16# Salju dan ciuman pertama

"Kyaaaaaaaaaaaa....!!!!!!!!!!!!!!!"

Raline terbangun dari tidurnya dengan berteriak histeris. Ia langsung mendorong tubuh Fandy hingga lelaki itu terbangun dari tidurnya.

"Apaan sih..!"

Fandy menatap Raline dengan kesal.

"Mesum kamu ya semalam..?"

Raline menghujani Fandy dengan pukulan-pukulannya.

"Yeeeee.. kamu itu mabuk terus meluk-meluk aku pake manggil-manggil Roy lagi..! siapa Roy..! hayo ngaku..!"

Fandy menatap Raline dengan tatapan menyelidik. Raline menjadi salah tingkah.

"Bilang aja kamu nyari kesempatan "

Ucap Raline dengan kesal lalu beranjak ke kamar mandi.

"Fitnah aja jadi orang, itu si Roy siapa..?"

Raline kembali menatap Fandy dengan kesal.

"Katanya gak boleh mencampuri urusan masing-masing?"

Raline tersenyum licik lalu masuk kedalam kamar mandi. Sedangkan Fandy hanya terdiam sambil mengingat-ingat isi surat perjanjian mereka. Entah mengapa Fandy mendadak merasa kecewa dengan isi surat perjanjian yang ia buat sendiri.

Siang harinya mereka berangkat untuk melihat festival salju. Raline terlihat sangat antusias belajar bermain sky.

Fandy yang sudah terbiasa bermain sky selalu meledek Raline yang selalu terjatuh saat mencoba menjalankan papan seluncurnya.

Akhirnya Raline hanya memilih untuk naik kereta gantung untuk menuju puncak gunung bersalju itu. Dengan malas, Fandy mengalah untuk menemaninya.

mereka berdua sudah berada di kereta gantung, Fandy mengambil foto mereka berdua untuk ia setor kepada Mamanya.

Setelah itu Raline sibuk meminta untuk Fandy mengabadikan gambar dirinya saat berada disana. Fandy pun menuruti kemauan Raline.

Mereka pun tiba di puncak. terlihat hamparan salju begitu menyejukkan mata. pepohonan yang terselimuti salju membuat suasana disana seperti sedang berada di Negeri dongeng.

Raline tersenyum menatap Fandy, lalu melemparkan Fandy sebongkah salju yang ia bulatkan tepat mengenai wajah Fandy. lelaki itu terkejut saat Raline melakukan hal itu kepadanya.

Siapapun takut dengan Fandy, terlebih karena kekuasaannya di perusahaan. Baru kali ini ada orang yang berani melempar wajahnya, tetapi kali ini ia tidak merasa marah. Saat melihat Raline menertawainya membuat dirinya merasa bahagia. Fandy tidak mengerti mengapa, yang jelas ia hanya ingin melihat tawa selalu menghiasi wajah cantik Raline.

Dengan cepat Fandy membuat bola salju lalu balas melempar gadis itu. Raline tertawa terbahak-bahak, mereka saling melempar bola salju yang mereka kepal sebelumnya.

Fandy mengejar gadis itu, dengan cepat Raline mencoba menghindari Fandy hingga ia kehilangan keseimbangan.

Bruggggg..!!!

Raline terjatuh di atas salju. Ia tertawa bahagia, lalu merentangkan dan menutup kedua tangan dan kakinya layak nya bocah yang sedang membuat jejak bintang di atas salju. Fandy menikmati itu semua, Fandy bahagia bersama dengan Raline.

Angin berhembus dengan kencang. udara pun semakin dingin. hari mulai sore merekapun memutuskan untuk kembali kebawah. Terlihat Raline yang begitu kedinginan saat berada di kereta gantung yang membawa mereka kembali kebawah.

Fandy membuka syalnya lalu melilitkannya ke leher Raline. Raline terpana saat lelaki yang biasanya bersikap acuh itu melakukan hal itu kepada dirinya. Raline tersipu malu, suasana pun menjadi kikuk.

Raline mengigil kedinginan, hingga bibirnya membiru. Fandy hanya menatap gadis itu tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Dingin banget ya?"

Tanya Fandy sambil menatap Raline yang semakin mengigil kedinginan. Raline tidak mampu menjawab pertanyaan Fandy. bibirnya bergetar, tubuh nya mengigil hebat.

Fandy langsung memeluk Raline dengan erat. Tanpa berpikir panjang Raline langsung membalas pelukan dari lelaki itu dengan erat.

