Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati

Tepat azan magrib Naz baru tiba di kediamannya, Naz pun turun di depan pintu gerbang dan Pak Udin kembali pulang. Terlihat ada mobil ayah dan bundanya sudah terparkir di garasi rumahnya. Kali ini sang bunda tidak menunggu kedatangannya di teras, karena sesuai titah yang mulia ratu jika akan pulang terlambat harus izin dahulu.

Naz pun masuk kedalam rumah dan mengucapkan salam,

“Assalamu’alaikum,,,,,”.

“Wa’alaikumsalam,,,, Naz ayo kita shalat magrib berjamaah” ,bunda sudah memakai mukena hendak pergi ke mushola saat melihat kedatangan Naz.

“Izin bolos dulu bunda ratu,,, nanti aku shalat sendiri aja dikamar pengen mandi dulu rasanya badan ini lengket banget” Naz menyatukan kedua tangga di depan dadanya membungkukkan kepalanya bagaikan seorang hamba memberi hormat kepada sang ratu.

"Ayok kita shalat berjama'ah, pamali kalo mandi sareupna gini mah, sudah cepat sana ambil wudhu bunda tunggu di mushola", pepatah karuhun mulai dikeluarkan.

Naz langsung pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu dan menyimpan tas ranselnya di kursi tamu. Lalu Naz bergegas ke mushola, dan di sana sudah ada Ayah, Bunda, Dandy, dan Mbak Iyem asisten rumah tangga mereka. Naz memakai mukena yang tersedia di musholanya.

Seperti biasa seusai shalat magrib berjama’ah, semua orang melaksanakan tadarusan membaca Al- Qura’an secara bergiliran hingga waktu isya tiba. Setelah shalat isya berjama’ah semuanya kembali ke kamar masing- masing.

Naz memasuki kamarnya dengan segera mengambil handuk beserta pakaian ganti lalu masuk ke kamar mandi yang berada di sebelah kamar tidurnya. Setelah ritual mandinya selesai, Naz kembali masuk ke kamar dan membaringkan tubuh di Kasur empuknya. Terdengar nada suara pesan masuk berkali- kali,,

"Ting....ting...ting ...ting”.

Naz segera mengambil telepon genggam dari dalam tas ranselnya dan membuka aplikasi chatting nya.

The Bontot Unyu

Ruby Marisol

“PING..!!!”

Andes Mami

“PONG…!!”

Ruby Marisol

“PENG…!!”

Andes Mami

“Test,,,satu dua tiga,,,tiga dua satu,,,test test”

Ruby Marisol

“PENGUMUMAN,,,, grup ini akan dijual karena sepi mulu, lumayan lah buat beli kuota 😂😂”

Kiara Rossi

“Berisik banget lo pada ih,, gue lagi nanggung nih🤫🤫 "

Ruby Marisol

“Nanggung lagi ngapain lo,, ? lagi di kamar mandi yaa,,ihh jorok banget sih lo bawa hape sambil nongkrong di singgasana kloset?”

Andes Mami

“Ihh,, kamu lagi ngapain hayoo ngaku🤭”

Kiara Rossy

“Gue lagi nonton moto GP,, Yayang Rossi gue lagi bertarung antara hidup dan mati”

Ruby Marisol

“Lah,, itu kan di tv bukan di hape nontonnya , onta. Napsi- napsi ajja kali lo bisa chating sambil nonton 🥴”

Kiara Rossi

“ Mana bisa gue nonton sambil chating, onyon,,,,meleng dikit aa Rossi ketikung lawan nya”

Ruby Marisol

“ Yaelah,,, kayak di GC aja maen tikung- menikung 😂😂"

Naz

“Lahh,,,itu lo bisa ngetik chatingan ,Kiara Onta….!!! 😡😤"

Andes Mami

“Biarkan Naz,, biarkan sebahagianya Kiara ajja noh 😒"

Ruby Marisol

“ Ehh,,, neng haji baru nongol,,,kemana aja atuh?”

