18# Aku patah hati

Raline menatap lelaki di depannya sambil tersenyum ragu. Hatinya berdebar dengan kencang, ia tidak ingin mengatakan apa saat melihat lelaki yang ia tunggu-tunggu selama lima tahun ini.

"Kabar ku baik, kamu apa kabar?"

Tanya Raline sambil menaruh tasnya di atas meja.

"Baik"

Jawab Roy sambil tersenyum.

"Ka.. kamu kemana aja? kok gak ngabarin aku semenjak kamu pergi?"

Raline mencoba bertanya tentang pertanyaan yang menyelimuti hatinya selama ini.

"Maaf ya, aku sibuk dan aku bekerja disana sambil kuliah, kamu sekarang sudah bekerja? bekerja dimana?"

Tanya Roy sambil membakar rokoknya.

"Di perusahaan om ku"

Jawab Raline dengan suara tercekat.

"Sudah punya pacar lagi atau sudah menikah?"

Tanya lelaki itu lagi. Raline pun langsung menatap lelaki itu dengan lekat.

"Maksudmu?"

"Iya, sekian lama kita berpisah apa kamu sudah punya pengganti aku Line?"

"A... aku..."

Raline tidak mampu melanjutkan ucapannya.

"Aku menunggumu Roy.. selama ini aku menunggumu, kalau aku tahu kamu akan pulang dalam waktu dekat ini, aku akan sedikit lagi bersabar menunggu. tetapi saat ini aku sudah menikah, tetapi aku akan memberimu pengertian kalau aku hanya menikah pura-pura, aku akan segera cerai dan menikah denganmu Roy "

Gumam Raline, matanya berkaca-kaca memandang lelaki yang duduk di depannya.

"Ka...kalau kamu bagaimana?"

Tanya Raline terbata.

"Aku?"

Roy tersenyum kecil.

"Aku akan menikah. Aku kesini hanya ingin memberikan undangan ini untukmu"

Roy menyodorkan undangan berwarna emas kehadapan Raline.

Raline terpana memandangi undangan pernikahan tersebut.

"Menikah?"

Tanya Raline tak percaya.

"Iya, aku bertemu dengan wanita lain disana, dan sekarang aku akan menikahinya"

Jawab Roy tanpa beban.

"Jadi, selama ini kamu tidak mengabari aku karena kamu bertemu dengan wanita lain?"

Roy menatap Raline dengan seksama saat gadis itu bertanya tentang mengapa ia tidak pernah mengabari dirinya selama di luar Negeri.

"Come on Raline.., jangan bilang selama ini kamu menungguku?"

Tanya Roy tak percaya.

"A... a...aku..."

Air mata mulai mengembang di pelupuk mata Raline. Selama ini ia menunggu kabar dari Roy dan berharap lelaki itu kembali ke Indonesia dan melamarnya.

Menunggu selama lima tahun sampai Raline terus-menerus di tanya kapan nikah oleh orang-orang disekitarnya hanya untuk Roy.

Tetapi tak pernah ia sangka, sejak Roy pergi, lelaki itu pun sudah melupakannya begitu saja setelah menjalin kasih dengannya selama bertahun-tahun di universitas.

Hati Raline terasa begitu sakit, ia memejamkan matanya sesaat lalu menatap lelaki itu.

"Jadi kamu menungguku Line?"

Tanya lelaki itu lagi sambil tertawa kecil, ia tak percaya Raline menunggunya begitu lama. Lalu ia menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang Raline lakukan untuk dirinya.

"Hai sayang, maaf lama menunggu"

Fandy langsung mengecup pipi kiri Raline dan duduk disamping Raline.

"Di.. dia siapa?"

Roy memandang Fandy dengan wajah yang bingung.

"Kenalin, gue suaminya Raline"

Fandy mengulurkan tangannya kepada Roy. Dengan ragu, Roy menyambut tangan Fandy.

"Kamu sudah menikah Line?"

Roy menatap Raline tak percaya.

"Iya, aku sudah menikah. Seperti apa kata kamu, sejak ke pergianmu, disitu juga hubungan kita berakhir. Aku bertemu dengan Fandy dan aku menikahinya. Kini aku bahagia bersamanya"

Ujar Raline, menatap Roy dengan tegar.

"Ohh... ya ampun aku kira kamu menungguku selama itu"

Roy tertawa memandang Raline dan Fandy.

"Terimakasih undangannya, kami akan datang. Karena sudah malam, kami permisi dulu. Soalnya Raline sedang hamil muda, tidak baik terkena udara malam"

Fandy tersenyum lalu mengambil kertas undangan milik Roy dari atas meja. Roy hanya mengangguk dengan ragu.

