Satu satunya wanita yang aku sayang

#Flashback 3 jam yang lalu#

"Niko kamu dimana??"

"Di Kampus pa.."

"Kamu jangan bohong, papa tau kamu sedang tidak di Kampus. Sekarang juga pergi ke Bandara, karna kakekmu bakal tiba setengah jam lagi.."

"Aku nggak bisa pa, kan ada mang Jiman. Kenapa harus aku sih??"

"Kakek mu yang minta supaya di jemput sama kamu. Kalau kamu tidak mau baiklah, papa akan meminta Dion untuk menjemput kakekmu, tapi kamu harus terima konsekuensinya.." ancam pak Heri.

"Iya.. iya.. aku Otw.." ucap Niko kesal.

Dion adalah anaknya Hendra Prayoga kakak dari papanya Niko. Dari dulu Dion selalu berusaha untuk mencari perhatian kakek Bagio, supaya bisa mewarisi perusahaan kakeknya tempat dia bekerja sekarang. Saat ini Dion dipercayakan menjadi Direktur anak Perusahaan yang bergerak di bidang properti tersebut. Namun sampai saat ini perusahaan itu seperti jalan di tempat dan tidak ada kemajuan sama sekali. Bagaimana mungkin kakek Bagio akan mempercayakan perusahaannya kepada Dion, sedangkan mengurus perusahaan kecil saja dia tidak becus. Oleh sebab itu, kakek Bagio ingin mendidik Niko supaya Niko lah nantinya yang akan menjadi penerus perusahaannya.

30 menit kemudian Niko pun telah sampai di Bandara. Dari jauh Niko sudah melihat kakeknya tersenyum ke arahnya. Kakeknya tidak sendiri melainkan bersama seorang gadis cantik yang seumuran dengannya.

"Kakek sama siapa ya??" gumam Niko.

"Hey anak muda, kenapa kamu hanya bengong bukannya menyambut kakekmu ini?" ucap kakek tua itu sambil tersenyum lebar.

Niko pun langsung menyalami kakeknya. Setelah itu dia meraih koper yang di bawa sang kakek. "Ayo kek.." ucap Niko tanpa menoleh ke arah gadis itu.

"Heii... Kamu nggak mau kenalan dulu sama gadis cantik ini??" ujar kakek Bagio sambil melirik gadis di sebelahnya itu.

"Nggak perlu kek, aku buru-buru.." sahut Niko sambil berjalan.

"Niko memang seperti itu, sok cuek padahal aslinya sangat penyayang. Lihat aja nanti dia pasti bakal ngejar-ngejar kamu.." ucap kakek Bagio pada gadis itu.

Gadis itu hanya tersenyum. Di dalam perjalanan pulang, Niko hanya diam tanpa berbicara sepatah katapun kepada kakeknya. Dia hanya menjawab iya atau tidak di saat kakeknya bertanya. Sedangkan kakeknya asyik mengobrol dengan gadis itu.

Sesampainya di rumah, Niko langsung mengeluarkan koper kakeknya dari dalam bagasi mobil, dan setelah kakeknya masuk ke dalam rumah, Niko pun kembali masuk ke dalam mobilnya. Namun baru saja Niko ingin menjalankan mobilnya, tiba-tiba Yora mamanya Niko sudah berdiri di depan mobilnya itu sambil berkacak pinggang.

"Kenapa lagi sih ma??" tanya Niko kesal.

"Turun dari mobil sekarang juga.." ucap mama Yora tegas.

"Aku masih ada keperluan ma.."

"Niko.. Jangan sampai papa mu keluar ya. Lebih baik kamu masuk sekarang juga.."

Jika mamanya sudah menyebut nama papanya, maka Niko pun tidak punya pilihan lain selain menurut. Karena Niko malas jika papanya akan mengomelinya terus. Dengan cepat Niko turun dari mobil dan mengikuti mamanya masuk ke dalam rumah.

"Ya ampun jeng... Aku nggak nyangka jika Niko sudah sebesar ini, dan dia ganteng banget. Aku nggak salah pilih menantu seperti dia.." ucap seorang wanita yang seumuran mamanya Niko.

"Iya jeng Riska.. Audry juga cantik banget. Mereka serasi ya.." ucap mama Yora sambil tersenyum girang.

"Niko sayang, salamin dong om Bram sama tente Riska.. " perintah mama Yora sambil mencubit lengan Niko.

Niko pun menyalami pak Bram dan istrinya.. "Niko om, tante.. " ucap Niko tanpa menoleh ke arah Audry.

"Kalau sama Audry udah kenalan belum??" tanya Riska.

"Kan mereka dulu udah saling kenal jeng, orang mereka waktu kecil udah temanan.." sahut mama Yora.

"Iya juga ya jeng.."

"Ya udah, berhubung sekarang perut udah minta di isi, sebaiknya kita makan dulu, setelah itu baru kita bahas tentang rencana perjodohan anak kita.." ucap papa Heri.

"Iya saya sangat setuju, karena kita butuh energi untuk membahas masalah masa depan anak kita.." sahut pak Bram yang di sambut gelak tawa oleh mereka semua. Kecuali Niko, dari tadi dia hanya diam tanpa ekpresi.

"siapa juga yang mau di jodohin " gumam Niko.

Setelah selesai makan, mereka menyuruh Niko dan Audry untuk berkenalan lebih dekat.

"Niko, ajaklah Audry ke atas, supaya kalian bisa saling mengenal dan lebih dekat lagi.." ucap mama Yora.

"Ma...."

Mama Yora kembali mencubit lengan Niko yang duduk di sebelahnya. Akhirnya Niko pun berdiri dari duduknya dan menuju ke lantai atas yang di ikuti oleh Audry.

Niko lalu membawa Audry masuk ke dalam kamarnya. Niko ingin Audry melihat isi kamarnya yang di penuhi dengan foto-foto Anya.

"Lo itu jangan mau di jodohin ama gua, karena gua udah punya pacar dan gua sangat menyayangi pacar gua.." kata Niko kepada Audry.

"Jadi ini pacar kamu??" ucap Audry sambil melirik gambar Anya yang terpajang di dinding.

"Iya.. Dialah satu-satunya wanita yang paling gua sayangi. Dan gua nggak pernah tertarik dengan wanita manapun selain dia. Jadi dari pada lo sakit hati, mending lo bilangin sama bokap nyokap lo supaya membatalkan perjodohan ini.."

"Aku nggak mau.. Aku bakal tetap menerima perjodohan ini. Karena aku tau, kalau keluarga mu tidak menyukai pacar mu itu. Jadi apa salahnya kita mencoba, aku yakin seiring berjalannya waktu kamu pasti akan menyukaiku dan melupakan wanita itu.." ujar Audry.

Niko menyeringai "Jangan terlalu berharap, karena itu tidak akan terjadi. Ya udah, sekarang lo boleh keluar dari kamar gua, karena gua mau ke kamar mandi.." ucap Niko sambil menyalakan ponselnya lalu meletakkan ponselnya itu di atas nakas.

Dan setelah Niko masuk ke kamar mandi, tiba-tiba ponselnya Niko berdering, dan Audry melihat panggilan itu datang dari pacarnya Niko. Dengan lancang Audry segera mengangkat telpon Anya..

#Flashbackoff#

****

hai.. hai.. buat readers nya aku, terima kasih sudah mampir. Jangan lupa rate bintang 5 ya, dan like juga.. 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***