Terus

"Pastikan semua berjalan lancar..," kata Jiyan pada Ratu Yoona

"Kakak aku sungguh lelah dengan semua ini..," desis sang Ratu

"Jika kau bekerja dengan benar, semua tak akan serumit ini, sampai aku harus mengirim putri ku keistana juga..," bentak pria itu dengan emosi nya

___________

"Sekertari Han.. bisa panggilkan dokter Taya ketempat ku sekarang..," tanya Putra Mahkota pada Sekertaris nya

"Baik lah tuan ku..," jawab nya

Tak butuh waktu lama dokter kepercayaan keluarga kerajaan itu hadir di ruangan Putra Mahkota. Neron menatap dokter Taya dengan senyuman hangat dan ramah

"Saya tuan ku..," kata dokter Taya menberi hormat

"Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir..," kata Putra Mahkota

"Jewajiban saya yang mulia..," jawab dokter Taya

"Dokter Taya.. aku ingin bertanya sesuatu pada mu, tapi aku mau kau merahasiakan pertemuan kita hari ini dari siapapun juga termasuk Raja dan Ratu..," kata Putra Mahkota

"Aku mempercayai mu..," sambung Putra Mahkota sambil menatap yakin pada dokter Taya

"Saya yang mulia..," kata dokter Taya sambil menundukan kepala nya sebagai tanda siap menyanggupi perintah calon Raja itu

"kau yang melakukan pemeriksaan pada Putri Ayana sebelum dia resmi masuk ke istana?" tanya Putra Mahkota

"Maaf tuan ku, tapi pada saat itu saya tengah berda di luar negri untuk beberapa urusan..," jawab dokter Taya

"Jadi siapa yang bertanggung jawab atas itu?" tanya Putra Mahkota

"Dokter senior istana yang mulia, dokter Zeena..," jawab dokter Taya

"Dimana dia sekarang?" tanya Putra Mahkota lagi

"Maafkan saya tuan ku, tapi setau saya dokter Zeena sudah pensiun..," jawab dokter Taya

"Baik lah.. kau boleh pergi dan ingat jangan sampai pertemuan kita hari ini di ketahui orang lain..," kata Putra Mahkota memperingatkan

"Saya undur diri yang mulia..," kata dokter Taya

Putra mahkota merenung dan mulai hanyut dalam fikiran nya sendiri, memikirkan hal besar apa yang sebenar nya terjadi tanpa sepengetahuan nya di istana tempat nya hidup ini

"Sekertaris Han..," panggil nya

"Saya tuan ku..," sahut sekertaris Han

"Aku mau kita merahasian pertemuan ku dan dokter Taya hari ini..," kata Putra Mahkota

"Sesuai perintah yang mulia..," jawab sekertaris Han

"Satu lagi, cari informasi tentang dokter Zeena..," titah Putra Mahkota

"Baik tuan ku..," jawab sekertaris Han

___________________

"Aku tak mau ibu!..," desis Putri Ara dengan wajah malas nya saat di perintah oleh ibu nya

"Putri.. ini salah satu tugas mu sebagai Putri negri ini..," desak Ibu Ratu sambil melotot kearah Putri Ara yang begitu kerasa kepala

"Baiklah aku mau.. tapi aku akan mengajak kak Ilena dan pelayan nya juga..," kata Putri Ara memberi syarat

"Putri..," desis Ibu Ratu sambil melotot dan ingin marah rasa nya pada Putri yang keras kepala itu

"Kalau begitu aku tak mau!..," rengek Putri Ara pada ibu nya tak peduli dengan kemarahan ibu nya

"Baiklah..," kata Ibu Ratu putus asa menghadapi Putri yang keras kepala itu

Hari ini Putra Mahkota beserta istri, Putri Ara dan Pangeran Sean akan menghadiri pembukaan cagar alam di pinggir kota

"Tuan Putri serius, kami juga ikut?" tanya kedua pelayan Ilena dengan semangat

"Tentu saja.. Kakak adalah teman ku kan..," desis sang Putri sambil tersenyum lebar khas nya itu

"Waahh, tuan Putri yang terbaik..," kata kedua nya

Rombongan itu di antar dengan bus kerajaan

"Siapa kalian?" tanya Putri Ayana pada kedua pelayan Ilena yang tak di kenal nya

"Maaf yang mulia, kami adalah pelayan Nyonya Ilena..," jawab mereka sambil menundukan wajah tak berani menatap

