17# Sekamar lagi

Fandy melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia sesekali melirik Raline yang sibuk dengan ponselnya.

"Chat sama siapa?"

Tanya Fandy dengan wajah curiga.

"Hah..?"

Raline menatap Fandy dengan seksama.

"Chat sama siapa?"

Fandy mengulang pertanyaannya.

"Sama orang lah, masa sama dedemit"

Sahut Raline lalu mengalihkan pandangannya ke ponselnya lagi.

"Bisa gak jangan senyum-senyum sendiri gitu..? kesannya kayak orang lagi selingkuh..!"

Raline kembali menatap suaminya dengan tatapan bingung.

"Emangnya ada aturan dalam perjanjian gak boleh selingkuh?"

Tanya Raline dengan nada suara yang datar.

Fandy hanya menghela napasnya.

"Iya juga ya, kenapa gue gondok ngeliat dia chat gak jelas.. hahhhhh.."

Gumam Fandy di dalam hatinya.

"Kamu aja sering kok senyum-senyum sendiri kayak orang gendeng.. kalo chat sama Carolina"

Celetuk Raline sewot.

Fandy melirik Raline dengan tatapan tak suka.

Satu jam kemudian mereka sampai di rumah Raline. Keluarga Raline menyambut mereka dengan senang hati.

Mereka langsung di ajak untuk makan malam bersama di ruang makan. Raline menyantap masakan Mamanya dengan lahap. Ia rindu sekali masakan Mamanya.

"Jadi.. sudah ada tanda-tanda belum Mama mau dapat cucu Line?"

Tanya Mamanya.

"Uhukkkkkk.....uhukkkk..!"

Raline langsung tersedak mendengar pertanyaan Mamanya. Dengan sigap Fandy memberikan Raline air putih.

"Terimakasih"

Ucapnya dengan suara tercekat, lalu meminum air yang Fandy berikan.

"Belum Ma, baru sebulan kan"

Jawab Raline dengan wajah yang datar.

"Jangan lama-lama Line"

Ucap Mamanya Raline dengan khawatir.

"Aduhhhh... habis di tanya kapan nikah, sekarang kapan punya bayi gitu?"

Tanya Raline dengan wajah yang sebal, sedangkan Fandy berpura-pura tidak dengar sambil mengigit ayam goreng buatan Mamanya Raline.

"Ya, enggak begitu Line, nanti apa kata orang Line"

Ucap Mamanya Raline sambil cemberut.

"Hedeeehhh Mama ini ya.. kata oranggg terus yang di dengerin.. gak akan habis Ma, apalagi dengerin kata-kata tante Joice dan Yayang..! sebel banget aku tuh..! kepengen aku gantung mereka di pohon rambutan depan rumah..!"

Ucap Raline kesal.

"Hust... kamu ini ngomong apa sih!"

Mamanya Raline langsung melirik Fandy.

"Maaf ya Nak Fandy, Raline memang bar-bar anaknya"

Ucap Mamanya Raline sambil menatap Raline dengan kesal.

"Tidak apa-apa kok tante, saya tetap cinta"

Seloroh Fandy.

"Uhukkkkk...uhukkkk...uhukkk"

Raline kembali tersedak saat mendengar kata-kata Fandy.

"Kualat kan kamu"

Ucap Mamanya Raline sambil membawa piring kotornya ke tempat cuci piring.

"Ye... Mama, anaknya kesedak malah dikatain kualat"

Ujar Raline sambil menatap Mamanya sebal. Sedangkan Fandy hanya menahan senyumnya hingga wajahnya memerah.

Makan malam pun usai, setelah bercengkrama sebentar akhirnya satu persatu beranjak ke kamar mereka masing-masing. Sedangkan Raline dan Fandy masih duduk di depan televisi tanpa sepatah katapun.

Raline sibuk dengan ponselnya sedangkan Fandy sibuk melihat gerak gerik Raline.

Tak berapa lama, Raline beranjak dari duduknya.

"Eh, mau kemana?"

Tanya Fandy sambil ikut beranjak dari duduknya.

"Tidur lah"

Sahut Raline lalu melangkahkan kakinya menuju tangga.

"Oh"

Fandy mengangguk-angguk lalu mengikuti Raline dari belakang.

"Kamu ngapain?"

Tanya Raline dengan wajah yang polos.

"Ikut"

Sahut Fandy.

"Ikut kemana?"

Tanya Raline lagi.

"Tidur lah"

Sahut Fandy sambil mendahului Raline untuk naik ke lantai atas.

"Wait..!!! kamu tidur dimana coba?"

Tanya Raline dengan wajah khawatir.

