Kenyataan Baru

...BAB 3...

...「Kenyataan Baru」...

 

"A-pa yang terjadi?"

Semuanya berhenti secara tiba-tiba, mengabulkan permintaan mati-matian gadis itu. Elizabeth yang sedang melihat kengerian yang stagnan, seakan-akan waktu telah dihentikan.

"Kenapa segalanya membeku?"

Segalanya menjadi stagnan. Cahaya, bayangan, dedaunan dari pohon, debu, darah yang masih mengudara, pencahayaan yang biasanya memberikan efek 3 dimensi pada suatu objek pun telah berhenti, memberikan kesan yang tidak biasa. Tentu saja itu berlaku kepada Elise, meskipun dia bergerak, pencahayaan saat sebelum segalanya menjadi stagnan, Elise memberikan semacam efek 2.5 dimensi. Cahaya yang berada disitu pun hebatnya dapat digerakan bagaikan menggerakan angin kaku.

Setelah menenangkan sedikit dirinya, Elise mengambil sebuah belati yang berlumuran darah bandit itu. 

"..."

Wajahnya ragu-ragu, karena ia tidak memiliki keberanian untuk melihat darah yang berlumuran pada belati itu.

"Aku harus mengambilnya, dan memotong tali ini"

Namun apa yang akan dia lakukan selanjutnya? Melihat orang-orang itu mati, dan orang lain yang berada di ambang kematian, apa yang akan dia lakukan terhadap hal itu? Menyelamatkannya? Bagaimana? Membiarkannya? Itu terlalu jahat. Lalu apa keputusan yang tepat? Takdir tidak dapat diubah, takdir mereka sudah ditentukan sejak awal kelahiran mereka, takdir segala sesuatu pastilah kematian, kehancuran, kemusnahan. Setiap orang akan menemui takdir kematian mereka, namun yang membedakan kematian mereka semua adalah caranya, apakah mereka mati secara terhormat, ataukah mereka mati secara tercela?

"Aku harus mencari cara untuk menyelamatkan mereka semua" pikir Elise.

"Kasihan mereka, mati dengan cara sekejam ini, dan hanya aku yang akan selamat, itu terlalu egois,"

"Tapi bagaimana? Saat ini bagaimana bisa-"

Sesaat dia menyadari apa yang tengah terjadi dia mulai membuat kesimpulan yang akurat.

"Oh,"

"Waktunya berhenti? Bagaimana bisa itu terjadi?"

"Apa karena aku?"

Dia tidak tahu kenapa dia bisa melakukan ini? apa dia yang melakukannya? Itu adalah kesimpulan yang absurd namun tidak ada kesimpulan lain yang dapat ia pikirkan. Dan untuk membuktikan hal itu, dia harus mencoba melanjutkannya.

"LANJUTKAN-"

Seketika kekejaman itu berlanjut.

"HENTIKAN-"

Seketika kekejaman itu berhenti.

Dia dapat menghentikan dan melanjutkan waktu, alasannya tidak diketahui, namun jika begitu, apakah dia dapat memutar ulang dunia? Menulisnya kembali? Dan yang terpenting, apakah dia dapat mengubah takdir?

"Aku harus mencobanya, jika tidak, aku tidak akan tahu."

Tanpa pikir panjang, Elise mencoba memutar ulang waktu.

"PUTAR ULANG-"

Seketika pemandangan kilas balik memenuhi pemandangannya. Tidak, tapi memenuhi pikirannya.

"Eh?"

Berada di tumpukan jerami dalam kandang kuda yang-

"Aku harus melakukan sesuatu!"

...×××...

"Kenapa dia keliatan panik dan terburu-buru bos?"

"Mana gua tau lah, kita nggak bisa masuk ke dalem kota sakral itu, gua juga kagak mau kena kutukan yang sama kayak orang-orang yang tinggal disitu."

"Terus,  kenapa dia bisa bertahan disitu bos?"

"Bodo amat lah, yang penting kita harus bisa nangkep dia."

"Itu bener sih, tapi bagaimana caranya?" ucap bandit ketiga.

"Cih, Diamlah dulu Alto."

Nama bandit ketiga itu Alto, dia memiliki tubuh yang agak gemuk, juga suaranya yang pas dengan tubuhnya, dia pun memberikan kesan pemalas.

"Kita mendingan tungguin dia keluar dulu, sampe pergi jauh dari sana, abis itu baru kita tangkep dia." ucap Goin.

Yang barusan berbicara adalah ketua kelompok itu, dia adalah orang yang buta sebelah. Sedangkan yang selanjutnya berbicara adalah Garfiel, dia orang yang kurus namun tidak kurus kering.

"Gimana kalo dia bisa sihir?" Kata Garfiel.

"..."

Membutuhkan waktu untuk memikirkan solusi untuk hal ini, karena jika memang benar kalau orang itu bisa sihir maka habislah mereka.

"Aarrghh, Bodo amat lah! Nggak peduli dia bisa sihir kagak, kita harus tangkep dia bagaimanapun caranya! Kalo dia memang bisa sihir, harganya pasti bisa lebih mahal, gimana sih kau!" Kata Goin.

