...BAB 9...
...「Kelanjutan Ceritanya」...
"Jadi, rencanamu apa Barit?"
"Lu bilang, kalo Viel lemah sama api kan?"
"Iya… terus?"
"Kalau mau serang langsung kayaknya ga bakalan berhasil, karena Viel bisa berubah jadi monster iblis kemudian langsung kabur. Jadinya kita bakalan serang dia secara bersamaan, tapi lu bakal ngalihin dia selagi kami berada di tempat lain nyiapin alat sihirnya."
Mudah dimengerti, simpel dan praktis. Seharusnya itu dapat mengalahkannya dengan cepat. Ini akan menjadi kelanjutan cerita Elise jika seandainya berhasil.
"Setahuku, Viel itu dikenal sebagai putri yang baik di kerajaanya, kira-kira kenapa dia bisa seperti itu?" Ucap Alto
"Mana ada yang peduli soal itu lah."
Itu tidak penting bagi mereka, namun cukup penting bagi Elise. Jika seandainya Elise bisa menjadikannya sebagai sekutu, pertarungan tidak perlu terjadi. Tidak akan ada pertumpahan darah, jika Elise bisa menyakinkannya dengan ucapan.
"Sepertinya dia terkhianati oleh kerajaannya."
"Dikhianati? Itu alasannya dia membantai kerajaannya sendiri? Bukankah itu kelewat ekstrim?" Ucap Garfiel.
"Dia bilang kalau iblis-iblis itu setia padanya, tidak seperti manusia." Jawab Elise.
"Itu akibatnya kalo lu kerjain semuanya sendirian ya." Kata Barit.
"..."
Elise tidak bisa membantah perkataan Barit. Perkataannya bisa dibilang ada benarnya juga, mungkin alasannya dia terkhianati adalah karena itu.
"Tapi, apa itu salah Viel? Tidak bekerja sama dengan sekutunya? Dia bilang, para bangsawan membencinya."
"Bisa jadi perbuatannya terkesan baik, namun kebaikan itu berbanding terbalik dengan keinginan para bangsawan itu." Balas Alto pada Elise.
Maksud Barit adalah para bangsawan itu memiliki keinginan yang jahat, namun Viel membuat mereka tidak bisa melakukan hal seperti itu. Namun ini hanya perkiraan saja, situasinya belum tentu benar.
"Yah, balik ke topik soal rencananya, nanti Elise bakalan kasih kode, kodenya elu yang tentuin."
"Tapi, aku tidak yakin apa yang akan mengalihkan perhatiannya."
"Bagaimana jika kamu menghina anak-anaknya?"
Menghina monster-monster itu, entah akan berhasil atau tidak. Jika Viel mengamuk sepertinya tidak akan menjadi ide yang bagus pikir Elise.
"Akan ku usahakan sebisaku. Bagaimana dengan kalian? kalian akan bersembunyi dimana?"
"Kami bakal sembunyi agak jauh dari kemah, nanti lu kasih kodenya dari tali. Tari talinya buat kasih kode ke kami."
Menggunakan tali sebagai penghubung mereka, Barit akan memberikam ujung tali kepada Elise, satu ujungnya lagi akan diberikan kepada Barit.
"Sepertinya aku punya rencana lain."
"Rencana apaan?"
"Nanti kamu akan tahu, Barit tunggu saja aba-abaku jika seandainya rencanaku tidak berhasil."
...×××...
"Viel von Finsil, tolong keluarlah kepadaku."
Viel naik ke punggung monster itu dari belakang, tubuh kecilnya yang berada pada ketinggian yang sangat tinggi, membuatnya terlihat sangat kecil, dia berbicara.
"Kamu kayaknya udah tahu kalau aku akan datang kesini ya~?"
Tebakan Viel tidak salah, sangatlah akurat! Sepertinya Viel tidak segila itu sampai tidak memahami situasi.
"Tolong hentikan, meski kamu dikhianati oleh mereka, tidak seharusnya kamu membunuh orang-orang."
Viel terdiam sejenak, mengira bahwa dia salah dengar. Ekspresinya berubah menjadi semakin kusam.
"Memangnya kamu tau apa?! Akan kubunuh kau!"
Cepat sekali marahnya, jika Elise menarik talinya, mungkin itu adalah kesempatan emasnya. Tetapi Elise tidak melakukannya.
Elise menarik nafas dalam-dalam, menenangkan dirinya.
"Kamu tahu? Manusia tidak pernah melahirkan maupun mengadopsi monster iblis, meski kamu mengakui dirimu monster iblis, tetap saja kamu dilahirkan oleh manusia."
"Ap~a yang ingin kau katakan?"
Tatapan Viel fokus kepada Elise, menarik perhatiannya, sekaranglah saat yang tepat untuk berbicara, pikir Elise.
Memegang pinggangnya dengan kedua tangan, mencondongkan badannya kepada Elise, menyipitkan matanya, menatap Elise dengan ekspresi curiga.
"Bagaimana jika kita bertarung? Jika aku yang menang maka kamu harus menjadi sekutuku. Jika aku kalah, aku akan mengabulkan segala permintaanmu."
"Ho~oh? Kau menantangku bertarung? Silahkan saja jika kau mau, aku bahkan tidak perlu bergerak dari sini."
Ini adalah rencana utama Elise, Elise menjadikan rencana Barit sebagai rencana cadangan. Karena Elise melihat bahwa ada peluang untuk tidak membunuh siapapun.
Tetapi, jika seandainya Viel tidak bergerak sama sekali dari situ, maka tidak ada manfaatnya Elise menantang Viel.
