6# Seperti mimpi

Beberapa menit kemudian Raline dan Fandy sudah mendarat di Bali. Mereka langsung di jemput oleh mobil yang akan membawa mereka ke rumah orangtua Fandy.

Fandy terlihat sangat tenang, sedangkan Raline terlihat grogi saat dirinya sudah sampai di depan rumah yang begitu besar, milik orang tua Fandy.

"Mana Mommy?" Tanya Fandy kepada asisten Daddy nya yang sedang berdiri di depan menyambut kedatangan Fandy dan Raline.

"Ada di dalam, silahkan masuk." Ucap asisten Daddy dengan sopan, lalu menunduk dan tangan nya mempersilahkan Fandy dan Raline untuk melewati nya terlebih dahulu.

Fandy langsung menuju ke ruang tamu, di sana terlihat Daddy dan Mommy yang sudah menunggu kedatangan mereka.

"Fandy my baby" Mommy menghampiri dan memeluk Fandy, anak satu-satunya itu. Sedangkan Daddy, tersenyum kepada Raline.

"Mom, Dad, perkenalkan, ini Raline kekasih Fandy"

Fandy memperkenalkan Raline kepada kedua orangtua nya.

Raline tersenyum dan menjabat tangan kedua orangtua Fandy dengan sopan.

Terlihat raut wajah bahagia dari wajah kedua orangtua Fandy.

"Ini gadis yang kamu bilang?" Suara berat Daddy membuat Raline kikuk.

"Iya Dad, dan aku ingin sekali melamar nya lusa"

Raline terperangah menatap Fandy yang dengan santai mengatakan akan melamar dirinya esok lusa.

"Berapa usia mu nak?" Tanya Mommy kepada Raline dengan suaranya yang terdengar sangat lembut.

"Ti.. tiga puluh tahun tante" Jawab Raline terbata-bata.

"Oh, kalau begitu sangat cocok dengan Fandy." Ucap Mommy sambil tersenyum sumringah.

Raline membalas senyuman Mommy dengan kikuk.

"Ayo kita makan siang dulu." Mommy beranjak dari duduknya, lalu mengajak anak dan calon menantu nya untuk mengikuti dirinya keruang makan.

Sedangkan Daddy yang sedang duduk di atas kursi roda, di bantu oleh asisten nya untuk menuju ke ruang makan.

Mereka bercengkrama dengan sangat akrab. Sesekali orangtua Fandy menggali tentang calon menantu, Raline.

Raline cukup memuaskan bagi Fandy, karena wanita itu sangat pintar untuk bersandiwara. Selain itu, Raline juga sangat sopan kepada orang tua. Raline juga lucu dan perhatian.

"Aku tidak salah pilih." Gumam Fandy.

Setelah dua jam mereka berada di rumah, akhir nya Fandy pamit untuk pulang dengan alasan dirinya ada urusan yang mendesak.

Mommy dan Daddy memeluk Raline dengan erat.

"Tolong jaga anak saya dengan baik ya, cintai dia dengan tulus" Ucapan Mommy membuat Raline sangat merasa bersalah.

Raline merasa dirinya telah membantu Fandy untuk membohongi kedua orangtua lelaki itu yang menaruh harapan yang besar kepada anak laki-laki mereka satu-satunya.

"Lusa, kami akan kerumah mu Raline, titip salam dengan orangtua mu." Ucap Daddy sambil tersenyum ramah kepada Raline.

"Baik Om, saya akan sampaikan kepada orangtua saya. Jaga kesehatan ya Om, sampai jumpa di Jakarta." Ucap Raline, lalu ia mencium tangan Daddy dan Mommy.

Fandy terdiam, saat melihat betapa santun nya Raline kepada kedua orangtua nya. Terlepas itu sandiwara atau tidak, tetapi Fandy bisa melihat ketulusan di mata Raline.

Setelah berpamitan, mereka langsung menuju bandara, untuk kembali ke Jakarta. Selama di perjalanan menuju Jakarta, Fandy terus menatap Raline yang membuat gadis itu menjadi sangat gelisah.

"Kenapa melihat ku seperti itu?" Tanya Raline dengan wajah menyelidik.

Fandy tidak menjawab pertanyaan dari Raline. Dirinya terus memandangi gadis itu, hingga Raline menjadi benar-benar salah tingkah.

Akhir nya, Raline lebih memilih menghalangi wajah nya dengan bantal dan menatap keluar jendela.

