Setelah menempuh perjalanan dari Ibukota menuju kota serang banten, dan menerjang kemacetan. Akhirnya mereka tiba di sebuah Villa milik Ferdy, yang tau jauh letak nya dari bibir pantai. Suara deru ombak sudah menyambut kedatangan mereka, Cuaca sangat panas karena mereka tiba tepat jam makan siang namun terasa sejuk karena angin laut menerpa mereka.
Rani, Rizky dan Rara langsung berlari menuju tepi pantai mereka bermain-main air dan segan mereka melempar air ke tubuh Rara.
" Lihat mereka, seperti baru bertemu air saja. " Ucap Ferdy yang memberikan sebotol air minum kepada Daffa, Daffa pun menerima nya lalu meneguk dan kembali menatap mereka di teras Villa bersama Ferdy.
" Lo Bahagia. " Tanya Ferdy
" Maksudnya Lo. " Tanya Daffa balik.
" Maksud gue, Lo bahagia sama Rara. Apa dia hanya lo jadikan Cinta sementara. " sahut Ferdy.
" Sialan lo, pelampiasan buat apaan. Emang lo pernah lihat gue pacaran atau deket cewek. " Desis Daffa kesal.
" Justru itu bro, Karena lo kelamaan nge-Jomblo dan hati lo udah kelamaan kosong karena kesepian, jadi kesempatan deh ada Rara yang emang mau sama Lo. " Sahut Ferdy lalu tertawa karena lelucon nya sendiri.
Daffa pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah sahabatnya yang tak henti menggoda nya.
" Bercanda gue Daffa. " Ucap Ferdy namun masih saja menahan tawanya.
" Lo tau, kenapa sampai sekarang gue belum juga pacaran. " tanya Ferdy.
" Kenapa. " tanya Daffa.
" Karena Rara, Gue lagi nungguin moment yang tepat buat ungkapin perasaan gue. Tapi udah keduluan sama Lo." Ucapnya Ferdy Jujur.
Tentu saja Daffa yang mendengarnya pun terkejut, Kenapa dia gak pernah cerita kalo, dia naksir sama Rara karyawan nya.
" Lo serius Fer. " Tanya Daffa memastikan.
" Iyaaa gue serius, Rara pasti udah ceritakan tentang gue ke Lo." Tanya Ferdy yang di anggukan oleh Daffa.
" Gue udah Naksir dia dari kecil, gue kira itu cuma cinta monyet aja atau cinta seorang kakak terhadap adik perempuan nya. Tapi saat gue di pertemukan lagi sama dia di kampus saat dia mau daftar jadi mahasiswa di kampus kita. Gue berpikir, Rara emang buat gue. Takdir bener-bener berpihak sama gue saat Rara melamar kerja di minimarket gue. Jadi gue biarin dia buat kerja di tempat gue, biar gue bisa mantau dia terus." Ucap Ferdy Panjang lebar.
" Tapi gue seneng, Kalo akhirnya yang bisa dapatin Rara justru sahabat gue sendiri. yang jelas-jelas gue kenal. kalo sampai gue gak kenal orang itu, mungkin gue udah Agresif ngelarang Rara buat pacaran." lanjut Ferdy.
" Sorry ya, gue jadi curhat begini sama lo. " ucap Ferdy kembali.
" Gue pernah bilang kan sama Lo, kalo gue udah suka sama Rara udah lama. Dulu Bunda sering banget ke panti, gue diam-diam ngikutin dia karena khawatir bunda kenapa-kenapa. Setiap tiba di panti Rara selalu menyambut nya, membawakan Barang yang dibawa sama Bunda, Awalnya gue biasa aja lihat dia, tapi karena keseringan gue baru sadar kalo dia cantik dan baik. dari situ gue mulai suka sama dia. Tapi pertemuan pertama gue sama dia malah lagi mukulin Dinda. buat dia Jadi ketakutan setengah mati sama gue" Ucap Daffa jujur.
" Tapi Makasih ya, Karena Lo juga akhirnya Rara bisa nerima gue." Ucap Daffa lalu merangkul Ferdy.
Mereka pun akhirnya kembali tertawa Jika mengingat hal barusan ternyata mereka menyukai wanita yang sama sejak lama.
Tanpa mereka sadari, Rara sudah berjalan mendekati mereka dengan pakaian Basah kuyub.
