Salah Banting Jadi Salah Tingkah

Kini tiba saatnya untuk pulang sekolah, semua murid keluar dari kelas masing- masing. Ruby langsung menuju kelas Naz untuk mengajaknya pulang bareng ke rumah Naz, karena ingin minta bantuan mengerjakan tugasnya.

Sebenarnya Naz sedang malas bertemu ketiga sahabatnya, setelah kejadian memalukan di kantin saat jam istirahat tadi. Tpi tidak ada pilihan karena Pak Udin mengirim pesan tidak bisa menjemput dan sedang diberi tugas oleh sang majikan.

Ruby dan Naz menggunakan taksi online untuk pulang ke rumah Naz. Di tengah perjalanan Ruby meminta sang driver untuk berhenti sebentar depan sebuah toko kue.

“Pak, tunggu sebentar ya, kita mau ambil pesanan dulu.” Ruby dan Naz turun dari taksi tersebut.

“Lo mau beli apa sih?” Tanya Naz.

“Rainbow cake disini enak banget, tadi pagi gue udah pesan jadi tinggal ambil.” Ruby kemudian memasuki toko kue tersebut dan segera mengambil pesanannya.

“Cepet banget ....” Naz merasa heran, baru saja Ruby masuk sudah keluar lagi membawa kue dalam box yang ada tali pegangannya.

“Kan tinggal ambil doang, bayarnya udah ditransfer ... Ayok nanti kita makan bareng- bareng sama Bunda,” ajaknya untuk segera pulang.

Baru saja keduanya berjalan tiga langkah keluar dari pintu toko, ada seseorang yang berlari terburu- buru hingga menubruk Ruby.

Brukkk ....

Keduanya pun oleng dan rainbow cake nya juga ikut terjatuh sampai keluar dari boxnya.

“Copet copet copet !!” teriak seorang wanita dengan nafas ngos- ngosan sambil berlari.

Orang yang jatuh akibat bertubrukan dengan Ruby tadi langsung berdiri dan lari, tentu saja Naz ikut mengejar orang yang disebut copet itu. Entah kenapa Naz reflek membawa rainbow cake yang sudah jatuh ke tanah keluar dari boxnya. Mungkin dikiranya itu batu kali ya.

“Tolong .. ada copet ... woy tunggu lo !!” seru Naz sambil berlari dan terus berteriak.

Orang- orang yang mendengar teriakan Naz langsung ikut mengejar copet itu. Naz yang nampak sudah lelah, berhenti dan tidak ikut bersama orang- orang yang mengejar si copet itu.

“Argh, brengs**k ...." maki Naz lalu membanting kan kue ditangannya ke sembarang arah, karena menurutnya tempat itu sepi tidak ada orang.

“Woy... !! siapa yang melempar kue sembarangan?!” Tiba- tiba seorang pria muncul dengan wajah yang sudah penuh mentega sampai ke dada nya.

“Yassalam..." Naz terkejut menutup mulut dengan kedua telapak tangannya melihat orang yang sudah ia lempar dengan kue secara tidak sengaja itu. Ia balik kanan dan kabur lari begitu saja tidak menghiraukan pria itu.

“Woy... jangan kabur kamu anak kurang aja !!” Pria itu berteriak karena kesal pada gadis yang memakai batik seragam sekolah yang telah melempar kue tart ke wajahnya dan malah kabur.

Naz terus berlari lebih kencang dari copet tadi karena takut dikejar pria yang marah itu.

“By, ayo kita pulang ...." Naz sudah sampai di depan toko kue dan mengajak Ruby untuk segera pulang dengan nafas ngos- ngosan.

“Enggak mau, aku mau nungguin kue dulu, tadi udah pesan lagi." Ruby kekeuh menginginkan kue itu.

“Tapi itu taksi online nya gimana?” tanya Naz.

“Biarin, nanti order lagi gampang,” jawabnya santai sambil meneguk minuman dingin yang ia beli dari warung sebelah toko kue.

”Oh iya, gimana copetnya?” Ruby baru teringat sama si copet perusak kuenya.

“Udah dikejar sama warga, minta minum dong haus gue ....” Naz merebut minuman ditangan Ruby.

