Foto Box Hilang

Brum brum brum

Terdengar suara motor yang sudah tidak asing lagi di telinga Naz, tengah memasuki pintu gerbang. Tentunya itu adalah suara motor sport milik sahabatnya, Kiara si gadis tomboy yang suka mengikuti balapan motor. Berbeda dengan Ruby yang feminim tapi cerewet, sedangkan Andes anak mami yang manja maximal.

Tin tin

Suara klakson pun dibunyikan supaya sang pemilik rumah menyambut kedatangan duo ratu semprul.

“Nanaz .... " teriak Ruby yang duduk di jok penumpang dan langsung mendapat omelan Kiara yang baru membuka helm nya.

“Astaga, telinga gue sakit onyon. Mulut lo abis nelen toa apa? Gaya lo aja feminim, tapi mulut kaya Tarzan .... “ cerocos Kiara emosi sambil meniup lubang kepalan tangan lalu ditempelkan ke telinganya.

“Udah- udah ihh, kalian tuh bertamu gak ada sopan- sopan nya ya. Baru datang bukannya ucapkan salam, malah berantem depan rumah orang dih,” tuan rumah ikutan nyerocos sambil berkecak pinggang bagaikan ibu kost yang menagih tunggakan bayaran kosan kepada anak kostnya.

“Ampun pemerintah .... ” Ruby dan Kiara pun turun dari motor sporty yang ditunggangi mereka. Tiba –tiba terdengar suara cowok manja baru saja melewati pintu gerbang dan berlari kecil.

“Iiih ... kalian ko gak nungguin aku sih? Aku kan tadi ke rumah kamu Ruby,” Andes ngomel sambil menghentakkan kaki.

“ Udah- udah ah, ayok berangkat. Nanti keburu macet,” ajak Naz pada ketiga sahabatnya supaya tidak terjadi perang lambe lagi.

Naz dan ketiga sahabatnya menaiki mobil yang dikendarai oleh Pak Udin dan menuju ke sebuah mall yang cukup besar.

Empat sekawan itu pun memasuki mall yang baru saja buka, namun sayang Gramedia yang merupakan tujuan mereka belum buka. Akhirnya mereka memutuskan untuk berkeliling mall saja.

Tiba- tiba langkah Ruby terhenti saat melihat sesuatu.

“Gurls, lihat itu ada tempat foto box, nyobain yuk!” ajak Ruby pada ketiga sahabatnya.

“Apaan sih lo, jangan konyol deh ....” celetuk Kiara melirik tempat Foto box itu.

“Lumayan lah buat seru- seruan sambil nungguin Gramedia buka, ayolah …. ” Ruby membujuk ketiga sahabatnya.

“Ogah ah … kalo mau foto tinggal dari Iphone lo ajja napa, kualitas kameranya kan bagus,” Kiara masih kekeuh.

“Ayolah ... mumpung formasi lagi lengkap nih, yuk iseng ajja seru- seruan, ” masih mode merayu memegang lengan Kiara.

“Iya yuk, kali- kali lo foto bareng napa Ra, lo paling susah noh,” Andes ikutan merayu.

“Bukan apa- apa Des, Kiara tuh takut nanti fotonya kebakar, muka dia kan keramat,” Naz buka suara dan membuat gelak tawa kedua sahabatnya. Kiara jangan ditanya raut mukanya bagaimana.

“Iya ya gue lupa, kalo ngajak dia difoto musti siapin sesajen dulu hahaha ....” Ruby ikutan meledek.

“Asem kalian smua yaa, ” gerutu Kiara sambil melipat tangan di dada.

Karena susah sekali membujuk rayu Kiara, Ruby menarik Kiara secara paksa dibantu kedua sahabatnya ke tempat stand foto box berada.

Ruby mendaftar ke penjaga stand foto box tersebut, kemudian dipersilahkan masuk ke dalam ruangan yang hanya berukuran 1,5 x 1,5 meter yang terbuat dari papan duplex.

Sang penjaga pun menjelaskan cara mengambil fotonya, yakni semua orang melihat ke kamera yang ada dilayar dan salah seorang memegang sebuah mouse sebagai alat bantu membidik foto.

