5# Deal

Raline terdiam mendengar tawaran dari Fandy, lelaki yang baru saja ia kenal.

ia menatap dan mencoba menilai lelaki itu dengan seksama.

"Hmmm, boleh juga ini cowok"

Ucap nya di dalam hati.

"Bagaimana?"

Desak Fandy lagi sambil menyeruput kopi dengan gaya nya yang cool.

Tiba-tiba Raline teringat ucapan Papa nya yang meminta ia segera membawa lelaki yang Raline katakan sudah melamar dirinya. Ia sempat menyesal karena berbohong. Pasti saat ia pulang ke rumahnya nanti, Papa dan Mama nya akan menagih janji nya untuk membawa lelaki yang sudah di gadang-gadang kan Raline akan menikahi dirinya.

Raline kembali menatap lelaki itu, mencari keseriusan di mata lelaki itu.

lelaki tampan itu menatap balik mata indah Raline. Mata mereka saling bertemu. Raline melihat wajah tanpa cela yang dimiliki lelaki itu. Begitu juga Fandy yang terus menatap Raline mencoba menikmati kecantikan wajah Raline yang memang sangat mempesona.

"Ok"

Ucap Raline tanpa berpikir panjang. Ia yakin lelaki di depan nya itu cukup bisa di Andalkan untuk menjadi suami sementara nya.

Setidak nya sampai lelaki impian nya kembali dari luar Negeri, Raline bisa berpura-pura menjadi istri Fandy.

Raline cukup yakin, kekasih nya kelak akan mengerti dengan keputusan nya yang mengambil jalan pintas ini.

"Ok sip, kita proses perjanjian nya. Deal?"

Lelaki itu mengulurkan tangan nya yang terlihat kokoh berotot kehadapan Raline.

"Deal." Ucap Raline dengan mantap.

Lelaki itu pun langsung menelpon asisten nya untuk membuat surat perjanjian yang akan di tandatangani oleh dirinya dan Raline.

Raline sedikit merasa lega saat Lelaki itu serius untuk menikahi nya.

Lelaki itu juga menyuruh seseorang untuk membawakan baju baru untuk dikenakan oleh Raline.

"Pakai itu, kita akan segera kerumah orang tua ku. Setelah itu, asisten ku akan menyerahkan beberapa lembar surat perjanjian yang akan kita sepakati dan kita tandatangani bersama." Ucap nya dengan suaranya yang terdengar sangat jantan.

Raline hanya mengangguk dan menerima baju baru yang di serahkan oleh asisten Fandy.

"Hmmm, Orang tua ku bagaimana? aku juga sudah terlanjur mengatakan akan membawa calon suami ku hari ini."

"Setelah menandatangani surat perjanjian, kita kerumah mu."

Ucap lelaki itu, lalu mengisyaratkan asisten nya untuk membawa Raline ke kamar untuk bersiap-siap dan berdandan dengan sempurna.

"Boss mu itu kerja apa?" Tanya Raline kepada asisten Fandy saat Raline mengikuti gadis itu menuju kamar untuk mengganti pakaiannya.

"Saya kurang tahu nyonya, saya tahu nya di gaji sama tuan" Jawab gadis itu dengan polos.

Raline menghela napas nya lalu memutar kedua bola matanya.

"Tetapi, Boss mu itu seperti mafia ya"

Ucap Raline lagi, sedangkan gadis itu hanya tersenyum sambil membukakan pintu kamar untuk Raline.

Kamar itu bukan kamar yang tadi Raline tempati. Kali ini nuansa kamar itu sungguh berbeda, warna putih mendominasi kamar itu. Disitu sudah tersedia segala macam kebutuhan wanita. Raline pun mengeryitkan dahi nya.

"Ini kamar wanita ya? untuk apa kamar seperti ini? bukan nya Boss mu tinggal sendirian?" Tanya Raline penasaran.

"Banyak wanita yang kesini nyonya, berpura-pura menjadi kekasih tuan Fandy dan mereka menempati kamar ini"

Terang wanita itu. Raline terperangah tak percaya.

"Serius?"

"Iya nyonya, selama ini tuan Fandy seperti itu"

Raline menatap asisten wanita itu dengan tak percaya.

"Ada apa dengan lelaki itu? dan kenapa tidak menikah saja dengan Carolina? Kenapa harus berhubungan bila tidak ingin ada ikatan. Aneh sekali." Gumam nya.