"Kamu benar-benar akan diam saja?"
"Itu benar, lagi~pula manusia sepertimu tidak bisa melakukan apa-apa kan?"
"..."
Jika begini situasinya, itu seperti bermain catur namun tidak ada yang memulai.
Elise bisa membakar perkemahan, jika para budak itu tidak berada di dalamnya.
"Viel, boleh aku menanyakan sesuatu?"
"A~pa itu?"
"Kenapa kamu datang di tempat ini?"
Elise sadar kalau Viel tidak tahu apa-apa tentang perkemahan ini. Para budak ada didalam kemah, jadinya tidak mungkin Viel dapat melihatnya, tapi mungkin saja monster itu dapat mencium bau mereka.
"Tempat ini kan kosong, terus kenapa kamu disini?"
"Enta~hlah, seharusnya ada banyak bandit disini. Pastinya kamu menyuruh mereka untuk pergi agak jauh dari sini, la~lu kamu akan menarik tali itu, memberikan aba-aba untuk menyerangku disaat aku leng~ah ya"
Elise tercekik karena Viel mengetahui rencana Elise, tentu saja dia curiga ya. Itu artinya hanya ada satu rencana yang dapat diandalkan Elise, rencananya saat ini untuk menjadikannya sekutu.
"Ka-kalau begitu…"
"Dasar bo~doh, hahaha."
Dapat ditebak dari suara Elise kalau yang dikatakan oleh Viel itu benar, dia mentertawakannya.
"Kita akan membuat kontrak sihir jika salah satu dari kita menang ya."
Membuat kontrak sihir adalah cara yang paling aman, karena tidak ada yang dapat membantah perintah dari kontrak sihir. Namun kesalahan Elise adalah dia tidak membuat kontrak sihir untuk pertaruhannya, jika salah satu dari mereka menang, maka mereka pun masih bisa membuat keputusan untuk tidak membuat kontrak.
"Kau me~mang bo~doh ya."
"Memangnya kenapa? Kamu tidak akan bisa melukaiku sedikitpun."
"Jadi? Kau ingin mengganti pertaruhannya? Jika seandainya kau bisa melukaiku, maka kaulah yang menang, jika sebaliknya maka kaulah yang akan menang."
Itu sangat mudah untuk Elise, menghentikan waktu kemudian melukai Viel. Hanya saja itu adalah perbuatan dosa, jadinya Elise tidak akan melakukannya.
"Bagaimana jika seandainya kamu bisa melukaiku, maka kamu menang, jika tidak maka kamu kalah?"
"Bo~leh saja."
Menggonta-ganti pertaruhan mereka, Elise mencari pertaruhan yang dapat menguntungkan Elise namun tidak merugikan Viel. Tapi, memaksa seseorang untuk menjadi sekutumu itu bukanlah hal yang baik, jadinya Elise mengganti dan bernegosiasi dengan Viel.
"Tu-tunggu, masih ada lagi."
Monster itu baru saja menyiapkan kuda-kudanya, berhenti seketika.
"Apa lagi sih?!"
"Kamu harus secara tulus menerimaku sebagai teman, juga aku berharap agar aku bisa berteman dengan anak-anakmu juga."
Viel terkejut dengan kalimat yang diucapkan dengan cepat itu. Berteman dengannya? Dia menatap Elise seakan-akan menatap sesuatu yang menjijikan.
"Aku akan bersumpah kepada anak-anakku untuk itu ya~"
Viel meremehkan Elise dengan ucapannya. Namun itu memberikan jaminan kepada Elise bahwa Viel akan menerimanya sebagai teman.
"ROARRR!!!"
Elise mengambil talinya dan kemudian menariknya dengan kencang. Lebih tepatnya Elise terhempas selagi menarik talinya.
"Ini tidak terasa sakit sedikitpun!"
"Apa?!"
Seharusnya Elise sudah mati karena hempasan dahsyat itu. Tapi Elise masih bertahan karena dia tidak dipengaruhi hukum alam.
Elise berdiri dan mendekati Viel. Viel tidak bisa bereaksi, semuanya terjadi dengan sangat cepat. Rasanya seperti bermain bersama temanmu sampai lupa waktu, sesaat kamu menyadarinya, kamu sudah bermain berjam-jam bersamanya.
Elise tidak menyadari bahwa dia tidak menaruh kontrak sihir kepada pertaruhannya, namun Viel menyampaikan sumpahnya, dan pada akhirnya Eliselah yang menang pertarungan itu.
Beberapa menit berlalu.
"Dengan begini aku yang menang ya."
"Itu tidak akan terjadi! Tidak ada yang bilang bahwa aku hanya dapat menyerangmu sekali kan?! Hahaha! Betapa bod~ohnya dirimu!!"
"DUARR!"
"DARR!!"
"BUM!"
Viel terjatuh dari atas monster itu. Dia lengah oleh pertarungan Elise, bukan hanya Elise menang melawannya, namun juga menjadikannya sekutu. Membakarnya dengan api tidak akan cukup, pikir Elise. Namun dengan begini, ceritanya dapat berlanjut.
EDITOR:
FadeX
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🍬🧀Kara
Boom 5 like lagi...
Semangatt update nya kk🔥
Salam dari The cat prince🐾
Yukk mampir^^
2020-10-15
2
Umi Yan
Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊
Maaf, ijin promo yah thor " Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏
Semangat dan sukses selalu untuk authornya😊👍💪🙏
2020-10-08
1
Shin
saran saja...ganti sampul novelmu untuk menarik minat para calon pembaca...
2020-10-08
2