16

Ternyata Adit juga sudah mengabari pak Danu tentang keadaan Anya. Pak Danu yang di perkirakan akan pulang seminggu lagi memutuskan untuk segera pulang ke Indonesia setelah mengetahui jika putri kesayangannya sedang di rawat di rumah sakit.

Tepat jam 1 tengah malam pak Danu mendarat di Jakarta dan langsung bergegas menuju rumah sakit tempat di mana Anya di rawat. Setibanya di rumah sakit pak Danu langsung di sambut oleh Adit karena pak Danu sudah menelponnya terlebih dahulu.

"Adit, dimana Anya di rawat??" tanya pak Danu tanpa basa basi.

Adit pun langsung mengantar pak Danu menuju ke keruangan Anya. Setibanya di sana pak Danu langsung menghampiri putrinya yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit itu lalu ia mengecup kening putrinya lembut.

"Ma'afkan papi sayang karna papi baru datang sekarang. Papi sangat mengkhawatirkan kamu.."ucapnya sambil menggenggam erat tangan putrinya itu.

Lalu setelah itu pak Danu mengajak Adit untuk mengobrol di luar, karena takut mengganggu istirahat putrinya.

"Bagaimana dengan orang yang di tabrak Anya Dit, apa dia baik-baik aja..?" pak Danu memulai percakapannya.

"Orang yang di tabrak Anya baik-baik aja pak, hanya sedikit luka. Tapi gerobaknya hancur dan saya sudah mengganti rugi semuanya sesuai yang bapak perintahkan.." ucap Adit.

"Syukurlah kamu sudah mengurusnya. Saya sangat berterima kasih karna kamu sudah mengurus dan menjaga Anya selama di sini. Dan untuk seterusnya kamu juga yang akan menjaga Anya.."

"Baik pak, sebisa mungkin saya akan menjaga Anya.."

Pak Danu menarik nafas panjang sebelum melanjutkan kembali pembicaraannya. "Anya adalah gadis yang baik. Namun dia berubah setelah mamanya meninggal. Dia butuh seseorang yang bisa menjaganya, sedangkan saya tidak bisa melakukan itu karena saya sibuk mengurus perusahaan. Melihat Anya hidup bebas seperti ini membuat saya khawatir dan tidak bisa meninggalkan dia sendiri di kota ini. Walau saya mendidiknya dengan keras namun tetap tidak membuatnya berubah. Saya takut anak gadis saya menjadi rusak karna pergaulannya.."

Pak Danu kemudian memutar badannya untuk menghadap ke arah Adit sambil menatap lekat pemuda di depannya itu.

"Adit, saya sudah mengenal kamu dari kecil, maka saya percaya hanya kamu yang bisa menjaga Anya dan melindunginya. Untuk itu saya mohon, menikah lah dengannya Anya. Walaupun saat ini tidak ada cinta di antara kalian, tapi saya yakin suatu saat nanti cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu.."

Duugg.. Jantung Adit berhenti berdetak. Dia tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Menikah dengan orang yang sama sekali tidak ada di hatinya, terlebih dia juga sudah menetapkan pernikahannya dengan Ayu. Tapi bagaimana mungkin dia bisa menolak permintaan pak Danu, karna pak Danu sudah begitu baik pada keluarganya. Sampai kapanpun dia tidak bisa membalas kebaikan majikan ibunya tersebut. Tapi untuk menikahi putrinya, apakah dia bisa melakukan itu.

Ayah Adit adalah seorang penjudi besar dan punya hutang banyak pada rentenir. Dari kecil Adit hidup sengsara bersama ibunya. Ibunya selalu di pukul jika tidak memberinya uang. Gaji yang di dapat dari hasil kerja di rumah keluarga pak Danu, semuanya harus di serahkan kepada ayahnya. Karna pak Danu dan keluarganya adalah orang yang baik, mereka selalu memberi uang lebih namun tak bisa di nikmatinya karena ayah Adit selalu mengambilnya. Pada suatu hari datanglah rentenir ke rumahnya untuk menagih hutang yang tidak di bayar-bayar. Rentenir itu mengusir Adit dan juga ibunya karena sertifikat rumah itu sudah di gadaikan ke rentenir itu. Tidak sedikit uang yang di pinjamnya, jumlahnya mencapai 300 juta termasuk bunganya. Oleh ibu Adit yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga tidak mampu melunasinya, hanya bisa pasrah ketika rentenir itu memintanya untuk meninggalkan rumah harta satu-satunya yang di milikinya. Sedangkan ayah Adit memilih kabur entah kemana. Pada saat itu pak Danu lah yang melunasi semua hutang ayah Adit pada rentenir itu. Bahkan pak Danu membiayai seluruh biaya sekolah Adit sampai Adit tamat SMA.

"Saya tau kamu tidak bisa menikah dengan mudah, karna harus ada persetujuan dari atasan dan banyak prosedur yang harus di lakukankan. Tapi kamu bisa mengurusnya di kemudian hari. Yang penting sekarang kalian menikah dulu secara agama.." sambung pak Danu lagi tanpa mendengar persetujuan dari Adit. Mungkin dia sangat egois, namun apa yang dia lakukan semata-mata demi kebaikan putrinya.

"Pulanglah, dan istirahatlah di rumah, besok saya akan meminta asisten saya untuk mengurus semuanya. Kamu hanya perlu menikah.." ucap pak Danu sambil menepuk bahu Adit lalu setelah itu dia meninggalkan Adit dan kembali keruangan Anya.