“Oke fix kita atur posisi, gue di depan yang pegang mouse, lo dikiri gue Naz, lo di kanan gue Ra, dan lo Andes dibelakang gue, oke“ Ruby mengatur posisi dan menunjukan poisi masing- masing.

“Sempit banget sih ni tempat, gak ada yang lebih luas apa? Mana backgrounya polos gini lagi, gak ada menarik- menariknya,” Kiara nyerocos masih tak terima diajak foto bareng.

“Yaelah Ra, namanya juga foto box, kalo pengen yang luas dan tempatnya keren ya harus ke studio foto keleus,” jawab Ruby ketus.

“Yassalam ... kapan mulainya sih nih kalo ribut mulu ,cepetan mulai gerah tau,” Naz mulai jengah dengan perang kedua lambe onyon itu.

Akhirnya mereka berfoto ria dengan banyak gaya dari gaya imut sampai gaya nyeleneh. Tak ketinggalan mereka juga melakukan foto sendiri secara bergiliran.

Setelah selesai, mereka keluar ruangan dan menemui sang penjaga untuk mencetak foto hasil jepretan mereka. Dengan segala kehebohan memilah- milih foto untuk dicetak dan membuat sang penjaga nampak stres.

“Yang ini yang ini yang ini, ” tunjuk Ruby pada layar komputer yang menampakkan hasil jepretan tadi.

“Eh jangan ini donk, gue jelek banget itu, masa mata gue setengah merem gitu kayak orang teler ih. Yang itu juga jangan, masa gue nyengir giginya cuma keliatan sebiji kaya nenek ompong,“ Kiara protes pada foto pilihan Ruby.

“Bukan kaya orang teler itu, tapi kaya orang lagi oh yes oh no, hahahaha .... ” ucapan Andes sontak mengundang gelak tawa para sahabatnya.

“Otak lo ngeres, cong” Kiara nyolot sambil menjitak kepala Andes.

“Aww ... aduh mami aku dizolimi,” Andes meringis alay.

“Makanya kalo difoto tuh yang ikhlas, kan jadinya gini nih lo gak ada yang bagus, sebal ” cerocos Ruby pada Kiara sambil manyun.

“Pokoknya jangan yang itu !” Kiara masih kekeh.

“Tapi itu aku cute banget tau,” Andes nimbrung lagi.

“Nih yang ini aja bagus gue nya,” Kiara menunjuk salah satu foto di layar.

“Gak mau, masa muka gue blur,” tolak Ruby yang protes kembali.

“Yassalam, ini yang punya peran utama gue loh, ko lo pada sih yang banyak dialog ?” Kedengarannya Naz protes sama author nih, bukan protes ke para sahabatnya.

"Sini gue yang pilih ajja biar aman, ” lanjutnya memilih beberapa foto dilayar dan meminta untuk segera dicetak. Dan akhirnya 8 lembar foto berhasil dicetak, diantaranya 4 lembar foto single dan 4 foto rame- rame.

“Nih fotonya siapa yang megang?” tanya Naz pada ketiga sahabatnya sambil menyodorkan amplop berisi foto mereka.

“Lo aja yang megang deh, tas gue kan kecil,” jawab Ruby.

“Iya di kamu aja deh, ya kan Ra?” Andes juga setuju dan menunggu pendapat Kiara.

“Yoai," jawab Kiara singkat.

“Okelah kalo begitu,” Naz memasukan amplop foto itu ke dalam sampul plastik bagian dalam komik yang dari tadi dibawanya, kemudian dimasukan ke dalam tas selempangnya.

"Yuk kita ke Gramed, kayaknya udah buka tuh,” ajak Naz pada ketiga sahabatnya.

Mereka berempat pun akhirnya masuk ke Gramedia dan langsung mencari buku pelajaran yang ditugaskan guru mereka masin- masing. Ya, karena mereka tidak satu kelas tapi tetap selalu menghabiskan waktu bersama.

Mereka bersahabat sejak masih sekolah dasar, jadi sudah saling memahami karakter masing- masing. Meski sering ribut, tapi itu hanya candaan semata bukan ribut beneran.

