Neron menggendong Ilena yang sudah tidur dari tadi, mengantar wanita itu ke kamar nya dan sontak menjadi perhatian semua peyan istana yang melihat kejadian itu
Saat bangun di pagi hari, Ilena mendapati dirinya sudah berada diatas ranjang nya. Ilena teringat akan bungkusan yang di berikan Neron sebum dia menangis tersedu, Ilena membuka bungkusan itu dan mendapati sepasang kaos kaki bayi yang lucu dengan ornamen bunga krisan kecil
Ilena tersenyum dan sedikit terharu melihat hadiah kecil itu. Ya, itu hadia pertama untuk bayi nya
___________________________________
Hari berganti kehamilan Ilena membuat nya sangat sensitif akhir-akhir ini terutama perasaan sedih nya. Ilena tak bisa mengontrol perasaan sedih itu hingga bisa menangis tanpa alasan yang jelas. Seperti pagi ini Ilena menangis tersedu-sedu karena salah satu pelayan istana berbisik saat dia lewat, entah apa yang di bicarakan nya tapi Ilena merasa sangat tersinggung karena itu
"Nyonya ada apa?" tanya pelayan nya "Saya akan mematakan leher nya." Salah satu pelayan Ilena itu buka suara "Tidak.. aku saja yang sangat sensitif," desis Ilena sambil menunduduk
________
"Hei putri bodoh..," kata pangeran Sean pada Putri Ara yang dilihat nya di ujung lorong
"Kau lagi, dasar Pangeran aneh berhidung besar," teriak Putri Ara kesal "Tapi dari mana saja kau tak terlihat..," sambung nya
"Aku sibuk.. menjalankan tugas Pangeran ku..," desisi Pangeran Sean menyombongkan diri "Tidak seperti mu yang hanya tau bermain saja setiap saat," sambung nya
"Tutup mulut mu!..," kesal Ara sambil merutuk
"Putri bodoh..," ejek Pangeran Sean lagi
"Hais, kau mau mati!," kata Putri Ara ingin menjitak kepala Pangeran Sean, namun gagal karena Pangeran Sean menangkap tangan nya dan sekarang Pangeran Sean malah menarik Putri Ara ke arah nya jarak mereka begitu dekat. Jantung Putri Ara berdebar dengan cepat saat menatap mata itu
"Kenapa? Apa kau jatuh cinta pada ku?" celetuk Pangeran Sean sambil tertawa
"Heiss, kau gila!," kata Putri Ara gugup sambil melepas pelukan Pangeran Sean dari pinggangnya
_________
Ilena tertunduk lesu saat Putra Mahkota melewati nya begitu saja, lagi pula apa yang Ilena harapkan. Ilena mendesis kecewa, tapi paling tidak dia sudah bisa melihat wajah itu lagi
Hasrat ibu hamil Ilena kembali muncul, saat dia menginginkan makan es krim padahal sudah malam dan udara juga begitu dingin
Dengan bantuan Putri Ara dan Pangeran Sean, mereka di izinkan keluar sebentar oleh Ibu Suri untuk meladeni ngidam ibu hamil itu
Setelah mendapat izin Putri Ara dan Pangeran Sean segera menjemput Ilena ke kamar nya dan ibu hamil itu sudah menunggu kabar baik itu
"Apa boleh?" tanya Ilena yang sedari tadi menunggu mereka di depan pintu sambil menatap mereka dengan penuh harapan "Tentu saja..," jawab Putri Ara sambil tersenyum
Mereka pergi, tanpa sadar Putra Mahkota tengah memperhatikan mereka dan merasa sedikit jengkel tanpa alasan
"Mau kemana mereka malam-malam begini..," desis Putra Mahkota di dalam hati
Ilena terlihat sangat habagia sudah sangat lama dia tak keluar istana dan malam ini dia diberi izin untuk keluar. Mereka sampai di kafe khusus es krim seperti biasa rombongan mereka menarik perhatian terlebih dengan ada nya kehadiran Putri Ara dan Pangeran Sean, ada beberapa orang yang meminta foto dengan sambutan hangat Putri dan Pangeran itu meladeni nya sebagai bentuk penghargaan
"kak.. kau sudah makan 3 porsi..," kata Putri Ara pada Ilena "Nyonya anda akan sakit perut jika tak berhenti sekarang" desis pelayan nya menyambung omongan Ara
"Ya, benar" jawab Ilena sambil tersenyum
Setelah memuaskan ngidam ibu hamil itu mereka langsung kembali ke istana karena hanya di beri izin 2 jam sekarang juga sudah jam 10 malam