Naz

“ Eh,, ceu Kokom,,,,saya baru abis mengusir cantik para daki dan beserta peluh lekatnya,, maafkeun hamba yang baru setor muka cantik nan imut imut ini 😎"

Andes Mami

“ Asyik,,,ada yang mau tumpengan nih,,,ganti nama jadi Ceu Kokom 🤩🥳"

Kiara Rossi

“hahahahaha”

Ruby Marisol

“ Enak bae, lo kira nama gue Komeng pake dipanggil Kokom- Kokom 🤬"

Naz

“Lah,, kan emang nama asli lo Ruby Komariah beh,,, 😜"

Kiara Rossi

“Masih untung nama lo bukan Ruby Komarudin,,ntar yang ada panggilannya Udin…. hahaha ”

Andes Mami

“hahahaha (2)”

Naz

“hahahaha (3)

Ruby Marisol

“Asem lo pada,,, gue kutuk lo jadi kaya”

Andes Mami

“Mau dong jadi holang kaya 🤩🤑"

Kiara Rossi

“Iya,, gue juga mau dong jadi kaya🤑"

Ruby Marisol

“iya,,,Kayak Monyet,,,hahahaha”

Kiara Rossi

“Asem lo By,, 😤....Eh Naz,, tadi si Gio maksa minta nomer lo 😁"

Naz

“What,,? Terus lo kasih..?😱"

Kiara Rossi

“hehehehe,, maaf terpaksa gue kasih. Dia ngancem gue kalo enggak ngasih nomer lo, dia mau ngirim video gue yang balapan kemarin ke Emak gue🙏”

Ruby Marisol

“ Wahh,, parah lo Ra,,,😱...beneran dikutuk lo… 😂”

Kiara Rossi

“Diam lo kompor,,, 😡

Sorry banget Naz,,gue terpaksa banget gak ada pilihan lain. Lo tahu sendiri kan kalau orang tua gue tahu gue masih suka balapan bakalan gimana 🙏🥺"

Naz

“Iya,engak apa- apa,nyantri aja ,,gue ngerti ko Ra. Gampang ko nanti kalo dia gangguin gue, tinggal blokir aja. Eh, udah dulu ya, Bunda manggil tuh, babhay”

Ruby Marisol

“Oke,,babhay juga"

Karena bunda ratu sudah memanggil untuk makan malam, Naz pun turun menuju ruang makan yang sudah dihuni Ayah, Bunda, dan Dandy. Naz yang tadi sudah makan sore bersama ketiga sahabatnya, jadi sekarang dia hanya makan buah saja supaya tidak menimbun lemak.

“Dek, kok enggak makan? Kamu enggak suka makanannya?”, Tanya ayah heran melihat sang puteri hanya memakan jeruk dan buah pir saja.

“Naz masih kenyang Yah, tadi sore makan di kafe bareng geng”, Naz menjelaskan sambil melepaskan untaian benang bak jaring laba- laba pada jeruk yang akan dimakannya.

“Oh, sama geng bontot mu itu toh”, ayah menggoda Naz sambil tersenyum karena melihat sang puteri manyun.

“Kak,,, sahabat mu itu teh ko gak pernah main kesini semenjak pulang dari Amrik, enggak kangen gitu sama Bunda. Ehh malahan abang nya yang suka datang kesini”, Bunda membuka pembicaraan dengan Dandy.

“Iya Bund, dia masih sibuk mempelajari dan beradaptasi pada pekerjaan barunya, jadi belum sempat berkunjung. Nantilah ku minta dia main kesini. Kalau abangnya mah ada udang dibalik batu itu Bund”, jawab Dandy sambil tersenyum dan melirik ke arah Naz.

“Kalian lagi pada ngomongin siapa sih?”, tanya Naz sambil mengunyah potongan buah pir nya.

"Itu Dek, sahabat kakakmu yang kemarin ditemani ke Amrik tea, dulu mah sering banget nginep disini nemenin Kak Dandy, sering curhat ke Bunda. Eh udah gede mah, boro- boro main kesini nanyain kabar aja gak pernah, mungkin sudah lupa sama Bunda yang hobi menceramahi nya…”, Bunda nyerocos panjang lebar, seperti sedang kesal pada anak yang lupa pada induknya, padahal yang dibicarakan bukan anaknya.

