Sudah Satu bulan Rara tinggal bersama Samuel... Ia benar-benar menuruti semua perkataan Samuel, ia tak banyak bicara, tak banyak bertanya, Bicara pun hanya saat tertentu saja dan ia hanya berdiam diri saja di Apartemen milik Samuel.
Wajahnya sudah tak terlihat ceria saat pertama kali bertemu dengan Samuel pada saat acara ulang tahun Mamanya. Kini Rara benar-benar menjadi Wanita yang tak punya tujuan hidup, yang ia pikirkan hanya tinggal menanti kematian nya saja.
Samuel pun lambat laun mulai merasakan benih cinta di hatinya untuk Rara. Mungkin karena kebersamaan mereka selama sebulan ini, Apapun yang diperintahkan Samuel ia tak pernah membangkang. Rara memasak untuknya, membersihkan Apartemen nya, memberikan apa pun yang dibutuhkan Samuel. Hanya satu yang tidak bisa Rara berikan, CINTA dan KASIH SAYANG.
Rara melakukan semua pekerjaan itu hanya ingin membalas rasa Terima kasihnya kepada Samuel karena masih membiarkan Daffa tetap hidup, karena setiap hari Rara selalu menanyakan Kabar tentang Daffa. Hanya untuk memastikan bahwa Daffa baik-baik saja.
Bahkan Sampai saat ini pun ia tak pernah tau motif dibalik ini semua, apa yang dilakukan Daffa dimasa lalu, sampai Samuel melakukan ini padanya.
" Kak Samuel, bangun kak. Apa kakak tidak pergi bekerja hari ini. " Panggil Rara dibalik pintu kamar Samuel. Sam yang mendengar nya pun langsung membuka kan pintu kamarnya. lalu berkata.
" Iya aku akan berangkat. Tolong buatkan aku Teh hangat tidak manis dan bawa ke dalam kamar ku. " Titahnya. Rara pun dengan segera membuatkan teh hangat untuk Samuel.
" Wajahnya kenapa pucat sekali, apa Kak Samuel sakit." Tebak Rara.
Ia pun membawa segelas teh hangat dan beberapa biskuit.
"Permisi kak, ini teh nya. " Ucap Rara yang sudah memasukin kamar Samuel. Ini pertama kalinya Samuel mengizinkan nya masuk kedalam kamar nya. Karena hari ini Samuel benar-benar merasa tubuh nya terasa sangat lemas, ia hanya ingin berbaring saja.
" Kak Samuel sakit, Wajah kakak pucat sekali." Tanya Rara.
" Boleh Rara memegang Dahi kakak untuk mengecek suhu badan kakak, sepertinya kakak demam. " lanjut nya
Samuel pun mengizinkan Rara untuk menyentuhnya, dan benar saja saat tangan Rara menyentuh dahi Samuel ada perasaan aneh yang membekas di hati Samuel.
" Ya ampun kak, Kakak Demam. ayo kerumah sakit kak. Biar kakak lekas sembuh. " Pinta Rara.
Namun Samuel menolak.
" Tidak, aku hanya ingin tiduran saja. Besok juga sembuh. " sahut Sam.
" Kalau gitu, aku izin ke apotik ya kak beli obat demam buat kakak." pinta Rara.
" Apa ini alasan mu untuk kabur dari ku. " Tanya Sam lemas.
" Enggak kak, Aku sudah berjanji, aku tak akan mengingkari janjiku. Percaya padaku. Aku hanya akan membeli obat demam, lalu kembali kesini." Ucapnya panik.
" Pergilah dan ambil uang di laci itu, aku mengizinkan mu, tapi jika Kau lari dari ku. aku bisa menemukan mu dan akan langsung membunuhmu. " Ancam Sam
Rara pun tak memperdulikan ocehan Sam, ia segera mengambil uang seperlunya di dalam laci yang ditunjuk Sam, lalu bergegas ke apotik yang ia harap tak jauh dari apartemen nya. Rara bertanya kepada Security apartemen apakah ada apotik di dekat sini.
Dan syukur lah ada namun tak begitu dekat jaraknya sekitar 5 kilo jadi Rara harus menaiki Ojek.
Sesampai nya di apotik ia segera memberi obat yang dibutuhkan, menunggu semua pesanan nya selesai lalu kembali ke apartemen. Karena ini kali pertama bagi Rara dapat menghirup udara bebas sejak ia tinggal bersama Samuel, dan keluar dari Apartemen nya, orang suruhan Ferdy pun melihatnya dan segera memberikan kabar tentang keberadaan Rara.