"Sama kamulah, masa sama ART mu. Udah jangan norak, kayak pertama kalinya aja kita tidur bersama, udah sering kan?"

Ucap Fandy sambil tertawa jahil. Raline hanya terdiam sambil mengangkat kedua alisnya.

"Gue tuh mau ikut karena kesempatan tidur bareng kok.. masa iya gue tidur di sofa depan televisi..!"

Gumam Fandy di dalam hatinya.

Raline membuka pintu kamarnya lalu masuk kedalam kamarnya di susul oleh Fandy.

"Ini kamar kamu?"

Tanya Fandy sambil terlihat takjub

"Iya, kenapa?"

"Wow... kotor sekali...! ini pasti yang punya kamar pemalas orangnya"

Celetuk Fandy sambil tertawa meledek

"Sembarangan banget sih..! ya iya lah kotor, kan aku tinggalin sebulan lebih..!"

Ucap Raline sambil menatap Fandy dengan kesal.

"Kan ada ART mu, masa gak dibersihkan?"

"Kuncinya aku bawa..! Lupa ninggalinnya..! Ya udah jangan cerewet bantuin bersih-bersih"

Ucap Raline dengan sewot.

"Ogah ah"

Sahut Fandy cuek.

"Kalo ogah sana tidur diluar"

Celetuk Raline sambil mengomel-ngomel.

"Iya iya..."

Fandy membantu Raline sambil menggerutu.

Satu jam berlalu, Akhirnya kamar Raline sudah kembali bersih. Lalu mereka berdua merebahkan diri di atas ranjang sambil menghela napas lega.

Cringggg....!

Ponsel Raline berbunyi.

Buru-buru Raline langsung menyambar ponselnya dan melihat pesan yang baru saja ia terima. Sejenak Raline tertegun menatap layar ponselnya.

Nomor tak dikenal

Hi Raline, ini aku Roy aku baru pulang kemarin malam. Apa kabar kamu? bisa kita bertemu malam ini?"

"Roy..?"

Bisik Raline.

"Roy?"

Gumam Fandy, ia ingat betul nama yang Raline sebut-sebut saat mabuk di penginapan waktu mereka bulan madu di Korea.

Raline langsung membalas pesan dari Roy.

"Ketemu dimana?"

Raline langsung mengirimnya. Tidak berapa lama kemudian Raline menerima balasan dari Roy.

Nomor tak dikenal

"Di cafe terakhir kali kita bertemu"

Balas Roy.

Dengan cepat Raline langsung menuju meja rias lalu meretouch make-upnya, lalu ia beranjak keluar kamar. Ia tak lagi memperdulikan Fandy disana.

Fandy hanya termenung melihat reaksi Raline yang tak seperti biasanya. Ia pun ikut turun mengejar Raline.

"Mau kemana?"

Tanya Fandy penasaran.

"Oh iya sampai lupa kalo ada kamu, aku pinjam mobilmu dulu ya"

Pinta Raline sambil menadahkan tangannya meminta kunci mobil Fandy.

"Gak boleh, biar aku antarkan..!"

Ucap Fandy dengan mimik wajah serius.

"Duh.. ini penting tau"

Raline cemberut dan mengerutkan keningnya.

"Mau di antar atau enggak? kalau enggak gak boleh pinjam mobil"

Ancam Fandy.

"Ya sudah, aku naik taxi"

Ucap Raline, lalu ia meninggalkan Fandy begitu saja.

Fandy hanya terdiam terpaku.

"Seberapa pentingnya sih manusia yang bernama Roy itu..!"

Gumamnya kesal.

Raline menyetop sebuah taxi yang melintas di jalan raya dekat rumahnya. Lalu ia dengan terburu-buru masuk kedalam taxi tersebut dan menyuruh taxi itu jalan ke alamat cafe yang ia tuju.

Dengan cepat taxi itu melesat menuju cafe yang Raline tuju.

"Pak, gak usah masuk kedalam, di sini aja, Ucap Raline sambil memberikan uang tujuh puluh ribu rupiah kepada supir taxi tersebut.

"Terimakasih Mbak"

Ucap supir taxi itu, sebelum Raline turun dari taxinya.

Raline dengan terburu-buru masuk kedalam cafe tersebut lalu matanya menyapu semua pengunjung yang sedang berada di sana.

Mata Raline tertuju kepada seorang lelaki tampan yang sedang duduk sendirian dengan gelisah. Sesekali lelaki itu melirik jam tangannya lalu kembali larut dengan ponselnya.

Raline langsung menegakan punggungnya dan merapikan bajunya, Lalu ia melangkah dengan percaya diri menuju lelaki tersebut.

