Bukan Pernikahan Impian 2.

"Untung saja, mempelai wanitanya sudah sempurna."

Suara pemilik butik yang kerap disapa Incesss ini berhasil memujiku. Aku juga tidak tahu tujuan dia memuji. Apa untuk mendapatkan hadiah dari Asisten Tuan Andrean, atau ... memang dia berniat memuji diriku? Ah, entahlah hanya dia yang tahu maksud perkataannya itu.

"Terima kasih Tuan ...." Aku lupa dengan nama Sang Designer hebat ini.

"Nama saya Dewa. Panggil saja Incesss. Saya sudah terbiasa dipanggil itu oleh kebanyakan orang," ujarnya mengenalkan diri.

Aku hanya tersenyum manis padanya. Sambil memperhatikan gaun yang kupakai hari ini.

"Oh, iya, kalau ada yang mau ditambahkan, bilang saja. Atau Anda bersedia menjadi model gaun pengantin saya juga boleh banget," kelakarnya. Itu sangat mengganggu Indra pendengaranku.

Namun, aku masih bersikap baik padanya. Sambil terus tersenyum padanya, kuberikan senyum manisku pada Tuan Dewa. Karena dia sudah membuatkan gaun terindah untukku.

"Siapakah nama Anda, nona? Bolehkah saya tahu nama Nona yang cantik ini? Ya, siapa tahu nanti saya butuh model, jadi saya bisa menghubungi Anda." Dewa berceloteh lagi.

"Ehem!" Suara deheman terdengar kencang. Rupanya, di butik ini aku tidak sendiri. Ada anak buah dari calon suamiku yang ikut masuk ke dalam butik. Mengontrol dan memastikan bahwa aku telah mencoba gaun pengantin yang di pesannya.

Orang itu adalah pria yang pernah aku temui di Danau Biru waktu aku sedang meluapkan emosi dan pria itu kujuluki si Kulkas.

"Ah, ternyata Anda Tuan Dave. Maafkan saya. Saya kira, saya sedang mengobrol bukan dengan calon Istri Tuan Alvin," pungkasnya, dengan nada yang lemah gemulai.

"Saya paham jika Anda seperti itu. Tapi, entahlah jika Tuan Alvin mendengar ocehan Anda tadi Tuan Dewa, Anda beserta butik ini akan lenyap." Ternyata utusan calon suamiku orangnya penuh keegoisan. Dengan seenaknya dia mengatakan seperti itu, seakan-akan dia dan tuannya itu adalah orang yang berkuasa di bumi ini.

"Mari Nona, kita pergi dari sini! Butik ini ternyata tidak cukup bagus untuk Nona!" ujarnya, menyindir.

"Maaf, Tuan Dave. Saya menyukai gaun ini. Dan saya tidak ingin pindah ke rancangan yang lain. Dan saya juga sudah memaafkan perkataan Dewa tadi." Aku berusaha menolak. Tak tega jika Tuan Dewa ditolak olehnya. Aku menghargai karya orang lain.

Orang kepercayaan dari calon suamiku menatap tajam wajahku. Keningnya berkerut sehingga alis matanya pun terangkat.

"Apa? Dewa?" tanyanya mengulang kata-kata yang kuucapkan tadi. "Anda baru saja mengenal Tuan Dewa, dan sekarang dengan sopannya memanggil perancang baju kampungan ini dengan nama?"

"Iya. Memangnya dilarang gitu?" tanyaku berbalik.

"Kalau Tuan Alvin dengar, bisa-bisa Anda kena hukuman darinya." Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menarik tanganku, tetapi aku menepisnya cepat.

"Lepaskan tangan saya, Tuan Kulkas!" kataku tajam.

"Baiklah kalau Anda masih tetap ingin di sini. Dengan terpaksa saya membatalkan acara pernikahan ini!" Dave murka karena aku tetap bertahan di butik milik Dewa.