Seusai memilih buku, mereka antri untuk membayar ke kasir, tapi Andes menitipkan ke Naz karena dia izin pergi ke toilet. Selesai pembayaran mereka pergi ke supermarket untuk membeli beberapa makanan dan minuman ringan yang ternyata sampai satu kresek besar. Katanya sih buat ngemil sambil nungguin kak Dandy biar gak bosan, malas kalo harus keliling di bandara nyari makanan. Padahal kenyataanya mereka gak mau jajan di bandara karena harganya lebih mahal, harap dimaklum dompet OSIS.

Saat mengantri di kasir, Naz menghubungi Pak Udin untuk segera ke Lobi karena waktu sudah menunjukan hampir jam 11 siang, Kak Dandy orangnya gak suka menunggu. Naz dan kawan- kawan berjalan menuju lobi dan mobil yang dikendarai Pak Udin sudah menunggu mereka disana. Semuanya masuk ke dalam mobil dengan barang bawaannya dan langsung berangkat menuju Bandara.

“Oh my God, ini kantong keresek isi makanan gede banget, malu gue bawanya,” Kiara mulai membuka suara sambil melihat belanjaan mereka.

“Iya ih, kelihatan banget kita jajan dari mall, hahaha .... ” Andes yang duduk disamping sopir ikutan mencela menyadari kantong kreseknya ada label mall.

“Ahaa... gue punya ide,” Ruby menjetikan jari kedua jarinya.

“Ide apaan?” Naz mengerutkan dahi.

“Nah ini kan kantong kresek buku lebih kecil, gimana kalo kita pindahin para snack, minuman dan roti ini ke kresek buku, dan semua buku kita jadiin satu ke kresek besar ini?” Ruby mengeluarkan pendapatnya sambil menunjuk- nunjuk kantong kresek.

“Sama aja inih kelihatan pada kembung kan snack nya, oncom” protes Kiara.

“Snack nya kita buka aja sdikit biar kempes, terus digulung plastik snack nya, jadi kan satu kresek bisa muat beberapa snack dan isinya gak akan melempem, ”Naz ikutan ngasih ide.

“Ide cemerlang tuh, kok elo kepikiran kesitu Naz?” Ruby merasa heran.

“Pernah gue diajakin Bunda nonton ke bioskop. Bunda kan gak suka popcorn tuh, jadi kita beli kripik kentang dan jus kotak. Peraturan di bioskop kan kita gak boleh bawa makanan dari luar, kalo keliatan bawa kresek makanan langsung dirampas. Kalo jus kotak kan gampang masuk tas, akhirnya plastik kripik kentang disobek dikit lalu dikempesin dimasukin ke dalam tas... hahaha.” Pengakuan konyol Naz membuat semuanya tertawa.

“Boleh juga jurus baru nih, hahaha.” Andes masih tertawa sambil geleng- geleng kepala.

“Eh by the way, Kak Dandy kayaknya makin ganteng kaya bule ya pulang dari Amrik,” Ruby senyam- senyum membayangkan.

“Dih, apaan orang cuman seminggu nemenin sahabatnya ngurusin dokumen apa gitu. Mana ada jadi bule, yang ada jadi Pak Le… hahaha,” jawaban Naz membuyarkan khayalan Ruby.

“Eh temennya ganteng gak?” dasar Ruby hobi cuci mata liat cogan.

“Mana gue nyaho, gak pernah lihat orangnya juga. Paling yang kenal cuman Bang Evan sama Kak Hardi aja deh. Katanya temennya yang ini tuh dulunya kuliah dan lanjut kerja juga di Amrik, baru pulang ke Indo dua bulan yang lalu," Naz menjelaskan yang ia ketahui tentang teman Kak Dandy.

Karena jalanan agak macet, mereka sampai di Bandara pas adzan dhuhur dan memutuskan untuk shalat terlebih dahulu. Selesai shalat Naz dan ketiga sahabatnya mencari tempat duduk untuk menunggu sang kakak. Tentunya sambil menyantap roti dan cemilan lainnya.

“Aduh pedes banget nih keripiknya, minta minum dong,” Ruby meminta minuman karena kepedesan.

“Gue juga haus, Des mana minumannya?” Naz yang sedang baca komik juga minta minum.

“Iya nih, pedes banget sih keripiknya level berapa sih By? minum mana minum .... ” Kiara juga sudah kepedesan.

