Sesosok pria tinggi besar, dengan postur tubuh kekar dan kuat, menerobos gudang persembunyian di mana Gashton membawaku secara paksa. Pria itu aku mengenalnya. Dia yang mengusirku dari rumahnya, dan dia juga yang membuatku di tawan oleh Gashton.
" Lepaskan isteriku, Rasya!" teriak Alvin, sambil menodongkan pistol kearahnya.
" Wow, hebat. Luar biasa sekali. Aku terkejut karena aku memang menginginkan hari ini terjadi. Setelah aku gagal membuatmu tiada." deru suara tawanya lantang terdengar. Beberapa anak buahnya yang berada di sana ikut tertawa.
" Jangan banyak bicara, lepaskan Daisy sekarang juga! Bertarunglah denganku!" tantang Alvin. Deru nafasnya menggebu-gebu. Ia benar-benar marah.
" Tuan, jangan bertindak gegabah! Pulanglah, tuan! Aku yang akan membereskan ini semua!" aku berteriak lantang. Sehingga Alvin menoleh kearahku.
" Jangan bodoh, Daisy! Kau ingin menyerahkan tubuhmu padanya?! Itu maumu kan?!"
" Tidak tuan, bukan begitu. Aku hanya --,"
" Aaah, banyak omong kalian! Akan aku habisi kalian berdua di tempat ini!" ucap Gasthon berapi-api. Tak lama kemudian, Gashton menyerang Alvin. Mereka pun berkelahi.
Dari kejauhan, nampaklah sesosok pria tinggi dan bertubuh kekar juga. Dia adalah Dave, orang kepercayaan Alvin. Dave datang membawa anak buah yang sengaja ia kumpulkan. Meski jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah anak buah yang berada di gudang ini. Mereka akhirnya bisa menembus tempat persembunyian milik Gashton.
Terjadilah baku hantam antara kedua belah pihak. Sama-sama kuat, dan sama-sama jago beladiri.
Hingga pada akhirnya, Alvin bisa mengalahkan Gashton yang sudah tersungkur ke tanah.
Dengan cepat Alvin mendekatiku. Membuka tali-tali yang mengikat tubuh dan kakiku. Beberapa anak buah yang di bawa Dave, ikut membantu melepaskan Razak yang sengaja terikat oleh Gashton.
" Kau tidak apa-apakan, Sayang?" tanya Alvin, sambil meraba-raba bagian tubuhku. Ia melihatku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Semuanya dalam keadaan baik-baik saja.
Alvin mendekatkan kepalanya ke wajahku. Sehingga wajahku dan wajahnya bersentuhan.
" Maafkan aku, Daisy. Aku khilaf padamu tadi. Andai saja aku tidak mengusirmu tadi, mungkin kamu baik-baik saja." ucapnya lirih. Kemudian memeluk erat tubuhku.
" Tidak apa tuan, aku bukan gadis lemah. Aku baik-baik saja."
Aku tahu, meskipun Alvin mengusir aku dari rumahnya, ia sebenarnya tidak berniat untuk melepaskan aku. Kami berdua hanyut dalam perasaan masing-masing.
Hingga beberapa menit kemudian ...
Brakkkk ...!!!
Seseorang dengan tega memukulkan kursi kayu ke tubuh Alvin bagian belakang. Alvin jatuh tersungkur di kakiku.
" Tuaaaan Alviiiin ...!!!" Aku menjerit ketakutan. Dave yang mendengar aku berteriak, segera memasuki gedung di mana kami berada.
" Dasar brengsek!!!" Dave mengumpat, lalu di hajarnya pria yang melukai tuan mudanya.
" Tuan, anda tidak apa-apa, kan tuan?" Dave panik, lalu di raihnya tubuh Alvin dan di sandarkan di bahu milik Dave.
" Tenang saja, aku tidak apa-apa, Dave. Aku ini jagoan. Mana mungkin aku kalah." ucapnya meringis kesakitan namun, masih bisa tersenyum.
" Saya akan bawa tuan ke rumah sakit." ucap Dave lirih.
" Tidak usah, aku baik-baik saja. Percayalah."
" Baiklah, jika tuan dalam keadaan baik-baik saja."
Aku melihat mereka, dan dari pucuk mataku, aku melihat seseorang tengah menarik pelatuk pistol yang di arahkannya tepat mengenai bagian dada Alvin.
Dengan cepat, aku mendekati Alvin. Melindungi tubuhnya dengan tubuhku.
Duarrrrrr...!!!
Suara letusan senjata api terdengar. Bunyi sampai memekakkan telinga. Dan bergema di ruangan itu.
Semua orang yang berada di dalam gedung, terkejut. Baik Alvin, Dave dan juga Razak. Mereka berteriak memanggil namaku. Aku yang merelakan tubuhku demi melindungi tubuh kekasih halalku, tiba-tiba oleng dan jatuh terjerembab di tanah. Dengan mengeluarkan banyak cairan berwarna merah.
" Daisyyyyy ...!!!" mereka bertiga berteriak, memanggilku, lalu mendekatiku. Alvin segera meraih tubuhku. Memeluk erat tubuhku yang tiba-tiba terasa dingin. Aku hilang kesadaran.
" Aaaaaargh ...!!!" Alvin berteriak kencang. Kali ini, meledaklah amarahnya.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Eka Ilham
😭😭😭
2020-10-14
2
Bunda Saputri
Yaa Allah kasian
2020-09-21
4