"Anda tahu Nona? Anda~lah wanita yang sangat pemberani menentang perintah saya! Anda tahu jika saya sudah marah, saya bisa berbuat nekat pada Anda! Demi kenyamanan Anda dan juga saya, saya mohon ikuti saya kemana pun saya pergi membawa Anda! Dengan begitu, tidak akan ada yang terluka nantinya, paham!" bentak Dave. Seketika aku terkejut, saat Dave menarik tanganku lagi dengan kasar dan membawaku pergi dari butik Tuan Dewa.

Dave marah padaku. Ia dengan kasar menarik tanganku dan segera menyuruhku untuk masuk ke dalam mobil.

"Silakan Anda masuk, Nona!"

"Kau sangat kasar, Tuan! Apakah kau tidak dididik untuk menghormati wanita? Apakah perbuatan tadi itu baik menurut Anda? Ingat Tuan, wanita itu bukan barang yang dengan seenaknya dipakai lalu dibuang dan diperlakukan semena-mena. Mereka punya hati. Tidak seperti Anda yang terlihat tidak mempunyai hati!" Aku memakinya.

"Diam! Kalau masih banyak bicara! Kalau Anda masih tetap bersikukuh, saya turunkan Anda di jalan raya!" ancamnya.

"Lebih baik Tuan turunkan saya, daripada Tuan mengancam saya terus-menerus. Harus Anda ingat tuan, saya sudah tidak mempan diancam. Karena Paman dan Bibi selalu mengancam saya dengan kata-kata yang sama seperti Anda ucapkan tadi. Turunkan saya di sini!" perintahku pada Dave.

Dave menatap tajam ke arahku. Tatapan matanya seakan-akan ingin menghabisiku, tetapi dia urungkan niat itu. Tentu jika dia melakukan itu, dia akan menanggung akibat dari perbuatannya.

Dave menghentikan mobil yang dikendarainya. Kemudian membuka kunci otomatis dari tombol yang berada di kemudi stir mobil.

"Turunlah, Anda bebas sekarang! Tapi ingat, besok Anda beserta keluarga Paman Anda, akan menderita. Ingat selalu kata-kata saya, saya tidak main-main, Nona!" ancam Dave.

Tak lama kemudian mobil yang di kendarai Dave, melaju dengan cepat. Lalu menghilang tak nampak lagi di hadapanku.

Apa ini? Kenapa aku begitu berani padanya tadi? Apa yang akan terjadi pada Paman dan Bibi di rumah? Mereka pasti akan menghukum aku.

Betapa bodohnya aku ini. Tidak memikirkan akibat yang akan ditanggung oleh Uncle Jo. Meskipun ia selalu bertindak kasar padaku, tetapi dia adalah keluargaku satu-satunya. Yang rela memberikan perlindungan padaku.

Ah ... entahlah, apa pun yang terjadi, aku akan siap menerima perlakuan dan hukuman dari Paman dan Bibi di rumah.

***

Berjalan menyusuri jalan raya, itu sudah menjadi kebiasaanku. Saat kaki ini melangkah, perlahan-lahan rasa sedih, marah, gundah dan sebagainya ... mendadak hilang. Berganti dengan keceriaan karena sambil memperhatikan kakiku yang ringan saat melangkah di bahu jalan.

Laki-laki itu. Laki-laki yang kutemui beberapa hari yang lalu, laki-laki yang kuketahui bernama Dave, dia itu ternyata memiliki sikap yang sangat buruk. Kukira ia adalah laki-laki yang baik, tetapi pada kenyataannya sangat berbalik. Dia sangat sangat sangat buruk.

"Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Paman dan Bibi? Pasti mereka marah besar karena aku berani melawan perintah manusia kulkas itu." Aku bermonolog sendiri sambil menendang kaleng kosong yang berserakan di jalanan. Setelah itu, kupungut dan kubuang ke tempat sampah.

Dalam keadaan tak terduga, dari arah depan ... aku bertemu lagi dengan seorang pria asing yang wajahnya tertutup oleh topeng dan itu hanya sebelah saja. Kulihat mata kirinya terdapat luka dan itu membuatku terkejut. Dia ... seperti Monster yang berjalan di siang hari.

