Keputusan

llena tengah duduk di kursi tepi kolam sambil menatap ikan-ikan yang berenang lalu lalang disana, terlihat begitu bahagia dapat bebas berenang di dalam kolam itu tanpa tau bahwa laut jauh lebih luas dan indah. Ilena hanya bisa berpasrah dengan apa yang akan terjadi pada diri nya dan hidup nya setelah keputusan beras ini di buat nya

"Kau harus mempersiapkan dirimu" kata seorang pelayan kerajaan menyadarkan Ilena dari lamunan nya

Ilena hanya diam dan terpaku setelah mendenagar itu dari wanita yang masih setia menunggu nya itu. Hari ini Ilena ke ruangan utama untuk bertemu dengan seluruh keluarga kerajaan membahas tentang apa yang akan di lakukan nya

Ileba mulai memasuki ruangan utama dengan gemetar sedikit takut dan gugup. Semua mata tertuju pada Ilena yang sekrang sudah di izinkan duduk

"Peramal kerajaan silakan kemukakan pendapat mu..," titah sang Raja

"Baik lah tuan ku.., " kata perama kerajaan itu

"Berdasarkan ramalan yang saya dapat, berdasarkan rasi bintang kedua nya, menurut saya wanita ini akan memberikan penerus yang baik untuk  keluarga kerajaan, selain itu wanita ini akan membawa banyak pengaruh positif untuk keluarga kerajaan..," jelas sang peramal kepercayaan keluarga kerajaan

"Itu lah yang dapat saya sampaikan yang mulia Raja..," putus nya

"Baik.. selanjut nya dokter Taya silakan paparkan keadaan kesehatan nya..," titah sang raja pada dokter kerajaan itu

"Baik lah tuan ku.. berdasarkan rangkaian uji kesehatan yang kami lakukan semua nya baik dan dia sangat sehat secara fisik dan emosi..," tukas dokter Taya menjelaskan

"Bagaimana setelah mendengar pendapat dari para ahli ada kah diantara kita semua yang keberatan atas Ilena yang akan mengandung anak dari Putra Mahkota?" tanya Raja pada seluruh anggota kerajaan

Setelah berdiskusi ringan akhir nya di dapat lah kesimpulan bahwa Ilena lah wanita terpilih yang akan memberikan keluarga kerajaan penerus

"Tunggu..," potong Putra Mahkota

"Iya Putra Mahkota, di persilakan..," kata raja

"Kenapa kita tak bertanya pendapat wanita ini, apa dia setuju atau tidak" tegas Pangeran Neron

"Ilena aku bertanya pada mu, apa kau menerima tugas ini?" tanya Raja pada Ilena

Semua mata tertuju pada Ilena sambil menunggu jawaban yang akan di berikan oleh wanita itu

Ilena mengenggam erat tangan putri Ara yang duduk di samping nya, putri Ara balas menenangkan Ilena sambil terus mengelus punggung Ilena agar wanita itu menjadi sedikit tenang

"Iya tuan ku..," kata Ilena dengan tangisan yang hampir pecah karena tak punya pilihan lain selain mengiyakna semua nya, demi kehidupan nya dan kehidupan dua orang yang begitu di cintai nya

"Baik semua sudah jelas, para tetua akan mengatur prosesi selanjut nya" tutup Raja

Putri Ara memandang dengan pilu kearah Ilena yang berjalan dengan langkah gontai seperti tak ada semangat hidup

"Kenapa dia jawab iya jika tak mau..," desis Pangeran Sean dan membuat Putri Ara kaget atas kehadiran nya yang tiba-tiba

"Kau mengageti ku..," desis Putri Ara

"kenapa bicara mu tak sopan pada yang belih tua..," marah Pangeran Sean

"Kau Tuan Putri negri ini, bersikap lah dengan benar..," ceramah Pangeran Sean pada Putri Ara

"Baiik lah Pangeran..," kata Puri Ara menundudukan kepala nya tapi dengan senyum mengejek. Lalu pergi dengan menjelerkan lidah nya pada Pangeran Sean yang terpingkal geli melihat kelakukan Putri Ara itu

"Haiss bocah ini tak sopan sama sekali!..," desisi Pangeran Sean sambil menatap pada Putri Ara yang berlari di menyusul Ilena

