Pria paruh baya yang dahulu menjabat sebagai pengawal Raja itu tengah berdiri dengan gugup menanti sesorang di bandara
"Pengawal Yan..," sapa seseorang sambil melambaikan tangan nya
Pengawal Yan menatap lama pemuda yang menyapa nya itu, semakin lama menatap, hati nya semakin yakin. Pemuda tampan itu adalah Pangeran yang begitu di cintai nya
"Yang mulia..," seru nya sambil berlutut memberi hormat
"Haiss kau belum berubah juga..," kata pemuda itu menarik pengawal Yan untuk berdiri
"Orang-orang memperhatikan kita..," sambung nya
"Kau sudah tumbuh sebesar ini..," kata pengewal Yan penuh dengan haru sambil menepuk bahu pemuda itu
"Kau tumbuh dengan baik dan kau sangat mirip dengan mediang Raja..," desis pengawal Yan lalu memeluk tubuh kekar yang lebih tinggi ketimbang tubuh nya itu
Pemuda itu adalah pangeran Sean putra dari Raja Arts terdahulu, ayah nya wafat saat umur nya 6 tahun dan dia masih menjadi Putra Mahkota saat itu
Lalu dia dan ibu nya di kirim ke luar negri saat umur nya 7 tahun setelah pengangkatan Raja yang baru
Pangeran Sean di jemput dengan mobil kerajaan dan hal itu menarik perhatian semua orang. Membuat orang penasaran siapa yang datang hingga mobil kerajaan yang mejemput
"Waahh Arts sudah banyak berubah..," desis Pangeran Sean sambil menatap keluar jendela mobil memandang deretan gedung tinggi yang terlihat begitu megah
"Tentu, bahkan anda baru kembali setelah 20 tahun..," kata Pengawal Yan sambil menangis tersedu
"Kenapa kau menangis seperti itu? Kerutan wajah mu makin tampak..," canda Pangeran Sean untuk membuat pengawan Yan berhenti menangis
"Aku tak bisa membayangkan bagaimana kehidupan anda di negri orang..," kata pengawal Yan penuh sesal
"Aku dan ibu hidup dengan baik..," kata Pangeran Sean
"Saya merasa sangat bersalah tuan ku..," sesal Pengawal Yan menyesal karena tak bisa membantu saat Pangeran Sean dan ibu nya terpaksa di pindahkan keluar negri untuk menghindari konflik perebutan takhta pada saat itu
"Hei, sudah lah.. tak ada yang harus di sesali..," tukas sang Pangeran sambil tersenyum
"Pengawal Yan, apa keluarga kerajaan tau tentang kepulangan ku?" tanya Pangeran Sean
"Belum tuan hanya Ibu Suri saja, sesuai dengan perintah tuan ku..," jawab Pengawal Yan
"Bagus lah kalau begitu..," desis Pangeran Sean sambil tersenyum
Setelah sampai di istana Pangeran Sean langsung menuju kediaman Ibu Suri
"Cucu ku yang tampan..," kata Ibu Suri penuh haru lalu memeluk Pangeran Sean
"Nenek" peluk Pangeran Sean erat pada tubuh nenek nya itu
"Waahh.. Nenek semakin tua..," kata nya sambil tertawa
"Dan kau makin kurang ajar..," sahut Ibu Suri
Nenek dan cucu itu saling berpelukan dan menangis untuk meluapkan semua kerinduan mereka. Entah sudah berapa lama tak saling memeluk seperti ini
"Yuhuuu, nenek..," teriak Putri Ara datang dari arah pintu
Teriakan nya tiba-tiba berhenti melihat apa yang di lakukan oleh sang nenek dengan pria muda
Mereka berpelukan mesra tak fikir panjang Putri Ara mengambil bantal lalu memukul Pangeran Sean dengan brutal
"Pria brengsek!!..,"
"Apa yang kau lakukan pada nenek ku!..,"
"kau gila..,"
"pergi-pergi..,"
Kata Putri Ara sambil memukul Pangeran Sean
"Nenek..," kata Putri Ara berlari kearah Ibu Suri
"Nenek tak apa, apa yang di lakukan nya pada nenek" khawatir Putri Ara
Sedangkan pangeran Sean hanya diam bingung dan mengingat siapa gadis ini, dan dia tak mendapat sedikitpun bayangan tentang gadis ini
"Duduk la dulu..," kata Ibu Suri
Mereka bertiga pun duduk
"Putri kau ingat dengan Pangeran Sean yang selalu ku ceritakan?" tanya Ibu Suri pada Putri Ara
"Iya nenek..," jawab Putri Ara sambil mengangguk
"Dia lah orang nya..," jelas Ibu Suri sambil menoleh pada Pangeran Sean
"Nenek siapa dia?" tanya Pangeran Sean pada Ibu Suri