Pria asing itu tersenyum, dia melambaikan tangannya padaku. Kuurungkan langkah kaki. Perlahan, aku berjalan mundur. Namun, saat aku hendak berbalik arah, gerakan tubuhku kalah cepat dengan gerakan tangan dari pria asing itu.

Aku menjerit sekuat tenaga sambil berusaha melepaskan cengkraman tangannya yang kuat mencengkram bahuku.

Dalam ketakutan yang nyata, aku berusaha meminta padanya agar bersedia melepaskan ku. Namun, pria itu malah makin menatapku dan terus menatapku. Lalu, kulihat ia mendekati telingaku dan berbisik, "Jadilah istriku, Nona!"

Kedua mataku terbelalak. Aku terkejut bukan main. Tidak dapat berkata-kata lagi. Lelaki berwajah monster itu menginginkan aku untuk menjadi istrinya. Tidak! Itu tidak akan pernah terjadi! Aku takut. Wajahnya, perangainya. Dengan sekuat tenaga aku berusaha melepaskan diri darinya. Kali ini aku bisa terbebas dari cengkeramannya.

Berlari sekuat tenaga hingga lelaki asing itu tidak terlihat lagi olehku.

***

Sesampainya di rumah.

"Ini dia anak yang tidak tahu diri itu." Bibi Marine menyeringai. Ia nampak kesal saat aku datang ke rumah. Di sana juga ada Paman, Elena dan juga Lusiana yang siap menyerangku.

Aku tertunduk.

"Dasar tak tahu di untung! Beraninya kamu berlaku kasar pada Tuan Dave. Memangnya kamu ini siapa? Bicara dengan nada seperti itu pada Tuan Dave, hah!" Bibi Marine terus saja berkata kasar padaku, dan kali ini tangan besarnya mendarat di pipiku.

"Hentikan! Jangan kau tampar dia, Mayrine! Dia tidak bersalah!" Uncle Jo membelaku.

"Apa kamu bilang, Pa? Dia tidak bersalah? Kamu tidak dengar Tuan Dave bercerita tentang kelakuan konyolnya tadi?"

"Dia hanya mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini dia simpan. Jika posisi ini ada di posisi anak kita, mungkin anak kita sudah jadi pelayan di sana."

Bibi Marine diam. Ia cukup terkejut dengan ucapan suaminya. Bagaimana jika Lusiana ataupun Elena yang menghadapi ini, mereka pasti tidak akan sekuat diriku. Melawan seseorang yang memegang penuh kekuasaan. Apalagi, calon suami yang akan ia nikahi berwajah buruk rupa. Tentu saja Lusiana dan dirinya akan malu mempunyai suami dan menantu buruk rupa.

"Ya sudah, masuk ke kamarmu sana! Istirahatlah, kau pasti lelah seharian ini melawan Tuan Dave yang galaknya enggak ketulungan itu." Bibi Marine berkata lembut. Mungkin dia mencerna ucapan Uncle Jo tadi.

Aku mengangguk. Aku tinggalkan mereka yang sedang memperhatikan setiap gerak-gerikku yang berjalan ke kamar pribadiku.

Lalu menutup pintu dengan kasar. Membuat Paman dan bibiku terkejut.

"Sudah berapa kali aku katakan, Daisy .... Jangan membanting pintu dengan kencang! umpat Bibi Marine dengan lantang. []

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

mungkin cacat karena kecelakann ya

2023-01-07

1

Akmal Arpian

Akmal Arpian

penasaran sama tuan Alpin.

