Cahaya Sang ANAS

Cahaya Sang ANAS

Bontot Kesayangan

Siang menjelang sore, seorang gadis berseragam putih abu-abu tengah menduduki kursi di bawah pohon rindang menghadap ke danau kecil. Terlihat tatapan sendu dari mata indahnya melihat ke arah danau seperti sedang melamun dan menunggu seseorang. Beberapa kali menarik nafas panjang menatap ke layar benda pipih di tangannya yang baru dinyalakan.

Tak lama dikeluarkannya sesuatu dari dalam tas ransel milik nya. Benda itu seperti boneka mungil tapi bukan dari kain pada umumnya. Bentuk kepalanya merupakan salah satu emoticon tersenyum. Ada tali dengan pegangan bulat kecil dibelakang tubuh boneka mungil itu.

Saat talinya ditarik oleh sang pemilik, terdengar suara “tersenyumlah tersenyumlah hehehe.” Itu terdengar seperti burung beo yang sedang menghibur sang empu nya. Gadis itu pun tersenyum, namun tak lama senyum itu pun kembali sirna dari bibir manisnya.

“Kak, kenapa gak pernah datang memenuhi janjimu,” lirihnya sedih menatapi mainannya itu.

Masih teringat dibenaknya pesan terakhir yang ia baca dua bulan yang lalu, “Lusa aku pulang ke Indonesia, kita bertemu di tempat pertama kali kita ketemu dulu."

Naz menghela nafas berat, "Mungkin semua ini hanya angan-angan saja, tidak mungkin dia mau menemui ku yang sama sekali tidak dikenalnya. Kenapa aku bisa sebodoh ini menanti yang tak pasti,” ucapnya sambil menjitak kepalanya.

“Semua ini gara-gara Raline,” ucapnya kesal sambil memukul bangku. “aww,” mengibaskan tangannya.

Tiba- tiba terdengar deringan panggilan dari benda pipih miliknya, “ Yasalam ... aku lupa belum ngabarin Bunda,” ucap nya saat melihat nama si pemanggil. Digeser lah kursor ke tombol hijau.

“Assalamu’alaikum, Bunda Ratu,” ucapnya.

“Waa’alaikumsalam, Dek ... kamu teh dimana? kok jam segini belum pulang? Dari tadi ditelpon gak aktif, Bunda udah hubungin teman- temanmu gak ada yang tahu. Ih kebiasaan kamu mah ya, jangan suka bikin Bunda khawatir gini deh,” omel sang Bunda.

“Yasalam, Bunda Ratu yang paling heboh sejagat raya, kalo nanya tuh ya satu- satu dong.”

“Bunda kan khawatir Dek, gimana kalo kamu teh nanti di___” ucapan Bunda langsung disambar.

“Enggak ko Bunda, aku habis dari panti asuhan Kasih Ibu dan sekarang aku segera pulang ya. Assalamu’alaikum,” ucapnya tanpa mendengar jawaban Bundanya.

Naz menutup teleponnya dan bergegas meninggalkan danau untuk segera pulang ke Rumah. Tak lupa Naz berpamitan terlebih dahulu kepada Bude Hafsah, pemilik sekaligus pengelola panti asuhan yang tempatnya tidak jauh dari taman danau kecil tadi.

“Bude, Naz pulang dulu ya ... nanti ibunda ratu bisa- bisa mengutus pandawa nya kemari, bahaya itu,” ucapnya pamit sambil tertawa lalu mencium tangan Bude Hafsah.

“Iya sana pulang, Bude gak mau ya nanti ada drama penjemputan tuan putri alay disini hahahaha,” keduanya tertawa.

“Tentunya dengan menyewa kereta kencana Nyi Ratu Kidul yang kudanya sudah tidak mampu menahan berat penumpang yang full thank,“ Naz menambahkan candaan Bude.

“Babhay, Assalamu’alaikum ... Bude jangan rindu ya,” Naz melengos begitu saja sambil melambaikan tangan.

“Wa’alaikumsalam, hati- hati Naz,” jawabnya senyum sambil menggeleng kepala, ”Dasar anak itu."

Naz pulang dengan menaiki ojek online yang sudah dipesan sebelumnya. Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke kediamannya.