Raline berdandan di bantu oleh asisten Fandy, yang belakangan Raline tahu namanya adalah Fatma.

"Kamu sudah melihat seperti apa Carolina itu Fatma?"

"Belum nyonya." Jawab gadis itu, sambil merapikan tataan rambut Raline.

"Memang nya kamu baru bekerja disini ya?" Tanya nya lagi.

Gadis itu hanya tersenyum sambil mengancingkan gaun yang dikenakan oleh Raline.

"Pasti cantik ya." Ucap Raline lagi.

"Sudah selesai nyonya, saat nya kedepan menemui tuan." Gadis itu tidak menjawab pertanyaan Raline.

"I.. iya." Raline menuruti kata wanita itu dan mengikuti nya dari belakang.

"Kamu sudah pernah melihat kedua orang tua Fandy?"

"Sudah nyonya" Wanita itu terus melangkah di depan Raline.

"Seperti apa mereka?" Tanya Raline lagi. Ia hanya ingin mencoba mengenali orang yang akan ia temui.

"Baik, mereka semua baik dan tidak sombong. Hanya saja, tuan besar sedang sakit." Terang wanita itu tanpa menoleh kepada Raline.

"Mereka tinggal dimana?"

"Di Bali nyonya."

"Hahhhhh....!!!!!!! jadi aku harus ke Bali sekarang?" Tanya Raline dengan wajah yang terkejut.

"Iya"

Fandy yang tiba-tiba saja muncul di hadapan Raline menjawab pertanyaan yang baru saja di lontarkan oleh Raline kepada Fatma.

Raline menatap Fandy yang terlihat sangat sempurna dengan kemeja putih, yang bagian lengan nya ia gulung sampai sebatas siku.

Sedangkan celana bahan berwarna hitam pekat serta sabuk bermerek yang ia kenakan, membuat penampilan lelaki itu terlihat semakin sempurna.

"Ayo, tidak ada waktu lagi." Ucap nya tanpa basa-basi ia menarik lengan Raline untuk menuju mobil yang sudah siap untuk mengantarkan mereka ke bandara.

Raline duduk di samping Fandy di jok penumpang. Sedangkan dua orang di depan nya adalah seorang supir dan seorang asisten Fandy.

Raline merasa grogi saat duduk di samping lelaki yang baru saja ia kenal. Jantung nya mulai berdetak tak wajar, saat memikirkan dirinya yang akan menemui calon mertua sementara nya.

"Berdosa kah aku mempermainkan pernikahan?" Gumam Raline sambil memejamkan kedua mata nya.

Satu jam berlalu, Raline sudah tiba di Bandara. Mereka pun menaiki jet pribadi. Entah itu milik Fandy, atau hanya ia sewa untuk mengantarkan mereka ke Bali tanpa harus membuang-buang waktu untuk duduk menunggu pesawat komersil bersama ratusan penumpang lain nya.

Raline terperangah saat naik ke atas jet pribadi itu. Ia melihat interior yang sangat berkelas disana.

Lalu ia meraba sofa penumpang yang terbuat dari kulit orisinil yang tampak mengkilat dan mewah.

"Kenapa?" Tanya Fandy sambil melirik Raline yang terlihat seperti orang tidak pernah naik pesawat.

"Baru pertama naik jet pribadi?" Sambung Fandy lagi.

Raline tersenyum malas kepada Fandy. Lelaki itu terus menatap tingkah laku Raline yang menurut nya cukup menggelikan.

"Jet ini punya kamu?" Tanya Raline dengan polos.

Lelaki itu hanya tertawa kecil lalu menutup matanya dan merebahkan sedikit kursinya agar tubuh nya terasa nyaman.

"Aku tidur dulu, semalam belum sempat tidur gara-gara mengurus orang yang sedang mabuk." Ucap Fandy, menyindir Raline. Raline hanya mencebik kan bibir nya saat melihat tingkah lelaki itu.

Setengah jam sudah Raline berada di udara. Ia terus menatap lelaki yang sedang tertidur pulas di depan nya.

Raline sangat menikmati kesempurnaan wajah lelaki itu. Lalu Raline tersenyum sendiri, mengingat pertemuan nya kemarin dengan Fandy, hingga detik ini dirinya yang sedang terbang menuju Bali untuk bertemu dengan orangtua Fandy.