2021-06-21

2

lihat semua
Episodes
1 Kisah Daisy.
2 Bukan Pernikahan Impian
3 Bukan Pernikahan Impian 2.
4 Pernikahan dimulai.
5 Alvin Media Utomo
6 Perjanjian pernikahan
7 Siapa di Sana?
8 Kelucuan di meja makan.
9 Hujan
10 Hati siapakah ini?
11 Kejutan.
12 Kejutan part 2.
13 Pengejaran mafia Rasya. ( 21+ ).
14 Luka.
15 Luka 2.
16 Perjalanan jauh.
17 Kebaikan Alvin
18 Keguguran.
19 Mawar Hanafi
20 Klarifikasi hubunganku.
21 Mawar Hanafi part 2.
22 Hal yang mendebarkan
23 Tragedi Pembalut.
24 Anisa dan pembalut.
25 Mencari wanita pembalut.
26 Tragedi Pembalut.
27 Terlambat.
28 Salah Tingkah.
29 Perkenalan dengan gadis cantik.
30 Kenapa, tragis?
31 Mawar Hanafi part 3
32 Permintaan maaf.
33 The end
34 Beauty and the Beast season 2.
35 Mengidam buah mangga.
36 Tragedi buah mangga.
37 Kisah Dave.
38 Pengkhianatan.
39 Terperangkap
40 kisah
41 Rencana kedua.
42 Dave murka.
43 Aisyah.
44 Pencairan Aisyah.
45 Penelusuran nyonya Liem.
46 Kabur.
47 Pengejaran mencari Daisy dan Aisyah.
48 Pencarian Daisy dan Aisyah.
49 Pertemuan dengan seseorang.
50 Penggerebekan.
51 Berujung tragis.
52 Belahan Jiwa.
53 Kelakuan konyol Dave.
54 Gadis misterius.
55 Pertemuan.
56 Pertemuan kedua
57 Pertemuan ketiga
58 Pengakuan.
59 Siapa dia.
60 Kepergian Kayra.
61 Romantisnya Alvin
62 Kayra.
63 Kayra 2.
64 Sebuah perjalanan panjang.
65 Pijat memijat.
66 Sosok Gara.
67 Perasaan bimbang.
68 Kayra dan Dave.
69 Pernyataan Cinta Dave.
70 Siapa dia?
71 Akhir Kisah Dave.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Kisah Daisy.
2
Bukan Pernikahan Impian
3
Bukan Pernikahan Impian 2.
4
Pernikahan dimulai.
5
Alvin Media Utomo
6
Perjanjian pernikahan
7
Siapa di Sana?
8
Kelucuan di meja makan.
9
Hujan
10
Hati siapakah ini?
11
Kejutan.
12
Kejutan part 2.
13
Pengejaran mafia Rasya. ( 21+ ).
14
Luka.
15
Luka 2.
16
Perjalanan jauh.
17
Kebaikan Alvin
18
Keguguran.
19
Mawar Hanafi
20
Klarifikasi hubunganku.
21
Mawar Hanafi part 2.
22
Hal yang mendebarkan
23
Tragedi Pembalut.
24
Anisa dan pembalut.
25
Mencari wanita pembalut.
26
Tragedi Pembalut.
27
Terlambat.
28
Salah Tingkah.
29
Perkenalan dengan gadis cantik.
30
Kenapa, tragis?
31
Mawar Hanafi part 3
32
Permintaan maaf.
33
The end
34
Beauty and the Beast season 2.
35
Mengidam buah mangga.
36
Tragedi buah mangga.
37
Kisah Dave.
38
Pengkhianatan.
39
Terperangkap
40
kisah
41
Rencana kedua.
42
Dave murka.
43
Aisyah.
44
Pencairan Aisyah.
45
Penelusuran nyonya Liem.
46
Kabur.
47
Pengejaran mencari Daisy dan Aisyah.
48
Pencarian Daisy dan Aisyah.
49
Pertemuan dengan seseorang.
50
Penggerebekan.
51
Berujung tragis.
52
Belahan Jiwa.
53
Kelakuan konyol Dave.
54
Gadis misterius.
55
Pertemuan.
56
Pertemuan kedua
57
Pertemuan ketiga
58
Pengakuan.
59
Siapa dia.
60
Kepergian Kayra.
61
Romantisnya Alvin
62
Kayra.
63
Kayra 2.
64
Sebuah perjalanan panjang.
65
Pijat memijat.
66
Sosok Gara.
67
Perasaan bimbang.
68
Kayra dan Dave.
69
Pernyataan Cinta Dave.
70
Siapa dia?
71
Akhir Kisah Dave.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!