Hari ini adalah hari bertambahnya usia Tante Tiara yang tak lain adalah Bunda nya Daffa. Sesuai permintaan Bunda nya semalam, pagi ini Daffa sudah datang ke kediaman rumah Anderlecht nama keluarga besar nya.
Namun ia datang lebih awal bukan untuk membantu persiapan acara, ia hanya bersantai di balkon yang berada tepat di luar kamar nya.
Ia duduk santai, lalu menyulut rokok dan menghisap nya. Memandangi semua kegiatan orang-orang yang terlihat sibuk mempersiapkan untuk acara nanti malam dari atas balkon kamar nya.
Tiba-tiba ia menyipitkan mata nya, seperti melihat sesosok wanita yang sudah lama bersemayam di lubuk hatinya. Namun ia masih belum percaya sebelum lebih detail melihat jelas apakah benar itu gadis yang ia sukai.
" Rara. " Tebak Daffa
" Sejak kapan dia sudah ada disini. " Tanya nya heran. Namun wajahnya tiba-tiba tersenyum bahagia ketika melihat Rara tertawa bersama seorang wanita paruh baya. Rara amat sangat bahagia, sampai ia tak menyadari ada sosok memperhatikan nya diam-diam.
" Gadis ku sangat Cantik bila tersenyum. " ucapnya lirih. Tiba-tiba saja terdengar suara menyapa nya yang membuatnya terkejut lalu menoleh kearah suara tersebut.
" Siapa Gadis mu. " Tanya tiba-tiba seorang pria.
" Wah kakak sudah punya pacar ya, kenalin ke aku dong kak. " ucap Pria Satunya lagi.
" Mana ada gadis yang sanggup berlama-lama dengan pria macam Dia. " Sahut Pria satunya lagi.
Mereka adalah Anak-anak tante Tiara, Fatih dan Fadil mereka kembar dan Samuel adalah kakak tertua. Walau sebenernya usia Samuel dan Daffa sama, namun tetap saja Daffa harus tetep menghormati nya. namun sikap nya begitu dingin terhadap Daffa, karena kejadian dimasa lalunya, yang membuat Sam amat sangat membenci Daffa.
" Hei, Kalian sudah tiba sejak kapan. " Sapa Daffa yang memeluk kedua adiknya Fatih dan Fadil.
Namun saat mencoba memeluk Samuel, kakak tertuanya itu malah enggan menerima pelukan Daffa dan berlalu pergi meninggalkan mereka. Daffa sudah tidak terkejut menerima perlakuan seperti itu, karena sikap kakaknya memang sudah dari mereka kecil seperti itu.
" Kakak udah Makan, Mama masakin makan buat kita, ayo makan bareng. " Ajak Fadil adik tertua.
Fadil, Fatih dan Daffa lalu didepan nya Samuel mereka bersama-sama menuju ruang makan, menuruni tangga selayaknya para pangeran yang turun dari istana. Wajah mereka benar-benar sangat sempurna, membuat siapa saja pasti akan langsung terpesona.
Tante Tiara pun sangat senang melihat Anak-anak nya berkumpul bersama, Tak butuh hadiah lain. Hadirnya mereka sudah menjadi hadiah terindah untuk Tante Tiara. Mereka Menghampiri keberadaan Ibu mereka mencium pipi lalu menyalami dan mencium punggung tangan Ibu mereka. Satu persatu mereka Duduk di meja makan Bundar yang sudah tersaji begitu banyak hidangan.
" Wah makan siang kita keliatan nya enak sekali, Fatih jadi mulai lapar mah." Ucap Fatih anak bontot dari tante tiara.
" Iya sayang, Mama sengaja masakin makan kesukaan kalian." Jawab tante tiara.
Mereka pun mengambil makanan sesuai apa yang di inginkan mereka, saat satu sendok nasi dan lauk pauk yang disantap oleh mereka, mereka langsung jatuh cinta dengan rasanya.
" Ini enak banget Mah, jadi pengen tinggal sama ama aja. Biar tiap hari dimasakin terus kaya gini ya Fatih. " Ucap Fadil lalu berbicara pada adiknya Fatih yang sedang asik mengunyah makanannya. Fatih pun hanya menjawab dengan anggukan kepala saja.
" Mujinya jangan ke mama terus dong, ini juga bukan mama aja yang masak, tapi mama juga dibantu sama anaknya teman mama. " Sahut Tante Tiara langsung dengan cepat memanggil Rara.
" Ra, Ara... kesini sebentar sayang. " Panggil Tante tiara kepada Rara.