Mereka menunggu di dalam toko karena pesannya akan selesai dalam 20 menit. Naz mengeluarkan komik yang entah siapa pemiliknya dari dalam ranselnya, yang penting bisa dibacanya daripada gabut nungguin pesanan lama.

Akhirnya rainbow cake pesanannya sudah selesai, mereka pun menaiki taksi online yang sudah di order lagi dan langsung pulang ke rumah Naz.

Tak lama mereka pun sampai dan langsung turun dari taksi di depan pintu gerbang. Naz dan Ruby berjalan untuk masuk ke rumah. Dari luar mereka mendengar suara beberapa orang yang sedang tertawa.

“Assalamu’alaikum ....” ucap Naz membuka pintu yang tidak dikunci, lalu masuk sambil memegang komik yang tadi dibaca nya.

“Wa'alaikumsalam ...." jawab ketiga orang pria yang sedang duduk di ruang tamu.

Naz dan Ruby menghampiri Dandy yang sedang duduk bersebelahan dengan Hardi dan ada seorang lagi yang duduk tapi hanya terlihat bagian belakangnya saja.

“Kok, baru pulang, Dek?” tanya Dandy heran.

"Iya Kak, tadi nganter Ruby beli kue dulu,” jawab Naz mengatakan alasan keterlambatannya.

“Kenalin Ar, ini adik bontot yang pernah gue ceritain." Dandy memperkenalkan Naz pada sahabatnya. Karena dulu Naz sering di rumah Raline, jadi saat sahabatnya main ke rumah tidak pernah bertemu Naz.

Pria itu pun bangkit dari duduknya, ia membalikan badannya hendak memperkenalkan diri. Ia mengarahkan pandangannya pada Naz, yang membuat keduanya saling bertatapan.

“Kamu !!" Pria itu nampak terkejut melihat gadis berseragam batik dan rok abu- abu yang ada di hadapannya itu.

“Alamaak... kenapa dia ada disini ?" gumam Naz dalam hati sambil celingukan.

“Kamu ... kamu kan yang tadi melempar muka saya pakai kue tart !" Pria itu langsung to the point.

“Ma ... maaf Kak, aku tadi gak sengaja,” ucap Naz terbata- bata dengan wajah memerah karena malu dan merasa bersalah.

Ia tak menyangka jika korban bantingan kue sembarangan yang tadi dihindari, kini ada di hadapannya. Daun kelor memang seluas dunia.

“Jadi yang nimpuk lo pake kue tart itu ternyata adek gue ini, Ar ?” tanya Dandy memastikan.

“Ya,” jawabnya singkat, sontak membuat Dandy dan Hardi kembali tertawa.

“Arfin, lo beruntung banget ditimpukin sama gadis cantik, hahahah.” Hardi malah mengejek sahabatnya.

Ya, pria itu bernama Arfin sahabat Dandy yang semenjak lulus SMA melanjutkan pendidikannya di Amerika dan baru pulang belum lama ini.

“Dan bukan hanya itu, dia juga yang numpahin minuman cola ke jaket gue waktu di Bandara minggu lalu,” ucap Arfin yang tak berhenti menatap si gadis tersangka yang hanya diam tertunduk malu, dan terlihat meremas buku kecil dengan sampul coklat dibalut plastik dengan kedua tangannya seperti maling yang baru tertangkap basah.

“Yassalam... rasanya hamba ingin sekali bersembunyi di lubang tikus yang ada di samping gudang, supaya tidak ada yang bisa menemukanku untuk saat ini,” gumam Naz dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya.

“Apa? sekarang kamu malah ngatain saya tikus?" Ternyata dari gumaman Naz yang terdengar oleh Arfin hanya bagian tikusnya saja.

Naz mengangkat kepalanya dan menatap Arfin, “ Eng ... enggak, aku gak ngatain Kakak tikus kok.” ucapnya gelagapan, keduanya pun saling memandang dan terpaku.

“Wah, aku jadi penasaran nih, akan ada kejadian apa lagi yang ketiga kalinya. Kan insidennya baru dua kali nih, biasanya suka sampai tiga kali loh ...." Ruby menggoda Naz sedikit menyikutnya, dan itu mampu menghentikan acara tatap menatap Naz dan Arfin.

“Cieee, tatap mata ojan... hahahha.” Ruby malah ketagihan menggoda Naz dan Arfin. Dan itu membuat keduanya menjadi salah tingkah.