"Bener juga ya! Kita harus menjualnya apapun yang terjadi!" kata Alto.

Mereka menunggu sampai besok pagi, menunggu anak itu untuk pergi keluar kota, pergi, pergi sangat jauh dari kota terkutuk itu. Pergilah sejauh mungkin dari kota itu.

"Bagaimana ini bos? Bukannya udah jauh banget?" Kata Garfiel.

"Iya tuh, kalo nunggu mulu nanti nggak dapet-dapet."

"Uhh, Okelah, demi keluarga kita, kita harus melakukannya."

Mengatakan demi keluarga mereka, membuat Garfiel dan Alto memiliki tekad yang lebih kuat untuk menangkapnya, Meski mereka berpikir semoga saja anak itu bukan penyihir.

"Heh, kau cantik juga ya." ucap Goin.

"Bener tuh! Dia bisa dijual dengan harga yang cukup mahal." ucap Garfiel.

"Ah, Tolong temukan aku dengan Barit secepatnya." anak itu berkata.

"Ap-"

"Gimana bisa lu tahu tentang dirinya?! Dari mana lu denger itu hah?!" Lanjut Goin.

Mereka semua menatap anak itu dengan wajah yang syok dan takut.

"Hmm? Ada apa? Aku sudah pernah-"

Anak itu berhenti sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia sepertinya menyadari sesuatu.

"Kau udah pernah ketemu sama si Barit?"

"Eh? Ah, bukan kok, aku hanya, uhmm..."

"Oi! Cepetan ngomong! Begimana bisa kau tau soal Barit?!"

"Aku, tidak bisa bilang."

"Apa?!!"

Anak itu menjadi ketakutan dan terancam, sepertinya Goin tidak bisa menjadikan anak ini sebagai budak kalau sudah begini jadinya. Goin mendeham dan mulai berbicara lebih tenang.

"Maaf, aku terlalu kasar."

"Ehh?"

Suara kebingungan dari anak itu, membuat kelompok bandit itu menjadi kebingungan juga.

"Bener juga ya, namaku Goin, yang kurus ini Garfiel, sama yang gemuk ini namanya Alto."

"Ah."

Entah apa masalahnya, anak itu sepertinya kehabisan kata-kata. Pertama-tama dia meminta agar dipertemukan dengan Barit, namun setelahnya anak itu tidak dapat mengatakan satu kata pun. 

"Kalau begitu perkenalkan, namaku Elizabeth, Elise."

"Begitu ya, kalo gitu, boleh kutanya kau, bagaimana caranya kau bisa tau tentang Barit?"

"Itu… rahasia"

Ingin dipertemukan dengan Barit, nanun anak itu, Elise tidak ingin memberitahu alasan pengetahuannya tentang Barit. Sungguh tidak sopan.

"Kalau begitu, setidaknya kau bisa kasih tau kenapa kau mau ketemuan sama si Barit?"

"Aku bisa memberitahunya saat sudah bertemu Barit si Bandit."

"!!!"

Goin memegang kedua pundak Elise, semakin menunjukan keterkejutannya terhadap pengetahuan Elise.

"Ehh? Ah, Ada apa??"

"Kau, sampe mana kau tau persoalan Barit?!!"

Mengatakannya dengan lugas dan cepat, membuat Elise panik dan kebingungan, seperti anak kecil yang sedang tersesat mencari ibunya.

"I-Itu!"

"Lu ga bisa kasih tau juga ya? Okelah, aku ketemuin kau sama si Barit, nanti aku juga bakal tau alasannya ya."

"Eh?! Benarkah? Aku sangat berterima kasih lho."

"Ah, uhmm... tentu saja."

Wajah senang sampai mulut Elise menganga tersenyum, senyuman yang sangat manis, sampai bisa membuat orang-orang mendapat penyakit gula hanya dengan melihat senyumannya.

Barit yang menjawabnya dengan canggung dan ragu-ragu memberikan kesan pemalu kepadanya.

"Tapi, aku tidak bisa membayarnya lho, soalnya aku tidak punya uang."

"Itu nggak apa, selama kau nggak ngelakuin yang aneh-aneh sama kami."

"Baiklah!"

...×××...

Mereka sedang dalam perjalanan menuju kelompok-kelompok lainnya, tapi kali ini, Elise tidak diikat ataupun dikurung.

"Kau, keliatannya udah tau kalo kita pengen menangkapmu "

"Benarkah? Dan juga,  aku ini punya sebuah nama, memanggil seseorang dengan kata "Kau" diawal itu sedikit tidak sopan, pikirku."

"Be-begitu ya, kalo gitu aku minta maaf, Elise ya?"

"Itu benar."

Mengatakannya dengan senyuman manis, semua orang pasti akan ragu membantahnya.

"Kalau begitu boleh ku tanya sesuatu?"

"Iya?"

"Kau baru saja dari kota itu, mengambil pakaian, dan segera pergi dari situ, bukannya menurutmu itu hal yang aneh?"

"Kalian mengikutiku?"