Setibanya di depan gerbang rumah, Naz turun dari ojek. Sang Bunda sudah menunggu kedatangannya, beliau duduk di kursi yang terdapat di teras rumahnya.

“Assalamu’alaikum ... Bun bun da da Bunda,” teriaknya sambil mendekat ke bunda dan mencium tangannya.

“Wa’alaikumsalam ... ayo masuk,“ ajak beliau lalu berdiri dan merangkul Naz membawanya masuk kedalam rumah. “Mandi dulu gih, sholat terus makan.”

“Siap 86,” jawab Naz sambil memberi hormat layaknya kepada pemimpin upacara.

Bunda hanya menarik nafas panjang, lalu menggelengkan kepala melihat tingkah anak bungsu kesayangannya itu. Naz pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua untuk mandi dan solat ashar.

Rumah Naz bukanlah rumah besar nan mewah, hanya rumah sederhana dengan halaman yang sedikit agak luas karena Bunda yang sangat suka dengan tanaman. Di lantai satu terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, ruang makan, empat kamar, dan dua kamar mandi. Sedangkan di lantai dua terdiri dari tiga kamar, satu ruang tengah, dan satu kamar mandi.

Tak lama Naz pun turun dan langsung ke ruang makan. Ternyata sang Bunda sudah menyiapkan makan untuknya, Naz pun makan ditemani oleh Bundanya.

“Bunda ko gak makan?” Naz basa- basi.

“Kamu gak lihat ini sudah jam berapa?” Sang bunda sudah dalam mode reporter.

“Hehehe ... jam empat lebih Bunda,” jawabnya cengengesan sambil mengunyah makanan.

Padahal jarum jam sudah menunjukan angka 04:50 sore .

”Oh iya, Ayah kapan pulang Bunda? Katanya mau dinas ke Bali ya?” sambungnya membuka topik baru supaya sang reporter teralihkan.

“Katanya teh habis magrib ada dua tindakan operasi, kayaknya pulangnya agak malam. Iya, nanti teh mau ada acara training di sana. Seharusnya mah yang berangkat teh Dokter Tito, tapi beliau sedang berhalangan, jadi Ayahmu yang berangkat, belum lagi besok ada jadwal operasi lagi.” Bunda sudah mulai teralihkan.

Ya, sang Ayah berprofesi sebagai dokter spesialis Bedah. Sedangkan sang Bunda memiliki beberapa butik.

“Oh gitu ya Bunda, berapa hari di Bali nya? Bunda mau ikut kah?“ tanya Naz yang makannya sudah selesai.

“Kalo Bunda ikut mah, terus yang jagain kamu teh siapa? Nanti makin sering saja keluyuran kamu teh ya kaya hari ini.” Hadeuh si bunda gak gampang teralihkan ternyata.

Naz berdiri membawa piring kotor untuk dicuci. Ayah dan Bunda Naz mendidik keempat anaknya untuk hidup sederhana, mendisiplinkan untuk mandiri dan mengajarkan untuk bertanggung jawab dalam hal sekecil apapun.Termasuk menyiapkan perlengkapan sendiri, mencuci bekas makan, mencuci pakaiannya, apalagi jika hari libur semua penghuni wajib bersih- bersih walaupun ada asisten rumah tangga.

Selesai mencuci piring Naz hendak pergi dari ruang makan.

“Mau kemana, Dek?” tanya Bunda sambil menoleh. “Duduk sini kita ngobrol,” lanjutnya

Naz pun kembali ke meja makan duduk berhadapan dengan sang Bunda.

Bunda menghela nafas sejenak, "Dek, bunda teh udah sering bilang sama kamu, kalau mau kemana- mana atau pulang telat teh kabarin Bunda. Naon hesena coba, bunda teh khawatir tau teu, ditelpon teu aktif- aktif, mana kamu gak mau diantar jemput sopir.“ Bunda sudah mulai khotbah dengan campuran Sundanya.

Naz berdiri dan memeluk sang Bunda “Iya, ampun ... Bunda ratuku sayang. Naz janji deh gak akan ulangi lagi,” cup mencium pipi sang bunda.

“Tadi tuh handphone Naz lowbat, pas nyampe panti numpang di charge. Karena keasyikan ngobrol sama Bude, Hp nya lupa dinyalakan. Pas Naz pergi keluar baru dinyalakan deh,” lanjutnya menjelaskan kemudian duduk kembali.