“Hai Kak Arfin, aku Ruby sahabatnya Naz.” Ruby memperkenalkan diri dengan berdadah ria dengan menampilkan senyuman merekah.

“Udah yuk sini gabung !" ajak Dandy pada Naz dan Ruby.

"Kamu bawa apa itu Ruby?" tanyanya melihat box yang ditenteng Ruby.

“Oh ini Kak, tadi aku beli Rainbow cake, kita makan rame- rame aja yuk ....” Ruby ikut bergabung, ia berjalan melewati Naz dan Arfin, lalu duduk di kursi single dan meletakan box berisi kue di atas meja.

“Naz, ayo duduk... kok malah bengong?” Dandy mengajak adiknya yang malah berdiri terbengong.

“Iy iya, Kak." Naz melangkah dengan berat, karena setelah diperhatikan ternyata kursi yang kosong hanya tinggal di samping Arfin.

Ruang tamu di rumah Naz terdapat kursi tamu seperti pada umumnya, ada tiga kursi yang terdiri dari satu kursi single, satu kursi double, serta yang paling panjang kursi triple, dan pastinya ada satu meja kaca di tengahnya ya.

Mbak Iyem datang dengan membawa nampan berisikan tiga gelas orange jus untuk para tamu. Sedangkan Ruby membuka box nya dan memotong kue dengan pisau plastik yang tersedia di dalam box.

“Mbak Iyem, tolong ambilkan piring kecil dan garpu ya untuk makan kue ini. Sekalian buatkan minun untuk Naz dan Ruby ...." Dandy meminta tolong pada Mbak Iyem yang usianya kira- kira 35 tahunan itu.

“Siap bos, laksanakan." Mbak iyem meniru gaya Naz jika sedang diperintah Bundanya, yaitu memberi hormat seperti saat upacara. Ternyata buah jatuh berserakan dimana- mana ya.

“Ya ampun, ternyata seisi rumah ini emang pemain OVJ semua ya Dan ....” Hardi tertawa melihat kelakuan Mbak Iyem tadi.

“Mas Hardi baru tahu ya, kemana ajja ? hellow …." Ruby menyahut setelah selesai memotong kue.

Tak lama, Mbak Iyem datang membawa nampan yang berisi piring- piring kecil beserta garpu dan dua gelas orange jus, yang kemudian diletakan nya di atas meja.

Ruby mengisi semua piring dengan potongan rainbow cake nya dan diberikan ke tiap orang.

“Hmmm ... pinter banget sih Mbak Iyem, bawa piringnya enam buah. Nih buat Mbak.“ Ruby memberikan jatah kue buat Mbak Iyem dan diterimanya dengan senang hati.

"Terimakasih non cantik, sering-sering bawa kue kesini ya ... permisi." Mbak Iyem membawa nampan yang berisi kue dan kembali ke dapur. Dasar maruk.

Semuanya memakan kue di piring masing- masing, kecuali Arfin yang hanya melihat- lihat ke arah kue yang dipegangnya.

“Ar, kok kue lo gak dimakan? Jangan- jangan lo masih trauma sama kue itu ya ....” Dandy menggoda Arfin.

Uhuk uhuk uhuk...

Naz yang sedang makan kue tersedak mendengar ucapan Kakaknya.

“Kalo makan hati- hati." Arfin segera mengambil minum dari atas meja dan diberikan pada Naz “Nih, minum dulu."

Naz langsung menerima dan segera meminumnya “Terimakasih, Kak," ucapnya setelah selesai minum.

“Cie ... mau dong keselek.“ Ruby kembali menggoda Naz yang tidak biasanya terlihat salting.

“Anggap aja kita gak ada disini.” Hardi pun ikut menggoda dan tertawa bersama Ruby dan Dandy.

Sedangkan dua insan yang sedang ditonton, semakin salah tingkah karena terus- terusan digoda sahabatnya.

“Emm... aku permisi ke kamar dulu ya ....“ Naz bangun dari duduknya hendak pergi.

"Ayo By, kan kita mau mengerjakan tugas buat besok,” ajak Naz pada Ruby dan mereka pun naik ke lantai dua ke kamar Naz.

Sesampainya di dalam kamar, Naz menyimpan tas ranselnya di atas meja belajar, lalu mengambil handuk dan pakaian ganti.

