Iya, aku sayang kamu

Happy reading gaes...

Hooaamm.. Anya menguap berkali-kali.

'Ngantuk banget gua, tidur lagi ah'

Baru juga tidur beberapa menit, tiba-tiba Anya sudah kembali terbangun karna bunyi ponselnya yang begitu berisik. Perlahan dia membuka satu matanya, dan melihat nama pemanggil di layar ponselnya tersebut. Ternyata Niko lah yang menelponnya.

"Hallo sayang..." ucap Anya dengan suara serak kas bangun tidur.

"Kamu tidur ya Nyak??"

"Emmm.., soalnya ngantuk banget. hoaaaammmm.. " Anya kembali menguap.

"Emang lagi nggak ada dosen ya? kok bisa tidur sih..?"

"Aku udah di rumah sayang, tadi kuliahnya cuma bentar doang. Habisnya di suruh keluar sih sama buk Berta.."

"Hahaha.. pasti tadi kamu ketiduran kan di kelas, makanya di usir.." ledek Niko di ujung sana.

"Ya gitu deh.. hee. Kamu ke sini dong.. Bete nih.."

..."Oke... aku mandi dulu. Kamu juga siap-siap gih.."...

"Emangnya kita mau kemana..?"

"Kemana aja, yang penting kamu senang.."

"Oke deh.., kalau gitu aku mau nonton.."

"Siap tuan putri.." ucap Niko sambil menutup telponnya.

30 menit kemudian mobil Niko sudah mendarat di depan rumah Anya. Kemudian mereka langsung menuju ke sebuah Mall terbesar di kota itu. Sesampainya di Mall Anya dan Niko terlebih dahulu makan siang, karena memang sudah waktunya makan siang.

Mereka langsung menuju food court makanan Jepang langganan mereka. Terlihat pengunjung begitu ramai di sana, sehingga Anya dan Niko hampir tidak mendapatkan tempat duduk, untung saja masih ada satu meja yang masih kosong di bagian pojok, dan mereka pun langsung duduk di sana dan memesan makanan kesukaan mereka.

Ternyata Adit juga sedang makan siang bersama pacarnya di tempat itu, bahkan Anya dan Niko duduk di meja yang bersebelahan dengannya.

Seketika pandangan Adit langsung tertuju pada dua sejoli itu.

"Tadi katanya lagi nggak enak badan, ternyata cuma akal-akalan dia aja buat bolos kuliah. Nyatanya sekarang malah asyik-asyikan pacaran.." gumam Adit dalam hati sambil terus memandangi Anya dengan tatapan tak suka.

Walaupun Anya tidak mengenal Adit, tapi Adit sangat mengenal wajah Anya. Adit tau banyak tentang gadis itu dari ibunya dan bahkan di rumahnya terpampang foto Anya, mulai dari Anya kecil sampai sudah besar. Karena ibunya begitu menyayangi anak majikannya itu. Apalagi ibunya sudah mengurus gadis itu dari kecil.

Sembari menunggu makanannya datang, Anya dan Niko tak henti-hentinya menunjukkan kemesraan mereka. Seolah hanya mereka berdua saja yang ada di sana.

"Sayangku, kok makin hari makin cantik sih? jadi takut..." ujar Niko sambil menatap wajah cantik kekasihnya itu.

"Takut kenapa..?" tanya Anya bingung.

"Takut kamu nya di ambil orang.."

"Hahaha.. kamu lucu deh. Emangnya siapa juga yang mau sama aku, kan selalu ada kamu di samping aku. Lagian aku cintanya cuma sama kamu doang, yang lain nggak suka.." ujar Anya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gemes deh.." Niko mencubit pipi Anya gemes.

Tak lama kemudian, seorang pelayan pun datang mengantar pesanan untuk mereka. Anya dan Niko langsung menyantap makan siangnya. Tampak Niko sesekali mengelap bibir Anya yang belepotan, kadang juga menyuapinya.

Sementara Ayu yang dari tadi merasa di cuekin oleh Adit, dia pun merasa sangat kesal. "Sayang, kamu tu kenapa sih dari tadi aku ngomong kamunya diam aja. Kamu tu lagi liatin apa sih??" kesal Ayu.

"Emang tadi kamu ngomong apa??" sahut Adit sambil menyeruput minumannya.

"Tuh kan.., kita tu udah tiga bulan nggak ketemu, bahkan setelah kamu pindah ke Jakarta pun kamu juga nggak nemuin aku. Sebenarnya kamu tu sayang nggak sih sama aku??" ucap Ayu dengan suara bergetar karena menahan tangis.

Anya yang tadinya tidak peduli dengan orang di sampingnya, tiba-tiba menoleh ke arah suara itu, lalu pandangannya tertuju pada laki-laki yang ada di depan wanita itu.

"Cowok ini kan yang tadi datang ke rumah, anaknya bik Sumi" batin Anya.