“Hmm, yasudah lah. Oh iya, besok hari rabu kamu libur ya?” tanya bunda karena tahu besok tanggal merah.

“Betul betul betul... besok Naz izin ke Gramedia ya mau nyari buku matematika sama Kiara, Ruby, dan Andes gitu loh. Boleh ya?” ucapnya menunjukan muka puppy eyes nya sambil senyam- senyum.

“Oh ya? buku matematika apa komik?",selidik Bunda yang sudah tahu betul kesukaan anak bontotnya itu.

“Hehe ... sekalian Bunda, boleh ya?” Naz meminta izin.

“Malah cengengesan kamu mah, nanti deh Bunda pikir- pikir dulu," Bunda tak langsung mengiyakan.

“Ah, bunda mah suka gitu ih,” rengek Naz dengan memasang muka cemberut.

“Iya iya boleh tapi ada syaratnya,” Bunda menatap sekilas.

“Dih, kok ada embel- embel syarat segala atuh Bunda mah ih,” masih mode cemberut.

“Ya sudah, gak boleh kalo gitu mah,” Bunda memutar jengah bola matanya.

“Ah, Bunda mah gitu lagi, suka maksa ih ... Yasudah syaratnya apa?” akhirnya Naz menyerah dari pada gak dapat izin ibu negara.

“Besok siang tolong jemput kak Dandy ke Bandara ya, soalnya Bunda besok ada janji ketemu klien."

"Kok hari libur ketemu klien sih?" protesnya karena hari libur sang Bunda malah bekerja.

"Maaf sayang, klien bunda free nya hanya besok, sedangkan gaun pesanannya harus beres dalam waktu dekat. Hmm ... jadi mau ya jemput kak Dandy?" Bunda kembali ke pembahasan.

“Oke, tapi ada ongkos buat uang duduknya ya Bunda,” Naz menyodorkan telapak tangannya.

“Dih, orang sama Pak Udin menjemputnya juga, apaan kamu tuh minta ongkos segala,” ucap Bunda sewot.

“Ah, Bunda mah, itu kan ongkos jastip nungguin kak Dandy tau. Emangnya Bunda tega membiarkan putri cantikmu ini nungguin sambil kehausan dan kelaparan?”

“Ah, lebay kamu mah, iya iya nanti Bunda kasih,” males ribet beliau.

“Nah gitu dong Bunda ratuku yang terbaik dan unyu- unyu, aku pamit ke kamar dulu ya Bunda,” Naz bergegas naik ke lantai dua dan memasuki kamarnya.

Naz langsung membawa sebuah komik yang sampulnya dibungkus kertas payung dan plastik sampul dan duduk di tempat tidurnya. Mungkin terlihat aneh, ya memang semua orang menganggap itu aneh.

Saat ditanya mengapa dibungkus sampul begitu, Naz beralasan supaya terlihat rapi tanpa orang- orang tahu buku apa yang dibacanya. Modus baca buku pelajaran padahal isinya komik Detektif Conan. Jangan suka menilai hanya dari sampulnya saja ya….

Ting

Kiara Rossi menambahkan anda kedalam grup 🦋 The Bontot Unyu 🐝

Naz

"Geleuh ih nama grup nya 😠"

Andes Mami

" Sabar ini adalah ujian 😇"

Ruby Marisol

" Lah, kita emang anak bontot semua keleus 😛"

Kiara Rossi

" besok jadikan otewe ? "

Ruby Marisol

"Jadilah masa jadi dong, duren aja dibelah bukan di bedong 😅 "

Andes Mami

" Ikut 🤩 "

Naz

" Bencong dilarang ikut 😝 "

Andes Mami

" Aku tulen tau 😎 "

Kiara Rossi

" Bencong tulen 👶 "

Ruby Marisol

" Tulen gemulai 😂 "

Andes Mami

" Ih,,, kalian jahat 😭😭 "

Naz

" Bunda nyuruh gw jemput kak Dandy ke bandara besok "

Kiara Rossi

" Yah, otewe gatot dong 😱 "

Naz

" Ya jadi atuh, ke bandara nya abis dzuhur. Jadi kita bisa otewe dulu "

Ruby Marisol

" Wih, dapet oleh- oleh Amrik dong🤑 "

