Episode 15

.

.

"...Mereka mau mengambil non Alma, den." Bi Ani mengakhiri penjelasannya.

Faizan terdiam mencerna setiap penjelasan Bi Ani. Ia sudah menemukan jawaban atas kebingungannya karena sikap aneh istrinya.

"oke, bi. Terima kasih."

"iya, den. Bibi kedalam dulu." pamit Bi Ani yang diangguki Faizan.

Faizan akan menunggu Naya untuk bercerita sendiri. Ia masih enggan untuk perhatian terlebih dahulu pada Naya mengingat sikap istrinya itu yang kini balik mengacuhkannya.

Faizan menghela napas. Pernikahan macam apa ini? Bagaimana mungkin sepasang suami istri hidup bersama namun tidak akur. Tidak ada kontak sama sekali. Ia menggeleng mengingat kehidupan pernikahannya yang konyol.

Ini semua karena ulahnya sendiri yang selalu mengacuhkan Naya semenjak menikah, bahkan sebelum menikah. Sejujurnya ia rindu pada gadisnya itu. Perhatian Naya, kebawelan istrinya itu dan semua tingkah manjanya dulu saat mereka masih akur.

Namun, apalah daya. Kini semua telah berubah. Dan penyebabnya adalah dirinya sendiri. Rasakanlah itu Faizan. Nikmati saja hasil yang kau tanam jika kau tak ingin berubah dan menurunkan egomu.

.

.

Naya tengah menangis sesenggukan saat Faizan memasuki kamar mereka. Ya, mereka masih satu kamar dan tidur di kasur yang sama meski saling diam. Konyol sekali.

Naya berusaha menghapus air matanya saat menyadari keberadaan Faizan. Ia berusaha bersikap biasa saja. Meskipun ia masih sesenggukan.

"Kenapa, sih? Nangis-nangis nggak jelas, gitu." Faizan sengaja menyindir Naya.

"udah malam, tidur sana. Kayak anak kecil tau, nggak. Nangis nggak jelas..."

Sebenarnya ia hanya ingin memancing agar Naya bercerita padanya. Namun, sepertinya keadaan emosi istrinya itu sedang tidak stabil.

"diam. Aku nggak butuh ejekan kamu ya, mas. Lebih baik kamu diam. Kamu yang harusnya tidur. Jangan nyuruh aku." Jawab Naya ketus.

Ia kembali menangis tanpa menyembunyikannya lagi dari Faizan.

"kamu nggak ngerti, mas. Hiks.. Kamu nggak ngerti perasaan aku. Alma mau diambil sama keluarganya, aku sayang banget sama dia.. Hiks, Hiks.. Coba lah kamu ngertiin aku. Hiks, hiks. Jangan bikin aku makin terpuruk. Hiks.. Hikss.." Lirih Naya.

Faizam benar-benar tak tega melihat Naya lemah seperti ini. Hatinya ikut teriris melihat wanita yang ia cintai menangis.

Ia harus membuang egonya untuk saat ini. Ia pun mendekati Naya dan menarik kepala gadis itu kepelukannya. Ia mengelus kepala Naya yang masih tertup jilbab instan.

Naya tak menolak. Ia membiarkan saja apa yang Faizan lakukan padanya saat ini. Memang ini yang ia butuhkan.

"Sorry.." Gumam Faizan namun masih bjsa didengan Naya dengan jelas.

"Ikhlasin. Karena dia masih punya keluarga." Kata Faizan datar.

Naya kembali terisak mendengar penuturan Faizan. Benar yang dikatakan suaminya. Ia harus merelakan Alma untuk kembali kepada keluarganya.

Setalah Naya merasa tenang, mereka pun tidur karena sudah hampir larut.

Paginya, mereka turun bersama ke ruang makan untuk sarapan. Pagi ini Bi Ani yang memasak.

Naya menghampiri Alma yang sudah berada di salah satu kursi makan. Ia mengecup kening anak itu lama yang diperhatikan oleh Bi Ani dan Faizan. Bi Ani benar-benar iba melihat Naya.