“By, gue mandi dulu ya, lo tunggu ajja disini,” ucap ya lalu pergi ke kamar mandi yang berada diluar kamarnya.

Naz hanya butuh waktu 15 menit untuk mandi. Ia pun setelah selesai dengan ritual mandinya, lalu kembali ke kamar dengan pakaian santai.

Ternyata Ruby juga ingin mandi, dia meminjam handuk dan pakaian santai Naz yang sudah dipilihnya dari Lemari pakaian di kamar, lalu bergegas ke kamar mandi.

Naz membuka tas ranselnya dan mengambil buku tugas yang akan dikerjakan bersama Ruby. Tak lama Ruby pun kembali ke kamar.

“Eh, Naz Kak Arfin ganteng ya, pake bingit. Udah punya cewek belom ya dia?” Ruby senyam- senyum memikirkan Arfin lalu duduk di karpet sebelah tempat tidur Naz untuk mengerjakan tugas.

“Apaan sih lo, katanya kesini mau ngerjain tugas bareng sekalian gue ajarin, kok malah ngomongin cowok?” cerocos Naz sambil membuka lembaran buku paketnya, mencari halaman tempat tugasnya berada.

“Cie ... cemburu ya ...." Ruby menggoda Naz

“Siapa? Gue?" tanya Naz menatap Ruby dan menunjuk ke arah dirinya.

“Ya siapa lagi menurut lo, masa iya Mbak Iyem.” Ruby menjawab dengan entengnya.

“Lah, apa urusannya sama gue?” Naz bertanya heran.

“Au ah gelap ngomong beginian sama lo gak akan ngerti." Ruby baru ingat kalo Naz itu gak paham tentang percintaan.

**

Sementara di lantai bawah, ketiga pria yang habis dari mushola melaksanakan shalat ashar kembali lagi ke ruang tamu. Dandy dan Hardi terus menggoda Arfin yang bersikap tidak biasanya pada seorang wanita.

“Ar, lo udah sembuh ternyata?” Hardi melontarkan pertanyaan yang sejak tadi ia pendam.

“Lo pikir gue sakit apa? orang gue baik- baik aja.” Arfin menjawab dengan santainya.

“Heh, lo itu gak biasanya perhatian sama cewek kayak tadi ke Naz tuh ....” Hardi mengutarakan apa yang tadi dilihatnya.

“Iya, gue juga heran ... biasanya lo dingin dan cuek sama cewek." Dandy menambahkan.

“Terus masalahnya apa? Apa hubungannya dengan lo bilang gue sembuh?” Arfin malah balik bertanya.

“Gini ya Ar, lo selama ini dingin dan cuek sama cewek manapun. Lah, barusan gue lihat lo perhatian sama Naz waktu dia keselek tadi, dan tatapan lo ke dia itu, seperti ___” Belum selesai Hardi menjelaskan langsung dipotong oleh Arfin.

“Yaelah Har, masa iya ada orang di samping gue butuh bantuan gue biarin gitu aja. Lagian tadi kan yang duduk paling deket ya gue, kalo lo yang keslek di deket gue juga bakal gue tolongin." Arfin menjelaskan supaya tidak terjadi kesalahpahaman penafsiran.

Tiba- tiba terdengar suara orang membuka pintu rumah. “Assalamu’alaikum ....”

“Wa’alaikumsalam ....” jawab ketiga orang itu serentak.

“Eh, ternyata sedang ada tamu toh ...." Bunda menghampiri ketiga pria tersebut dan ikut duduk di kursi tamu dan disambut dengan menyalami tangan Bunda.

“Apa kabar Bunda?" Arfin menyalami tangan Bunda bagian sesi terakhir.

“Oh, masih ingat geuning sama Bunda kamu teh ya,Tuan Amerika ....” Bunda bicara dengan nada menyindir.

“Masa iya bisa lupa sama Bunda sang pemberi petuah. Oh iya, ini ada sedikit oleh- oleh buat Bunda.” Arfin memberikan godie

bag yang dibawanya yang tadi diletakan di samping kursi duduknya.

“Wah, terimakasih ... berarti iya kamu masih ingat sama Bunda kalo begitu mah.” Bunda yang tadinya siap ceramah, langsung mesem- mesem dengan wajah berbinar karena dapat oleh- oleh Amrik.