Setelah Elise menyadari bahwa keberadaannya diikuti, dia menjadi penasaran, kenapa mereka tidak segera masuk dan menangkap Elise pada garis waktu sebelumnya?

"Kenapa kalian tidak mencoba menangkapku saja saat aku ada di kota itu?"

"Oh."

"Jadi kau mengetahuinya ya?"

Goin dan Elise berada di tempat duduk bagian depan, tempat untuk mengemudikan kudanya, sedangkan Garfiel dan Alto duduk di bagian belakang, mereka hanya mendengarkan dari situ.

"Uhmm, ah, bagaimana ya?"

"Begitu. Kau sudah mengetahui segalanya sejak awal kami disitu ya?"

"I-Itu benar."

"Tempat itu adalah tempat yang terkutuk, itu adalah kota yang sudah dimakan oleh Cacing Viel."

"Cacing Viel?"

Belum pernah mendengar nama hewan itu, tapi sepertinya itu lebih mirip monster, dilihat dari perbuatannya.

"Cacing itu ada puluhan ribu jumlahnya, mereka tidak bisa mati, salah satu cara membunuh mereka hanyalah dengan menghilangkan induk mereka."

"Lalu, dimana induk itu?"

"Nama induk itu adalah Viel, dia adalah monster yang berwujud manusia. Dia tidak bisa dibunuh namun bisa disegel atau dihilangkan."

Kata dihilangkan agak membingungkan Elise yang tidak tahu apa-apa.

"Maksudnya dihilangkan itu dipindahkan ke tempat yang sangat jauh, jauh sekali dari dunia ini." ucap Alto.

"Eh? Tapi bagaimana caranya?"

"Entahlah, itu adalah kesimpulan dari banyak orang, entah siapa yang pertama kali membuat kesimpulan itu, Viel sudah menjadi cerita umum masyarakat."

"Cacing Viel…"

"..."

Waktu sudah mulai malam, tidak seperti sebelumnya, mereka berangkat menuju kelompok lain delapan jam lebih cepat dari sebelumnya.

Berada di ditengah pepohonan, duduk di api unggun yang menghangatkan dinginnya malam, Elise mulai berbicara.

"Bolehkah aku mengajukan sebuah pertanyaan?" Kata Elise.

Di malam hari ini mereka bermalam di dekat sungai mengalir.

"Kenapa kalian mencoba untuk menjadikanku sebagai seorang budak?"

"Bahkan sampai situ ya."

"Kami harus melakukanya untuk membayar hutang-hutang kami. Jika tidak keluarga kamilah bayarannya." Lanjut Goin.

"Hutang? Hutang apa?"

"Kami bertiga sudah berteman sejak lama sekali, apapun yang kami lakukan, kami lakukan bersama-sama, kami bersenang bersama-sama, tapi itu sudah sangat lama ya." 

"Kami berjudi untuk mendapatkan perhatian para wanita dikasino itu, kita senang bermabuk-mabukan, bahkan istri kami pun sering sekali memarahi kami. Kami mempunyai hutang sebanyak 10 koin suci."

"10 koin suci?! Apa itu mahal?!"

Mengatakannya secara panik meskipun tidak tahu apa-apa soal mata uang di dunia ini, Elise mengatakannya sebab dia panik terhadap kondisi mereka yang lebih menyedihkan dari ekspetasinya.

"Itu sangat mahal, kau bisa saja membeli sebuah mansion dari uang sebanyak itu, koin suci bukanlah uang yang digunakan secara umum pula." Kata Garfiel.

"Begitu."

Dengan ekspresi sedih dan khawatir mengatakannya, Elise sangat peduli terhadap para bandit itu.

"Maaf ya, kami tidak akan menjadikanmu budak kok, lagipula kau sudah mengetahui tentang Barit si Bandit." ucap Goin.

"Ada apa tentang Barit?"

"Hanya orang-orang khusus dan para Bandit setia yang mengetahui nama aslinya, jika kau mengetahui namanya, pastinya kau adalah orang yang penting."

"Ah."

Mengetahui informasi itu, Elise merasa sangat beruntung terhadap posisinya saat ini, meski masih ada masalah yang sangat teramat penting untuk tidak dipikirkan setiap waktunya.

"Kau sangat mirip dengan istriku." Kata Goin diam-diam.

"Eh? Ada apa?" tanya Elise.

"Ahh, bukan apa-apa kok."

Goin panik setelah melihat Elise yang sepertinya mendengar kata-katanya.

"Hmm... baiklah."

...×××...

Pagi hari menjelang siang Elise bertemu dengan Barit si Bandit, wajah terkejut Barit karena Elise mengetahui tentang dirinya, meski dirinya tidak pernah memberi tahu persoalan namanya.

"Lu ini sebenernya siapa?" Kata Barit.

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

mampir.. mampir..

2020-11-07

0

wahyu derapriyangga

wahyu derapriyangga

menghentikan waktu, memutar ulang waktu.... wow.... , vote dulu ach

2020-10-27

3

Zoro VonMaug

Zoro VonMaug

keep love loli

2020-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!