" Ada apa, sepertinya kalian sangat Bahagia sekali. Padahal tadi pagi seperti musuh. " Tanya Rara penasaran.
" Yaa ampun Ra, ada apa dengan pakaian mu. kenapa Jadi basah semua begini si." Tanya Ferdy khawatir
" Tadi akun terjatuh kak, saat Rani dan Rizky melempari ku dengan air. " Ucap Rara manja.
Daffa yang melihat tindakan Ferdy pun berpura terbatuk-batuk seolah Ferdy sudah melakukan hal yang salah.
" Kenapa Lo, yang basah Kuyub Rara, malah lo yang batuk-batuk. " Tanya Ferdy Polos.
Daffa pun membelalakkan matanya, Tapi Ferdy masih tak mengerti maksud Daffa. Ia pun segera membawa Rara kedalam kamar adiknya untuk berganti pakaian.
" Apa dia sudah lupa, kalo gue ini pacar nya. Dasar Bodoh. " ucap Daffa kesal. Daffa pun membuang nafasnya kasar dan mulai sedikit memahami tindakan Ferdy, mungkin ia melakukan itu karena sudah terbiasa karena ia melakukan nya dari mereka masih kecil.
" Tuan Ferdy Makan siang sudah siap. " Ucap Bi titi memberitahu kepada Ferdy.
" Iya Bi makasih, nanti kita kesana ya. " Ucap Ferdy.
Ferdy pun memanggil Rani dan Rara yang berada didalam kamar adiknya, Lalu menyuruh Rizky dan Daffa untuk berkumpul di meja makan.
Mereka semua berkumpul untuk menyantap makan siangnya, perut mereka sudah sangat lapar sehabis bermain air membuat perut mereka meronta untuk di isi. Ferdy pun tersenyum melihat betapa bahagianya mereka. Mungkin sudah saatnya ia menerima wanita lain untuk ia jadikan tambatan hatinya.
Walau sebenernya ia sangat mencintai Rara, namun ia akan belajar mengikhlaskan nya karena Rara sudah bersama dengan orang yang menurut nya tepat bagi Rara.
Acara makan siang bersama pun selesai, mereka kembali menuju kamar masing-masing untuk beristirahat sejenak. Namun tidak untuk Rani dan Rizky mereka benar-benar menikmati suasana pantai anyer, menghabiskan waktu mereka tanpa memikirkan yang lain.
" Kau Bahagia sayang. " Tanya Rizky
" Iya Sayang, punya Bos yang baik, Sahabat yang pengertian dan memiliki Pacar yang sangat menyayangi ku. itu sudah sangat membuatku bahagia. " Ucap Rani Lalu mencium Bibir Rizky, Rizky pun membalasnya. Mereka benar-benar dimabuk cinta, mereka tak memperdulikan sekeliling yang memperhatikan mereka.
Di kejauhan Daffa dan Ferdy melihat romantis nya mereka, lalu hanya dapat tersenyum saja.
" Mana Rara. " Tanya Ferdy
" Gak tau. " jawab Daffa Datar
" Lah lo kan pacar nya, masa gak tau dia dimana si. " ucap Ferdy Nyolot.
" Nah lo tau gue pacarnya, kenapa tadi lo khawatir banget lihat pakaian Rara yang basah kuyub gitu. " Balas Daffa kesal.
" Hei, jangan bilang lo cemburu. " Ucap Ferdy Santai.
" Gimana gue kaga cemburu, lo main nyerobot duluan gitu sama pacar gue. " Sahut Daffa.
" hahaha.... sorry ya bro, gue reflek kebiasaan soalnya dadi kecil gak bisa lihat Rara lecet dikit aja. " Ucap Ferdy merasa bersalah.
" Okeh, gue bisa maafin kali ini, tapi lo udah harus biasain kalo sekarang Rara milik gue. " Ucap Daffa.
" Iya.. gue gak janji sampai gue bisa bersikap begini sama Rara. Tapi gue akan coba selama buat kebaikan lo biar Gak Cemburu sama gue. " ucap Ferdy.
Daffa sebenernya sudah mengerti kalau Ferdy melakukan nya tanpa ia sadari, tapi tetap saja hal itu membuatnya tidak suka, dan berharap Ferdy bisa mulai membiasakan diri untuk tak begitu perhatian pada Rara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
RN
sampai sini dulu ya kak tar lanjut lagi 👍👍👍
2020-11-05
6