“Ohh,, seperti itu toh, kok aku enggak tahu kalo sahabat kakak suka nginep disini?”, Naz mengingat- ingat setahunya yang pernah menginap di rumah hanya Bang Evan sama Mas Hardi.

“Mana kamu tahu, dulu kan kamu mah sering banget nginep di rumah Raline, kalo diajak pulang teh suka nangis kejer kayak anak yang mau diculik terus diperdagangkan ke tukang cilok”, Bunda menjawab dengan ekspresi sebal mengingat kejadian saat Naz kecil dulu.

“Masa sih aku begitu bunda?”, Naz malah menggoda bundanya dengan manja.

“Dih, kamu tuh ya suka watados... udah masuk kamar sana belajar, ingat jangan baca komik wae", Bunda menyuruh Naz kembali ke kamarnya karena melihat makan buahnya sudah selesai.

“Siap 86…”, Naz pergi ke dapur untuk mencuci bekas makan nya, lalu pamit dan kembali ke kamarnya. Mendengar sang Bunda menyuruhnya belajar, Naz teringat ada PR Matematika yang belum dikerjakannya dan harus dikumpulkan besok pagi.

Ting,,,,ting

Terdengar bunyi tanda pesan masuk ke telepon genggamnya saat Naz baru saja duduk di meja belajarnya.

"Yassalam, ngapain lagi sih itu penghuni grup sudah berkoar lagi, jangan- jangan emang takut grupnya dijual kali ya”, Naz tertawa cekikikan dan menggeleng- geleng kepalanya, lalu mengambil telepon genggam yang berada diatas tempat tidurnya.

+628744467xxxx

19:40

“ Hai Naz,,,ini Gio”

19:54

“Lagi apa..?”

20:03

“Maaf ganggu malam- malam begini”

20:17

“Kok gak dibales ? Udah tidur ya?”

“Semoga mimpi indah”

“Sampai ketemu besok di sekolah”

“Yassalam, beneran nih orang enggak nyerah deketin gue”, Naz hanya nyengir melihat rentetan pesan dari Gio yang baru dibacanya, tentu saja pesan itu tidak ada yang dibalas dan kembali ke meja belajar untuk mengerjakan PR nya.

Tepat jam sembilan malam Naz selesai mengerjakan latihan soal dari buku paketnya, lalu menyiapkan buku- buku yang akan dibawa besok ke sekolah ke dalam tas ranselnya. Tak lupa Naz pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, cuci tangan,cuci kaki, dan cuci gigi tentunya. Naz kembali ke kamarnya dan langsung bobo syantik.

**

Seperti biasa Naz terbangun saat azan subuh, dan segera melaksanakan ritual subuh nya, tak lupa Naz membersihkan kamar serta merapikan tempat tidurnya lalu bergegas mandi. Setelah bersiap dengan seragamnya, Naz memasukan kaca mata ke dalam tas ranselnya lalu turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga.

Dari rumah Naz berdandan biasa, rambut diikat ke belakang dengan poni memakai jepitan namun saat disekolah dia berpenampilan cupuk dengan memakai kacamata agak besar dan poni menutupi jidatnya.

Setelah selesai sarapan, Naz berpamitan berangkat ke sekolah karena sudah terdengar Pak Udin membunyikan klakson sebanyak tiga kali sesuai permintaanya “panggil aku 3x”.

Waktu menunjukkan pukul 06:35 Naz baru saja tiba di sekolahnya. Sebelum keluar dari mobil, Naz membuka jepitan poninya dan memakai kacamatanya. Bukan berarti Naz memiliki kepribadian ganda ya, Naz hanya tidak ingin mengekspos kecantikannya dan tidak ingin menjadi pusat perhatian. Naz memasuki gerbang sekolah lalu berjalan menuju kelasnya.

“Hai Naz, akhirnya kau datang,, aku boleh minta tolong gak?”, sapa Resti teman sekelasnya.