“Astaga naga, kresek minumannya ketinggalan di mobil,” Andes mangap dan menutup mulut dengan kedua telapak tangannya.

“ Apaa ?" tanya Naz, Kiara, dan Ruby serentak.

“Huh hah huh hah, gila lo Des... ini keripik level 25 tau gak sih lo,” Ruby ngomel dengan nafas terengah- engah.

“Gila lo Des, jauh tau ke parkiran. Lo juga gak kira- kira By milih levelnya, gue makan yang level 5 ajja langsung diare dulu... huh hah huh hah, ”Kiara nyerocos sambil mengipas- ngipas mulutnya yang kepedesan.

“Tunggu bentar ya, gue sama Andes beli minuman dulu,” Naz ikut panik melihat duo jontor kepedesan dan bergegas pergi membeli minuman.

Karena yang mereka temukan tempat foodcord terdekat adalah restoran burger, mereka membeli dua gelas minuman bersoda dan dua botol air mineral dingin.

Naz dan Andes berlari kecil sambil membawa minuman dingin yang sudah mereka beli.

Brukkk

“Aww,” Naz meringis lalu terjatuh karena bertubrukan dengan seseorang. Gelas minuman soda yang dipegangnya hanya tinggal sedikit, dan komik yang dipegangnya pun terjatuh entah kemana.

“Kalo jalan itu pakai mata!” ucap seorang pria yg sama- sama jatuh terduduk dihadapannya sambil mengibas- ngibas jaketnya yang basah.

“Ma ma maaf, saya tidak sengaja, “ ucap Naz terbata, karena merasa bersalah tanpa sengaja menumpahkan minuman ke jaket pria itu.

Tatapan Naz mengarah pada pria itu yang terlihat mendengus kesal. Ia pun melihat ke arah Naz, sehingga kedua mata mereka saling bertatapan sekilas. Ia bangun dan mengambil bukunya yang terjatuh, lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Naz yang masih duduk di lantai.

“Selamat selamat ... untung orang itu gak marah- marah, mana jaketnya warna cream lagi ternoda oleh minuman soda mu, Naz” Andes mengelus dada lalu membantu Naz bangun yang masih tercengo.

“Komik gue mana Des?” Naz melihat- lihat disekitar mencari keberadaan komik kesayangannya.

“Yasalam, lo gak lihat apa tatapan dingin dan tajam cowok tadi? Beruntung dia gak marah dan minta ganti rugi, eh lo malah mikirin komik ....” Andes menggelengkan kepala melihat tingkah cuek Naz.

“Ahh, itu dia komiku!” seru Naz tanpa mempedulikan ocehan Andes

Naz langsung mengambil komik di lantai yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ayok, kasihan Kiara sama Ruby nungguin minum, ” ajaknya pada Anes, lalu keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Sesampainya di tempat duduk Kiara dan Ruby, nampak ada dua orang pria duduk bersama mereka disana.

“Loh, Kak Dandy udah nyampe?” Naz menyalami sang kakak lalu menyerahkan air mineral pada Kiara dan Ruby.

“Iya, baru aja duduk beberapa menit yang lalu,”

jawab Dandy.

“Kok ada Bang Evan juga?”, Naz baru menyadari pria disamping kakaknya.

“Iya, cantik ... Kenapa? kangen sama Abang ya?” Bang Evan malah menggoda Naz.

“Iyuw, pede banget sih Bang .... ” Naz mencebikan bibir dan memutar jengah bola matanya.

“Hahaha, Abang kesini untuk menjemput adik tersayang,” Evan menjawab pertanyaan sebelumnya. (Telat lo Bang).

“Emang Bang Evan punya adik? sejak kapan?” Ruby ikut nimbrung.

“Ya sejak dia lahir lah,” jawabnya dengan santai.

“Loh, kok gak pernah kelihatan Bang?” bukan Ruby namanya kalo gak kepo.

Saat akan menjawab, telpon genggam Bang Evan berdering dan langsung diangkatnya.Tak lama telepon berakhir dan dia pun berpamitan pulang duluan.

Kak Dandy bersama Naz dan ketiga sahabatnya pun beranjk pergi keluar bandara untuk pulang ke rumah. Saat sampai diluar, mobil yang dikendarai Pak Udin sudah di depan.

