannya saat di sekolah tadi kamu merengek pengen pulang ?” Arfin kembali menginterogasi.

“Aku cuman pengen menghibur diri aja kesini” Naz menjawab dengan santai sambil memakan cemilan .

“Ih, jorok kamu belum cuci tangan main makan aja” Arfin melihat Naz yang sedang makan snack , “Nih pakai ini dulu” Arfin mengeluarkan hand sanitizer dari dalam tasnya dan diberikan pada Naz.

“Hehe,,,aku lupa,,makasih “ Naz menyemprotkan hand sanitizer itu pada kedua tangannya secara bergiliran. “Oh iya ,,Kak Arfin sendiri ngapain ada di sekolahan aku ?

“Ada urusan sama Pak Haris” Arfin menjawab singkat.

“Urusan apa?” Tanya Naz.

“Kepo..” Arfin menjawab singkat.

“Dih,, lagak nya” Naz mencebikkan bibir.

Akhirnya makanan pesanan mereka pun telah tiba “Ayo kita makan Kak, aku sudah laper banget” ajak Naz.

Mereka pun makan tanpa bicara sampai makanannya habis.

“Kamu beneran lapar apa doyan Naz, segitu banyak bisa sampai tak tersisa gitu” Arfi melihat tiga macam makanan pesanan Naz telah raib.

“Iya, laper banget pas jam istirahat tadi gak makan atau pun minum, tenagaku terkuras habis saat nangis tadi,, makasih ya Kak” Naz memberikan senyum termanis nya pada Arfin. ”Oh iya , abis ini kita nge games yuk di lantai paling atas, lantai 6” Ajak Naz dengan menunjukan mode puppy eyes. Rayuan maut pun dikeluarkan.

“Iya,, sebentar aku bayar dulu” Arfin pergi ke kasir untuk membayar setelah itu mereka bergegas pergi meninggalkan tempat makan itu. “Ayo kita solat dulu “ Arfin mengajak Naz sholat dzuhur ternyata sudah jam setengah satu siang.

“Oke, kita langsung ke lantai 6 ya” Ajak Naz.

“Nanti main games nya, kita shalat dulu Naz” Arfin seperti sedang membujuk anak kecil.

“Iya mushola nya ada dilantai 6 dekat tempat games,Kak” Naz menjelaskan.

“Oh, ayo kalo gitu”

Naz berjalan dengan cepat sedangkan Arfin nampak tak bisa mengimbangi kecepatannya karena berjalan terpincang- pincang. “Naz, tunggu”.

“Ayo Kak, itu lift nya udah terbuka baru pada keluar, nanti keburu naik lagi”

Akhirnya mereka tiba di depan pintu lift dan langsung masuk, Naz berada di sisi kiri sedangkan Arfin disisi kanan terpisah oleh dua orang yang juga menaiki Lift. Setelah beberapa saat tibalah mereka di lantai 6, pintu lift pun terbuka dan semua orang keluar.

Saat keluar pun Naz berjalan dengan cepat, Arfin pun tak bisa mengimbangi nya dan berjalan seperti biasa saja mengikuti arah Naz pergi. Mereka pun tiba di mushola dan berpisah karena mushola laki- laki dan perempuan dipisah.

Selesai shalat Arfin menunggu Naz di bangku panjang di depan mushola. Setelah beberapa saat akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul dari arah toilet.

“Maaf ya lama, tadi aku kebelet jadi abis shalat ke toilet, hehe” Naz cengengesan lalu duduk di sebelah Arfin.

“Hmm,,” Arfin tidak bicara apapun.

“Ayok kita main games, aku pengen naik mini coaster itu” Naz sangat antusias menunjuk ke arah mini coaster yang sedang beroperasi dengan penumpang yang berteriak- teriak.

“Nih, kamu main sendiri aja” Arfin menyodorkan 2 lembar uang bergambar Soekarno- Hatta berwarna pink pada Naz.