"Mimpi apa gue semalam?" Gumam Raline.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

astaga ternyata novelmu smuanya bagus Thor, awalnya aku baca wanita kedua, lalu H-, love u Tante dah semuaaanya keren pakai pakai banget

2023-02-09

1

Kanjeng Netizzen

Kanjeng Netizzen

Mimpi lokan udh punya suami semalem lin 😂😂😂

2021-05-20

1

Mommy_Èlla💖💐

Mommy_Èlla💖💐

Mimpi nikah sama sultan neng.... Tp nikah boongan😁

2021-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 1# Kapan Nikah?
2 2# Jangan tanya kapan NIKAH
3 3# Pertemuan dengan nya
4 4# Fandy
5 5# Deal
6 6# Seperti mimpi
7 7# Tidak bisa ku percaya
8 8# Lamaran
9 9# Drama menjelang pernikahan
10 10# Nikah
11 11# Malam Pertama
12 12# Day-1
13 13# Day-3 (Bulan madu)
14 14# Canggung
15 15# Day-4
16 16# Salju dan ciuman pertama
17 17# Sekamar lagi
18 18# Aku patah hati
19 19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20 20# Perjanjian yang menyusahkan
21 21# Carolina
22 22# Rasa bersalah
23 23# Rumit
24 24# Bercerailah..!
25 25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26 26# Jangan berikan aku harapan..!
27 27# Ceraikan Raline..!
28 28# Meninggalkan rumah
29 29# Yes, I Love U
30 30# Malam ini
31 31# Tuhan, aku salah apa?
32 visual
33 32# Perpisahan
34 33# Bukan halusinasi
35 34# Cerai
36 35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37 pengumuman
38 36# Selamat tinggal masa lalu
39 37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40 38# Calon buah hati ku
41 39# Selamat tinggal Indonesia
42 40# Mabuk
43 41# Bertahanlah..!
44 42# Iya, itu anak ku
45 43# Pengakuan
46 44# Lelaki yang mencurigakan
47 45# Mau mu apa?
48 46# Pantau terus..!
49 47# Mencari Raline
50 48# Fandy?
51 49# Modus..!
52 50# Saya ingin rujuk
53 51# Sah..!
54 52# Dasar ular..!
55 53# Semangat Papa Junior..!
56 54# Welcome to the world Rafa..!
57 55# Menculik Alex
58 56# Mengelak
59 57# Terusir
60 58# Lupakan masa lalu...
61 59# Akhir bahagia (end)
62 Terimakasih
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1# Kapan Nikah?
2
2# Jangan tanya kapan NIKAH
3
3# Pertemuan dengan nya
4
4# Fandy
5
5# Deal
6
6# Seperti mimpi
7
7# Tidak bisa ku percaya
8
8# Lamaran
9
9# Drama menjelang pernikahan
10
10# Nikah
11
11# Malam Pertama
12
12# Day-1
13
13# Day-3 (Bulan madu)
14
14# Canggung
15
15# Day-4
16
16# Salju dan ciuman pertama
17
17# Sekamar lagi
18
18# Aku patah hati
19
19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20
20# Perjanjian yang menyusahkan
21
21# Carolina
22
22# Rasa bersalah
23
23# Rumit
24
24# Bercerailah..!
25
25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26
26# Jangan berikan aku harapan..!
27
27# Ceraikan Raline..!
28
28# Meninggalkan rumah
29
29# Yes, I Love U
30
30# Malam ini
31
31# Tuhan, aku salah apa?
32
visual
33
32# Perpisahan
34
33# Bukan halusinasi
35
34# Cerai
36
35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37
pengumuman
38
36# Selamat tinggal masa lalu
39
37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40
38# Calon buah hati ku
41
39# Selamat tinggal Indonesia
42
40# Mabuk
43
41# Bertahanlah..!
44
42# Iya, itu anak ku
45
43# Pengakuan
46
44# Lelaki yang mencurigakan
47
45# Mau mu apa?
48
46# Pantau terus..!
49
47# Mencari Raline
50
48# Fandy?
51
49# Modus..!
52
50# Saya ingin rujuk
53
51# Sah..!
54
52# Dasar ular..!
55
53# Semangat Papa Junior..!
56
54# Welcome to the world Rafa..!
57
55# Menculik Alex
58
56# Mengelak
59
57# Terusir
60
58# Lupakan masa lalu...
61
59# Akhir bahagia (end)
62
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!