Anya yang mengetahui papinya berjalan masuk ke ruangannya langsung bergegas menuju ranjangnya dan menutup matanya seakan masih tertidur.

'Papi ingin menikahkan gua dengan mas Adit?? kenapa papi selalu berbuat sesuka hatinya tanpa memikirkan perasaan gua?? pokoknya gua nggak mau nikah dengan laki-laki itu..!'

Pak Danu lalu mendekat ke ranjang Anya dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang itu. Kemudian dia meraih tangan putrinya dan menempelkannya di bibirnya.

"Anya sayang.. Jangan buat papi cemas lagi ya. Walau selama ini papi sering marah-marah, itu karena papi sayang sama kamu. Papi nggak mau terjadi apa-apa kamu.." ucapnya sambil membelai rambut gadis kesayangannya itu.

'Pi, sudah lama Anya merindukan belaian tangan papi. Anya juga sayang banget sama papi. Ma'afin Anya yang selalu membuat papi marah'

Akhirnya Anya pun kembali tertidur. Dan papinya juga ikut tertidur dengan merebahkan kepalanya di sisi ranjang Anya.

Ketika Anya terbangun di pagi harinya, dia merasa seperti mimpi melihat papinya yang masih tertidur pulas di dekatnya. Anya kemudian meraba pipi papinya hingga membuat papinya terbangun.

"Sayang, kamu sudah bangun?" tanya papi Danu sambil mengucek matanya.

Anya mengangguk sambil tersenyum.

"Papi kapan datang??" tanya Anya pura-pura tidak tau.

"Ma'af sayang, papi tidak ada di sampingmu di saat kamu lagi membutuhkan papi. Jangan buat papi khawatir lagi ya.." ucap papi Danu sambil membelai rambut Anya.

"Anya yang minta ma'af, karna Anya sudah merepotkan papi.."

"Anya sama sekali tidak merepotkan papi nak. Kamu cepat sembuh ya.."

Anya kembali mengangguk dan dia sangat bahagia mendapat perhatian dari papinya.

Tak lama kemudian dokter sudah datang memeriksa keadaan Anya. Setelah merasa tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi, dokter langsung memberitahu jika Anya sudah bisa pulang sekarang. Mendengar itu Anya sangat senang karna dia juga sudah bosan berada di rumah sakit.

Setelah semua peralatan medis di copot dari tubuhnya, Anya kini sudah diperbolehkan pulang. Karna Anya masih sedikit lemas dan belum kuat berjalan, Anya pun terpaksa menggunakan kursi roda yang di dorong oleh papi Danu menuju lobby utama untuk menunggu jemputan.

Tak lama kemudian muncullah seorang laki-laki tampan dengan memakai seragam kebanggaannya tersenyum ke arah mereka. Dia adalah Adit yang sengaja diminta papi Danu untuk menjemput mereka.

'Kenapa sih harus dia yang jemput?? biasanya juga mas Rio.. huufft..'

Anya memandang malas ke arah Adit.

"Ma'af pak saya baru datang, apa bapak sudah lama menunggu??" tanya Adit.

"Nggak apa-apa Dit.. Tolong angkat Anya ke dalam mobil ya, karna dia tidak bisa jalan sendiri.." ucap papi Danu.

Anya pun hanya pasrah ketika Adit mulai mengangkat tubuhnya membawanya masuk ke dalam mobil, karna dia memang tidak mampu untuk berjalan sendiri.

Tidak butuh waktu lama, mereka kini sampai di rumah. Dengan cepat Rio membawa kursi roda ke mobil, lalu mendorong Anya masuk ke dalam rumah.

"Non Anya udah pulang, bibik sangat senang.." ucap bik Sumi sambil tersenyum bahagia.

Anya mengangguk sambil tersenyum.

'Sebentar lagi bik Sumi akan menjadi mertua gua... Pasti akan canggung banget. Papi kenapa sih jodohin gua segala dengan anaknya bik Sumi'

"Bibik sudah siapkan makanan kesukaan non Anya. Ayo non dan tuan makan dulu.." ajak bik Sumi sambil mendorong kursi roda Anya ke ruang makan.

"Makasih bik.." ucap Anya.

Mereka semua lalu menuju ke ruang makan.

"Bagaimana Rio, apakah kamu sudah laksanakan perintah saya??" tanya pak Danu.

"Sudah pak, pernikahan akan di adakan di rumah ini besok pagi.." jawab Rio.

"Siapa yang mau menikah pi??" tanya Anya pura-pura tidak tau.

"Sayang.. Papi ingin kamu menikah dengan Adit. Jika kamu tidak mau, maka papi terpaksa membawamu untuk tinggal di Bandung bersama papi.." ucap papi Danu tegas.

Seketika raut wajah bik Sumi berubah menjadi sedih, dia menundukkan kepalanya. Padahal dia sudah sangat bahagia dengan pernikahan ini. Apalagi Adit sendiri yang menceritakan padanya kalau dia akan segera menikah dengan Anya.

'Gua nggak mungkin menolak pernikahan ini, karena gua nggak mau mengecewakan bik Sumi. Selama ini bik Sumi sudah mengurus gua seperti anaknya sendiri'

********

Terpopuler

Comments

Sonia pramita

Sonia pramita

lanjut Thor

2022-12-13

0

Denni Siahaan

Denni Siahaan

setujuxxx kalau Adit sama anya

2022-11-11

0

Geisha Toborcop

Geisha Toborcop

anya kalo loe ga setuju biar gue aja yg nggantiin 😁😁😁😁

2021-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!