“Iih, masa aku main sendiri sih ?? gak seru ah, ayo donk Kak….”Naz menarik- narik lengan Arfin,”Kaka takut ya” Naz tersenyum jail.

“Enggak, saya cuma gak mau kamu malu” Arfin bicara dengan tatapan sendu.

“Malu,,,? Malu kenapa?” Naz mengerutkan dahinya.

“Malu kalo jalan barengan sama orang pincang seperti saya” Arfin menjawab dengan menunduk.

Naz melepaskan genggaman tangannya dari lengan Arfin menatapnya sendu. “Kak Arfin” lirihnya.

----------------- TBC ------------------

**********************************

Ayo,,, kenapa itu Kak Arfin jadi pundung Naz ??

Happy Reading..... 🥰

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

ka arfin nyantai bae atuh ahhh.. tong pundungan ke leungit kasepna

2022-06-24

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

si arfin pincang knp ya 🤔🤔🤔

2021-04-09

0

Cika🎀

Cika🎀

naz udah malu2😂😂😂😂 lnsg peluk empuk

2020-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bontot Kesayangan
2 Foto Box Hilang
3 Suster Ngesot Di Siang Bolong
4 Siluman Songong
5 Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6 Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7 Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8 Bunda.... Aku Berdarah !!
9 Pingsan Gara-Gara Helm
10 Ternyata Dia Pincang
11 Lo Cuma Anak Pungut !!
12 Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13 Amarah Bunda Membuka Luka
14 Tukang Cilok is Calling.....
15 Mang Cilok Ganteng
16 Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17 Harga Cek Inbox
18 Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19 Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20 Dia Ibuku...
21 Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22 Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23 I Love You Much More
24 Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25 Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26 Arfin Ketangkap Basah
27 Keceplosan Roller Coaster
28 Bunda Sang Investigator
29 Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30 Ajaran Sesat
31 Visual Arfin dan Rheanazwa
32 Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33 Dia kah Kak Anas....??
34 Naz Si Biang Kerok
35 Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36 Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37 Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38 Papa.....
39 Bang Anas,,Tunggu Aku
40 Kiara Sekutu Arfin
41 Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42 Naz Hilang.....
43 Petunjuk Keberadaan Naz
44 Maaf Pah.....
45 Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46 Panggil Aku Aa .... !!
47 Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48 Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49 Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50 Dapat Restu Lagi,, yesss
51 Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52 Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53 Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54 Voice Note Katakan Cinta
55 Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56 Gara- Gara Siluman Gio
57 Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58 Temani Aku Makan Malam
59 Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60 Karena Ayah
61 Arfin VS Ipin
62 Siapa Dia??
63 Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64 Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65 Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66 Ingin Selalu Bersamanya
67 Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68 Papa Mellow Kolis
69 Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70 Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71 Surprise Yang Mengejutkan
72 Si Tengil Pundung
73 Janji Kita
74 Doorprize Cubitan Istimevah
75 Pete Pembawa Kabar Gembira
76 Ternyata Mereka Kakak Beradik
77 Aku Belum Siap
78 Maling Cantikk
79 Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80 Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81 Dia Maira
82 Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83 Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84 Maafkan Aku
85 Kepergok Berduaan di Kamar
86 Hantu Kolor Ijo
87 Demi Maaf Sampai Pingsan
88 Perang Dunia III
89 Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90 Dia Memanggilku Papa ?
91 Panggilan Sayang Aku Apa ??
92 Pelampiasan Kemarahan
93 Nala Hilang
94 Arfin VS Pembalut
95 Keluarga Telenovela
96 Pokoknya Panggil Mami.... !!
97 Test Drive dari CaMer
98 Penyebab Gak Enak Perasaan
99 Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100 Goodbye Wassalam
101 Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102 Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103 Naz,,,, putriku....
104 Terungkapnya Rahasia Naz
105 Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106 Bertunangan ??
107 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108 ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109 Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110 Status WA Sebagai Umpan
111 Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112 Gelagat Mencurigakan
113 Dia Sakit ???
114 Menemukan Sang Mantan
115 Kayaknya Ketagihan .....
116 Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117 Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118 Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119 Mencintaimu Diam- Diam