Di saat Anya lagi menatap Adit, tiba-tiba Adit juga menatapnya, dan pandangan mereka pun beradu. Lama mereka bersitatap dengan pikiran masing-masing.

"Sayang..." panggil Ayu menyadarkan Adit.

"Aku sibuk sayang, makanya aku belum bisa bertemu kamu.." jawab Adit sambil mengalihkan pandangannya dari Anya.

"Aku tu nanya, kamu tu sayang nggak sih sama aku??".

"Iyaaa, aku sayang sama kamu..." bukannya melihat ke arah Ayu, Adit malah kembali mengalihkan pandangannya ke arah Anya. Entah kenapa akhir-akhir ini rasa cintanya terhadap Ayu sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan rasanya berat mengucapkan kata sayang pada kekasih yang sudah lama di pacarinya itu.

"Ya udah, kalau gitu kapan kamu melamar aku..??" tanya Ayu lagi.

"Ayo Nyak kita pergi, ntar filmnya keburu mulai lagi.." ucap Niko sambil menarik tangan Anya.

Mereka pun langsung pergi meninggalkan tempat itu. Tentunya setelah menghabiskan makanan mereka.

"Sayang, beri aku waktu.. Nanti kalau aku udah siap, aku bakal melamar kamu. Sekarang aku baru pindah, masih banyak yang aku urusin. Jadi sabar ya.."

"Ya udah.. Aku nggak mau lama-lama, pokoknya secepatnya kamu harus lamar aku.." ucap Ayu sambil tersenyum senang.

"Iya sayang... Ya udah, kalau gitu aku antar kamu pulang ya. Soalnya aku mau kembali ke kantor.."

"Iya sayang.."

Anya yang tadinya pengen banget nonton, tiba-tiba saja berubah pikiran. Entah kenapa Anya langsung tidak mood dan ingin segera pulang. Akhirnya Anya pun mengajak Niko pulang.

"Anya... Nyaaakkk..." panggil seseorang.

Anya langsung membalikkan badannya, mencari arah suara yang memanggilnya. Ternyata dua sahabatnya dengan pasangan mereka masing-masing. "Meysa, Adel..??" kalian ke sini juga??" tanya Anya senang.

"Iya dong Anya sayang, kita kan sahabatan jadi dimana ada lo di situ ada kami.." ucap Meysa cengengesan sambil mengatur nafasnya. "Oh ya, kalian mau kemana..?"

"Pulang.." ketus Niko.

"Yeee kok pulang sih? kan kita baru datang. Main dulu kek.."

"Iya nih, nggak asyik lo Nik.." Seru Rendy.

"Boleh tuh, gimana kalau kita main ice skating??" Anya kembali bersemangat.

"Boleh..., boleh..." jawab Meysa dan Adel serentak.

Mereka akhirnya menuju lantai atas untuk bermain ice skating.

"Kok kalian tau sih kita di sini?" tanya Niko.

"Ya tau dong Nik, emangnya kalian kemana lagi kalau bukan ke sini. Nggak mungkin juga datang ke tempat clubbing siang-siang gini. Lagian juga yang punya Club masih di sini.." ujar Vano sambil melirik Rendi.

Rendi memang punya sebuah Club yang cukup terkenal di Kota itu. Rendi juga seorang DJ handal, makanya dia membuka Club sendiri.

"Ntar malam kita party lagi ya.." ajak Rendi.

"Nggak janji ya, soalnya bokap sama nyokap gua mendarat subuh dari Jerman. Jadi gua harus jemput mereka di Bandara.."

"Ya elah Nik, kan ada mang Jiman. Biar mang Jiman aja yang jemput.." sahut Vano.

"Lu kayak nggak tau aja bokap gua gimana. Ntar kalau gua nggak nurut, bisa-bisa nama gua bakalan hilang dari KK. Terus Anya mau gua kasih makan apa? gua kan masih kuliah dan belum punya penghasilan.."

"Tuh Nyak, denger nggak Niko bilang apa??" tanya Vano

Anya pun menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang "emangnya Niko bilang apa??"

"Niko bilang dia mau nikahin lo secepatnya.." sahut Rendi sambil tertawa ngeledek.

"Apa iya sayang??" Anya menatap Niko senang.

"Iya dong sayang..." Niko mengacak rambut Anya sambil tersenyum tipis.

"Anya beruntung banget sih punya pacar kayak Niko, nggak kayak kita, ya kan Mey??" ucap Adel sewot.

"Kita juga bakal nikah kok beb, tapi setelah sukses.." ucap Vano sambil merangkul Adel.

Kini mereka pun berjalan berpasangan menuju wahana Salju di lantai 6 Mall itu.

****

Terpopuler

Comments

senja indah

senja indah

like y byak tpi vote y dikit bgt yaaa

2022-06-30

1

Very. lecsyan-imut

Very. lecsyan-imut

6ff77gu

2021-10-21

0

Napsiyah Isah

Napsiyah Isah

keren kayaknya nih thor

2021-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!