Melihat kelakuan Raline, Fandy menahan tawanya lalu menggeleng-geleng kan kepalanya.

Setelah tiba di Jakarta, Fandy dan Raline langsung kembali ke rumah Fandy lagi.

Setiba di rumah, mereka langsung di sambut oleh beberapa asisten Fandy yang sudah menunggu mereka sejak tadi.

"Bagaimana? sudah di urus?" Tanya Fandy, saat dirinya baru saja turun dari dalam mobil.

"Sudah Boss." Jawab asisten nya yang sedang mengikuti langkah Fandy menuju ruang kerja nya.

Sedangkan Raline tergopoh-gopoh saat mengikuti langkah kaki Fandy yang panjang, dari belakang.

Saat tiba di ruang kerja Fandy yang terdapat di sisi utara di dalam rumah yang sangat megah itu. Raline pun duduk di salah satu sofa, setelah dirinya di persilahkan duduk oleh asisten Fandy yang bernama Alan.

Sedangkan Fandy duduk di depan Raline dengan mengangkat kaki nya ke atas meja. Lalu asisten-asisten Fandy mengeluarkan beberapa lembar kertas yang sudah tertulis point-point perjanjian di atas nya.

"Nona Raline, silahkan di baca terlebih dahulu." Ucap Alan dengan ramah sambil menaruh kertas-kertas itu di hadapan Raline.

Dengan ragu, Raline meraih kertas-kertas itu dan mulai membaca nya.

Seperti apa yang dibilang oleh Fandy, point-point yang tertulis tidak ada yang merugikan Raline. Justru Raline sangat beruntung atas perjanjian tersebut.

Selain ia terselamatkan dari pertanyaan "kapan menikah?", Raline juga tetap bisa bekerja walaupun biaya hidup nya sudah di tanggung oleh Fandy.

Raline juga bebas menjadi dirinya sendiri dan yang paling penting, Raline bebas berhubungan dengan siapa saja dan tidak perlu melayani Fandy sebagaimana layak nya sepasang suami istri.

Raline tersenyum puas setelah membaca isi surat perjanjian itu.

"Bagaimana Nona?" Tanya Alan dengan wajah khas nya.

"Saya setuju." Ucap Raline dengan mantap.

Raline tersenyum kepada Fandy yang menatap nya dengan datar.

"Ok, kalau begitu kedua belah pihak bisa menandatangani nya sekarang." Ujar Alan, sambil memberikan sebuah pena kepada Fandy terlebih dahulu.

Fandy menyambut pena itu dari tangan Alan dengan cepat lalu menandatangani surat perjanjian itu. Di susul oleh Raline.

Setelah di tandatangani, Alan memberikan satu surat untuk Fandy dan satu lagi untuk Raline. Raline memandangi surat perjanjian itu, lalu menaruh salinan surat perjanjian tersebut kedalam tas nya.

Hari sudah beranjak malam, Fandy mengantarkan Raline pulang ke rumah nya. Raline terlihat sangat gelisah saat mobil yang dikendarai supir Fandy tiba di pekarangan rumah nya.

Pintu mobil di bukakan oleh supir untuk Fandy dan Raline. Lelaki itu keluar dari mobilnya dengan gagah, sedangkan Raline terlihat ragu saat dirinya keluar dari mobil itu.

Raline menatap Fandy dengan gelisah, lelaki itu hanya mengangguk dengan pelan lalu menghampiri Raline dan menggandeng tangan Raline dengan erat.

Raline menghela napas panjang, lalu ia melangkahkan kaki nya dengan pasti menuju pintu rumah nya yang masih tertutup. Dengan pelan ia memegang gagang pintu, lalu memutar nya untuk membuka daun pintu tersebut.

Raline masuk ke dalam rumah nya, disusul oleh Fandy yang terlihat sangat santai. Raline dan Fandy menuju ke ruang keluarga. Papa, Mama dan keluarga Raline, menatap mereka berdua dengan tatapan tak percaya.

"Selamat malam Om, Tante, dan semua." Sapa Fandy dengan ramah kepada semua yang berada di sana.

Yayang, tante Joice dan semua yang berada di ruang keluarga hanya terperangah tanpa menjawab salam dari lelaki tampan itu. Mereka tidak bisa berkata apa-apa saat melihat lelaki yang Raline bawa di luar ekspektasi mereka.