"A... A... kuu...ma..ma...mau..mattttiii..keding..inan"

Ucap Raline dengan bibir gemetar. Fandy menatap gadis itu dengan lekat dan tanpa pikir panjang lagi ia langsung mencium bibir Raline.

Raline terkejut saat Fandy menciumnya. Jantungnya terasa berdetak sangat cepat. Ia hanya mampu terdiam mematung di pelukan lelaki itu. Fandy berhenti mencium Raline lalu kembali menatap gadis itu dengan napas yang memburu. Lalu ia kembali mencium Raline dengan lembut, hangat dan terasa sedikit liar.

Kereta sudah sampai, Fandy melepaskan ciuman dan pelukannya dari tubuh Raline. Wajah mereka tampak bersemu merah, tidak ada kata yang terucap lagi dari bibir mereka masing-masing. Mereka hanya saling diam sampai mereka tiba di penginapan.

Malam harinya saat mereka hendak beranjak tidur, mereka masih saling diam. Suasana canggung semakin menguasai diantara mereka.

"Hmmm.. tadi, aku..."

"Agar aku gak kedinginan kan?"

Raline memotong kata-kata Fandy, yang membuat lelaki itu terdiam.

"Aku paham"

sambung Raline lagi.

Fandy hanya menghela napasnya, lalu ia merebahkan dirinya dan tidur.

Raline hanya menatap punggung lelaki itu dengan perasaan yang tak menentu. Ia meraba bibirnya yang masih terasa jejak ciuman dari lelaki itu. Raline tidak tahu apa yang kini sedang ia rasakan. Semakin hari ia semakin bingung akan bersikap seperti apa kepada lelaki itu.

..

Pagi-pagi sekali mereka bergegas untuk ke pulau Jeju. Sikap mereka masih terasa canggung, namun Raline mencoba untuk mencairkan suasana. Tetapi Fandy masih bersikap dingin kepadanya. Hingga akhirnya disepanjang perjalanan ke pulau Jeju mereka kembali saling diam.

Aksi saling diam itu berlanjut sampai mereka kembali dari bulan madu. sesampainya mereka dirumah, Fandy masih bersikap sama. Diam dan diam, bahkan Fandy seperti menghindari Raline.

Semua kembali ke rutinitas sebelumnya, Raline kembali bekerja, sedangkan Fandy kembali sibuk dengan urusan kantornya. Bahkan mereka jarang sekali bertemu walaupun mereka tinggal satu atap.

"Pagiiii...penganten baru..gimana bulan madunya di Korea?"

Sapa Sinta sambil merangkul pundak Raline yang sedang melamun di kursinya.

"Eh, seru.."

Sahut Raline sambil menatap Sinta sejenak lalu kembali terdiam sambil menatap layar laptopnya dengan pandangan yang kosong.

"Mbak, lu kenapa? kok gak semangat gitu sih?"

Tanya Sinta sambil menarik kursinya untuk dirinya bisa duduk di samping Raline.

"gak kenapa-kenapa kok"

Jawab Raline acuh.

"Wah... aroma-aroma orang lagi jatuh cinta begini ini. Bawaannya bengong, gak konsentrasi dan jadi kayak orang bloon.."

Seloroh Sinta sambil tertawa terkekeh.

"Gitu ya?"

Sahut Raline sambil menatap Sinta dengan wajah yang kesal.

"Becanda kali mbak.. lu kesambet nih.. pulang-pulang malah jadi begini.. ih gak asik.. oleh-oleh buat gue mana?"

Sinta kembali beranjak ke mejanya.

"Nih"

Raline menyerahkan sepelastik oleh-oleh yang sengaja ia belikan untuk Sinta.

"Terimakasih....!!!!!"

Sinta langsung menyambar pelastik itu lalu membawanya ke meja kerjanya.

Raline kembali tenggelam dalam lamunannya. Kini ia mulai memikirkan ucapan Sinta. Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Humffffff.... sadar Raline.. sadar... ini hanya pernikahan sementara..!"

Lalu ia Kembali fokus dengan monitor laptopnya.

Satu bulan sudah Fandy dan Raline menikah. Weekend ini Raline berencana untuk menginap di rumah orangtuanya.

Ia sengaja menunggu Fandy pulang, Saat lelaki itu pulang ia langsung mengutarakan keinginannya untuk menginap.

"Aku ikut"

Raline terbelalak saat mendengar Fandy ingin ikut bersamanya.

"Ikut? nanti kamu tidur dimana?"