______________

"Mau kemana kau?" tanya Pangeran Neron pada Putri Ayana

"Kerumah sakit..," jawab nya

"Ada apa biasa nya dokter yang kemari" tanya Pangeran Neron lagi

"Aku harus terlihat mempersiapkan kehamilan di depan rakyat" jawab Putri Ayana dengan santai

Pangeran Neron tersenyum miring mendengar semua perkataan wanita yang bergelar istri nya itu. Wanita cantik yang terlihat seperti malaikat itu sangat licik

"Kau begitu tak tau malu. Ku rasa kau benar-benar tak punya otak dan rasa malu" kata Pangeran Neron yang tak habis fikir dengan kelakuan wanita berstatus istri nya ity

Putri Ayan pergi begitu saja tanp peduki dengan kata yang baru saja keluar dari mut Putra Mahkota, dia pergi bersama beberapa pelayan dan pengawal

Putra Mahkota hanyut dalam fikiran nya sendiri, seleksi untuk istri bayangan nya saja sangat rumit dan di lakukan secara keseluruhan tapi, bagaimana bisa baru ketahun wanita yang di jadikan Putri Mahkota negri ini tak dapat mengandung

Bukan kah harus nya di lakukan pemeriksaan sebelum pernikahan

"Ada apa semua ini" desis Putra Mahkota yang berkecambuk dengan fikiran nya sendiri dan mulai menarka-nerka apa yang akan terjadi

_____________

Pangeran sean mengamati Ilena yang duduk di bangku taman Ilena tak berhenti menangis mengutuk nasib nya yang sangat buruk. Berlahan Pangeran Sean mendekati nya

Ilena langsung berdiri dan memberi hormat saat sadar siapa yang datang

"Duduk lah..," titah Pangeran Sean. Ilena pun duduk sesuai perintah sang Pangeran

"Kenapa menangisi keputusan mu sendiri?" kata pangeran Sean pada Ilena

Ilena menoleh dengan heran arah omongan Pangeran itu

"Kau harus nya menolak jika tak ingin..," kata Pangeran Sean

"Aku bahkan tak diberi kesempatan untuk menolak tuan ku..," kata Ilena sambil menahan tangis nya diri nya merasa begitu tersiksa dengan semua ini

Hati Pangeran Sean ikut terurut dan pilu melihat keadaan gadis itu, dia tahu betul bagaimana rasa nya menjadi korban dari keputusan yang di buat oleh keluarga kerajaan

Pangeran Sean memberikan Ilena sapu tangan sengn motif kotak itu untuk mengelap air mata nya

"Kalau kau mau aku bisa membawa mu kabur..," kata Pangeran Sean sambil tertawa

Ilena hanya kaget mendengar bercandaan Pangeran Sean yang terdengar sangat seram di telingah nya

"Kembali lah ke kamar mu, di sini sangat dingin..," kata Pangeran Sean lalu pergi beranjak meninggalkan Ilena yang masih terduudk di tempat nya

Ilena kembali kekamar nya dan semua teman-teman nya yang juga pelayan istana berbisik-bisik tentang nya dan membuat Ilena begitu tersinggung

"Selamat ya Ilena..," celetuk salah satu teman nya

Entah kenapa kata selamat itu makin membuat Ilena pilu. Rasa nya ingin berteriak dan mengatakan bahwa semua ini bukan kdia yang mau, dia di paksa untuk melakukan itu tanpa di beri kesempatan untuk menolak

"Kau akan menjadi Nyonya di istana sebentar lagi" sambung yang lain

Ilena hanya diam tak menjawab langsung masuk kekamar mandi. Tubuh nya merosot di balik pintu itu, menutup mulut nya sekencang mungkin untuk meredam suara tangisan nya yang mulai tak terkendali

"Dari sekian banyak orang di dunia ini, kenapa harus aku?..," Pilu Ilena pada nasib nya yang begitu malang.

Terpopuler

Comments

Sabarina Sitepu

Sabarina Sitepu

lanjut thor, aku suka, warna lain sebuah jovel romance...tapi kuingatkan thor, aku pencinta happy ending, ingat ingat ya thorrrrr

2020-08-07

2

cella_cuteee

cella_cuteee

Semangat Author cerita nya bagusss 🤩

2020-06-12

1

Darmiati Thamrin

Darmiati Thamrin

Keren ceritanya👍👍👍👍lanjut baca....

2020-05-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!