Andes Mami

" Mau mau mau 🤑 "

Naz

" Mau cucian kotor satu koper ? "

Andes Mami

" Dasar temen laknat lo 🥴 "

Kiara Rossi

" Haha, maunya patung Liberty dia 😂 "

Ruby Marisol

" Siapa tahu bisa masuk kopernya Aa Dandy 😅 "

Naz

" Elo pikir patung Liberty segede ingus lo 😤 "

Kiara Rossi

" Hahaha, gak tau aja elo ingus si Andes segede gabad🤣 "

Andes Mami

" Mami,,,aku ditindas trio laknat ini,,😭😭 "

Kiara Rossi

" Sori dori stroberi ya, mami lo gak gue masukin grup ini keleus😝 "

Ruby Marisol

" cup cup cup, nanti dikasih coklat mau?

Kiara Rossi

" Ko gue gak dikasih? "

Naz

" Coklat rasa cabe setan mau lo? "

Andes Mami

" Makan tuh cabe setan ,hahaha 🤣 "

Ruby Marisol

" Eh,, udah adzan magrib, sholat dulu nyok "

Naz

" Besok jam 8 pagi udah kumpul di rumah gue, yang telat ditinggalin.…babhay "

Kiara Rossi

" Oke, bye…😘 "

Andes Mami

" Yuk mari bubariyah😘 "

Naz pun bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah di mushola dan dilanjutkan mengaji bersama sang Bunda hingga isya. Setelah sholat isya barulah Naz kembali ke kamar.

Dikarenakan tadi makan siang nya dirapel ke sore, jadi Naz hanya minum jus saja tidak ikut makan malam. Besok libur jadi malam ini Naz hanya membaca komik saja. Malam pun semakin larut, Naz nampak sudah tidur lelap dengan komik disampingnya.

Azan subuh telah berkumandang, Naz pun terbangun dari tidurnya bergegas mengambil wudhu lalu melaksanakan shalat subuh. Naz membereskan dan membersihkan kamarnya lalu keluar kamar. Karena ini hari libur, maka semua orang wajib bersih- bersih di rumah . Naz menyapu dan mengepel teras rumah, menyiram tanaman dilanjut mencuci pakaian dan sepatunya. Sedangkan sang Bunda sedang memasak untuk sarapan.

“Bunda, Ayah semalam pulang jam berapa?” tanya Naz yang baru menghampiri Bunda di dapur.

“Jam 10 malam, Dek. Tolong bawakan ini ya ke meja makan,” ucap Bunda sambil menunjuk piring yang sudah diisi tiga jenis masakan bunda.

“Siap bosque,” Naz membawa piring yang berisikan lauk pauk kemudian diletakan di meja makan.

“Bunda, Naz mandi dulu ya .... ” berteriak dan bergegas masuk ke kamar membawa handuk dan pakaian ganti lalu masuk ke kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi, Naz memakai celana jeans biru langit dan atasan blouse pastel berkerah ala-ala ABG. Memoles wajahnya dengan baby cream, bedak tabur,dan pelembab bibir untuk bibir manisnya. Disemprotkan nya parfum dengan wangi kalem tapi girly, dan tak lupa memakai tas selempang kesayangannya. Naz pun turun menuju ruang makan untuk sarapan bersama ayah dan bundanya.

“Pagi Ayahanda ku,” Naz menyapa lalu memeluk dan mencium sang ayah yang sedang duduk diruang makan, ia pun duduk di kursi sebelahnya.

“Pagi juga bontot kesayangan Ayah. Mau kemana nih udah rapi begini?” menatap sang anak dengan tersenyum

“Mau ke gramedia bareng geng nya, ya sekalian wae bunda minta jemputin Dandy ke bandara,” malah Bunda yang menjawab.

“Ih Ayah mah manggilnya bontot mulu, sebal” mencebikkan bibirnya sambil mengambil nasi lalu mengambil lauknya.

“Ya emang kamu anak bontot, bontot kesayangan pula,“ jawabnya sambil tersenyum.

“Ya tapi kan ga enak didengernya ih, gak ada kata yang lain apa?” masih mode sebal.

"Ada putri kecil ku .... " Ayah malah sengaja menggoda putrinya.

