Hari bahagia untuk Arst saat menyambut 24 tahun umur Putra Mahkota mereka, Neron adalah Putra Mahkot Arst merupakan putra pertama dari Raja Satya dan Ratu Yoona yang sudah tumbuh menjadi pemuda yang sempurna rupa nya dan sempurna pula prangai nya walau terlihat begitu dingin dengan wajah tanpa ekspresi dan manik mata yang begitu tajam.
Jiyan, pria yang terihat sangat angkuh berjalan menyusuri lorong kerajaan untuk menemui adiknya yang merupakan Ratu dari Arst, Ratu Yoona.
"Yang Mulia..," kata Jiyan sambil membungkukan badannya tanda hormat pada wanita yang terlihat begitu luar biasa dengan pakaian khas kerajaan itu.
"Kakak..," sambut sang Ratu dengan sangat hangat sambil tersenyum pada Jiyan yang merupakan kakak kandunnya.
"Kau terlihat sangat menawan dengan baju itu..," kata Jiya pada Yoona yang masih tersenyum dengan anggunnya.
"Bagaimana rasanya menjadi Ratu Arst ini? nikmat bukan?" tanya nya lagi dengan senyum miring terlihat begitu picik.
"Melihat wajahmu yang selalu berseri, membuat aku yakin bahwa kehidupan disini sangat nikmat dan nyaman..," sambung Jiyan masih dengan senyum piciknya. Membuat Ratu Yoona sedikit bedesir ngeri karena pasti ada satu alasan atas kata itu.
"Kalau begitu, bawa juga putriku menajadi anggota keluarga kerajaan..," kata Jiyan sambil tersenyum kearah adiknya itu "Apa maksudmu Kakak?" tanya Ratu Yoona sedikit terkejut.
"Aku dengar Putra Mahkota harus segera menikah.. Jadi kan putriku sebagai Putri Mahkota, jadikan keponakanmu menantu dari keluarga kerajaan..," pinta Jiyan tegas dengan semua penekanan.
"Apa-apaan ini Kakak!" desisi Ratu Yoona keberatan dengan permintaan kakaknya itu.
"Aku tak punya hak menentukan..," jelas Ratu Yoona menegaskan.
"Ingatkah dirimu, seperti apa kau sebelum aku mengirimmu kesini adikku sayang..," kata Jiyan penuh penekanan. Yoona terdiam tak berani mengeluarga satu kata pun karena memang masuk nya dia ke istana ada peran Jiyan yang begitu besar.
"Fikirkan caranya dan jadikan keponakanmu Ratu selanjutnya di negri kaya ini..," kata Jiyan sambil menggengam erat pergelangan tangan Yoona untuk menagaskan bahwa dia tak main-main dengan yang di katakannya.
Setelah itu Jiyan menghempas tangan tangan Yoona dan pergi begitu saja karena memang sudah selesai dengan urusannya.
Setelah pertemuan itu Yoona bersih keras untuk menikahkan Putra Mahkota dengan putri kakak nya dengan bergai alasan dan pertimbangan.
Dengan segala usaha dan di bumbui dengan sedikit tipu muslihat akhirnya Raja, Ibu Suri dan tetua lainnya setuju untu menjadikan anak kakak Ratu sebagai Putri Mahkota dan menikahkan putri Jiyan dengan Pangeran Neron dan secara otomatis akan menjadi calon Ratu Arts selanjutnya.
"Ayana adalah gadis yang sangat cantik, dia juga pintar dan tata kramanya sangat baik, dia juga dari keluarga terhormat..," setuju tetua pada keluarga kerajaan.
Rakyat Arts menyambut pernikahan itu dengan penuh suka cita dan berbahagia dengan harapan Arst akan semakin makmur dengan semua hal baik yang terjadi.
Begitulah hingga akhir nya Ayana menyandang statu nya sebagai Putri Mahkota dan hidup di istana sebagai bagian dari keluarga kerajaan.
***
Seperti biasa sore ini Ibu Suri sedang duduk di kamarnya, tapi sore ini dia duduk dengan gelisah karena semua masalah yang terjadi.
"Yang Mulia..," permisi seorang pelayan kerajaan yang terlihat sangat cantik, kulit nya sangat putih, tatap mata yang sayu, sempurna dengan garis wajah yang begitu tegas dan punya suara yang begitu halus dan lembut.