“Iya, kenapa Res ? apa yang bisa ku bantu?”, Naz yang baru masuk langsung duduk di bangkunya yang ada di barisan paling depan kedua dari kiri.

“Ini aku mau nanyain tugas Matematika, ada yang aku gak ngerti", Resti menggeser kursi ke dekat bangku Naz, karena setiap murid memiliki bangku sendiri yakni satu kursi dan satu meja.

“Oh yang mana Res yang kamu gak ngerti?”, Naz memperhatikan Resti yang sedang membuka lembaran buku paket nya mencari soal yang dia tidak mengerti.

“Nah, yang ini Naz, bagian essay nomor 13”, Resti menunjukan soal yang dia kurang mengerti.

Naz menjelaskan cara pengisiannya dengan rumus yang lebih sederhana dan mudah, dengan mencontohkan soal dengan angka yang lebih kecil sampai Resti bisa mengerjakan soalnya sendiri.

Begitulah Naz, tidak pernah memberikan contekan isinya saja kepada teman yang menanyakan tugas penghitungan, tapi akan mengajarkan sampai temannya mengerti dan bisa mengisinya sendiri.

“Terimakasih ya Naz, sekarang aku sudah benar- benar faham cara membolak balikan rumus ini, dan mengisi soal yang lain pun terasa lebih mudah”, Resti tersenyum sumringah lalu pergi ke tempat duduknya kembali setelah mendapat senyuman anggukan Naz.

Bel tanda masuk jam pelajaran pertama telah berbunyi, semua murid dan diikuti para guru memasuki kelas masing- masing. Tidak hanya murid yang harus disiplin waktu, Guru pun harus lebih memberi contoh kedisiplinan yang baik terhadap muridnya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.00 dan bel istirahat pun sudah dibunyikan sebagai tanda waktunya jam istirahat. Para guru kembali ke ruangan kantor, sedangkan murid- murid bertebaran ada yang ke kantin untuk jajan, ada yang tetap diam di kelas karena membawa bekal, bahkan ada yang pergi ke perpustakaan.

Naz dan ketiga sahabatnya duduk di bangku kantin dengan memakan makanan yang sudah dipesannya sambil berbincang- bincang,

“Naz, si Gio ada ngehubungin lo ?”, Kiara membuka topik.

“Iya ada semalam, tapi gak gue bales”, jawab Naz santai.

“Kenapa sih lo, banyak cowok yang deketin lo tapi gak ada yang direspon sama sekali?”, Ruby ikutan nimbrung.

“Iya ih, belum lagi si Arga, si Ferdi, si Zidan, si Sahrul, si Ma’un, Kak Rangga, Kak Andre, Kak Candra, bahkan Kak Bagas yang ketua OSIS juga gak ada yang direspon. Apa gak ada yang kamu suka Naz?”, Andes menyebutkan nama- nama cowok yang mendekati Naz dengan menghitung jarinya yang bernasib sama dengan Gio.

"Enggak ada tuh”, jawab Naz singkat.

“Gila lo Des, sampe hafal gitu, disensus satu- satu pula”, Ruby tidak menyangka Andes mengingat cowok- cowok itu.

“ Eh tapi Naz, lo masih normal kan? enggak belok?”, sambung Ruby bertanya pada Naz.

“Maksud lo normal gimana?”, Tanya Naz bingung.

“Maksudnya, lo suka sama cowok kan? Perasaan dari SMP lo nolak cowok melulu, jomblo terus”, Ruby malah meledek dengan santainya.

“Emm,, emang kalau suka sama sama cowok itu kayak gimana?", Tanya Naz sambil nyengir kuda .

“ What is the meaning of maksud?”, Ruby malah balik bertanya.

“Ma maksud gue, ciri- ciri suka sama cowok itu gimana?”, Naz malah kembali bertanya sambil nyengir karena malu.

“What…??”, Ruby, Kiara,dan Andes terkejut berbarengan mendengar pertanyaan Naz yang masih dalam mode nyengir.

“Jadi selama ini, lo gak pernah merespon cowok- cowok yang deketin lo, karena lo gak tau apa yang namanya jatuh cinta?”, Kiara menganggukkan kepala karena mulai mengerti sekarang.