"Sama kamu lah"

Ucap Fandy sambil membuka Jasnya lalu pergi menuju kamarnya. Raline hanya bisa bengong melihat punggung lelaki itu.

Terpopuler

Comments

Kadek Diah

Kadek Diah

pasti akhirnya jadi begini,,,saling nggk nyadar kalo dah jatuh cinta,,pas dah perjanjian mau habis baru deh kelimpungan🤣🤣🤣

2021-03-15

1

Lea Binar

Lea Binar

awal pembucinan di mulai..
wkwkw

2020-12-25

3

Roro Ayu Murwani

Roro Ayu Murwani

aroma aroma sakit hati wkwk

2020-12-12

2

lihat semua
Episodes
1 1# Kapan Nikah?
2 2# Jangan tanya kapan NIKAH
3 3# Pertemuan dengan nya
4 4# Fandy
5 5# Deal
6 6# Seperti mimpi
7 7# Tidak bisa ku percaya
8 8# Lamaran
9 9# Drama menjelang pernikahan
10 10# Nikah
11 11# Malam Pertama
12 12# Day-1
13 13# Day-3 (Bulan madu)
14 14# Canggung
15 15# Day-4
16 16# Salju dan ciuman pertama
17 17# Sekamar lagi
18 18# Aku patah hati
19 19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20 20# Perjanjian yang menyusahkan
21 21# Carolina
22 22# Rasa bersalah
23 23# Rumit
24 24# Bercerailah..!
25 25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26 26# Jangan berikan aku harapan..!
27 27# Ceraikan Raline..!
28 28# Meninggalkan rumah
29 29# Yes, I Love U
30 30# Malam ini
31 31# Tuhan, aku salah apa?
32 visual
33 32# Perpisahan
34 33# Bukan halusinasi
35 34# Cerai
36 35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37 pengumuman
38 36# Selamat tinggal masa lalu
39 37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40 38# Calon buah hati ku
41 39# Selamat tinggal Indonesia
42 40# Mabuk
43 41# Bertahanlah..!
44 42# Iya, itu anak ku
45 43# Pengakuan
46 44# Lelaki yang mencurigakan
47 45# Mau mu apa?
48 46# Pantau terus..!
49 47# Mencari Raline
50 48# Fandy?
51 49# Modus..!
52 50# Saya ingin rujuk
53 51# Sah..!
54 52# Dasar ular..!
55 53# Semangat Papa Junior..!
56 54# Welcome to the world Rafa..!
57 55# Menculik Alex
58 56# Mengelak
59 57# Terusir
60 58# Lupakan masa lalu...
61 59# Akhir bahagia (end)
62 Terimakasih
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1# Kapan Nikah?
2
2# Jangan tanya kapan NIKAH
3
3# Pertemuan dengan nya
4
4# Fandy
5
5# Deal
6
6# Seperti mimpi
7
7# Tidak bisa ku percaya
8
8# Lamaran
9
9# Drama menjelang pernikahan
10
10# Nikah
11
11# Malam Pertama
12
12# Day-1
13
13# Day-3 (Bulan madu)
14
14# Canggung
15
15# Day-4
16
16# Salju dan ciuman pertama
17
17# Sekamar lagi
18
18# Aku patah hati
19
19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20
20# Perjanjian yang menyusahkan
21
21# Carolina
22
22# Rasa bersalah
23
23# Rumit
24
24# Bercerailah..!
25
25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26
26# Jangan berikan aku harapan..!
27
27# Ceraikan Raline..!
28
28# Meninggalkan rumah
29
29# Yes, I Love U
30
30# Malam ini
31
31# Tuhan, aku salah apa?
32
visual
33
32# Perpisahan
34
33# Bukan halusinasi
35
34# Cerai
36
35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37
pengumuman
38
36# Selamat tinggal masa lalu
39
37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40
38# Calon buah hati ku
41
39# Selamat tinggal Indonesia
42
40# Mabuk
43
41# Bertahanlah..!
44
42# Iya, itu anak ku
45
43# Pengakuan
46
44# Lelaki yang mencurigakan
47
45# Mau mu apa?
48
46# Pantau terus..!
49
47# Mencari Raline
50
48# Fandy?
51
49# Modus..!
52
50# Saya ingin rujuk
53
51# Sah..!
54
52# Dasar ular..!
55
53# Semangat Papa Junior..!
56
54# Welcome to the world Rafa..!
57
55# Menculik Alex
58
56# Mengelak
59
57# Terusir
60
58# Lupakan masa lalu...
61
59# Akhir bahagia (end)
62
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!