120 Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121 Hello ... Siapa Lo ??
122 Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123 Aku Sudah Tahu Semuanya
124 Ruzaq Bibir
125 Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126 Terciduk Duo Satpam Cantik
127 Penolakan Bunda
128 Kejutan Aneh
129 Cincin-nya Mana ??
130 Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131 Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132 Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133 Persekongkolan Duo Curut
134 Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135 Can't Help Me Falling In Love With You
136 Dia Mencium Ku
137 Virus Bridezilla Mulai Melanda
138 Cubitan Di Denda Ciuman
139 Tolong........ !!!
140 Arsen Sang Manipulator
141 Menunda Pernikahan
142 Siraman Rohalus
143 Permintaan Ayah
144 Tunai Or Tonight
145 Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146 Zonkkk !!!!!
147 Kenapa Berhenti ??
148 Istri Yang Menggemaskan
149 Terimakasih, Monster Harimau-ku
150 Judulnya Apa Ya ??
151 Naz Pingsan
152 Kehebohan Gara- Gara Tespack
153 Raline Dan Pengakuan Arfin
154 Cinta Salah Sasaran
155 Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156 Demi Si Ujang
157 Te Sate......
158 Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159 Ngidam Aneh
160 Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161 Terbongkar Juga
162 Wanita Gagah Perkosa
163 Tante Gembel
164 Rasakan Kau
165 Kelicikan Wanita Sundel
166 Drama Dibalas Drama
167 Durian Penangkal Jatah
168 Dua Garis Merah
169 Mual Muntah Berjama'ah
170 Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171 Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172 Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173 Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174 Papa Macan
175 Hari Pertama Kesiangan
176 Jangan- Jangan Dia____ ??
177 Suamiku Kenapa, Ma?
178 Ganti Nama Kamu !!!
179 Lepaskan ...!!
180 Dia Pergi....
181 Dimana Naz...???
182 Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183 Arfin Menemukan Petunjuk
184 Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185 Tendangan Pertama
186 Mau Pulang Demi si Ujang
187 Hilang Ditelan Bumi
188 Surprise Untuk Bumil
189 Naz Ketinggalan
190 Alhamdulillah....
191 Cahaya Sang Anaz (Ending)
192 EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193 ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194 Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195 Extra_Part04 - Kualat
196 Extra_Part05 - Pengganggu
197 Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198 Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199 Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200 Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201 Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202 Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203 ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204 THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205 PENGUMUMAN ....
206 Pengumuman
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bontot Kesayangan
2
Foto Box Hilang
3
Suster Ngesot Di Siang Bolong
4
Siluman Songong
5
Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6
Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7
Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8
Bunda.... Aku Berdarah !!
9
Pingsan Gara-Gara Helm
10
Ternyata Dia Pincang
11
Lo Cuma Anak Pungut !!
12
Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13
Amarah Bunda Membuka Luka
14
Tukang Cilok is Calling.....
15
Mang Cilok Ganteng
16
Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17
Harga Cek Inbox
18
Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19
Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20
Dia Ibuku...
21
Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22
Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23
I Love You Much More
24
Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25
Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26
Arfin Ketangkap Basah
27
Keceplosan Roller Coaster
28
Bunda Sang Investigator
29
Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30
Ajaran Sesat
31
Visual Arfin dan Rheanazwa
32
Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33
Dia kah Kak Anas....??
34
Naz Si Biang Kerok
35
Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36
Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37
Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38
Papa.....
39
Bang Anas,,Tunggu Aku
40
Kiara Sekutu Arfin
41
Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42
Naz Hilang.....
43
Petunjuk Keberadaan Naz
44
Maaf Pah.....
45
Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46
Panggil Aku Aa .... !!
47
Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48
Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49
Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50
Dapat Restu Lagi,, yesss
51
Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52
Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53
Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54
Voice Note Katakan Cinta
55
Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56
Gara- Gara Siluman Gio
57
Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58