Sedangkan Putra Mahkota di tempat nya dan menunggu rombongan tadi dengan penasaran tentang apa yang di lakukan mereka
Tak lama rombongan itu tiba tapi, tidak dengan Putri Ara yang sudah kembali ke kamar nya untuk mengerjakan tugas sekolah nya dan harus segera tidur
Putra Mahkota masih memperhatikan dari kejahuan. Ilena terlihat sangat ceria dengan senyum yang mekar di wajah nya
"Pangeran, terima kasih," kata Ilena "Sama-sama, tak perlu sungkan" balas Pangeran Sean sambil tersenyum
"Dia juga keponakan ku kan," kata Pangeran Sean sambil mengelus perut datar Ilena "Katakan saja pada ku jika menginginkan yang lain," kata Pangeran Sean lalu pergi
Melihat itu Putra Mahkota merasa heran sedikit geram juga "Apa-apaan, itu bahkan dia mengizinkan pria menyentuh tubuh nya," desis Putra Mahkota dalam hati
Dengan perasaan kesal Putra Mahkota masuk kedalam kamar Ilena
"Yang mulia," kompak mereka memberi hormat kepada Putra Mahkota
"Dari mana kau malam-malam begini?" tanya Putra Mahkota dengan tatapan tajam
"Maaf yang mulia kami keluar istana dan sudah di beri izin oleh Ibu Suri" jawab Ilena dengan suara halus nya
"Aku tak peduli! ku tanya dari mana kau?" kata Putra Mahkota dengan ketus
"Makan es krim yang mulia..," jawab Ilena sambil menatap Neron. Neron tersenyum miring "Alasan macam apa itu," desis nya
"Hanya alasan untuk keluar bersama Pangeran Sean?" tanya nya tampa memikirkan apapun. Ilena hanya diam tak menjawab tapi berusaha mencerna omongan itu
"'angan-jangan Pangeran Sean adalah ayah dar bayi mu," kata putra mahkota dengan sangat kejam dan tak beralasan, hanya ingin menyalurkan amarah nya
Sontak Ilena dan kedua pelayan nya membulatkan mata mereka karena kaget dengan tuduhan seram yang di berikan Putra Mahkota
Ilena tak dapat berkata-kata tubuh nya melemas, air mata nya mulai keluar tak dapat dibendung nya lagi
"Kau sangat keterlaluan..," desis nya sambil menangis Ilena berjalan menuju kasur nya
Lalu berbalik lagi, menggenggam miniatur anjing yang di genggaman nya lalu dengan kesal melempar nya ke arah Neron
"Aaaag..," kata Putra Mahkota saat miniatur itu mendarat di kening nya, tak ayal darah segar keluar dari sana
"Yang mulia..," kaget kedua pelayan melihat calon Raja mereka berdarah
Sedangkan Ilena sudah berada di ranjang nya dengan tangisan hebat
Kedua pelayan itu bingung harus melakukan apa
Puta amahkota menunjuk kearah Ilena, bermaksut menyuruh kedua nya menenagkan Ilena sedangkan dia menggunakan tangan nya untuk menghentikan darah yang keluar dari kening nya itu
Putra Mahkota memperhatikan Ilena yang menangis dan rasa bersalah mulai hadir di hati nya
"Apa aku sangat keterlaluan..," desis nya dalam hati lalu pergi dari sana
"kenapa dia sangat keterlaluan" desis Ilena sambil menangis tapi ditahan agar tak meledak
Kedua pelayan nya berusaha untuk menenangkan Ilena
"Yang mulia" kata sekertaris Neron khawatir saat melihat darah yang masih keluar dari pelipis Putra Mahkota
Melihat itu cepat-cepat pelayan memanggil dokter
"Tuan ku, apa yang terjadi," desis dokter itu menyadari luka yang cukup dalam di kening Neron
"Aku terbentur pinggiran meja..," jawab Putra Mahkota bohong
"Luka ini harus menerima jahitan yang mulia," kata dokter sambil menatap luka itu penuh perhatian
Dokter Oh mulai bekerja, sedangkan Putra Mahkota masih bekecambuk dengan fikiran nya sendiri
Kemabali teringat bagaimana wajah Ilena saat tuduhan tak mendasar itu di lontarkan nya
__________
Jangan lupa komen ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
momy ida
cieeee yg cembokur.... cieee yg udah mulai jatuh cinta.... cie cieeee😝😂😂😂
2022-12-22
0
Eka Hafiz Alfarizi
putra mahkota cemburu... makanya, perhatian dikit ke Ilena, jangan terlalu dingin...
2020-06-02
1
Natalia Ika Malisan
Keren ceritanya kk
2020-04-23
1