Pacar Psikopat
"Nama ku Rara Diandra, aku hidup sebatang kara karena orang tuaku meninggal saat usia ku 10 tahun, dan sejak saat itu aku tinggal disebuah Panti Asuhan bernama Harapan Bunda. Tapi saat lulus SMA aku memilih tinggal disebuah kost-kostan yang tak jauh dari tempat ku bekerja". Singkat cerita perkenalan Rara pada seorang gadis bernama Maharani, sejak perkenalan mereka, saat itu juga mereka menjalin persahabatan, Maharani menjadi sahabat satu-satunya yang dimiliki Rara. Karena Rara memang tak pandai bergaul dan juga lebih suka Menyendiri. Tapi sejak hadirnya Rani, Rara jadi terlihat lebih manusiawi, Dia menjadi sangat ceria dan Ramah pada semua orang. Tidak seperti sebelumnya yang selalu diam saja.
"Rara, aku pulang duluan ya, kamu hati-hati dijalan jangan pulang larut malam. Sepertinya di luar sedang gerimis." Ucap Rani rekan kerjanya sekaligus sahabat Rara.
"Iya Ran, aku juga sebentar lagi pulang kok. kamu tak mau menungguku." Sahut Rara memelas.
"Maaf Ra, Rizky sudah menjemputku jadi malam ini kita tidak bisa pulang bersama ya." Balas Rani menyesal karena sudah memilih pacarnya dari pada sahabat nya.
"Ga apa-apa Ran, Kamu hati-hati karena diluar sedang hujan suasana jadi dingin, jangan terlalu lama bersama pacar, karena disaat ada dua insan yang sedang jatuh cinta, disitu akan ada setan yang setia menunggu kalian putus ha-ha-ha..... " Ledek Rara.
"Apan si Ra, kamu doain aku putus ya?" Rani pun membalas dengan mencubit pipi Rara gemas karena ucapan Rara. Mereka tertawa karena lelucon yang dibuat Rara sangat tidak masuk akal.
Rani pun pergi meninggalkan Rara disebuah minimarket tempat mereka bekerja, namun saat Rara hendak menutup minimarket tersebut, datang seorang pria bertubuh Tinggi. Wajahnya ditutupi dengan masker berwarna hitam, bahkan semua yang dikenakannya serba hitam dari Topi, jaket, pakaian dan sepatu yang dikenakan pun tak luput dari warna Hitam, Rara pun terkejut saat mendengar suara dari pria tersebut.
"Permisi." Sapa pria itu.
"I-Iya Kak, a-ada yang bisa ku bantu?" Jawab Rara gagap. Namun bukan cepat membalas, Pria itu heran mendengar ucapan Rara seperti ketakutan.
"Ada apa, apa aku begitu menyeramkan?" Tanya sang pria yang sudah mendekatkan wajahnya ke wajah Rara.
"Tidak Kak, aku hanya terkejut saja, karena kakak tiba-tiba muncul dibelakang ku. Maaf jika membuatmu tersinggung." Jawab Rara santai dengan senyum diwajahnya.
"Aku ingin membeli beberapa barang di sini." ucap Pria tersebut.
"Tapi kami sudah tutup kak." ucap Rara menyesal.
Namun sang Pria hanya mematung mendengar penolakan dari Rara yang tak mengizinkannya membeli barang di minimarketnya. Kemudian tak lama Rara pun mengizinkannya, dari pada terjadi sesuatu karena pria itu tak kunjung pergi.
"Hanya beberapa barang saja kan kak, tidak banyak. kalau begitu kakak masuk aja. Silahkan Kak." Titah Rara mempersilahkan Pria itu untuk mencari barang yang di perlukan, tapi bukan nya ikut masuk kedalam, Rara memilih menunggu di depan pintu minimarket saja, agar sesuatu yang ia takutkan, tak terjadi jika ia didalam bersama pria tersebut.
Sang pria pun terlihat kebingungan, karena tak mendapati seseorang di bagian kasir, akhirnya dia pun keluar.
"Kenapa tidak masuk, Bagaimana aku mengambil rokok di rak sana?" Tanyanya sambil menunjuk sebuah rak yang berdiri tegak di belakang kasir.
"Kakak ambil sendiri aja ya, aku tunggu disini hehe..." Jawab Rara yang menunjukan gigi putihnya, membuatnya terlihat menggemaskan. Mau tidak mau si Pria pun mengikuti perintah Rara, lalu ia keluar kembali dan memberikan beberapa barang yang sudah diambil nya.
"Aku foto aja ya kak, jadi besok aku tinggal scan didata penjualan ku, apa aja yang kakak beli." Ucap nya yang sudah mempersiapkan kamera di telepon genggam milik Rara. Selesai memfoto, pria tersebut langsung memberikan uang 100 Ribu kepada Rara lalu pergi meninggalkan nya.
"Kak tunggu, ini terlalu banyak. Apa tidak ada uang kecil ini hanya 50ribu saja." ucap Rara mengejar sang Pria. Namun tak dihiraukannya, pria itu pergi menjauh meninggalkan Rara dan sisa kembalian belanjaan nya.
"Nanti sisanya aku Sedekahkan saja. " Ingin Rara.