"Roy"

Sapa Raline sambil tersenyum manis.

"Raline..! How are you?"

Sapa lelaki tersebut sambil menatap Raline terpesona.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BENARKN,, PERTANYAAN SELANJUTNYA KAPAN PUNYA ANAK... SEMOGA MRK SALING CEMBURU, DN AKHIRNYA SALING BUCIN

2022-09-02

1

Kadek Diah

Kadek Diah

mulai deh aroma konflik ini mah😁

2021-03-15

1

Mommy_Èlla💖💐

Mommy_Èlla💖💐

Fandy jeles

2021-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 1# Kapan Nikah?
2 2# Jangan tanya kapan NIKAH
3 3# Pertemuan dengan nya
4 4# Fandy
5 5# Deal
6 6# Seperti mimpi
7 7# Tidak bisa ku percaya
8 8# Lamaran
9 9# Drama menjelang pernikahan
10 10# Nikah
11 11# Malam Pertama
12 12# Day-1
13 13# Day-3 (Bulan madu)
14 14# Canggung
15 15# Day-4
16 16# Salju dan ciuman pertama
17 17# Sekamar lagi
18 18# Aku patah hati
19 19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20 20# Perjanjian yang menyusahkan
21 21# Carolina
22 22# Rasa bersalah
23 23# Rumit
24 24# Bercerailah..!
25 25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26 26# Jangan berikan aku harapan..!
27 27# Ceraikan Raline..!
28 28# Meninggalkan rumah
29 29# Yes, I Love U
30 30# Malam ini
31 31# Tuhan, aku salah apa?
32 visual
33 32# Perpisahan
34 33# Bukan halusinasi
35 34# Cerai
36 35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37 pengumuman
38 36# Selamat tinggal masa lalu
39 37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40 38# Calon buah hati ku
41 39# Selamat tinggal Indonesia
42 40# Mabuk
43 41# Bertahanlah..!
44 42# Iya, itu anak ku
45 43# Pengakuan
46 44# Lelaki yang mencurigakan
47 45# Mau mu apa?
48 46# Pantau terus..!
49 47# Mencari Raline
50 48# Fandy?
51 49# Modus..!
52 50# Saya ingin rujuk
53 51# Sah..!
54 52# Dasar ular..!
55 53# Semangat Papa Junior..!
56 54# Welcome to the world Rafa..!
57 55# Menculik Alex
58 56# Mengelak
59 57# Terusir
60 58# Lupakan masa lalu...
61 59# Akhir bahagia (end)
62 Terimakasih
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1# Kapan Nikah?
2
2# Jangan tanya kapan NIKAH
3
3# Pertemuan dengan nya
4
4# Fandy
5
5# Deal
6
6# Seperti mimpi
7
7# Tidak bisa ku percaya
8
8# Lamaran
9
9# Drama menjelang pernikahan
10
10# Nikah
11
11# Malam Pertama
12
12# Day-1
13
13# Day-3 (Bulan madu)
14
14# Canggung
15
15# Day-4
16
16# Salju dan ciuman pertama
17
17# Sekamar lagi
18
18# Aku patah hati
19
19# Aku rasa aku sedang jatuh cinta
20
20# Perjanjian yang menyusahkan
21
21# Carolina
22
22# Rasa bersalah
23
23# Rumit
24
24# Bercerailah..!
25
25# Bergelut dengan pikiranku sendiri
26
26# Jangan berikan aku harapan..!
27
27# Ceraikan Raline..!
28
28# Meninggalkan rumah
29
29# Yes, I Love U
30
30# Malam ini
31
31# Tuhan, aku salah apa?
32
visual
33
32# Perpisahan
34
33# Bukan halusinasi
35
34# Cerai
36
35# Pernikahan Fandy dan Carolina
37
pengumuman
38
36# Selamat tinggal masa lalu
39
37# Pikiran ku bukan urusan mu..!
40
38# Calon buah hati ku
41
39# Selamat tinggal Indonesia
42
40# Mabuk
43
41# Bertahanlah..!
44
42# Iya, itu anak ku
45
43# Pengakuan
46
44# Lelaki yang mencurigakan
47
45# Mau mu apa?
48
46# Pantau terus..!
49
47# Mencari Raline
50
48# Fandy?
51
49# Modus..!
52
50# Saya ingin rujuk
53
51# Sah..!
54
52# Dasar ular..!
55
53# Semangat Papa Junior..!
56
54# Welcome to the world Rafa..!
57
55# Menculik Alex
58
56# Mengelak
59
57# Terusir
60
58# Lupakan masa lalu...
61
59# Akhir bahagia (end)
62
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!