Mereka pun masuk kedalam mobil, Kak Dandy duduk di jok depan disebelah Pak Udin, sedangkan trio gadis di jok tengah dan Andes di jok belakang bersama koper dan buku- buku. Pak Udin melajukan mobilnya.

“Eh Naz, lihat dong hasil cetak foto box tadi,” Ruby teringat foto hasil drama yang belum dilihatnya.

“Oke .... ” Naz mengambil komik dari dalam tasnya lalu dibuka.

"Hah, kok gak ada?” ucapnya terkejut melihat sampul plastik dalam komiknya kosong.

“Gak ada gimana Naz?” tanya Ruby bingung.

“Iya, amplop fotonya gak ada,” Naz membuka lembaran komik, lalu mengeluarkan semua isi tasnya dan hasilnya nihil.

“ Yassalam ... kok bisa hilang sih? gimana ceritanya?” Ruby terlihat kesal karena mengingat perjuangannya untuk bisa foto bareng dengan formasi lengkap.

“Gak tahu ..." Naz menggeleng- geleng kepala bingung dengan nada merasa bersalah .

 

************** TBC ****************l

 

Hai,, salam kenal

Terimakasih telah mampir ke karya ku.

Ini karya pertamaku, mohon maaf masih banyak kesalahan dan kekurangan.... 🙏

jangan lupa tinggalkan jejak ya,, like, coment, vote dan Rate bintang lima.....

