Sebuah pukulan dilayangkan telat mengenai wajah Raka ketika sampai di tengah taman. Darah segar mengalir dari hidungnya.
Raka mengusap darah itu dengan wajah memerah. Dia pun maju dan membalas pukulan tadi. Sementara Ratna berteriak histeris, meminta bantuan dari tim keamanan RS itu.
Kedua lelaki bertubuh tinggi tegap itu saling balas membalas. Tidak peduli dengan tontonan orang banyak.
Seorang satpam Rumah Sakit, masuk ke tengah untuk melerai keduanya. Untung saja berhasil. Sorot mata lelaki asing itu seperti tidak puas, karena belum membuat wajah Raka babak belur sepenuhnya.
"Siapa lo?" tanya Raka kesal, ingin kembali memukul tapi segera ditahan Ratna.
"Gue Angga, kekasih Ningrum. Cewek yang udah lo perkosa itu!"
Orang-orang menggeleng dan tentu saja langsung mengabadikan momen langka ini di ponsel mereka.
Raka menggertakkan giginya geram. Jelas bukan dia yang memperkosa Ningrum, tapi seluruh dunia menyorot dirinya.
"Bukan aku yang memperkosanya! Tanyakan saja pada kekasihmu!" bentak Raka.
"Jangan mengelak, semua bukti mengarah padamu keparat!"
"Cukup!!!" Ratna menatap Angga kesal.
"Kamu tidak tahu yang sebenarnya. Dan perlakuan kamu tadi, bisa saja membawa diri kamu ke penjara. Semua sedang kami urus, aku yakin kamu juga sudah tidak lagi menginginkan Ningrum bukan??"
"Jelas aku tidak lagi menginginkan dia. Semua karena ulah ******** ini!"
"Maka kamu tidak ada urusan lagi dengan Ningrum!" Ratna menarik tangan adiknya dan pergi.
"Lepaskan aku kak. Aku ingin memukulnya lagi."
"Apa dengan ini bisa menyelesaikan masalahmu?"
"Tolong jangan semakin mempersulit keadaan!" Ratna menarik paksa tangan adiknya.
Angga masih menatap kepergian kedua orang itu dengan kebencian. Dia adalah kekasih Ningrum. Mereka telah menjalin hubungan ini selama setahun lebih.
Angga sendiri kuliah di Jakarta. Kabar buruk ini membawanya pulang untuk bertemu dengan Ningrum, dan ingin memberi pelajaran bagi Aktor sombong itu.
Angga sangat menyayangi Ningrum. Dia mau menerima wanita itu meski sudah diperkosa. Namun seluruh keluarganya melarang hubungan mereka.
Satu pun tidak ada yang mendukungnya. Bagi mereka, Ningrum sudah sangat kotor. Dalam kesedihan mendalam itu, Angga menunggu saat yang tepat untuk melampiaskannya pada Raka.
Akhirnya dia berhasil memukul ******** itu, meski hanya sedikit. Hatinya belum puas, bahkan dia berjanji dengan diri sendiri untuk kembali membalaskan sakit hatinya.
Setelah sekumpulan orang itu bubar, Angga masih berdiri terpaku di tempatnya. Dia sangat ingin menemui Ningrum, tapi hatinya menolak. Akan semakin melukai Ningrum jika melihat Angga.
Padahal, selama ini Angga berusaha menjaga kesucian kekasihnya. Dia sangat menghormati tubuh Ningrum. Namun dalam sekejap, semuanya hancur.
Mimpi mereka untuk menjadi pasangan paling bahagia telah sirna. Hubungan mereka tidak akan mungkin berlanjut lagi. Tapi Angga juga tidak rela, melepaskan Ningrum dengan lelaki lain.
Entahlah, dalam keadaan seperti ini, Angga hanya bisa pasrah. Mungkin ini sudah kehendak Tuhan.
***
Ratna membasuh wajah Raka dengan air es.
"Auhh sakit kak!"
"Tahan! Kamu sih, pake acara balas."
"Yah kalau nggak dibalas aku mati dong!"
"Kan bisa dilerai?"
"Kakak kenapa sih? Kok akhir-akhir ini selalu salahin aku?" Raka berbalik membelakangi kakaknya.
Ratna menghela nafasnya, dan berusaha membujuk Raka.
"Dengar sayang, kakak hanya ingin kamu menjadi lelaki yang bertanggung jawab."
Raka memang sangat menyayangi Ratna. Bahkan dia lebih mendengar perkataan kakaknya daripada kedua orangtuanya. Dari mereka masih kecil, Ratna lah yang selalu ada dan menghibur mereka.
Sedangkan papa dan mamanya sibuk bekerja. Papa Raka juga seorang Aktor terkenal di eranya begitu juga dengan mamanya.
Melihat kesibukkan kedua orangtuanya yang berlebihan, Ratna memilih menjadi orang yang biasa saja. Dia ingin mempunyai waktu yang banyak untuk keluarganya kelak.
"Ahhh kakak, aku akan bertanggung jawab kalau aku yang melakukannya."
"Kamu juga salah satu pelakunya Raka. Ingat, kalau kamu melarang yang lainnya, pasti mereka menurut. Bukankah mereka selalu mengikuti perintahmu? Dan sekarang, apa yang akan kamu lakukan? Semua bukti jelas tertuju sama kamu."
"Lalu aku harus bagaimana kak??"
"Nikahi dia!"
"Tidak!"
"Kenapa tidak?"
"Karena aku tidak mau. Aku memiliki kekasih, dan lagi dia akan ketakutan bertemu denganku nanti."
"Menikahi dia, sampai hilang traumanya. Kakak juga tidak mau publik menuduh kamu yang tidak-tidak. Kakak percaya sama kamu, tapi kita juga harus menyelamatkan wanita itu."
"Tapi aku sudah memberi sejumlah uang untuk kedua orangtua angkatnya kak."
"Kamu pikir semua masalah bisa diselesaikan dengan uang?"
Raka terdiam. Dia juga tidak pernah membantah perintah kakaknya. Tapi kali ini jelas sangat berbeda.
"Baiklah aku akan menikahinya, sampai traumanya sembuh." jawab Raka dengan berat.
"Baiklah, kakak akan atur semuanya."
"Apa hanya dengan menikah yang bisa menyembuhkan dia kak?"
"Ya, dia perlu ikut dengan kita. Tujuannya untuk melupakan kenangan buruk kota ini. Dia juga butuh seseorang untuk menemaninya."
"Aku sibuk kak."
"Bukan kamu, tapi kakak. Dengan kalian menikah, kakak akan semakin mudah mendekatinya."
"Nikahkan saja dia dengan Azlan!"
Azlan, adalah teman sekaligus manajer Raka.
"Azlan tidak ada urusan dengan semua ini." tegas Ratna kemudian keluar.
Raka membuang wajahnya kesal. Sekarang yang dia pikirkan adalah Adelia. Apa yang akan terjadi jika wanita berharganya itu tahu?
Dering ponsel mengangetkan lamunannya. Raka menatap layar ponsel itu. Dia mengusap wajahnya, antara kesal dan bingung. Kemudian dengan ragu, menerima panggilan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Bos pendik
lanjutkan
2020-12-31
0
Yours Bee
aku gemas dan sedih thor
sungguh karyamu mengacak² hatiku
2020-12-17
0
Rahmaditha
makax klo jd orang es itu... lihat sikon raka... klo hal yg ngk baik lurusin.... kasian nasibx raka ngk ikut makan nangka kna getahx... sabar thooor ini semua ulahmu hhhhh
2020-11-26
3