Setibanya di apartemen, Ia langsung memasak bubur untuk Samuel, karena ada beberapa obat yang dianjurkan dikonsumsi sesaat setelah makan.
tak butuh waktu lama, ia sudah menyajikan bubur dan beberapa obat akan diminum oleh Samuel.
" Kak Sam, Bangun dulu kak. diminum obatnya. Biar besok enakan badan kakak." Titah Rara. Namun Sam tak mau menurutinya, ia masih saja tertidur.
" Kak, Bangun dulu. " Pinta Rara.
" Taro saja di disitu, nanti aku akan memakannya. " Titah Samuel.
" Gak bisa kak, Demam kakak tinggi. Jika dibiarkan nanti akan semakin parah. Ayo bangun dulu gak butuh 10 menit untuk memakannya." Paksa Rara.
" Kau cerewet sekali, membuatku pusing saja." Mau tau mau Samuel pun menuruti kemauan Rara.
Rara menyuapi nya dengan sangat Hati-hati, meniup bubur yang masih sedikit panas, lalu memasukkan nya kedalam Mulut Sam. Sam yang diperlakukan seperti itu merasa sangat bahagia, karena Rara selain penurut dia juga peduli padanya.
" Sudah selesai, sekarang kakak istirahat. Semoga lekas sembuh ya kak. kalau butuh sesuatu aku ada di depan, kakak bisa panggil aku. aku akan segera datang." ucap Rara lembut dan tiba-tiba saja Rara tersenyum pada Samuel, Senyum tulus pertama kalinya ia berikan pada samuel.
Sam sepertinya sudah benar-benar jatuh cinta pada Rara. padahal Rara melakukan semua ini, karena Samuel adalah kakak nya Daffa, tak lebih dari itu. karena Ia masih mempunyai cinta yang amat sangat besar kepada Daffa.
Rara pun keluar kamar, namun tak menutup pintu nya dengan Rapat, agar saat Samuel memanggilnya ia dapat mendengar dengan Jelas.
******************
" Hallo Bos, saya menemukan Nona Rara." Info dari Orang suruh Ferdy.
" Dimana. " Tanya Ferdy antusias.
" Saat kami melihatnya dia keluar dari sebuah Apotik dengan sangat tergesa-gesa, Jadi kami mohon maaf bos, kami kehilangan jejak nya. Tapi kami akan mencari plat motor yang dikendarai Nona Rara bersama seorang pria." Tukasnya.
" Dasar bodoh, bagaimana kau bisa kehilangan jejak nya. Cepat temukan dia." Teriak Ferdy diseberang sana.
" Rara, kamu dimana si." Desis Ferdy kesal.
" Kak Ferdy belum juga menemukan Rara. " Tanya Rani.
" Belum Ran, tadi orang suruhan ku sempat melihatnya, berarti dia masih hidup sampai saat ini. Tapi kemana Samuel membawanya, Sudah sebulan kami mencari ke penjuru kota tapi tidak dapat menemukan nya." Ucap Ferdy.
" Aku kasian Pada Daffa, hidupnya semakin hari semakin memprihatinkan. Aku gak bisa menceritakan pada tante Tiara tentang kondisi nya. Aku takut tante tiara Tau Masalah yang selama ini ditutup-tutupi Daffa." Lanjut Ferdy.
" Aku yakin Rara pasti bisa bertahan bersama Kak Samuel, Rara wanita baik kak, jadi tidak mungkin ia akan melukai Rara. Tapi apa sebenernya motif kak Samuel menculik Rara, tolong ceritakan kepada ku kak, aku sangat stres memikirkan nya. " Ucap Rani.
" Maaf Rani, aku pasti akan menceritakan nya padamu. tapi tidak sekarang. Aku harap mengerti. " ucap Ferdy.
Mereka benar-benar dibuat pusing karena Samuel, tapi mereka merasa senang mendengar kabar bahwa Rara masih hidup, Padahal mereka sudah pasrah sudah tidak tahu harus mencari Rara kemana lagi. Tiba-tiba mendengar kabar Rara, membuat Ferdy bersemangat untuk mencarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
uups
habis ini ad cinta segi tiga ,,,, 😉😉😊😊
2021-09-24
1
Fiyaseni
masih dsini kak 😉
2020-10-07
6