Terimakasih..... 😘😘

Terpopuler

Comments

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

pasti keikut ama cowok tdi tuh

2023-03-06

0

Bzaa

Bzaa

menarikkkk... 5 star, like, pav milikmu tor

2022-06-24

0

Poernama 💜💜💝💝

Poernama 💜💜💝💝

Aku jejak.di sini teteh Rani

2021-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bontot Kesayangan
2 Foto Box Hilang
3 Suster Ngesot Di Siang Bolong
4 Siluman Songong
5 Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6 Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7 Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8 Bunda.... Aku Berdarah !!
9 Pingsan Gara-Gara Helm
10 Ternyata Dia Pincang
11 Lo Cuma Anak Pungut !!
12 Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13 Amarah Bunda Membuka Luka
14 Tukang Cilok is Calling.....
15 Mang Cilok Ganteng
16 Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17 Harga Cek Inbox
18 Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19 Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20 Dia Ibuku...
21 Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22 Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23 I Love You Much More
24 Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25 Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26 Arfin Ketangkap Basah
27 Keceplosan Roller Coaster
28 Bunda Sang Investigator
29 Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30 Ajaran Sesat
31 Visual Arfin dan Rheanazwa
32 Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33 Dia kah Kak Anas....??
34 Naz Si Biang Kerok
35 Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36 Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37 Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38 Papa.....
39 Bang Anas,,Tunggu Aku
40 Kiara Sekutu Arfin
41 Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42 Naz Hilang.....
43 Petunjuk Keberadaan Naz
44 Maaf Pah.....
45 Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46 Panggil Aku Aa .... !!
47 Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48 Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49 Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50 Dapat Restu Lagi,, yesss
51 Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52 Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53 Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54 Voice Note Katakan Cinta
55 Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56 Gara- Gara Siluman Gio
57 Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58 Temani Aku Makan Malam
59 Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60 Karena Ayah
61 Arfin VS Ipin
62 Siapa Dia??
63 Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64 Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65 Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66 Ingin Selalu Bersamanya
67 Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68 Papa Mellow Kolis
69 Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70 Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71 Surprise Yang Mengejutkan
72 Si Tengil Pundung
73 Janji Kita
74 Doorprize Cubitan Istimevah
75 Pete Pembawa Kabar Gembira
76 Ternyata Mereka Kakak Beradik
77 Aku Belum Siap
78 Maling Cantikk
79 Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80 Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81 Dia Maira
82 Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83 Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84 Maafkan Aku
85 Kepergok Berduaan di Kamar
86 Hantu Kolor Ijo
87 Demi Maaf Sampai Pingsan
88 Perang Dunia III
89 Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90 Dia Memanggilku Papa ?
91 Panggilan Sayang Aku Apa ??
92 Pelampiasan Kemarahan
93 Nala Hilang
94 Arfin VS Pembalut
95 Keluarga Telenovela
96 Pokoknya Panggil Mami.... !!
97 Test Drive dari CaMer
98 Penyebab Gak Enak Perasaan
99 Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100 Goodbye Wassalam
101 Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102 Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103 Naz,,,, putriku....
104 Terungkapnya Rahasia Naz
105 Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106 Bertunangan ??
107 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108 ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109 Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110 Status WA Sebagai Umpan
111 Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112 Gelagat Mencurigakan
113 Dia Sakit ???
114 Menemukan Sang Mantan
115 Kayaknya Ketagihan .....
116 Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117 Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118 Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119 Mencintaimu Diam- Diam
120 Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121 Hello ... Siapa Lo ??
122 Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123 Aku Sudah Tahu Semuanya
124 Ruzaq Bibir
125 Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126 Terciduk Duo Satpam Cantik
127 Penolakan Bunda
128 Kejutan Aneh
129 Cincin-nya Mana ??
130 Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131 Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132 Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133 Persekongkolan Duo Curut
134 Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135 Can't Help Me Falling In Love With You
136 Dia Mencium Ku
137 Virus Bridezilla Mulai Melanda
138 Cubitan Di Denda Ciuman
139 Tolong........ !!!
140 Arsen Sang Manipulator
141 Menunda Pernikahan
142 Siraman Rohalus
143 Permintaan Ayah
144 Tunai Or Tonight
145 Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146 Zonkkk !!!!!
147 Kenapa Berhenti ??
148 Istri Yang Menggemaskan
149 Terimakasih, Monster Harimau-ku
150 Judulnya Apa Ya ??
151 Naz Pingsan
152 Kehebohan Gara- Gara Tespack
153 Raline Dan Pengakuan Arfin
154 Cinta Salah Sasaran
155 Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156 Demi Si Ujang
157 Te Sate......
158 Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159 Ngidam Aneh
160 Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161 Terbongkar Juga
162 Wanita Gagah Perkosa
163 Tante Gembel
164 Rasakan Kau
165 Kelicikan Wanita Sundel
166 Drama Dibalas Drama
167 Durian Penangkal Jatah
168 Dua Garis Merah
169 Mual Muntah Berjama'ah
170 Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171 Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172 Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173 Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174 Papa Macan
175 Hari Pertama Kesiangan
176 Jangan- Jangan Dia____ ??
177 Suamiku Kenapa, Ma?
178 Ganti Nama Kamu !!!
179 Lepaskan ...!!
180 Dia Pergi....
181 Dimana Naz...???
182 Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183 Arfin Menemukan Petunjuk
184 Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185 Tendangan Pertama
186 Mau Pulang Demi si Ujang
187 Hilang Ditelan Bumi
188 Surprise Untuk Bumil
189 Naz Ketinggalan
190 Alhamdulillah....
191 Cahaya Sang Anaz (Ending)
192 EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193 ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194 Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195 Extra_Part04 - Kualat
196 Extra_Part05 - Pengganggu
197 Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198 Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199 Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200 Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201 Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202 Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203 ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204 THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205 PENGUMUMAN ....