"Oh iya, kebetulan saya punya perusahaan sendiri, kalau butuh kerja disini bisa hubungi saya dan bila butuh villa untuk bulan madu, saya punya banyak villa di Bali saya kasih free menginap terserah mau berapa hari. OK.."

Fandy tersenyum puas lalu menarik tangan Raline yang sedang duduk diam mematung. Sedangkan Roy hanya terperangah menatap Fandy yang dinilainya cukup menyombongkan diri.

"Ayo sayang, kasihan kandunganmu"

Ucap Fandy, lalu Raline pun berdiri dari duduknya.

"A...aku.. pulang dulu"

Raline menatap Roy lalu beranjak dari hadapan Roy bersama Fandy.

Fandy merangkul Raline dan mencium rambut kepala gadis itu. Tubuh Raline gemetar, ia shock mendengar lelaki yang selama ini ia tunggu akan menikah.

Fandy membukakan pintu mobil untuk Raline yang masih terdiam menerima kabar buruk itu. Setelah itu ia memutar dan dan duduk di kursi kemudinya.

"Kita pulang ya"

Ucap Fandy sambil membelai lembut rambut Raline. Gadis itu hanya terdiam, lalu tak lama kemudian tangisannya pun pecah.

Raline menangis sejadi-jadinya. Ia tidak menyangka Roy begitu tega kepada dirinya. Ia menyesali mengapa terlalu berharap kepada lelaki itu dan kini ia pun patah hati.

Fandy menepikan mobilnya di pinggir jalan. Ia langsung memeluk Raline yang masih menangis tersedu-sedu.

"Sudah, lupakan laki-laki yang seperti itu. Sekarang saatnya move on"

Ucap Fandy sambil mengusap-usap punggung Raline.

"Aku menunggu dia begitu lama sampai aku tidak kunjung menikah, tetapi dia mengaggap hubungan kami berakhir... ini tidak adil bagiku..!"

Raline menangis penuh sesal dan tenggelam dalam pelukan Fandy.

"Stttt... sudah.. sudah... "

Fandy terus menenangkan Raline.

"Kamu kok bisa tahu aku ada di cafe itu?"

Tanya Raline sambil membuang ingusnya dengan selembar tissue.

"Hmmm aku bete kamu tinggal sendirian, jadi aku ke cafe deh. itu kan cafe langganan aku"

Ucap Fandy berbohong.

"Oh begitu"

Raline tersenyum terpaksa menatap Fandy.

Flashback on

Fandy mengikuti Taxi yang di tumpangi oleh Raline. Dirinya cukup penasaran dengan lelaki yang akan Raline temui. Belakangan ini nama lelaki itu sedikit mengusik hati Fandy. Terutama saat Raline sedang mabuk dan menyebut-nyebut nama Roy di hadapannya.

Belakangan ia mengerti, ternyata Roy adalah kekasih Raline yang sudah lama hidup di luar Negeri. Ia pun merasa Roy tidak pantas untuk Raline yang dengan sabar menunggu begitu lama demi lelaki itu.

Kali ini Firasatnya sangat buruk saat Raline tergesa-gesa meninggalkannya demi hanya menemui lelaki yang sudah lama mengabaikan Raline.

Jadi, Fandy putuskan untuk mengikuti Raline dan memantau apa yang terjadi antara Raline dan lelaki itu. Seperti dugaannya, Raline akan menangis setelah bertemu lelaki itu.

Saat ia melihat ekpresi wajah Raline yang kecewa, serta tawa nyeleneh lelaki itu, Fandy memutuskan untuk mendatangi mereka berdua. Lalu menyelamatkan Raline yang terjebak situasi yang gadis itu tidak inginkan.

Ia merasa iba saat Raline kecewa dan patah hati. Maka ia mencoba membalas Roy dengan kata-kata sombongnya.

Flashback off

Fandy sekali lagi menatap Raline yang sedang menyeka air mata kecewanya.

"Kita jalan-jalan aja yuk... kita keliling kota.. dan jajan di kaki lima, gimana?"

Tanyanya kepada Raline. Senyum mulai mengembang di bibir tipis Raline.

"Makasih ya.."

Ucapnya kepada Fandy.

"Makasih untuk apa?"

"Makasih sudah menyalamatkan aku di situasi yang gak enak"

Raline memandang Fandy lalu membuang ingusnya sampai berbunyi dengan keras.

"Ish... jorok amat sih..!"

Ucap Fandy kesal dan menatap gadis itu dengan kerut di keningnya.

"Kamu mau..? Nih..."

Raline menyodorkan tissue bekasnya kehadapan Fandy.

