...BAB 8...
...「Pembawa Makhluk Neraka」...
"Fuu~ fuu~ sepertinya kamu sudah mengenalku ya?"
Sangat menakutkan, mengerikan, Elise tidak pernah menyangka hal semacam ini bisa terjadi, bagaimana juga caranya orang sepertinya disini, hal yang sangat mustahil untuk dipikirkan.
"Ka-kamu, b-bagaimana bisa ada disini?!"
"Fuu~ fuu~ wajah ketakutanmu itu bisa dijadikan relik museum lho~ HAHAHAHA."
"Bagaimana kamu bisa ada disini?"
"Bagaimana ya~? Aku disini untuk memberi makan anakku, lagian mereka juga orang-orang jahat kan?"
Viel yang membuat alasan seperti itu, padahal dia lebih jahat, membantai sebuah kota kecil dengan cacing, membantai para bandit dan para budaknya, dia pasti sudah melakukan hal yang lebih buruk dan lebih banyak lagi dari ini.
"Meski begitu! Mereka juga makhluk hidup kan? Mereka itu manusia, bukannya kamu juga sama?!"
"Jangan samakan aku dengan sampah seperti mereka."
Viel mengatakannya dengan nada serius dan mengancam, sepertinya dia sangat tidak suka dianggap sama dengan mereka.
"Manusia itu hanyalah hama dunia ini, mereka berperang, menghancurkan lingkungannya dengan sihir ledakan, juga sering sekali memberontak pada raja sendiri, mereka hanyalah orang-orang egois yang hanya hidup untuk kesenangan mereka sendiri, sedangkan aku melakukan semua ini untuk anak-anakku, mereka sangat setia, mereka juga sangat indah. Para budak itu juga sudah putus asa untuk hidup, aku ini sudah sangat baik mengantarkan kematian kepada mereka, jadinya mereka terbebaskan, itu bukan hal yang buruk kan? Seharusnya kamu juga setuju, kamu pastinya juga cukup putus asa ya? Kalau begitu tenang saja kok~ aku akan mengakhirinya dengan cepat~"
"Memangnya kamu tahu apa tentang diriku?! Bahkan aku sendiri tidak tahu…"
Elise membentak diawal, dan suaranya memudar diakhir kalimatnya, namun Elise itu abadi, dan dia bisa saja mengembalikan waktu ataupun menghentikan waktu semaunya, jadinya dia sebaiknya tidak asal melakukannya dan mencari cukup informasi untuk mencapai sebuah kesimpulan.
Meski kesimpulannya sudah sangat jelas disini. Mustahil baginya untuk melawan monster yang masif itu, munculnya mereka yang tiba-tiba, tapi setidaknya dia mungkin bisa mencari tahu beberapa hal tentang Viel von Finsil.
"Kamu sebenarnya siapa? Bagaimana bisa seorang bangsawan menjadi seperti ini, disini?"
"He~h? Kamu mengetahui hal itu ya? Menurutku berbicara terlalu lama dengan makanan sepertimu rasanya agak tidak sopan untuk anakku ini, yang mengetahui nama lengkapku hanyalah orang-orang di kota Malefic itu, jika kamu mengetahuinya, artinya anakku tidak memakan semua orang disana ya? Padahal seharusnya itu sudah dipastikan, maafkan anak-anakku karena tidak menghabiskan makanan mereka, kamu pasti sedih ya? Tenang saja, kali ini anakku kali ini akan memakanmu, tapi sebagai bukti permintaan maafku yang lain, akan kujawab 3 pertanyaan saja darimu ya, dan juga aku tidak ingin menjawab jawaban yang panjang, kamu mengerti itu?"
"Eh?! Oh, i-iya, tentu saja."
Elise terkejut Viel memberikannya kesempatan untuk menanyakan tentang dirinya, sepertinya Lylith memang tidak menceritakan semuanya saat itu, kalau dia menanyakan nama lengkapnya.
"Fuu~ fuu~ namaku Viel von Finsil, aku ini memang anak kerajaan, tapi aku benci semua yang ada disitu, keluargaku, para pelayan payah, dan bangsawan-bangsawan disitu, mereka menyebalkan, mereka menatapku dengan tatapan kesal, jadinya aku pergi saja dari situ, meski aku harus membu~nuh mereka semua agar aku dibiarkan pergi, dan juga aku merasa lebih pu~as saat mereka semua mati Fuu~ fuu~"
Elise tidak terlalu terkejut dengan jawabannya, Elise mendengarkan baik-baik, agar dapat cepat mengembalikan waktu tepat disaat Elise sampai ke perkemahan.
"Aku sangat mencintai anak-anakku ini, dan mereka juga mencintaiku kembali. Pertama kalinya aku bertemu dengan mereka, mereka sudah sangat setia denganku, jadi aku putuskan untuk menjadi ibu mereka dan merawatnya."
Elise ingin menanyakan kenapa dia membantai kota Malefic, namun itu tidak perlu ditanyakan lagi. Elise benar-benar enggan untuk berada di sini, di depan kematian semua orang.
"Apa ada cara agar kamu tidak melakukan ini? Seperti memberi mereka makan hewan-hewan, atau semacamnya? Agar mereka tidak memakan manusia?"