Temani Aku Makan Malam
59
Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60
Karena Ayah
61
Arfin VS Ipin
62
Siapa Dia??
63
Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64
Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65
Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66
Ingin Selalu Bersamanya
67
Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68
Papa Mellow Kolis
69
Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70
Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71
Surprise Yang Mengejutkan
72
Si Tengil Pundung
73
Janji Kita
74
Doorprize Cubitan Istimevah
75
Pete Pembawa Kabar Gembira
76
Ternyata Mereka Kakak Beradik
77
Aku Belum Siap
78
Maling Cantikk
79
Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80
Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81
Dia Maira
82
Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83
Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84
Maafkan Aku
85
Kepergok Berduaan di Kamar
86
Hantu Kolor Ijo
87
Demi Maaf Sampai Pingsan
88
Perang Dunia III
89
Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90
Dia Memanggilku Papa ?
91
Panggilan Sayang Aku Apa ??
92
Pelampiasan Kemarahan
93
Nala Hilang
94
Arfin VS Pembalut
95
Keluarga Telenovela
96
Pokoknya Panggil Mami.... !!
97
Test Drive dari CaMer
98
Penyebab Gak Enak Perasaan
99
Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100
Goodbye Wassalam
101
Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102
Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103
Naz,,,, putriku....
104
Terungkapnya Rahasia Naz
105
Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106
Bertunangan ??
107
Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108
ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109
Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110
Status WA Sebagai Umpan
111
Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112
Gelagat Mencurigakan
113
Dia Sakit ???
114
Menemukan Sang Mantan
115
Kayaknya Ketagihan .....
116
Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117
Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118
Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119
Mencintaimu Diam- Diam
120
Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121
Hello ... Siapa Lo ??
122
Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123
Aku Sudah Tahu Semuanya
124
Ruzaq Bibir
125
Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126
Terciduk Duo Satpam Cantik
127
Penolakan Bunda
128
Kejutan Aneh
129
Cincin-nya Mana ??
130
Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131
Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132
Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133
Persekongkolan Duo Curut
134
Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135
Can't Help Me Falling In Love With You
136
Dia Mencium Ku
137
Virus Bridezilla Mulai Melanda
138
Cubitan Di Denda Ciuman
139
Tolong........ !!!
140
Arsen Sang Manipulator
141
Menunda Pernikahan
142
Siraman Rohalus
143
Permintaan Ayah
144
Tunai Or Tonight
145
Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146
Zonkkk !!!!!
147
Kenapa Berhenti ??
148
Istri Yang Menggemaskan
149
Terimakasih, Monster Harimau-ku
150
Judulnya Apa Ya ??
151
Naz Pingsan
152
Kehebohan Gara- Gara Tespack
153
Raline Dan Pengakuan Arfin
154
Cinta Salah Sasaran
155
Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156
Demi Si Ujang
157
Te Sate......
158
Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159
Ngidam Aneh
160
Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161
Terbongkar Juga
162
Wanita Gagah Perkosa
163
Tante Gembel
164
Rasakan Kau
165
Kelicikan Wanita Sundel
166
Drama Dibalas Drama
167
Durian Penangkal Jatah
168
Dua Garis Merah
169
Mual Muntah Berjama'ah
170
Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171
Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172
Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173
Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174
Papa Macan
175
Hari Pertama Kesiangan
176
Jangan- Jangan Dia____ ??
177
Suamiku Kenapa, Ma?
178
Ganti Nama Kamu !!!
179
Lepaskan ...!!
180
Dia Pergi....
181
Dimana Naz...???
182
Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183
Arfin Menemukan Petunjuk
184
Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185
Tendangan Pertama
186
Mau Pulang Demi si Ujang
187
Hilang Ditelan Bumi
188
Surprise Untuk Bumil
189
Naz Ketinggalan
190
Alhamdulillah....
191
Cahaya Sang Anaz (Ending)
192
EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193
ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194
Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195
Extra_Part04 - Kualat
196
Extra_Part05 - Pengganggu
197
Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198
Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199
Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200
Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201
Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202
Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203
ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204
THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205
PENGUMUMAN ....
206
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!