"Aaaahhh ... gak mau. Aku kan udah besar, masa dipanggil putri kecil," ucap Naz merengek, menolak nama panggilan itu.

“Eh sudah sudah ayo makan, jangan ada perang di meja makan!” Bunda sebagai penengah langsung menghentikan gurauan Ayah dan anak itu.

Setelah acara makan selesai, Ayah bersiap untuk berangkat ke rumah sakit, sedangkan Bunda hendak pergi ke butiknya. Naz pun menyalami Ayah dan sang ayah langsung pamit berangkat. Saat menyalami Bundanya, Naz menagih janji sang Bunda.

“Bunda, uang duduknya mana?” ucapnya sambil mengulurkan telapak tangannya ke hadapan sang Bunda.

“Beuh, dasar kamu mah ya ingatannya tajam kalo soal fulus .... ” mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya.

“Iya dong, setajam silet, hahaha….” Naz menertawakan dirinya sendiri.

“Nih sekalian buat beli buku, beli komik mah pakai uang sendiri aja ya,” menyodorkan uang lalu berangkat. “Jangan lupa cuci piring, Assalamu’alaikum .... ” tambahnya lalu beranjak pergi.

“Wa’alaikumsalam ... makasih Bunda ratuku, hati- hati dijalan, ” Naz menjawab salam sambil mesem- mesem karena senang sudah mendapatkan fulus.

Setelah membereskan meja makan dan mencuci piring, Naz beranjak pergi ke ruang tamu untuk menunggu ketiga sahabatnya. Ia pun duduk santai sambil membaca komik.

 

--------- TBC ---------

 

Hai, salam kenal.... 😉

Terimakasih telah mampir ke karya receh pertamaku ini,,,

Mohon maaf masih banyak kekurangan... 🙏

Jangan lupa tinggalkan jejak,,,, like, coment, rate, dan vote....