"Lalu apa urusan kalian di sini?" tanya Putri Ayana dengan ketus dan dengan tatapan tak suka

"Mereka juga akan pergi dengan kita..," jawab Putri Ara tak kalah ketus

"Siapa yang memberi izin?" tanya Putri Ayana lagi dengan penuh penekanan

"Ibu ku!.. Ratu ngeri ini!..," kata Putri Ara dengan sombong nya

Putri Ayana menatap adik ipar nya itu dengan kesal lalu masuk kedalam bus, dan mengambil posisi di samping Putra Mahkota yang terlihat duduk dengan begitu tenang

"Haiss nenek lampir ini..," desis Putri Ara merasa kesal pada Ayana

"Kau sangat nakal!..," kata Pangeran Sean tiba-tiba

"Mana sopan santun mu pada calon Ratu negri ini" desis Pangeran Sean

"Tidak! dia tak cocok sama sekali..," kata Putri Ara sambil berdecak

"Ayo masuk" kata Pangeran Sean sambil menarik tangan Ara

Pangeran Sean, Putri Ara dan Ilena duduk di set yang sama mereka duduk berjajar dengan Ara yang duduk di tengah

"Hei kau membohongi ku..," desis Putri Ara pada Pangeran Sean, saat ingat bagaimana Sean membohongi nya masalah malam suci tempo hari

"Kenapa?" tanya Sean sambil tersenyum simpul

"Kau bilang malam suci itu saling menyetik kening! malam suci itu malam untuk membuat bayi! Kau sangat keterlaluan..," kesal Putri Ara

Pangeran Sean tertawa terpingkal hingga semua orang menatap kearah mereka

"Itu karena kau saja yang terlalu bodoh!" kata nya pada Putri Ara

"Ya, dia memang sangat bodoh" sahut Putra Mahkota yang duduk di depan mereka itu

"Tutup mulut mu muka es!" kata Putri Ara pada Neron yang terus membuat nya kesal

"Putri.. mana hormat mu pada calon Raja" kata Putri Ayana

"Haiss penyihir ini..," desis Putri Ara dengan berani tak peduli apa yang akan terjadi nanti

"Apa kau bilang?" kata putri Ayana sambil melotot

"Ahh.. lihat calon Ratu kita bicara dengan suara kencang..," ejek Putri Ara

"Ara!..," panggil Putra Mahkota bermaksut mengingatkan

"Baik yang mulia..," kata Putri Ara langsung menutup mulut nya

Tak sengaja tatap mata Neron bertemu dengan manik mata Ilena yang sedari tadi terus mencuri pandang dari Neron

Mereka sudah sampai di tempat tujuan setelah acara pembukaan selesai rombongan keluarga kerajaan di ajak untuk berkeliling

Mereka semua menikmati pemandangan yang ada di sini

Semua nya hijau, udara yang segar dan suara burung yang bersahutan sungguh membuat tenang

Putra Mahkota dengan istri nya terlihat sangat serasih tangan Putri Ayana mengait pada tangan Putra Mahkota

Semua lensa kamera tertuju pada mereka

"Aaaagg" semua orang menoleh saat mendengar teriakan Ilena

"Nyonya..," teriak kedua pelayan nya

"Kakak..," kata Putri Ara sambil berlari

"Kau tak apa?" kata Pangeran Sen sambil memegang pergelangan kaki Ilena

"Aaagg" rintih Ilena saat Pangeran Sean menekan kaki nya

"Kaki mu terkilir..," kata Pangeran Sean langsung mengangkat tubuh Ilena

Dan membawa nya untuk mendapat perawatan medis, dan di ikuti oleh kedua pelayan Ilena dan Putri Ara

"Apa mereka sangat dekat" fikir Putra Mahkota saat melihat itu

Dengan langkah cepat Neron menyusul Ilena yang di gendong Sean menuju bangsal perawatan itu, menatap wajah Ilena yang terlihat tengah menahan sakit

Terpopuler

Comments

Sabarina Sitepu

Sabarina Sitepu

lanjut thor, semakin menarik...

2020-08-07

1

Niiena Ismntoha Mamae Mirza

Niiena Ismntoha Mamae Mirza

Baguss sdh mulai ada rasa

2020-02-05

1

Yuli Kurniasih

Yuli Kurniasih

bagus thorr ceritanya,apalagi ga perlu nungguin up,,,,
lancar jaya thorrr😊😊😊

2020-01-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!