“Iya tuh Ar, Bunda nanyain lo terus kemaren, kayaknya lebih sayang sama lo ketimbang gue.” Dandy menyindir sang Bunda.

“Iyalah, sahabat anak- anak Bunda mah udah Bunda anggap anak sendiri." Bunda gak mau kalah.

“Aku pamit dulu ya Bund ....” Arfin yang masih berdiri langsung berpamitan.

“Loh, mau kemana atuh? ini mah Bunda datang kamu pergi ih, seakan bunda teh Bang Emok si penagih hutang.” Bunda merasa dihindari.

“Aku mau balik ke kantor Bund, tadi habis makan siang langsung kesini katanya ada yang rindu.” Arfin malah menggoda Bunda.

“Yasudah kalo begitu mah, terimakasih loh udah mau nengokin Bunda, ngasih oleh-oleh segala lagi. Padahal kan pulang dari Amrik nya udah seminggu yang lalu”, Bunda kalo ngomong suka bener.

“Haha, tenang Bunda itu buat dipakai kok gak akan basi, maaf baru sempat main kesini.” Arfin menyalami kembali Bunda dan berpamitan pada kedua sahabatnya.

“Bro, gue duluan ya, ini kemeja lo dipinjam dulu, nanti gue balikin”, Arfin yang memakai kemeja milik Dandy karena saat datang tadi kemejanya kotor akibat ulah Naz.

--------------- TBC -------------

***************************

Wah,, Naz cemburu,,,??

Mana ada.....

Nantikan episode selanjutnya...

Happy Reading🤩

Jangan lupa tinggalkan jejakmu....😘😍

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

namanya emak2 pasti suka bener harus bener dan wajib bener..
kl gak bener? ya bener-bener 🤣
otor semangat 💪