"Dia adalah Putri Ara.. adik nya Pangeran Neron..," kata Ibu Suri
"Aaaa, kenapa dia terlihat sangat jelek, gen siapa yang di warisi nya..," jahil Pangeran Sean terpingkal karena geli
"Kau ini..," desis Putri Ara sebal
"Aku tak menyangka dia adalah seorang Putri ku kira dia tukang pukul mengingat betapa kencang pukulan nya" goda Pangeran Sean lagi
"Heiss hentikan!..," desis Putri Ara kesal pada Pangeran itu
"Kepribadian mu juga tak sebaik yang di ceritakan oleh nenek..," debat Putri Ara sambil menatap Pangeran Sean
"Sudah lah dari pada berdebat kau harus segera menyapa Raja..," kata Ibu Suri pada Pangeran Sean
Pangeran Sean pun di temani Ibu Suri untuk menemui Raja, Ratu serta tetua keluarga kerajaan lain nya. Kerjaan menyembut hangat pangeran mereka yang baru kembali setelah 20 tahun
"Putra Mahkota..," hormat Pangeran Sean pada Putra Mahkota
"Aku tak butuh hormat mu bodoh!..," kata Putra Mahkota berbinar dan langsung memeluk tubuh Pangeran Sean yang begitu di rindukan nya
"Aku sangat bahagia melihat mu..," desis Putra Mahkota
"Aku juga kakak..," balas Pangeran Sean
Kedua nya berpelukan dengan erat sambil mengenang masa-masa indah yang mereka lewati bersama saat kecil dulu
"Kau terlihat sangat tampan..," puji Putra Mahkota
"Kau juga terlihat sangat luar biasa yang mulia..," balas Pangeran Sean
"Sean.. aku tak suka kau menyapa ku seperti itu..," sedih Pangeran Neron
"Baik la aku akan menyapa mu dengan brooo" canda Pangeran Sean sambil tertawa
Dua saura yang saling mengasihi itu sama-sama tertawa lalu berpelukan lagi
________________
Hari ini semua anggota keluarga kerajaan, tetua kerajaan dan seluruh jajaran yang ada di kerajaan berkumpul untuk membahas masalah Putri Ayana
Semua nya bersitegang dan terbagi menjadi dua kubu. Kubu bertama bersih keras untuk menggantika posisi Putri Ayana dengan orang lain, sedangkan kubu kedua tak ingin posisi Putri Ayana di gantikan, lalu menyaran kan untuk mencari ibu pengganti yang akan melahirkan anak untuk keluarga gerajaan mengingat betapa luar bisa pengaruh keluarga Putri Ayana untuk kerajaan
Setelah pendiskusian dan perdebatan panjang di dapat lah kesimpulan, untuk mencari Putri Mahkota Bayangan yang akan menberikan keluarga kerajaan penerus tanpa memunculkan diri nya kepermukaan
"Bagaimana menurut mu Putra Mahkota?" tanya sang Raja pada putra nya
"Bukan kah tugas ku hanya menjalankan semua skenario kalian..," desis Putra Mahkota dengan senyum miring nya
Semua terdiam untuk sejenak
"Tapi siapa yang bersedia melakukan itu..," tanya salah satu tetua kerajaan
"Ya, benar tak mungkin ada yang mau melakukan nya, kita harus mencari orang kerajaan saja..," jawab yang lain
"kita harus mencari wanita yang baik dan pintar..," sambung yang lain
"Aku punya satu kandidat..," kata Ibu Suri dan membuat semua orang membisu
"Pelayan kediaman ku" saran Ibu Suri
Semua orang terkejut akan saran Ibu Suri mengenai wanita yang akan memberi penerus untuk keluarga kerajaan
"Pelayan kediaman nenek..," desis Putri Ara dalam hati
"Kak Ilena..," Putri Ara terkejut dengan fikiran nya sendiri
"Siapa dia yang mulia Ibu Suri?" tanya Ratu pada Ibu Suri
"Ilena, pelayan di kediam ku dia putri dari keluarga yang mengabdikan hidup mereka berpuluh-puluh tahun pada istana dan keluarga kerajaan, kita tak bisa meremehkan kualitas nya, dia wanita yang sangat baik dan sangat berpendidikan, ku rasa hanya dia yang bisa membantu kita..," final Ibu Suri
Semua orang pun terlihat tak ada yang keberatan sama sekali, dan memutuskan untuk menuruti saran Ibu Suri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
cella_cuteee
dari awal berharap sean sm ilena , ternyata dijadikan putri bayangan 😢
2020-06-12
2
Eka Hafiz Alfarizi
mantap...mantap ceritanya....
2020-06-02
1