“Hehehe... iya, aku gak tau apa itu yang dinamakan jatuh cinta. hehehe”, Naz menjawab dengan cengengesan membuat ketiga sahabatnya saling bengong dan beradu mata, lalu mereka tertawa bersamaan dan menunduk malu.

“Yassalam... Naz, gue pikir lo udah jadi pohon pisang tahu gak, punya jantung tapi gak punya hati”, Ruby dan kedua sahabatnya semakin menertawakan pengakuan Naz barusan.

------- TBC-------

***********************************************

Apakah disini juga ada yang belum tahu apa itu yang dinamakan Jatuh Cinta,,,,,???

Sepertinya akan ada yang mengajarkan Naz soal percintaan nih,,,,

Terimakasih masih bersedia membaca novel recehanku ini.

Jangan lupa selalu tinggalkan jejakmu yaa,,,Like, coment,rate 5 dan vote….

Terpopuler

Comments

erna erfiana

erna erfiana

seneng kalo udah Nemu novel yg berkualitas

2022-10-07

0

Bzaa

Bzaa

aku ngebayangin andhes ama kiara, yg satu cewek maskulin yg satu cowok feminim, matching jdinya.. 😆..
salam kenal otor😘

2022-06-24

0

Rini Arismawati

Rini Arismawati

sini Naz ,Tante kasih tau apa itu cinta 😸

2021-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bontot Kesayangan
2 Foto Box Hilang
3 Suster Ngesot Di Siang Bolong
4 Siluman Songong
5 Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6 Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7 Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8 Bunda.... Aku Berdarah !!
9 Pingsan Gara-Gara Helm
10 Ternyata Dia Pincang
11 Lo Cuma Anak Pungut !!
12 Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13 Amarah Bunda Membuka Luka
14 Tukang Cilok is Calling.....
15 Mang Cilok Ganteng
16 Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17 Harga Cek Inbox
18 Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19 Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20 Dia Ibuku...
21 Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22 Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23 I Love You Much More
24 Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25 Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26 Arfin Ketangkap Basah
27 Keceplosan Roller Coaster
28 Bunda Sang Investigator
29 Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30 Ajaran Sesat
31 Visual Arfin dan Rheanazwa
32 Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33 Dia kah Kak Anas....??
34 Naz Si Biang Kerok
35 Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36 Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37 Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38 Papa.....
39 Bang Anas,,Tunggu Aku
40 Kiara Sekutu Arfin
41 Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42 Naz Hilang.....
43 Petunjuk Keberadaan Naz
44 Maaf Pah.....
45 Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46 Panggil Aku Aa .... !!
47 Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48 Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49 Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50 Dapat Restu Lagi,, yesss
51 Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52 Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53 Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54 Voice Note Katakan Cinta
55 Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56 Gara- Gara Siluman Gio
57 Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58 Temani Aku Makan Malam
59 Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60 Karena Ayah
61 Arfin VS Ipin
62 Siapa Dia??
63 Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64 Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65 Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66 Ingin Selalu Bersamanya
67 Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68 Papa Mellow Kolis
69 Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70 Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71 Surprise Yang Mengejutkan
72 Si Tengil Pundung
73 Janji Kita
74 Doorprize Cubitan Istimevah
75 Pete Pembawa Kabar Gembira
76 Ternyata Mereka Kakak Beradik
77 Aku Belum Siap
78 Maling Cantikk
79 Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80 Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81 Dia Maira
82 Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83 Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84 Maafkan Aku
85 Kepergok Berduaan di Kamar
86 Hantu Kolor Ijo
87 Demi Maaf Sampai Pingsan
88 Perang Dunia III
89 Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90 Dia Memanggilku Papa ?
91 Panggilan Sayang Aku Apa ??
92 Pelampiasan Kemarahan
93 Nala Hilang
94 Arfin VS Pembalut
95 Keluarga Telenovela
96 Pokoknya Panggil Mami.... !!
97 Test Drive dari CaMer
98 Penyebab Gak Enak Perasaan
99 Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100 Goodbye Wassalam
101 Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102 Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103 Naz,,,, putriku....
104 Terungkapnya Rahasia Naz
105 Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106 Bertunangan ??
107 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108 ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109 Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110 Status WA Sebagai Umpan
111 Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112 Gelagat Mencurigakan
113 Dia Sakit ???
114 Menemukan Sang Mantan
115 Kayaknya Ketagihan .....