2022-06-24

0

Rima Soni

Rima Soni

keluarga yg menyenangkan....🤗

2020-12-04

0

Bunga Syakila

Bunga Syakila

visaualnya aothor biar seru

2020-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bontot Kesayangan
2 Foto Box Hilang
3 Suster Ngesot Di Siang Bolong
4 Siluman Songong
5 Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6 Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7 Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8 Bunda.... Aku Berdarah !!
9 Pingsan Gara-Gara Helm
10 Ternyata Dia Pincang
11 Lo Cuma Anak Pungut !!
12 Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13 Amarah Bunda Membuka Luka
14 Tukang Cilok is Calling.....
15 Mang Cilok Ganteng
16 Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17 Harga Cek Inbox
18 Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19 Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20 Dia Ibuku...
21 Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22 Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23 I Love You Much More
24 Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25 Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26 Arfin Ketangkap Basah
27 Keceplosan Roller Coaster
28 Bunda Sang Investigator
29 Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30 Ajaran Sesat
31 Visual Arfin dan Rheanazwa
32 Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33 Dia kah Kak Anas....??
34 Naz Si Biang Kerok
35 Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36 Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37 Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38 Papa.....
39 Bang Anas,,Tunggu Aku
40 Kiara Sekutu Arfin
41 Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42 Naz Hilang.....
43 Petunjuk Keberadaan Naz
44 Maaf Pah.....
45 Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46 Panggil Aku Aa .... !!
47 Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48 Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49 Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50 Dapat Restu Lagi,, yesss
51 Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52 Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53 Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54 Voice Note Katakan Cinta
55 Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56 Gara- Gara Siluman Gio
57 Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58 Temani Aku Makan Malam
59 Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60 Karena Ayah
61 Arfin VS Ipin
62 Siapa Dia??
63 Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64 Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65 Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66 Ingin Selalu Bersamanya
67 Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68 Papa Mellow Kolis
69 Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70 Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71 Surprise Yang Mengejutkan
72 Si Tengil Pundung
73 Janji Kita
74 Doorprize Cubitan Istimevah
75 Pete Pembawa Kabar Gembira
76 Ternyata Mereka Kakak Beradik
77 Aku Belum Siap
78 Maling Cantikk
79 Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80 Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81 Dia Maira
82 Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83 Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84 Maafkan Aku
85 Kepergok Berduaan di Kamar
86 Hantu Kolor Ijo
87 Demi Maaf Sampai Pingsan
88 Perang Dunia III
89 Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90 Dia Memanggilku Papa ?
91 Panggilan Sayang Aku Apa ??
92 Pelampiasan Kemarahan
93 Nala Hilang
94 Arfin VS Pembalut
95 Keluarga Telenovela
96 Pokoknya Panggil Mami.... !!
97 Test Drive dari CaMer
98 Penyebab Gak Enak Perasaan
99 Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100 Goodbye Wassalam
101 Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102 Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103 Naz,,,, putriku....
104 Terungkapnya Rahasia Naz
105 Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106 Bertunangan ??
107 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108 ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109 Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110 Status WA Sebagai Umpan
111 Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112 Gelagat Mencurigakan
113 Dia Sakit ???
114 Menemukan Sang Mantan
115 Kayaknya Ketagihan .....
116 Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117 Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118 Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119 Mencintaimu Diam- Diam
120 Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121 Hello ... Siapa Lo ??
122 Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123 Aku Sudah Tahu Semuanya
124 Ruzaq Bibir
125 Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126 Terciduk Duo Satpam Cantik
127 Penolakan Bunda
128 Kejutan Aneh
129 Cincin-nya Mana ??
130 Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131 Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132 Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133 Persekongkolan Duo Curut
134 Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135 Can't Help Me Falling In Love With You
136 Dia Mencium Ku
137 Virus Bridezilla Mulai Melanda
138 Cubitan Di Denda Ciuman
139 Tolong........ !!!
140 Arsen Sang Manipulator
141 Menunda Pernikahan
142 Siraman Rohalus
143 Permintaan Ayah
144 Tunai Or Tonight
145 Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146 Zonkkk !!!!!
147 Kenapa Berhenti ??
148 Istri Yang Menggemaskan
149 Terimakasih, Monster Harimau-ku
150 Judulnya Apa Ya ??
151 Naz Pingsan
152 Kehebohan Gara- Gara Tespack
153 Raline Dan Pengakuan Arfin
154 Cinta Salah Sasaran
155 Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156 Demi Si Ujang
157 Te Sate......
158 Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159 Ngidam Aneh
160 Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161 Terbongkar Juga
162 Wanita Gagah Perkosa
163 Tante Gembel
164 Rasakan Kau
165 Kelicikan Wanita Sundel
166 Drama Dibalas Drama
167 Durian Penangkal Jatah
168 Dua Garis Merah
169 Mual Muntah Berjama'ah
170 Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171 Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172 Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173 Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174 Papa Macan
175 Hari Pertama Kesiangan
176 Jangan- Jangan Dia____ ??
177 Suamiku Kenapa, Ma?
178 Ganti Nama Kamu !!!
179 Lepaskan ...!!
180 Dia Pergi....
181 Dimana Naz...???
182 Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183 Arfin Menemukan Petunjuk
184 Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185 Tendangan Pertama
186 Mau Pulang Demi si Ujang
187 Hilang Ditelan Bumi
188 Surprise Untuk Bumil
189 Naz Ketinggalan
190 Alhamdulillah....
191 Cahaya Sang Anaz (Ending)
192 EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193 ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194 Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195 Extra_Part04 - Kualat
196 Extra_Part05 - Pengganggu
197 Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198 Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199 Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200 Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201 Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202 Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203 ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204 THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205 PENGUMUMAN ....
