12

Happy Reading..

Kali ini Anya tidak lagi berharap bertemu Niko dan meminta penjelasan padanya, karena mama Niko sendiri yang sudah memberitahu jika Niko akan bertunangan. Saat ini tidak ada yang bisa dia lakukan selain pasrah. Setelah selesai sarapan walau hanya beberapa sendok, Anya langsung pamit pulang pada teman-temannya.

"Mey, Del, gua pulang duluan ya.." ucapnya lirih.

"Ya udah kalau gitu kita berdua juga ikut ya Nyak.." ucap Adel khawatir.

"Nggak usah Del, gua lagi pengen sendiri.."

"Tapi Nyak, kita nggak mau lo kenapa-kenapa.."

"Gua baik-baik aja kok.." ucap Anya sambil memaksakan senyuman di bibirnya.

"Ya udah, kalau gitu lo hati-hati ya Nyak..."

"Emmm... " jawab Anya sambil berlalu meninggalkan kedua sahabatnya itu.

Anya lalu menuju ke tempat parkiran untuk mengambil mobilnya. Tanpa arah tujuan yang jelas Anya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya benar-benar kacau dan Anya tidak fokus. Sesekali Anya menyeka air matanya yang terus jatuh ke pipinya. Walau pandangan mata Anya lurus ke depan namun pikirannya menerawang jauh hingga Anya tidak sadar jika ada tukang es cendol yang datang entah dari arah mana, hingga Anya menjadi kaget. Seketika Anya langsung membanting stirnya ke kiri karena di sebelah kanan ada mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Walau Anya berusaha untuk mengelak tukang es cendol itu, tetap saja mobilnya menyenggol gerobak itu hingga mas itu jatuh terpental beserta gerobaknya yang hancur dan jualannya yang berserakan. Sementara mobil Anya menabrak pohon yang ada di tepi jalan.

Braaaagggg.... Seketika kepala Anya langsung membentur stir mobil hingga darah segar mengucur dari keningnya.

"Awwww sakit.." Anya memegang keningnya yang berdarah. Untung dia masih sadar. "Astaga, mas itu..??" Anya lalu turun dari mobilnya dan langsung menghampiri mas tukang cendol itu.

"Mas, mas nggak apa-apa??" tanya Anya panik.

"Nggak apa-apa gimana? mbak nggak lihat ini saya luka-luka semua.." ucap mas itu sambil memperlihatkan celana di bagian lututnya yang sobek dan juga telapak tangannya berdarah terkena aspal. "Dan lagi gerobak saya hancur, dagangan saya tumpah semua, saya nggak mau tau ya mbak harus bertanggung jawab..!" ucap mas itu sambil berteriak.

"Saya minta ma'af mas.. Saya akan mengganti rugi semua kerugian mas. Dan sekarang ayo kita ke rumah sakit dulu, karna luka mas harus segera di obati.." Anya masih terlihat panik.

"Nggak mau..! Saya mau masalah ini di selesaikan di kantor polisi sekarang.." ucap mas itu tegas.

Tak lama kemudian tiba-tiba warga sudah datang berkerumunan.

"Ada apa ini??" tanya mereka.

"Mbak ini sudah menabrak saya.."

"Lapor polisi sekarang.." teriak mereka.

Tak lama kemudian polisi pun tiba di sana. Dengan terpaksa Anya harus ikut bersama mereka untuk di mintai keterangan.

Setibanya di kantor polisi, Anya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Dia langsung bergidik ngeri membayangkan nasibnya jika harus di tahan di sana.

"Sial banget sih gua, tadi pagi di tilang polisi sekarang malah di tangkap polisi" batin Anya.

"Dengan mbak siapa??" tanya pak polisi yang bernama Adnan tersebut.

"Devanya.." jawab Anya sambil tangannya menutup keningnya yang terluka.

"Coba perlihatkan Sim dan juga Stnknya.." ucap polisi itu lagi.

'Aduh gimana ni.. Sim dan Stnk gua kan ketinggalan di rumah. Apa perlu gua tunjukin surat tilang yang di berikan mas Adit tadi ya?'

"Mbak Devanya..??" panggil polisi itu lagi.

"Iya pak.. Ma ma'af pak, Sim dan juga Stnk saya ketinggalan di rumah.." jawab Anya terbata-bata.

"Mbak ini pasti bohong pak, dia hanya mencari alasan. Tadi juga dia bawa mobil ugal-ugalan sehingga menabrak saya.." mas tukang cendol itupun menyela.

"Mas, saya tidak ugal-ugalan.." sergah Anya.

"Mbak Devanya tolong hubungi orang tua atau keluarga mbak" ucap polisi Adnan.

'Gua harus menghubungi siapa? bahkan nomor papi aja nggak tersimpan di hp ini. Bik Sumi? ahh gua nggak mau ngerepotin bik Sumi'

"Saya nggak punya orang tua ataupun keluarga pak.." jawab Anya sambil menundukkan kepala.

"Baiklah mbak Devanya, kalau gitu kami terpaksa harus menahan mbak sampai keluarga mbak datang. Karena mbak tidak punya Sim, Stnk atau tanda pengenal diri lainnya.." tegas polisi Adnan.