"JOROKKK...!!!"

Fandy menghindar dan bergidik. Raline pun terkekeh melihat ekpresi Fandy saat itu.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUS DEH MSLH ROY LEWAT,,, TINGGAL MASALAH CAROLINE..
BIARPUN FANDY & RALINE, MMPUNYAI KSEPAKATAN PERJANJIAN, TAPI SCARA HUKUM AGAMA DN NEGARA, MRK SAH...

2022-09-02

1

Yuni Wijaya

Yuni Wijaya

novelmu selalu bikin ngakak thor.. sukses.. semangat teruss yaa💕💕

2022-07-22

1

Maretha Putri

Maretha Putri

hmmm aku ngebayangin Ralin nunggu 5 tahun tanpa kabar,sungguh sad😂

2021-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 1# Kapan Nikah?
2 2# Jangan tanya kapan NIKAH
3 3# Pertemuan dengan nya
4 4# Fandy
5 5# Deal
6 6# Seperti mimpi
7 7# Tidak bisa ku percaya
8 8# Lamaran
9 9# Drama menjelang pernikahan
10 10# Nikah
11 11# Malam Pertama
12 12# Day-1
13 13# Day-3 (Bulan madu)
14 14# Canggung
15 15# Day-4
16 16# Salju dan ciuman pertama
17 17# Sekamar lagi
18 18# Aku patah hati
19 19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20 20# Perjanjian yang menyusahkan
21 21# Carolina
22 22# Rasa bersalah
23 23# Rumit
24 24# Bercerailah..!
25 25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26 26# Jangan berikan aku harapan..!
27 27# Ceraikan Raline..!
28 28# Meninggalkan rumah
29 29# Yes, I Love U
30 30# Malam ini
31 31# Tuhan, aku salah apa?
32 visual
33 32# Perpisahan
34 33# Bukan halusinasi
35 34# Cerai
36 35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37 pengumuman
38 36# Selamat tinggal masa lalu
39 37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40 38# Calon buah hati ku
41 39# Selamat tinggal Indonesia
42 40# Mabuk
43 41# Bertahanlah..!
44 42# Iya, itu anak ku
45 43# Pengakuan
46 44# Lelaki yang mencurigakan
47 45# Mau mu apa?
48 46# Pantau terus..!
49 47# Mencari Raline
50 48# Fandy?
51 49# Modus..!
52 50# Saya ingin rujuk
53 51# Sah..!
54 52# Dasar ular..!
55 53# Semangat Papa Junior..!
56 54# Welcome to the world Rafa..!
57 55# Menculik Alex
58 56# Mengelak
59 57# Terusir
60 58# Lupakan masa lalu...
61 59# Akhir bahagia (end)
62 Terimakasih
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1# Kapan Nikah?
2
2# Jangan tanya kapan NIKAH
3
3# Pertemuan dengan nya
4
4# Fandy
5
5# Deal
6
6# Seperti mimpi
7
7# Tidak bisa ku percaya
8
8# Lamaran
9
9# Drama menjelang pernikahan
10
10# Nikah
11
11# Malam Pertama
12
12# Day-1
13
13# Day-3 (Bulan madu)
14
14# Canggung
15
15# Day-4
16
16# Salju dan ciuman pertama
17
17# Sekamar lagi
18
18# Aku patah hati
19
19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20
20# Perjanjian yang menyusahkan
21
21# Carolina
22
22# Rasa bersalah
23
23# Rumit
24
24# Bercerailah..!
25
25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26
26# Jangan berikan aku harapan..!
27
27# Ceraikan Raline..!
28
28# Meninggalkan rumah
29
29# Yes, I Love U
30
30# Malam ini
31
31# Tuhan, aku salah apa?
32
visual
33
32# Perpisahan
34
33# Bukan halusinasi
35
34# Cerai
36
35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37
pengumuman
38
36# Selamat tinggal masa lalu
39
37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40
38# Calon buah hati ku
41
39# Selamat tinggal Indonesia
42
40# Mabuk
43
41# Bertahanlah..!
44
42# Iya, itu anak ku
45
43# Pengakuan
46
44# Lelaki yang mencurigakan
47
45# Mau mu apa?
48
46# Pantau terus..!
49
47# Mencari Raline
50
48# Fandy?
51
49# Modus..!
52
50# Saya ingin rujuk
53
51# Sah..!
54
52# Dasar ular..!
55
53# Semangat Papa Junior..!
56
54# Welcome to the world Rafa..!
57
55# Menculik Alex
58
56# Mengelak
59
57# Terusir
60
58# Lupakan masa lalu...
61
59# Akhir bahagia (end)
62
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!