8

Di dalam perjalanan Anya hanya diam sambil pandangannya menatap ke luar jendela. Dia kembali teringat dengan wanita yang mengaku sebagai calon istri Niko. Karna selama ini Niko tidak pernah dekat dengan wanita manapun selain dirinya. Dan lagi selama ini Niko tidak pernah merahasiakan sesuatu darinya, walau sekecil apapun Niko akan selalu cerita kepadanya.

Anya tak habis pikir, rasanya tidak mungkin Niko mengkhianatinya. Karena dia bisa merasakan selama ini Niko begitu tulus mencintainya.

'Aku harus menemui Niko sekarang, dan aku harus bertanya secara langsung'

Anya melihat jam di mobil yang menunjukkan pukul 9 malam. Biasanya jam segitu dia dan Niko sudah berada di club Rendi.

"Mas, tolong anterin aku ke Club RF ya.." ucap Anya pada laki-laki di sampingnya.

'Club ? dalam keadaan kayak gini pun, dia masih kepikiran datang ke Club malam. Dasar cewek nakal.'

Tanpa menghiraukan ucapan Anya, Adit malah membelokkan mobilnya pada sebuah Restoran karna dia sudah lapar.

"Mas, kok malah berhenti di sini sih? kan aku bilangnya ke Club RF, bukan ke restoran.."

"Pergi aja sendiri.." ujar Adit seraya menyerahkan kunci mobil ke tangan Anya.

"Loh.., kan aku udah bilang kalau aku nggak bisa bawa mobil sendiri.."

"Aku tidak peduli.."

"Iiissss.., jahat banget sih.."

Tok...tok... Tiba-tiba Bima mengetok jendela Anya dari luar. "Hei bidadari, turun dong.." ucap Bima sambil tersenyum manis.

Adit pun segera turun dari mobil, dengan terpaksa Anya pun juga ikutan turun dan mengikuti kedua laki-laki itu.

"Silahkan duduk bidadariku.." ujar Bima sambil menarik kursi untuk Anya.

Anya lalu duduk..

"Makasih mas.. Oh ya, namaku Anya. Panggil Anya aja..."

"Oh iya, aku sampai lupa kalau kita belum kenalan. Perkenalkan aku Bima, polantas paling ganteng di kota ini.." ujar Bima sambil menyodorkan tangannya.

Anya menjabat tangan Bima. Lagi-lagi Bima sangat terpesona dengan kecantikan Anya. Dia sampai lupa melepaskan tangan Anya.

"Ehem..." Adit menyadarkan Bima.

Dengan cepat Bima melepaskan tangan Anya. "Ehh sorry, jadi keenakan megang tangan Anya abisnya lembut banget.."

"Mas bisa aja.."

"Mau makan, atau mau ngegombal terus..?" tanya Adit dengan tatapan tak suka.

"Kalau ngeliat Anya aja bisa kenyang, buat apa harus makan..?" jawab Bima.

"Ya udah, lo liat aja dia terus.."

Adit lalu memanggil pelayan dan memesan makanan. Tak butuh waktu lama, semua menu makanan sudah terhidang di meja.

Tanpa basa basi Adit langsung menyantap makanan yang ada di depannya. Bima pun tak mau kalah. Sedangkan Anya dia hanya termenung sambil menopangkan kepalanya pada satu tangannya.

"Kalau kamu nggak mau makan, kamu pulang aja duluan.." ucap Adit.

"Iiisss anaknya bik Sumi kenapa nyebelin banget sih, nggak ada lembut-lembutnya, beda banget sama ibunya yang super baik.." gumam Anya sambil memplototi Adit dengan wajah kesal. Tentu saja Adit tidak melihatnya karna sedang fokus dengan makanannya.

"Mas suapin ya Nya??" tawar Bima.

"Makasih mas, aku makan sendiri aja.." Anya meraih piring yang ada di depannya, lalu menuangkan sedikit nasi dan juga lauk ke piring itu lalu memakannya sedikit demi sedikit.

Setelah selesai makan, Adit langsung mengantar Anya pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, ternyata bik Sumi masih setia menunggu Anya di ruang tamu. "Alhamdulillah, akhirnya non Anya pulang juga. Bibik sangat khawatir sama non. Bibik takut non kenapa-kenapa, apalagi tadi tuan sempat nelpon menanyakan kabar non.."

"Ma'af ya bik, udah bikin bibik khawatir.." ucap Anya sambil memeluk bik Sumi.

"Nggak papa non.."

"Ya udah bik, kalau gitu aku ke atas dulu ya.." ucap Anya tanpa mempedulikan Adit apalagi berterima kasih padanya.