'Aduuhh gimana ni? masa gua di tahan sih??'

Anya pun tidak punya pilihan lain selain menuruti kata polisi itu, kemudian dia segera di bawa ke sel tahanan. Ada 5 orang penghuni sel itu. Mereka pada sibuk dengan urusan masing-masing tanpa mempedulikan Anya. Sementara Anya hanya diam di sudut sel itu, dia membenamkan kepalanya pada kedua lututnya. Sesekali dia menyeka air matanya yang terus menetes dari sudut matanya. Luka di keningnya pun terasa sangat perih, karena tidak di kasih obat.

'Ya tuhan kenapa gua sampai berakhir di sini? mi, tolong Anya mi, Anya takut'

"Gimana Nan, apa keluarga wanita itu sudah ada yang datang??" tanya rekan Adnan.

"Belum Ded.. Gua heran sama tu cewek masa nggak ada keluarganya sih?? kasian dia masih muda udah jadi tahanan, mana cantik banget lagi.." ucap Adnan.

"Siapa Nan? ada tahanan cewek cantik kok nggak kasih tau sih.." Sela Bima yang tiba-tiba datang.

"Giliran cewek cantik aja cepat.." jawab Adnan.

"Iya dong, namanya juga jomblo... Kasus apa Nan..?" Bima masih penasaran.

"Laka lantas.. Dia nabrak tukang cendol.." jawab Adnan.

Adit yang dari tadi sibuk dengan ponselnya langsung mendongakkan kepalanya, namun tetap tidak bertanya dan hanya diam mendengarkan rekannya itu.

"Kapan kejadiannya Nan? apa pas kita lagi pengawalan tadi ya??" tanya Bima lagi.

Kebetulan tadi setelah melakukan razia, Bima dan Adit kebagian tugas mengawal pejabat Kota itu.

"Tiga jam yang lalu.."

"Terus gimana? parah nggak?"

"Nggak sih, cuma mas tukang cendolnya nggak mau di selesaikan secara kekeluargaan. Lagian tu cewek katanya nggak punya keluarga. Yang lebih parahnya lagi nggak ada tanda pengenal, Ktp, Sim, dan juga Stnk nggak ada.." jelas Adnan panjang lebar.

"Wah lo bikin gua makin penasaran Nan, jangan-jangan dia bukan manusia biasa, tapi bidadari yang lagi menyamar jadi manusia.." ujar Bima.

"Daripada lo makin penasaran, mending lo liat aja ke sana.." titah Adnan.

"Mau kemana lo Dit??" tanya Bima yang melihat Adit sudah bangun dari duduknya.

"Pulang.." jawab Adit singkat.

"Bentar Dit, gua mo nengokin cewek cantik di sel dulu.."

"Lo pulang aja naik Gojek ntar.."

"Malas ah. Ya udah gua nggak jadi liat tu cewek.." ucap Bima sambil mengejar Adit.

¶¶¶

Malam ini adalah malam pertemuan antara keluarga Adit dan juga keluarga Ayu. Jam 7 malam Adit langsung menjemput ibunya di rumah Anya. Sesampainya di rumah Anya, ternyata ibunya belum siap-siap juga. Entah kenapa dia tidak tenang dan gelisah memikirkan Anya. Apalagi pak Danu tadi juga menelpon menanyakan kabar Anya, karena nomornya tidak bisa di hubungi.

"Ibu kenapa belum siap-siap juga?" tanya Adit.

"Ma'af nak, ibu lupa. Bentar ya ibu akan siap-siap dulu.." ujar bik Sumi sambil menuju ke kamarnya.

Adit lalu duduk di sofa ruang tamu. Matanya nanar seperti mencari sesuatu di dalam rumah itu, namun tidak dia temukan.

Sepuluh menit kemudian Ibunya sudah keluar dengan memakai pakaian yang dia berikan. Walau pakaiannya mewah dan mahal, tetap aja terlihat biasa-biasa ketika di kenakan ibunya.

"Nak, apa kamu tidak malu membawa ibu ke sana??" tanya bik Sumi.

"Bu, kenapa aku harus malu..? sebaiknya kita berangkat sekarang, karena mereka sudah menunggu.." sahut Adit tanpa membahas ketakutan ibunya.

Di dalam perjalanan bik Sumi menatap ke luar jendela, matanya seakan menyapu setiap sudut jalanan yang mereka lewati berharap akan melihat nona mudanya di sana.

"Ibu lagi liat apa sih??" tanya Adit.

"Ibu lagi liat-liat non Anya, karena non Anya belum pulang dari tadi pagi. Biasanya sepulang kuliah non Anya pasti pulang dulu kerumah walau sebentar. Tapi hari ini non Anya belum pulang-pulang. Mana hpnya nggak bisa di hubungi. Ibu khawatir.."

"Bu, Anya itu bukan anak kecil lagi. Jadi ibu tidak perlu mengkhawatirkannya secara berlebihan. Oh ya bu, bentar lagi kita sampai.."

********

Terpopuler

Comments

Umi Nabila

Umi Nabila

pak pol ganteng datang dong

2022-11-18

0

Umi Nabila

Umi Nabila

kasian anya

2022-11-18

0

Aris Ira

Aris Ira

h.m

2021-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!