terimakasih banyak.... 🥰

Terpopuler

Comments

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

coba ngintip dlu ah dari komen keknya menarik

2023-03-06

0

Vi Phie

Vi Phie

baru gabung smbil nungguin ningrat produksi kentut beliung,,,

2022-01-02

0

Rini Arismawati

Rini Arismawati

mampir

2021-07-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bontot Kesayangan
2 Foto Box Hilang
3 Suster Ngesot Di Siang Bolong
4 Siluman Songong
5 Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6 Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7 Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8 Bunda.... Aku Berdarah !!
9 Pingsan Gara-Gara Helm
10 Ternyata Dia Pincang
11 Lo Cuma Anak Pungut !!
12 Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13 Amarah Bunda Membuka Luka
14 Tukang Cilok is Calling.....
15 Mang Cilok Ganteng
16 Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17 Harga Cek Inbox
18 Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19 Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20 Dia Ibuku...
21 Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22 Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23 I Love You Much More
24 Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25 Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26 Arfin Ketangkap Basah
27 Keceplosan Roller Coaster
28 Bunda Sang Investigator
29 Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30 Ajaran Sesat
31 Visual Arfin dan Rheanazwa
32 Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33 Dia kah Kak Anas....??
34 Naz Si Biang Kerok
35 Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36 Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37 Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38 Papa.....
39 Bang Anas,,Tunggu Aku
40 Kiara Sekutu Arfin
41 Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42 Naz Hilang.....
43 Petunjuk Keberadaan Naz
44 Maaf Pah.....
45 Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46 Panggil Aku Aa .... !!
47 Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48 Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49 Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50 Dapat Restu Lagi,, yesss
51 Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52 Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53 Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54 Voice Note Katakan Cinta
55 Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56 Gara- Gara Siluman Gio
57 Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58 Temani Aku Makan Malam
59 Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60 Karena Ayah
61 Arfin VS Ipin
62 Siapa Dia??
63 Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64 Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65 Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66 Ingin Selalu Bersamanya
67 Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68 Papa Mellow Kolis
69 Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70 Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71 Surprise Yang Mengejutkan
72 Si Tengil Pundung
73 Janji Kita
74 Doorprize Cubitan Istimevah
75 Pete Pembawa Kabar Gembira
76 Ternyata Mereka Kakak Beradik
77 Aku Belum Siap
78 Maling Cantikk
79 Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80 Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81 Dia Maira
82 Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83 Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84 Maafkan Aku
85 Kepergok Berduaan di Kamar
86 Hantu Kolor Ijo
87 Demi Maaf Sampai Pingsan
88 Perang Dunia III
89 Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90 Dia Memanggilku Papa ?
91 Panggilan Sayang Aku Apa ??
92 Pelampiasan Kemarahan
93 Nala Hilang
94 Arfin VS Pembalut
95 Keluarga Telenovela
96 Pokoknya Panggil Mami.... !!
97 Test Drive dari CaMer
98 Penyebab Gak Enak Perasaan
99 Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100 Goodbye Wassalam
101 Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102 Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103 Naz,,,, putriku....
104 Terungkapnya Rahasia Naz
105 Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106 Bertunangan ??
107 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108 ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109 Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110 Status WA Sebagai Umpan
111 Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112 Gelagat Mencurigakan
113 Dia Sakit ???
114 Menemukan Sang Mantan
115 Kayaknya Ketagihan .....