Elise saat ini sudah tenang menghadapinya, meski rasanya sangat tidak nyaman, perkemahan juga sudah mulai terbakar oleh obor-obor yang terjatuh, mayat-mayat juga mulai terbakar.
"Hmm. Enta~lah."
"..."
"Ada apa? Ngomong-ngomong, aku belum tahu namamu ya? Yah aku tidak perlu tahu juga ya Fuu~ fuu~"
Mata Elise membelalak marah, dahinya mengeriput, Elise menggigit bibirnya sampai mengeluarkan darah. Jika cara yang baik tidak bisa, maka cara yang buruk seharusnya bisa.
"Kalau begitu. Apa ada cara untuk membunu-"
"Ahh~ disini sudah sangat panas, dasar lamban, mati saja sana!"
Sesaat Elise mengajukan pertanyaan tentang cara untuk membunuhnya, meski sangat aneh untuk menanyakan cara membunuh pada orang yang ingin dibunuh, namun Viel memotongnya dan mengeluh karena panas api disekitarnya. Sedangkan Elise tidak merasakan panas sedikit pun.
Monsternya menerjang menuju Elise dengan cepat, melewati api membara disekitarnya, sedangkan Viel menghilang tiba-tiba, mengapa?
"HENTIKAN-"
Elise menghentikan waktu. Sekali lagi semuanya menjadi stagnan, api yang berkobar, monster yang hampir saja menggigit Elise, serta segala pencahayaan yang masih berada pada stagnan tidak lagi memberikan efek 3 dimensi pada segala benda yang ada, bahkan bayangan Elise yang sedikit pudar karena cahaya dari api kebakaran masih berada pada tempatnya.
"Dimana Viel?"
Elise mencari kemana-mana, melewati api yang terdiam, mencari didalam api, seakan-akan mencari kunci di tumpukan daun di musim gugur, Elise tidak menemukan jejak apapun.
"Dia bisa datang tiba-tiba juga pergi tiba-tiba, bagaimana bisa?"
"Ah! Benar juga!"
Elise ingat perkataan Lylith kepadanya untuk lebih mengandalkan kekuatannya asal dia menggunakannya untuk kebajikan.
"PUTAR ULANG-"
Semuanya kembali ke masa lalu, bergerak terbalik, begitu juga Elise.
"Ahh~ disini sudah sangat panas, dasar lamban, mati saja sana!"
"HENTIKAN-"
Elise melihat Viel yang sedang bertransformasi menjadi semacam ular dengan sayap capung, juga tanduk sebesar kepalan tangan di kepalanya, ukurannya juga berubah menjadi lebih kecil, mungkin itu ular yang baru saja lahir. Viel pergi kabur melayang.
Setelah mengetahui hal itu, sepertinya Elise punya sebuah ide untuk mengatasi hal ini, Elise melihat sepercik cahaya harapan didepannya, dia hanya perlu menambahkan bahan bakar harapan itu untuk menyalakan cahayanya lebih terang lagi. Elise menemukan sebuah cara yang seharusnya akan berhasil.
...×××...
"Barit, boleh aku minta sesuatu dari kantung pelana kudamu? Semacam senjata sihir?"
"Gimana caranya lu tau semua hal ini? Padahal gua aja kagak pernah ketemu sama lu."
Elise memutar kembali waktu tepat saat dia datang ke perkemahan, dia membutuhkan waktu untuk mendapatkan kepercayaan para bandit juga Barit si bandit. Elise bisa saja mengambil senjata sihir itu dari Barit, namun itu adalah perbuatan mencuri, Elise tidak boleh sampai melakukan hal yang berdosa.
"Gua gak bisa kasih lu tu senjata, memangnya mau buat apaan? Baru dateng kesini udah minta senjata."
"Aku akan menggunakannya untuk sesuatu, nanti malam kamu pasti akan tahu apa alasannya, kamu tidak perlu meminjamkannya sekarang, nanti sore atau sebelum tengah malam juga boleh."
"Gak bisa, gua ga tau lu mau pake buat apaan soalnya."
"Kalau begitu, nanti malam akan ada hal yang buruk, ah tidak, maksudku, akan ada seseorang yang datang nanti malam, kamu harus menembakan sihir api itu padanya."
Elise menjawab Barit dengan hati-hati, agar dia tidak keceplosan mengatakan hal yang buruk nanti malam.
"Siapapun itu, gua juga harus tau orangnya dulu, sebenernya siap-"
"Tidak bisa bilang, aku tidak bisa mengatakannya kepada siapapun kecuali hal itu sudah diatasi."
"Hah?!"
Elise memotong Barit di akhir kalimatnya, Elise bersumpah untuk tidak memberi tahu apa yang akan terjadi, siapa orang yang dimaksud Elise, sampai mereka mengetahui hal itu sendiri.
"Bersiap-siaplah nanti malam, tolong jangan bermabuk-mabukan dan anggap serius perkataanku, aku juga akan mengatakan hal yang sama kepada semua bandit yang ada disini."
"APA?!"
Mengingat semua hal yang telah terjadi di perulangan-perulangan sebelumnya, kata-kata Elise dipenuhi determinasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
wahyu derapriyangga
Perjalanan dan petualangan Elise masih akan sangat panjang , entah masalah apalagi yang harus dihadapinya, jadi semakin penasaran nih ....
2020-11-01
1