116 Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117 Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118 Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119 Mencintaimu Diam- Diam
120 Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121 Hello ... Siapa Lo ??
122 Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123 Aku Sudah Tahu Semuanya
124 Ruzaq Bibir
125 Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126 Terciduk Duo Satpam Cantik
127 Penolakan Bunda
128 Kejutan Aneh
129 Cincin-nya Mana ??
130 Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131 Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132 Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133 Persekongkolan Duo Curut
134 Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135 Can't Help Me Falling In Love With You
136 Dia Mencium Ku
137 Virus Bridezilla Mulai Melanda
138 Cubitan Di Denda Ciuman
139 Tolong........ !!!
140 Arsen Sang Manipulator
141 Menunda Pernikahan
142 Siraman Rohalus
143 Permintaan Ayah
144 Tunai Or Tonight
145 Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146 Zonkkk !!!!!
147 Kenapa Berhenti ??
148 Istri Yang Menggemaskan
149 Terimakasih, Monster Harimau-ku
150 Judulnya Apa Ya ??
151 Naz Pingsan
152 Kehebohan Gara- Gara Tespack
153 Raline Dan Pengakuan Arfin
154 Cinta Salah Sasaran
155 Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156 Demi Si Ujang
157 Te Sate......
158 Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159 Ngidam Aneh
160 Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161 Terbongkar Juga
162 Wanita Gagah Perkosa
163 Tante Gembel
164 Rasakan Kau
165 Kelicikan Wanita Sundel
166 Drama Dibalas Drama
167 Durian Penangkal Jatah
168 Dua Garis Merah
169 Mual Muntah Berjama'ah
170 Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171 Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172 Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173 Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174 Papa Macan
175 Hari Pertama Kesiangan
176 Jangan- Jangan Dia____ ??
177 Suamiku Kenapa, Ma?
178 Ganti Nama Kamu !!!
179 Lepaskan ...!!
180 Dia Pergi....
181 Dimana Naz...???
182 Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183 Arfin Menemukan Petunjuk
184 Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185 Tendangan Pertama
186 Mau Pulang Demi si Ujang
187 Hilang Ditelan Bumi
188 Surprise Untuk Bumil
189 Naz Ketinggalan
190 Alhamdulillah....
191 Cahaya Sang Anaz (Ending)
192 EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193 ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194 Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195 Extra_Part04 - Kualat
196 Extra_Part05 - Pengganggu
197 Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198 Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199 Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200 Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201 Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202 Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203 ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204 THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205 PENGUMUMAN ....
206 Pengumuman
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bontot Kesayangan
2
Foto Box Hilang
3
Suster Ngesot Di Siang Bolong
4
Siluman Songong
5
Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6
Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7
Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8
Bunda.... Aku Berdarah !!
9
Pingsan Gara-Gara Helm
10
Ternyata Dia Pincang
11
Lo Cuma Anak Pungut !!
12
Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13
Amarah Bunda Membuka Luka
14
Tukang Cilok is Calling.....
15
Mang Cilok Ganteng
16
Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17
Harga Cek Inbox
18
Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19
Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20
Dia Ibuku...
21
Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22
Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23
I Love You Much More
24
Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25
Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26
Arfin Ketangkap Basah
27
Keceplosan Roller Coaster
28
Bunda Sang Investigator
29
Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30
Ajaran Sesat
31
Visual Arfin dan Rheanazwa
32
Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33
Dia kah Kak Anas....??
34
Naz Si Biang Kerok
35
Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36
Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37
Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38
Papa.....
39
Bang Anas,,Tunggu Aku
40
Kiara Sekutu Arfin
41
Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42
Naz Hilang.....
43
Petunjuk Keberadaan Naz
44
Maaf Pah.....
45
Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46
Panggil Aku Aa .... !!
47
Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48
Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49
Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50
Dapat Restu Lagi,, yesss
51
Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52
Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53
Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54
Voice Note Katakan Cinta
55
Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56