116 Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117 Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118 Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119 Mencintaimu Diam- Diam
120 Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121 Hello ... Siapa Lo ??
122 Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123 Aku Sudah Tahu Semuanya
124 Ruzaq Bibir
125 Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126 Terciduk Duo Satpam Cantik
127 Penolakan Bunda
128 Kejutan Aneh
129 Cincin-nya Mana ??
130 Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131 Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132 Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133 Persekongkolan Duo Curut
134 Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135 Can't Help Me Falling In Love With You
136 Dia Mencium Ku
137 Virus Bridezilla Mulai Melanda
138 Cubitan Di Denda Ciuman
139 Tolong........ !!!
140 Arsen Sang Manipulator
141 Menunda Pernikahan
142 Siraman Rohalus
143 Permintaan Ayah
144 Tunai Or Tonight
145 Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146 Zonkkk !!!!!
147 Kenapa Berhenti ??
148 Istri Yang Menggemaskan
149 Terimakasih, Monster Harimau-ku
150 Judulnya Apa Ya ??
151 Naz Pingsan
152 Kehebohan Gara- Gara Tespack
153 Raline Dan Pengakuan Arfin
154 Cinta Salah Sasaran
155 Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156 Demi Si Ujang
157 Te Sate......
158 Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159 Ngidam Aneh
160 Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161 Terbongkar Juga
162 Wanita Gagah Perkosa
163 Tante Gembel
164 Rasakan Kau
165 Kelicikan Wanita Sundel
166 Drama Dibalas Drama
167 Durian Penangkal Jatah
168 Dua Garis Merah
169 Mual Muntah Berjama'ah
170 Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171 Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172 Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173 Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174 Papa Macan
175 Hari Pertama Kesiangan
176 Jangan- Jangan Dia____ ??
177 Suamiku Kenapa, Ma?
178 Ganti Nama Kamu !!!
179 Lepaskan ...!!
180 Dia Pergi....
181 Dimana Naz...???
182 Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183 Arfin Menemukan Petunjuk
184 Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185 Tendangan Pertama
186 Mau Pulang Demi si Ujang
187 Hilang Ditelan Bumi
188 Surprise Untuk Bumil
189 Naz Ketinggalan
190 Alhamdulillah....
191 Cahaya Sang Anaz (Ending)
192 EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193 ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194 Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195 Extra_Part04 - Kualat
196 Extra_Part05 - Pengganggu
197 Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198 Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199 Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200 Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201 Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202 Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203 ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204 THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205 PENGUMUMAN ....
206 Pengumuman
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bontot Kesayangan
2
Foto Box Hilang
3
Suster Ngesot Di Siang Bolong
4
Siluman Songong
5
Punya Jantung Tapi Gak Punya Hati
6
Salah Banting Jadi Salah Tingkah
7
Aku Tak Pantas Untuk Siapapun
8
Bunda.... Aku Berdarah !!
9
Pingsan Gara-Gara Helm
10
Ternyata Dia Pincang
11
Lo Cuma Anak Pungut !!
12
Saya Cuma Gak Mau Kamu Malu
13
Amarah Bunda Membuka Luka
14
Tukang Cilok is Calling.....
15
Mang Cilok Ganteng
16
Kau Gadis Yang Unik, Naz......
17
Harga Cek Inbox
18
Kak Anas.... Kau Datang Menepati Janjimu
19
Karena Aku, Aku......... Padamu Naz
20
Dia Ibuku...
21
Naz,,,Kau Gadis Yang Luar Biasa
22
Jatuh Cinta Sama Siapa Naz ??
23
I Love You Much More
24
Bertemu Dengan Mu Merubah Segalanya, Naz
25
Naz, Kau Benar -Benar Gadis Pengacau ku
26
Arfin Ketangkap Basah
27
Keceplosan Roller Coaster
28
Bunda Sang Investigator
29
Ternyata Dia Mencintai Wanita Lain
30
Ajaran Sesat
31
Visual Arfin dan Rheanazwa
32
Ternyata Goreng Patut Kebalikan Dari Cantik
33
Dia kah Kak Anas....??
34
Naz Si Biang Kerok
35
Dia Memiliki Bee Smile Yang Sama Denganku
36
Be Smile,, Siapakah Tuan mu ??
37
Aku Belum Siap Berbicara Dengannya...
38
Papa.....
39
Bang Anas,,Tunggu Aku
40
Kiara Sekutu Arfin
41
Opa Sangat Menyayangimu, Naz.....
42
Naz Hilang.....
43
Petunjuk Keberadaan Naz
44
Maaf Pah.....
45
Ternyata Kak Arfin Yang Menyelamatkanku.....
46
Panggil Aku Aa .... !!
47
Ancaman Naz Menghentikan Langkah Arfin
48
Arfin dan Pengakuan Sang Dalang
49