"Ini sih terlalu tampan untuk Raline." Gumam Yayang sambil terus memandangi Fandy, dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Terpopuler

Comments

💐 💞mier🌹❤️

💐 💞mier🌹❤️

ya Tuhan yayang masih aja iri hati ...kataya udah bahagia 😖😖😖😖

2021-08-25

1

Azkayra

Azkayra

bagus euy ceritanya👍

2021-02-28

1

WulandariOke Oce

WulandariOke Oce

jatuh cinta beneran nabati si Fandy nye

2021-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 1# Kapan Nikah?
2 2# Jangan tanya kapan NIKAH
3 3# Pertemuan dengan nya
4 4# Fandy
5 5# Deal
6 6# Seperti mimpi
7 7# Tidak bisa ku percaya
8 8# Lamaran
9 9# Drama menjelang pernikahan
10 10# Nikah
11 11# Malam Pertama
12 12# Day-1
13 13# Day-3 (Bulan madu)
14 14# Canggung
15 15# Day-4
16 16# Salju dan ciuman pertama
17 17# Sekamar lagi
18 18# Aku patah hati
19 19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20 20# Perjanjian yang menyusahkan
21 21# Carolina
22 22# Rasa bersalah
23 23# Rumit
24 24# Bercerailah..!
25 25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26 26# Jangan berikan aku harapan..!
27 27# Ceraikan Raline..!
28 28# Meninggalkan rumah
29 29# Yes, I Love U
30 30# Malam ini
31 31# Tuhan, aku salah apa?
32 visual
33 32# Perpisahan
34 33# Bukan halusinasi
35 34# Cerai
36 35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37 pengumuman
38 36# Selamat tinggal masa lalu
39 37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40 38# Calon buah hati ku
41 39# Selamat tinggal Indonesia
42 40# Mabuk
43 41# Bertahanlah..!
44 42# Iya, itu anak ku
45 43# Pengakuan
46 44# Lelaki yang mencurigakan
47 45# Mau mu apa?
48 46# Pantau terus..!
49 47# Mencari Raline
50 48# Fandy?
51 49# Modus..!
52 50# Saya ingin rujuk
53 51# Sah..!
54 52# Dasar ular..!
55 53# Semangat Papa Junior..!
56 54# Welcome to the world Rafa..!
57 55# Menculik Alex
58 56# Mengelak
59 57# Terusir
60 58# Lupakan masa lalu...
61 59# Akhir bahagia (end)
62 Terimakasih
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1# Kapan Nikah?
2
2# Jangan tanya kapan NIKAH
3
3# Pertemuan dengan nya
4
4# Fandy
5
5# Deal
6
6# Seperti mimpi
7
7# Tidak bisa ku percaya
8
8# Lamaran
9
9# Drama menjelang pernikahan
10
10# Nikah
11
11# Malam Pertama
12
12# Day-1
13
13# Day-3 (Bulan madu)
14
14# Canggung
15
15# Day-4
16
16# Salju dan ciuman pertama
17
17# Sekamar lagi
18
18# Aku patah hati
19
19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20
20# Perjanjian yang menyusahkan
21
21# Carolina
22
22# Rasa bersalah
23
23# Rumit
24
24# Bercerailah..!
25
25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26
26# Jangan berikan aku harapan..!
27
27# Ceraikan Raline..!
28
28# Meninggalkan rumah
29
29# Yes, I Love U
30
30# Malam ini
31
31# Tuhan, aku salah apa?
32
visual
33
32# Perpisahan
34
33# Bukan halusinasi
35
34# Cerai
36
35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37
pengumuman
38
36# Selamat tinggal masa lalu
39
37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40
38# Calon buah hati ku
41
39# Selamat tinggal Indonesia
42
40# Mabuk
43
41# Bertahanlah..!
44
42# Iya, itu anak ku
45
43# Pengakuan
46
44# Lelaki yang mencurigakan
47
45# Mau mu apa?
48
46# Pantau terus..!
49
47# Mencari Raline
50
48# Fandy?
51
49# Modus..!
52
50# Saya ingin rujuk
53
51# Sah..!
54
52# Dasar ular..!
55
53# Semangat Papa Junior..!
56
54# Welcome to the world Rafa..!
57
55# Menculik Alex
58
56# Mengelak
59
57# Terusir
60
58# Lupakan masa lalu...
61
59# Akhir bahagia (end)
62
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!