Gara- Gara Siluman Gio
57
Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58
Temani Aku Makan Malam
59
Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60
Karena Ayah
61
Arfin VS Ipin
62
Siapa Dia??
63
Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64
Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65
Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66
Ingin Selalu Bersamanya
67
Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68
Papa Mellow Kolis
69
Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70
Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71
Surprise Yang Mengejutkan
72
Si Tengil Pundung
73
Janji Kita
74
Doorprize Cubitan Istimevah
75
Pete Pembawa Kabar Gembira
76
Ternyata Mereka Kakak Beradik
77
Aku Belum Siap
78
Maling Cantikk
79
Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80
Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81
Dia Maira
82
Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83
Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84
Maafkan Aku
85
Kepergok Berduaan di Kamar
86
Hantu Kolor Ijo
87
Demi Maaf Sampai Pingsan
88
Perang Dunia III
89
Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90
Dia Memanggilku Papa ?
91
Panggilan Sayang Aku Apa ??
92
Pelampiasan Kemarahan
93
Nala Hilang
94
Arfin VS Pembalut
95
Keluarga Telenovela
96
Pokoknya Panggil Mami.... !!
97
Test Drive dari CaMer
98
Penyebab Gak Enak Perasaan
99
Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100
Goodbye Wassalam
101
Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102
Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103
Naz,,,, putriku....
104
Terungkapnya Rahasia Naz
105
Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106
Bertunangan ??
107
Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108
ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109
Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110
Status WA Sebagai Umpan
111
Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112
Gelagat Mencurigakan
113
Dia Sakit ???
114
Menemukan Sang Mantan
115
Kayaknya Ketagihan .....
116
Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117
Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118
Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119
Mencintaimu Diam- Diam
120
Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121
Hello ... Siapa Lo ??
122
Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123
Aku Sudah Tahu Semuanya
124
Ruzaq Bibir
125
Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126
Terciduk Duo Satpam Cantik
127
Penolakan Bunda
128
Kejutan Aneh
129
Cincin-nya Mana ??
130
Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131
Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132
Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133
Persekongkolan Duo Curut
134
Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135
Can't Help Me Falling In Love With You
136
Dia Mencium Ku
137
Virus Bridezilla Mulai Melanda
138
Cubitan Di Denda Ciuman
139
Tolong........ !!!
140
Arsen Sang Manipulator
141
Menunda Pernikahan
142
Siraman Rohalus
143
Permintaan Ayah
144
Tunai Or Tonight
145
Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146
Zonkkk !!!!!
147
Kenapa Berhenti ??
148
Istri Yang Menggemaskan
149
Terimakasih, Monster Harimau-ku
150
Judulnya Apa Ya ??
151
Naz Pingsan
152
Kehebohan Gara- Gara Tespack
153
Raline Dan Pengakuan Arfin
154
Cinta Salah Sasaran
155
Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156
Demi Si Ujang
157
Te Sate......
158
Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159
Ngidam Aneh
160
Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161
Terbongkar Juga
162
Wanita Gagah Perkosa
163
Tante Gembel
164
Rasakan Kau
165
Kelicikan Wanita Sundel
166
Drama Dibalas Drama
167
Durian Penangkal Jatah
168
Dua Garis Merah
169
Mual Muntah Berjama'ah
170
Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171
Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172
Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173
Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174
Papa Macan
175
Hari Pertama Kesiangan
176
Jangan- Jangan Dia____ ??
177
Suamiku Kenapa, Ma?
178
Ganti Nama Kamu !!!
179
Lepaskan ...!!
180
Dia Pergi....
181
Dimana Naz...???
182
Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183
Arfin Menemukan Petunjuk
184
Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185
Tendangan Pertama
186
Mau Pulang Demi si Ujang
187
Hilang Ditelan Bumi
188
Surprise Untuk Bumil
189
Naz Ketinggalan
190
Alhamdulillah....
191
Cahaya Sang Anaz (Ending)
192
EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193
ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194
Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195
Extra_Part04 - Kualat
196
Extra_Part05 - Pengganggu
197
Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198
Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199
Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200
Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201
Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202
Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203
ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204
THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205
PENGUMUMAN ....
206
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!