206 Pengumuman
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bontot Kesayangan
2
Foto Box Hilang
3
Suster Ngesot Di Siang Bolong
4
Siluman Songong
5
Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6
Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7
Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8
Bunda.... Aku Berdarah !!
9
Pingsan Gara-Gara Helm
10
Ternyata Dia Pincang
11
Lo Cuma Anak Pungut !!
12
Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13
Amarah Bunda Membuka Luka
14
Tukang Cilok is Calling.....
15
Mang Cilok Ganteng
16
Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17
Harga Cek Inbox
18
Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19
Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20
Dia Ibuku...
21
Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22
Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23
I Love You Much More
24
Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25
Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26
Arfin Ketangkap Basah
27
Keceplosan Roller Coaster
28
Bunda Sang Investigator
29
Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30
Ajaran Sesat
31
Visual Arfin dan Rheanazwa
32
Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33
Dia kah Kak Anas....??
34
Naz Si Biang Kerok
35
Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36
Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37
Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38
Papa.....
39
Bang Anas,,Tunggu Aku
40
Kiara Sekutu Arfin
41
Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42
Naz Hilang.....
43
Petunjuk Keberadaan Naz
44
Maaf Pah.....
45
Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46
Panggil Aku Aa .... !!
47
Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48
Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49
Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50
Dapat Restu Lagi,, yesss
51
Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52
Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53
Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54
Voice Note Katakan Cinta
55
Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56
Gara- Gara Siluman Gio
57
Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58
Temani Aku Makan Malam
59
Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60
Karena Ayah
61
Arfin VS Ipin
62
Siapa Dia??
63
Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64
Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65
Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66
Ingin Selalu Bersamanya
67
Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68
Papa Mellow Kolis
69
Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70
Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71
Surprise Yang Mengejutkan
72
Si Tengil Pundung
73
Janji Kita
74
Doorprize Cubitan Istimevah
75
Pete Pembawa Kabar Gembira
76
Ternyata Mereka Kakak Beradik
77
Aku Belum Siap
78
Maling Cantikk
79
Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80
Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81
Dia Maira
82
Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83
Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84
Maafkan Aku
85
Kepergok Berduaan di Kamar
86
Hantu Kolor Ijo
87
Demi Maaf Sampai Pingsan
88
Perang Dunia III
89
Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90
Dia Memanggilku Papa ?
91
Panggilan Sayang Aku Apa ??
92
Pelampiasan Kemarahan
93
Nala Hilang
94
Arfin VS Pembalut
95
Keluarga Telenovela
96
Pokoknya Panggil Mami.... !!
97
Test Drive dari CaMer
98
Penyebab Gak Enak Perasaan
99
Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100
Goodbye Wassalam
101
Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102
Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103
Naz,,,, putriku....
104
Terungkapnya Rahasia Naz
105
Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106
Bertunangan ??
107
Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108
ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109
Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110
Status WA Sebagai Umpan
111
Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112
Gelagat Mencurigakan
113
Dia Sakit ???
114
Menemukan Sang Mantan
115
Kayaknya Ketagihan .....
116
Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117
Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118
Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119
Mencintaimu Diam- Diam
120
Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121
Hello ... Siapa Lo ??
122
Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123
Aku Sudah Tahu Semuanya
124
Ruzaq Bibir
125
Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126
Terciduk Duo Satpam Cantik
127
Penolakan Bunda
128
Kejutan Aneh
129
Cincin-nya Mana ??
130
Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131
Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132
Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133
Persekongkolan Duo Curut
134
Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135
Can't Help Me Falling In Love With You
136
Dia Mencium Ku
137
Virus Bridezilla Mulai Melanda
138
Cubitan Di Denda Ciuman
139
Tolong........ !!!
140
Arsen Sang Manipulator
141
Menunda Pernikahan
142
Siraman Rohalus
143
Permintaan Ayah
144
Tunai Or Tonight
145
Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146
Zonkkk !!!!!
147
Kenapa Berhenti ??
148
Istri Yang Menggemaskan
149
Terimakasih, Monster Harimau-ku
150
Judulnya Apa Ya ??
151
Naz Pingsan
152
Kehebohan Gara- Gara Tespack
153
Raline Dan Pengakuan Arfin
154
Cinta Salah Sasaran
155
Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156
Demi Si Ujang
157
Te Sate......
158
Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159
Ngidam Aneh
160
Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161
Terbongkar Juga
162
Wanita Gagah Perkosa
163
Tante Gembel
164
Rasakan Kau
165
Kelicikan Wanita Sundel
166
Drama Dibalas Drama
167
Durian Penangkal Jatah
168
Dua Garis Merah
169
Mual Muntah Berjama'ah
170
Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171
Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172
Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173
Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174
Papa Macan
175
Hari Pertama Kesiangan
176
Jangan- Jangan Dia____ ??
177
Suamiku Kenapa, Ma?
178
Ganti Nama Kamu !!!
179
Lepaskan ...!!
180
Dia Pergi....
181
Dimana Naz...???
182
Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183
Arfin Menemukan Petunjuk
184
Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185
Tendangan Pertama
186
Mau Pulang Demi si Ujang
187
Hilang Ditelan Bumi
188
Surprise Untuk Bumil
189
Naz Ketinggalan
190
Alhamdulillah....
191
Cahaya Sang Anaz (Ending)
192
EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193
ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194
Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195
Extra_Part04 - Kualat
196
Extra_Part05 - Pengganggu
197
Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198
Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199
Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200
Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201
Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202
Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203
ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204
THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205
PENGUMUMAN ....
206
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!