" Nah kenalin ini anaknya temen mama, Namanya Ara. Sebenernya nama Rara Diandra tapi Mama keseringan manggil nya Ara, jadi Ara terus manggil nya hehehe... Ra, ini Samuel anak tertua tante, ini Fadil dan Fatih lalu itu... " tiba-tiba ucapan tante tiara terpotong oleh ucapan Fadil dan Fatih.
" Masakan nya enak Ra. Makasih ya. " Ucap Fadil
" Iya enak Ra, Sering-sering aja ya masakin buat kita-kita ya ga Kak. " Ucap Fatih lalu di pukul oleh Fadil
" Lo kira dia pembantu disini. " ucapnya.
Rara pun hanya dapat tersenyum mendengar ucapan Fadil dan Fatih, karena Reaksi mereka cukup membuat Rara senang sudah menyukai masakannya.
" Yaudah Tante, Rara permisi dulu mau bantuin Ibu. " Ucap Rara lalu tante tiara pun mempersilahkan Rara untuk pergi.
Mereka pun kembali menyantap makan siang nya dengan lahap. berbincang-bincang dan tertawa bahagia melepas rindu yang teramat dalam terhadap ibu mereka.Mereka benar-benar keluarga yang bahagia, hanya saja Suami dan Ayah mereka sudah lebih dulu meninggal. Jadi tante tiara enggan untuk menikah lagi, sudah memiliki Anak-anak yang menyayangi nya saja itu sudah cukup.
Mereka pun menyudahi makan siang nya, lalu kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat sejenak. saat Daffa ingin melangkah kan kakinya ia ditahan oleh tante Tiara.
" Sebentar sayang, Tadi Bunda belum mengenalkan mu pada Ara. " Ucap Tante tiara
" Gak perlu Bun, Nanti Bunda suruh dia aja ke kamar Daffa aja, bawain Jus buat Daffa. Daffa capek mau istirahat ya Bun." Ucap Daffa segera mencium pipi Bunda nya lalu pergi menuju kamar.
Bunda nya pun tersenyum lalu meminta Rara untuk membuatkan Jus lalu mengantarnya ke kamar Daffa.
" Ara, Tante boleh minta tolong?. " Tanya Tante Tiara
" Boleh tante, apa yang bisa Rara bantu. " Jawab Rara sopan.
" Tolong buatkan Jua untuk anak tante Daffa, nanti kamu anterin ke kamar nya ya.. kamar nya paling ujung sendiri di lantai 2. Tante harus membantu Sita mengerjakan yang lain. " Ucap Tante Tiara, yang di iyakan Rara. Rara pun segera membuat Jus seperti arahan dari tante Tiara, setelah selesai ia langsung membawa jus tersebut ke kamar Daffa.
Rara pun mengetuk pintu kamar Daffa, dan terdengar suara yang menyuruhnya masuk. Rara pun membuka pintu kamar Daffa, dan di lihatnya Daffa sedang duduk di ujung tempat tidur nya sedang bersabar sambil memainkan laptopnya.
" Ini kak Jus nya. " Ucap Rara Ramah meletakkan jus itu di meja dekat dengan tempat tidur Daffa.
" Kamu udah berani senyam-senyum pada ku. " Tanya Daffa sambil meletakan Laptop nya.
" Lalu aku harus bagaimana, apa aku harus cemberut begitu. " ucap Rara santai.
" Duduk sini." Titah Daffa meminta Rara untuk duduk disampingnya. Tapi Rara menggeleng tidak mau.
" Kenapa, aku pikir Kamu sudah tidak takut padaku. " Tanya Daffa kembali. Namun hanya di balas senyuman saja oleh Rara. tak lama Rara pun meminta izin untuk pergi dari kamar Daffa.
" Kalo begitu aku permisi ya kak, Aku masih banyak pekerjaan." Pamit Rara.
Rara meninggalkan Daffa tanpa persetujuan dari nya dan berlalu pergi. Samuel yang melihat Rara keluar dari kamar Daffa pun merasa curiga, sejak kapan Daffa mengizinkan seorang wanita masuk ke dalam kamarnya.
" Apa wanita itu yang di ucapkan Daffa tadi. " Curiganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Lyana Gunawan
aku yakin Daffa suka sama ara waktu di liat di panti deh soalnya kan mama nya temenan sama ibu angkat nya ara
2023-05-31
0
Aminah
ceritanya bikin penasaran
2021-04-05
3
RN
Hai kak balik mampir nih
2020-11-05
2