206 Pengumuman
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bontot Kesayangan
2
Foto Box Hilang
3
Suster Ngesot Di Siang Bolong
4
Siluman Songong
5
Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6
Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7
Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8
Bunda.... Aku Berdarah !!
9
Pingsan Gara-Gara Helm
10
Ternyata Dia Pincang
11
Lo Cuma Anak Pungut !!
12
Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13
Amarah Bunda Membuka Luka
14
Tukang Cilok is Calling.....
15
Mang Cilok Ganteng
16
Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17
Harga Cek Inbox
18
Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19
Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20
Dia Ibuku...
21
Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22
Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23
I Love You Much More
24
Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25
Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26
Arfin Ketangkap Basah
27
Keceplosan Roller Coaster
28
Bunda Sang Investigator
29
Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30
Ajaran Sesat
31
Visual Arfin dan Rheanazwa
32
Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33
Dia kah Kak Anas....??
34
Naz Si Biang Kerok
35
Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36
Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37
Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38
Papa.....
39
Bang Anas,,Tunggu Aku
40
Kiara Sekutu Arfin
41
Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42
Naz Hilang.....
43
Petunjuk Keberadaan Naz
44
Maaf Pah.....
45
Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46
Panggil Aku Aa .... !!
47
Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48
Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49
Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50
Dapat Restu Lagi,, yesss
51
Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52
Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53
Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54
Voice Note Katakan Cinta
55
Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56
Gara- Gara Siluman Gio
57
Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58
Temani Aku Makan Malam
59
Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60
Karena Ayah
61
Arfin VS Ipin
62
Siapa Dia??
63
Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64
Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65
Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66
Ingin Selalu Bersamanya
67
Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68
Papa Mellow Kolis
69
Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70
Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71
Surprise Yang Mengejutkan
72
Si Tengil Pundung
73
Janji Kita
74
Doorprize Cubitan Istimevah
75
Pete Pembawa Kabar Gembira
76
Ternyata Mereka Kakak Beradik
77
Aku Belum Siap
78
Maling Cantikk
79
Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80
Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81
Dia Maira
82
Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83
Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84
Maafkan Aku
85
Kepergok Berduaan di Kamar
86
Hantu Kolor Ijo
87
Demi Maaf Sampai Pingsan
88
Perang Dunia III
89
Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90
Dia Memanggilku Papa ?
91
Panggilan Sayang Aku Apa ??
92
Pelampiasan Kemarahan
93
Nala Hilang
94
Arfin VS Pembalut
95
Keluarga Telenovela
96
Pokoknya Panggil Mami.... !!
97
Test Drive dari CaMer
98
Penyebab Gak Enak Perasaan
99
Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100
Goodbye Wassalam
101
Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102
Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103
Naz,,,, putriku....
104
Terungkapnya Rahasia Naz
105
Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106
Bertunangan ??
107
Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108
ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109
Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110
Status WA Sebagai Umpan
111
Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112
Gelagat Mencurigakan
113
Dia Sakit ???
114
Menemukan Sang Mantan
115
Kayaknya Ketagihan .....
116
Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117
Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118
Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119
Mencintaimu Diam- Diam
120
Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121
Hello ... Siapa Lo ??
122
Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123
Aku Sudah Tahu Semuanya
124
Ruzaq Bibir
125
Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126
Terciduk Duo Satpam Cantik
127
Penolakan Bunda
128
Kejutan Aneh
129
Cincin-nya Mana ??
130
Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131
Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132
Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133
Persekongkolan Duo Curut
134
Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135
Can't Help Me Falling In Love With You
136
Dia Mencium Ku
137
Virus Bridezilla Mulai Melanda
138
Cubitan Di Denda Ciuman
139
Tolong........ !!!
140
Arsen Sang Manipulator
141
Menunda Pernikahan
142
Siraman Rohalus
143
Permintaan Ayah
144
Tunai Or Tonight
145
Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146
Zonkkk !!!!!
147
Kenapa Berhenti ??
148
Istri Yang Menggemaskan
149
Terimakasih, Monster Harimau-ku
150
Judulnya Apa Ya ??
151
Naz Pingsan
152
Kehebohan Gara- Gara Tespack
153
Raline Dan Pengakuan Arfin
154
Cinta Salah Sasaran
155
Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156
Demi Si Ujang
157
Te Sate......
158
Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159
Ngidam Aneh
160
Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161
Terbongkar Juga
162
Wanita Gagah Perkosa
163
Tante Gembel
164
Rasakan Kau
165
Kelicikan Wanita Sundel
166
Drama Dibalas Drama
167
Durian Penangkal Jatah
168
Dua Garis Merah
169
Mual Muntah Berjama'ah
170
Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171
Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172
Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173
Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174
Papa Macan
175
Hari Pertama Kesiangan
176
Jangan- Jangan Dia____ ??
177
Suamiku Kenapa, Ma?
178
Ganti Nama Kamu !!!
179
Lepaskan ...!!
180
Dia Pergi....
181
Dimana Naz...???
182
Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183
Arfin Menemukan Petunjuk
184
Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185
Tendangan Pertama
186
Mau Pulang Demi si Ujang
187
Hilang Ditelan Bumi
188
Surprise Untuk Bumil
189
Naz Ketinggalan
190
Alhamdulillah....
191
Cahaya Sang Anaz (Ending)
192
EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193
ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194
Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195
Extra_Part04 - Kualat
196
Extra_Part05 - Pengganggu
197
Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198
Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199
Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200
Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201
Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202
Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203
ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204
THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205
PENGUMUMAN ....
206
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!