********
Rara pun selesai menutup minimarket tersebut lalu beranjak pulang ke tempat Kost yang ia tempati sejak bekerja. Ini pertama kali nya Rara pulang sendiri, karena biasanya ia akan pulang bersama Rani. Malam ini begitu sepi tak banyak orang berlalu lalang, mungkin karena cuaca malam begitu dingin disertai hujan sedang jadi membuat keadaaan terasa sunyi. Saat melewati sebuah gang kecil yang memang tak pernah sama sekali orang lewati, tiba-tiba saja Rara mendengar suara teriakan seorang wanita meminta tolong, ia berfikir hanya suara orang yang sedang bercanda, namun teriakan itu semakin terdengar jelas membuat Rara memberanikan diri untuk melihatnya.
Ia pun mencari asal suara tersebut, namun betapa terkejutnya saat ia melihat sebuah tangan mencengkram leher seorang wanita dengan sangat kuat membuat sang wanita kesakitan, lalu dengan cepat melempar tubuh wanita itu ke dinding hingga terbentur sangat keras kemudian terjatuh, terlihat darah di sekujur tubuhnya. Sang pria itu pun menginjak telapak tangan wanita tersebut dan berkata.
"Sakit?, kau pantas diperlakukan seperti ini, pergilah ke surga, tidak wanita sepertimu hanya pantas di Neraka. Dasar Jalang." Ucap Pria tersebut walau terdengar Datar tapi begitu sangat menakutkan bagi siapapun yang mendengar nya. Tapi saat hendak menghajar kembali wanita itu, Rara spontan berteriak membuat pria itu terkejut menengok kearahnya.
Setelah memergoki aksi sang pria, Rara berlari semampunya agar tak tertangkap pria itu, berlari dan bersembunyi satu-satunya cara agar terhindar dari kejaran sosok pria misterius tersebut. Rara bersembunyi sebisa mungkin agar tak terlihat oleh sang pria, yang sudah dilihatnya sedang menghajar seorang wanita yang sudah terkapar berlumuran darah, membuatnya terpaksa harus bersembunyi agar tak menjadi korban berikutnya. Namun sayang persembunyian Rara pun diketahui oleh Pria itu dan Rara menjerit ketakutan saat sebuah tangan mencengkram bahunya dengan sangat kuat.
"Aargh sakit, " Jerit Rara yang hampir menangis ketakutan.
Namun tak dihiraukan pria tersebut, Ia hanya memandangi Rara dengan tatapan tajam, karena sudah mengganggu rutinitas nya menghajar para orang-orang yang membuatnya marah. Pria itu masih mencengkram bahu Rara semakin erat membuat Rara merasakan sakit yang amat luar biasa ia rasakan dan saat tangan pria tersebut menuju ke leher Rara, gadis itu menahannya dengan memegang tangan pria itu lalu memohon dengan berujar.
"Aku minta maaf tuan, aku tak sengaja melihatmu, aku hanya sedang melintasi jalanan ini untuk menuju rumah ku, ini jalanan setiap hari aku lalui. Tapi tiba-tiba aku mendengar teriakan seorang wanita. Aku hanya berpikir wanita itu terluka dan sedang membutuhkan pertolongan. Aku benar-benar tak bermaksud untuk ikut campur, aku mohon ampuni aku tuan, jangan sakiti aku, aku berjanji akan tutup mulut aku tak akan menceritakan pada siapapun tentang kejadian tadi. Aku mohon lepaskan aku tuan?" Mohon Rara sambil menangis. Namun tetap tak di hiraukan pria itu, hening, sunyi tak ada suara yang keluar dari mulut mereka, hanya terdengar jelas tangisan lirih Rara bersamaan dengan suara tetesan hujan yang masih setia menghujani tubuh mereka berdua. Rasa takut dan dingin yang mulai menusuk ke dalam tubuh Rara membuatnya lemas dan jatuh pingsan dihadapan lelaki itu.
"Aargh Sial !!! kenapa malah Pingsan merepotkan sekali. " Ucapnya dengan nada kesal.
Namun bukan meninggalkan Rara. Pria tersebut malah menggendongnya ala bridal membawanya menuju kesebuah mobil yang tak jauh terparkir.
"Bawa dia, aku akan bereskan Jalang itu." titahnya pada orang suruhan nya. lalu ia segera kembali ke lokasi tempat wanita itu berada dan dilihatnya wanita itu masih bernafas dengan nafas Terengah-engah.
"Kau selamat malam ini, berterima kasih lah pada gadis itu karena aku akan membiarkan mu hidup. Tapi sampai aku melihat mu masih di kota ini, aku tak akan segan untuk menghajar mu bahkan membunuhmu." ancam sang pria dan berlalu pergi meninggalkan wanita tersebut.
"Daffa... aku mohon jangan tinggalkan aku sendiri disini, Daffa... aku mohon siapapun tolong aku... " Ucap dari sang wanita, tak mempengaruhi keyakinan sang pria untuk benar-benar meninggalkannya seorang diri.
Fisik sempurna dari sang Pencipta begitu luar biasa diberikan padanya, wajah tampan, tubuh tinggi membuat siapa saja melihat akan langsung menyukainya. Namun tak banyak orang mengetahui bahwa dia memiliki Julukan manusia berdarah dingin yang sangat ditakuti. Yaa... dia adalah Daffa Anderson. Pria misterius si psikopat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Otih Nuraeni
kayanya seru ini Thor
2024-07-31
0
Lyana Gunawan
salken
2023-05-29
0
Ega Anna Mulyanah
baru aja episod satu bacanya udah ngeri 😬
2021-07-05
0