18

Setelah menempuh perjalan sekitar 20 menit, akhirnya Rio memberhentikan mobil yang di bawanya pada sebuah rumah mewah dengan gaya Eropa yang ada di komplek itu. Rumah yang di dominasi warna putih dan di kelilingi pepohonan hijau itu membuat sejuk mata memandang. Terlihat seorang satpam membukakan pintu gerbang untuk mereka.

'Woooww rumah ini cantik banget.. Kenapa rumah ini sama dengan rumah impian gua ya?? siapa pemilik rumah ini??'

"Ayo sayang, turun.." ajak papi Danu yang membuyarkan lamunan Anya.

Anya segera turun dan mengikuti papinya sambil matanya memandang takjub rumah yang di singgahinya itu. Kemudian Rio segera membukan pintu rumah itu. Anya semakin dengan si pemilik rumah. Ketika pintu terbuka terlihat balon selamat datang untuk dirinya.

"Waahhh.." ucap Anya takjub.

"Gimana sayang, apa kamu suka hadiah dari papi??" tanya papi Danu bersemangat.

"Jadi rumah ini buat Anya pi? Anya suka banget. Ternyata papi masih ingat rumah impian Anya.." ucap Anya berkaca-kaca.

"Iya dong sayang.. Papi sudah siapkan ini sejak 6 bulan yang lalu.."

"Makasih banyak pi.." ucap Anya seraya memeluk papinya.

2 Tahun yang lalu semasa mami Anya masih hidup mereka sekeluarga berlibur ke Italia. Waktu itu Anya melihat rumah yang paling cantik menurutnya, hingga dia bilang ingin memiliki rumah seperti itu. Namun ketika maminya meninggal, Anya seperti tidak punya keinginan lagi. Tapi ternyata papi Danu masih ingat dengan rumah impian putrinya itu.

"Sekarang ayo kita ke lantai atas.." ajak papi Danu sambil menggandeng tangan putrinya itu.

Adit dan ibunya pun mengikuti mereka dari belakang. Lantai atas rumah itu terdiri dari 2 kamar tidur, ruang kerja dan juga ruang keluarga. Ketika Anya membuka pintu kamar utama, dia langsung manatap papinya seakan meminta jawaban atas apa yang di lihatnya. Kamar yang begitu mewah namun Anya sangat terganggu dengan dekorasi kamar yang di buat se romantis mungkin untuk pengantin baru.

"Apa ini pi??" tanya Anya sambil melototkan matanya.

Papi Danu mengedikkan bahuny.. " Kalau yang ini papi nggak tau ya.." ucapnya sambil menahan tawa.

"Ahh papi.." kesal Anya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kan bagus tuh kamarnya. Apa yang salah??"

"Bagus sih bagus pi, tapi kenapa mesti di buat seperti itu..?"

'Inikan hanya pernikahan di atas kertas papi, kami tidak akan melakukan malam pertama kami seperti pengantin baru pada umumnya'

"Oh ya, sepertinya papi akan segera pergi, karena papi sudah memesan tiket pesawat siang ini.." ujar papi Danu sambil melihat jam di tangannya.

"Kenapa buru-buru sih pi??" tanya Anya cemberut.

"Sayang, nanti sore papi ada meeting di kantor. Makanya papi harus segera kembali.."

"Dit, papi titip Anya ya. Mulailah hidup yang baru di rumah ini. Oh ya, untuk urusan rumah tangga kalian, papi nggak mau ikut campur ya. Jika kalian butuh asisten rumah tangga, kalian cari aja sendiri. Yang jelas di rumah ini hanya ada satpam dan juga tukang kebun.."

"Satu lagi Anya, kamu jangan jadikan Sumi sebagai pembantumu di rumah ini, karna Sumi sekarang adalah mertua mu. Paham ??" kata papi Danu mengingatkan.

"Iya pi.. Anya paham..!"

"Sumi tinggallah di sini bersama Anya dan Adit.."

"Saya akan pulang ke rumah saya tuan, karena saya rindu akan rumah saya sendiri.." ucap bik Sumi.

"Kenapa harus pulang ke rumah bik,, ehh buu. Di sini aja kenapa??" ujar Anya.

"Iya bu, tinggal lah di sini bersama kami.." sahut Adit.

"Nak, ibu ingin pulang ke rumah saja. Karena ibu sudah lama tidak pulang ke sana.." ucap bu Sumi.

"Ya udah kalau gitu.. papi berangkat dulu ya sayang.. Ingat jangan melawan sama suamimu. Turutilah perintahnya.." ucap papi Danu sambil mencium kening Anya.

Anya pun mengangguk.

Tak lama setelah kepergian Papi Danu dan juga bik Sumi, Adit pun juga bersiap-siap untuk pergi. Tampak dia menghubungi seseorang untuk menjemputnya karena dia tidak punya kendaraan di sana.

"Mas mau kemana?" tanya Anya.

"Mau balik ke kantor.."

"Oh ya mas, bisa minta tolong nggak? barang aku masih ketinggalan di kantor polisi, Jadi tolong bawakan tas aku ke sini ya.." ucap Anya memohon.

Entah kenapa Anya seperti trauma menginjakkan kakinya di kantor polisi. Bayang-bayang sel penjara itu masih terlihat jelas dalam ingatannya.

"Oke.." jawab Adit singkat.

"Oh ya mas, mobil aku gimana? aku butuh mobil untuk kuliah.."

"Mobil udah di ambil sama mas Rio. Mungkin sekarang lagi di bengkel.." ucap Adit sambil berjalan meninggalkan Anya.

Namun baru beberapa langkah Anya kembali memanggilnya.

"Mas..."

"Kenapa lagi??" tanya Adit kesal.

"Jangan pulang lama-lama ya, aku takut sendirian di sini."

Tanpa menjawab Adit pun berlalu meninggalkan Anya. Ternyata Bima sudah menunggunya di depan pintu gerbang.

"Waaahh keren banget Dit rumahnya. Rumah baru setelah menikah dengan Ayu nanti ya.." ucap Bima.

Adit tidak menghiraukan ucapan sahabatnya itu, dia sibuk memasang safety beltnya.

Kemudian mobil melaju dengan cepat menuju kantor.

****

Up sedikit dulu ya guys. Oh ya buat yang belum rate bintang lima, mohon bantuannya ya. Terima kasih, love kalian semuanya😘

Terpopuler

Comments

Dela Anisa

Dela Anisa

klo bima tau pasti sakit hati SE sakit sakitnya .

2024-05-13

0

pipi gemoy

pipi gemoy

hadiah pernikahan 🌹😎

2024-04-01

0

chumi

chumi

maraton aku baca nya..... karna g bisa berhenti baca

2023-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!