Pelayan itu adalah Ilena, gadis yang sudah mengabdi sebagai pelayan kerajaan yang melayani Ibu Suri beberapa tahun terakhir.
"Selamat menikmati Ibu Suri..," kata nya sambil menyodorkan teh pada Ibu Suri yang tengah menatapnya sambil tersenyum.
"Teh buatanmu yang terbaik..," puji Ibu Suri "Terimakasih Yang Mulia..," kata Ilena sambil menundukan tubuhnya atas pujian itu "Saya undur diri Yang Mulia..," pamitnya.
Ilena keluar dari kamar Ibu Suri dan berjalan menuju tempat istirahatnya.
"Hai kakak cantikku..," sapa gadis yang terlihat masih menggunakan seragam sekolah itu.
"Putri..," kata Ilena sambil menundukan badannya memberi hormat.
"Aaaa.. kenapa Kakak selalu seformal itu padaku..," desis gadis itu protes. Ilena tersenyum mendengar ocehan gadis itu.
Gadis yang menyapa itu adalah Putri Ara merupakan putri kedua dari Raja Satya dan Ratu Yoona.
"Kakak aku akan tidur di kamarmu lagi malam ini yah.. besok aku ada ujian, habislah aku jika nilainya buruk..," rutuknya setengah meminta izin untuk tidur di kamar Ilena.
Ya sudah hampir 3 tahun Ilena masuk ke istana sebagai pelayan, Putri Ara sangat dekat dengannya.
Bahkan Ilena di percaya Raja dan Ratu sebagai guru yang mengontrol belajar Putri Ara, karena Putri Ara hanya mau menurut pada Ilena saja.
***
"Kita harus menghadiri acara itu suamiku," kata Putri Ayana pada Putra Mahkota. Putra Mahkota hanya diam tak merespon "Bersiap lah Yang Mulia..," sambung Putri Ayana.
"Kenapa aku harus hadir juga?" singkatnya "Apa maksudmu, apa yang akan dikatakan orang jika aku pergi sendiri," jawab Putri Ayana.
"Kau calon Raja negri ini, jadi kau harus terbiasa dengan semua ini..," desis Putri Ayana "Aku heran kenapa kau sangat teropsesi," kata Putra Mahkota "Bahkan dengan kondisimu yang seperti itu" sambungnya dingin setengah marah.
"Apa maksudmu?" murkah Putri Ayana tersinggung "Kau sungguh tak tau diri!," desis Putra Mahkota lalu meninggalkan Putri Ayana begitu saja.
Putra Mahkota mendesis, sungguh dia lelah dengan semua sandiwara ini harus berpura-pura bahagia di depan publik padahal tak saling mencintai sama sekali. Putra Mahkota merasa begitu jijik dengan kehidupannya ini.
Hubungan Putra Mahkota dan istri nya tak harmonis sama sekali, Putra Mahkota hanya menjalankan tugasnya sebagai Putra Mahkota Arst.
***
Malam ini Ratu Yoona diam-diam pergi ke luar untuk menemui kakaknya Jiyan di kediamannya. Pria itu terlihat sangat murka dengan matanya yang sudah memerah.
"Bahkan usuran seperti ini saja tak bisa kau urus!.," bentak pria itu pada Ratu negri ini "Apa salah ku kakak?" balas Ratu.
"Aku sudah berjuang mati-matian membawanya masuk ke dalam istana, lalu salahku juga karena putrimu itu tak bisa memberi penerus!..," tukas Ratu kesal "Tutup mulutmu!..," kata Jiyan membentak adik perempuannya itu atas ucap yang baru saja keluar dari mulutnya.
"Jangan lupa.. Kau tak mampu menjalankan misimu disana, oleh karena itu aku memperkuat posisi kita disana dengan mengirim satu lagi ke istana" desis Jiyan.
"Tapi yang satu bodoh sepertimu dan yang lain punya nasib yang buruk..," sambungnya merasa putus asa dan kecewa dengan semua yang tak berjalan sesuai keinginannya.
________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
cella_cuteee
si jiyan nih haus kekuasaan banget.
2020-06-12
1
trisya
kayak drakor jang eok jong
2020-05-04
2
Niiena Ismntoha Mamae Mirza
Selalu ada konspirasi
2020-02-05
3