Selamat Malam Aa Lutung Kasarung
50
Dapat Restu Lagi,, yesss
51
Maaf Naz,, Akulah Penyebabnya
52
Malah Menjaga Jodoh Orang Lain
53
Ternyata Menyatakan Cinta Serasa Dikirim Berperang Ke Suriah
54
Voice Note Katakan Cinta
55
Apakah ini Acara TV Katakan Cinta?
56
Gara- Gara Siluman Gio
57
Ruby Si Kompor Beleduk SNI
58
Temani Aku Makan Malam
59
Maukah Kau Menerima Cintaku, Rheanazwa??
60
Karena Ayah
61
Arfin VS Ipin
62
Siapa Dia??
63
Akulah Sang ANAS,,, Cahayaku
64
Baru Jadian Langsung Talak Tiga
65
Ternyata Dia Anak Pemilik Sekolah
66
Ingin Selalu Bersamanya
67
Gara-Gara Peje jadi Ketahuan
68
Papa Mellow Kolis
69
Nasib Hubungan Yang Baru Seumur Toge
70
Akulah Yang Menyebabkan Dia Cacat
71
Surprise Yang Mengejutkan
72
Si Tengil Pundung
73
Janji Kita
74
Doorprize Cubitan Istimevah
75
Pete Pembawa Kabar Gembira
76
Ternyata Mereka Kakak Beradik
77
Aku Belum Siap
78
Maling Cantikk
79
Harus Mandi Kembang 7 Rupa
80
Si Embe VS Masa Lalu Arfin
81
Dia Maira
82
Ternyata Dia Ayahnya Syanala
83
Sungguh Teganya Teganya Teganya......
84
Maafkan Aku
85
Kepergok Berduaan di Kamar
86
Hantu Kolor Ijo
87
Demi Maaf Sampai Pingsan
88
Perang Dunia III
89
Kepergok Lagi Kepergok Lagi
90
Dia Memanggilku Papa ?
91
Panggilan Sayang Aku Apa ??
92
Pelampiasan Kemarahan
93
Nala Hilang
94
Arfin VS Pembalut
95
Keluarga Telenovela
96
Pokoknya Panggil Mami.... !!
97
Test Drive dari CaMer
98
Penyebab Gak Enak Perasaan
99
Gak Mau Nikah Karena Takut Jarum Gede
100
Goodbye Wassalam
101
Akhirnya,,, Aku Menemukan Mu
102
Sudah Bisa Ngulek Tanda Siap Nikah
103
Naz,,,, putriku....
104
Terungkapnya Rahasia Naz
105
Giliran Mu Untuk Bahagia, Naz
106
Bertunangan ??
107
Aku Tidak Akan Menikah Dengan Siapapun !
108
ABG Tapi Punya Naluri Keibuan
109
Anak Ditolak, Bunda Bertindak
110
Status WA Sebagai Umpan
111
Kenapa Kamu Jadi berubah ??
112
Gelagat Mencurigakan
113
Dia Sakit ???
114
Menemukan Sang Mantan
115
Kayaknya Ketagihan .....
116
Ternyata Itu Wanita Pacarnya Kak Arfin
117
Semakin Kau Menjauhkan ku Dari mu, Semakin Aku Mendekati Mu
118
Akankah Kau Memaafkan Ku Kelak??
119
Mencintaimu Diam- Diam
120
Naz, Bisakah Kita Bicara ?
121
Hello ... Siapa Lo ??
122
Cemburu Sampai Ke Ubun- Ubun
123
Aku Sudah Tahu Semuanya
124
Ruzaq Bibir
125
Terungkapnya Alasan Arfin Meninggalkan Naz
126
Terciduk Duo Satpam Cantik
127
Penolakan Bunda
128
Kejutan Aneh
129
Cincin-nya Mana ??
130
Kemana Aa Harus Melamar Mu ??
131
Pokoknya Aku Mau Nikah....!
132
Saya Terima Nikahnya Rheanazwa Eleanoor Harfi
133
Persekongkolan Duo Curut
134
Mohon Maaf Saya Tidak Bisa
135
Can't Help Me Falling In Love With You
136
Dia Mencium Ku
137
Virus Bridezilla Mulai Melanda
138
Cubitan Di Denda Ciuman
139
Tolong........ !!!
140
Arsen Sang Manipulator
141
Menunda Pernikahan
142
Siraman Rohalus
143
Permintaan Ayah
144
Tunai Or Tonight
145
Bibir Jontor Akibat Tisu Magic
146
Zonkkk !!!!!
147
Kenapa Berhenti ??
148
Istri Yang Menggemaskan
149
Terimakasih, Monster Harimau-ku
150
Judulnya Apa Ya ??
151
Naz Pingsan
152
Kehebohan Gara- Gara Tespack
153
Raline Dan Pengakuan Arfin
154
Cinta Salah Sasaran
155
Keceplosan Naz Mengundang Kekepo-an Bunda
156
Demi Si Ujang
157
Te Sate......
158
Tatkala Si Ujang Tunduk Pada Si Imut
159
Ngidam Aneh
160
Awas Ada Sule... Eh... Ada Penyusup !!
161
Terbongkar Juga
162
Wanita Gagah Perkosa
163
Tante Gembel
164
Rasakan Kau
165
Kelicikan Wanita Sundel
166
Drama Dibalas Drama
167
Durian Penangkal Jatah
168
Dua Garis Merah
169
Mual Muntah Berjama'ah
170
Kedatangan Tamu Yang Mengejutkan
171
Laki- laki atau Perempuan, Dok ?
172
Menantu Hamil, Mertua Yang Ngidam
173
Papaking-Mamaking VS Magu- Pagu
174
Papa Macan
175
Hari Pertama Kesiangan
176
Jangan- Jangan Dia____ ??
177
Suamiku Kenapa, Ma?
178
Ganti Nama Kamu !!!
179
Lepaskan ...!!
180
Dia Pergi....
181
Dimana Naz...???
182
Amarah Papi Dan Sepucuk Surat
183
Arfin Menemukan Petunjuk
184
Pergilah,, Menjauh Dari Naz ..!!
185
Tendangan Pertama
186
Mau Pulang Demi si Ujang
187
Hilang Ditelan Bumi
188
Surprise Untuk Bumil
189
Naz Ketinggalan
190
Alhamdulillah....
191
Cahaya Sang Anaz (Ending)
192
EXTRA PART 01 : Jangan Ada Balon Diantara Kita
193
ExtraPart02- Gemuk atau Kurus Bukan Parameter Kebahagiaan
194
Extra_Part03- Honeymoon Rasa Family Moon
195
Extra_Part04 - Kualat
196
Extra_Part05 - Pengganggu
197
Extra_Part06- Udah Main Kuda- Kudaannya ?
198
Extra_Part07 - Ketakutan Aneh
199
Extra_Part08- Nanas Makan Nanas
200
Extr_Part09 - Panggil Akha !!
201
Extra_Part - Akha, Upin dan Ipin
202
Extra Part11- Kelahiran Si Kembar
203
ExtraPart.12 - Tempat Berarti Bagi Kita
204
THE LAST ... Disinilah Kisahku Berawal
205
PENGUMUMAN ....
206
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!