"Dasar wanita tidak tau terima kasih.." umpat Adit

"Ya udah bu, kalau gitu aku pulang dulu ya. Aku harap ibu berubah pikiran, dan meninggalkan rumah ini.." ucap Adit kesal.

Bik Sumi hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala mendengar perkataan anaknya.. "Hati-hati ya nak, terima kasih udah bawa non Anya pulang.."

"Iya bu..." ucap Adit sambil meraih tangan ibunya dan menyalaminya.

Ternyata Bima juga ikut turun dari mobil tapi tidak masuk kedalam rumah, hanya sampai halaman saja.

"Nggak nyangka rumah calon istri gua semegah ini.." ucap Bima terkagum-kagum.

"Elo jangan berharap punya istri seperti dia. Dia bukan wanita baik-baik seperti yang lo pikirin.." sahut Adit sambil masuk ke dalam mobil.

"Emang Anya itu bukan wanita baik-baik??" tanya Bima bingung.

"Menurut gua sih begitu.. Udah nggak punya sopan santun, suka clubbing. Kalau gua sih ogah.." jawab Adit santai.

"Iya lah, lo kan udah punya Ayu.."

"Pokoknya lo jangan dekati Anya, kalau lo nggak mau terluka.." sergah Adit.

***

Pagi ini Anya bangun lebih cepat dari biasanya dan dia langsung bersiap-siap pergi ke Kampus. Tujuan utamanya tentu saja ingin bertemu Niko, karena dia ingin menanyakan secara langsung siapa sebenarnya wanita itu.

Sesampainya di Kampus, Anya langsung menuju bascamp tempat dimana Niko dan teman-temannya biasa nongkrong. Tapi Anya tidak menemukan siapa-siapa di sana. Mungkin juga karena masih terlalu pagi. Anya pun memutuskan untuk menunggu di sana, namun sudah hampir satu jam Niko pun tak kunjung muncul. Anya lalu pergi menuju ke kelasnya, berharap Niko sudah berada di kelas. Tiba-tiba tangan Anya di tarik oleh seseorang dan langsung memeluknya.

"Niko..??" ucap kaget, kemudian dia melepaskan pelukan kekasihnya itu.

"Kenapa Nyak, kamu nggak kangen ya sama aku? kamu tau nggak, aku capek nyariin kamu kemana-mana, nungguin kamu di Club sampai subuh tapi kamunya nggak datang-datang. Kamu mau bikin aku mati ya Nyak??" ucap Niko sambil memegang bahu Anya dan menatap manik mata Anya.

"Siapa wanita itu??" tanya Anya.

"Wanita mana??" jawab Niko kaget karena Anya tiba-tiba menanyakan soal wanita.

"Wanita yang kemaren angkat telpon aku, yang mengaku sebagai calon istri kamu. Kamu tu jahat tau nggak? kamu tega selingkuh dari aku.." ucap Anya yang sudah tidak kuasa lagi menahan air matanya.

"Wanita mana sih Nyak, kamu pasti salah paham.." ujar Niko yang masih kebingungan.

"Kamu kemana aja kemaren, aku telpon berkali-kali tapi nomor kamu nggak aktif-aktif, terus aku telpon lagi yang ngangkat malah perempuan.." ucap Anya sambil menyeka air matanya.

Niko kembali mengingat-ngingat.

'

apa Audry yang ngangkat telpon Anya ??'

"Hei sayang, kamu di sini ternyata.." kata Audry yang tiba-tiba datang.

Anya pun langsung menoleh dan menatap wanita yang kini sudah berdiri di depannya.

"Oooo.. Jadi lo ya yang bernama Anya? gua ingetin ya, lo jangan pernah dekati calon suami gua. Dasar wanita mura**n.." umpat Audry.

Plaaaaaakkk.... Tiba-tiba tangan Anya melayang di pipi Audry. "Mulut lo di jaga ya.."

"Dasar ja***g.." Audry ingin membalas Anya, dengan cepat Niko menarik tangan Audry.

Anya pun berlalu meninggalkan Niko dan Audry.

"Nyak... tunggu.." ucap Niko sambil mengejar Anya.

*****

jangan lupa like, komen dan jadikan favorit ya..

Terpopuler

Comments

cicik

cicik

iihh cemen tuh Niko jd laki🙄

2022-02-23

1

گسنيتي

گسنيتي

seru ayok ayok haha

2021-09-29

0

Rachel Gifanny

Rachel Gifanny

yank kan masih mending dari pada nyakkkk

2021-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!