Wanita paruh baya itu menyadari dan telah merasakan ketulusan dan kebaikan Naya. Ia maklum saja jika Naya tak mau jika Alma diambil keluarganya. Karena Naya menyayangi Alma.

Mereka sarapan dengan tenang. Selesai sarapan, Naya membawa Alma ke ruang keluarga dan duduk di sofa diikuti Faizan. Hari ini adalah hari Minggu, karena itu Faizan tak pergi bekerja.

Cukup lama kegugupan melanda keduanya. Hingga Naya menatap Faizan memberi isyarat agar suaminya itu yang berbicara.

"Ehemm,, Alma. Ayah mau ngomong sesuatu yang penting." ujar Faizan.

"iya, ayah." jawab bocah itu.

"Begini. Seandainya, kalau keluarga kandung Alma datang dan jemput Alma, apa Alma mau ikut sama mereka?" tanya Faizan hati-hati.

"keluarga kandung itu apa, yah?"

Faizan menatap Naya datar. Kemudian, Ia kembali beralih menatap Alma.

"Keluarga kandung itu, adalah keluarga asli. Maksud keluarga orang yang melahirkan kita."

Alma mengangguk. Ia paham sedikit apa yang dijelaskan Faizan. Karena memang ia termasuk anak yang cepat tanggap.

"Apa keluarga kandung Alma itu mau datang, yah?" tanya Alma

"Mm, iya sayang. Kemaren tante sama om nya Alma datang kesini mau jemput Alma." Kali ini Naya yang menjawab setelah diberi isyarat oleh Faizan.

"berarti Alma nggak tinggal sama bunda dan ayah lagu dong?"

Naya tak sanggup menjawab. Ia menatap Faizan. Lelaki itu mendekati mereka dan berlutut di depan Alma.

"Alma. Kalau Alma udah tinggal sama keluarga kandung Alma. Nanti kita bisa ketemu lagi kok. Mungkin Alma yang kesini atau ayah sama bunda yang kesana. Jadi, jangan sedih ya. Tinggal sama keluarga kandung itu menyenangkan juga loh. Apalagi keluarga Alma itu baik-baik orangnya." jelas Faizan yang diangguki Alma.

Naya sudah meneteskan air mata. Alma yang menyadarinya berinisiatif menghapus tetesan itu dari pipi bundanya.

"bunda jangan sedih. Nanti Ama bakalan datang ke sini, kok. Bunda tenang aja." kata Alma dengan logat cadelnya.

Naya malah dibuat terkekeh karena gaya anak itu yang sudah seperti orang dewasa menasehatinya.

.

.

"Maaf saya baru datang kesini lagi, mbak. Karena kemaren saya harus meninjau proyek di luar kota." Kata Odi yang sudah berada di depan Naya.

Ya, benar. Setelah 5 hari baru Odi dan Lusi datang kembali. Namun kali ini mereka datang bertiga dengan Ibu mereka yang tak lain adalah Omanya Alma.

Oma Rini sangat ingin segera bertemu cucunya. Karena itu, ia bersikeras ingin ikut menjemput Alma meskipun harus menempuh perjalanan jauh.

"Maaf, nak. Alma nya boleh nggak kalau ketemu Oma?" tanya wanita tua itu.

Oma Rini terlihat sangat lembut dan penyayang. Jelas sekali terlihat harapan di matanya.

"mm. Iya, Oma. Tunggu sebentar. Alma sudah mau pulang kok, tadi dia jalan-jalan sebentar sama ayahnya. Mm, maksudnya suami saya." Naya terlihat tak enak.

"tidak apa-apa, nak. Kan memang selama ini mereka menjadi anak kalian. Harusnya kami yang minta maaf, nak. Kalian sudah sangat menyayangi Alma, tapi kami malah mengambilnya." Oma Rini terlihat tak enak hati juga pada Naya.

Mereka sadar, mungkin yang mereka lakukan ini akan menyakiti hati keluarga Naya karena mereka sudah terlanjur nyaman dengan keberadaan Alma. Namun, ini semata karena mereka juga menyayangi Alma dan karena wasiat itu mereka harus mengambil alih pengasuhan Alma.

Apalagi Oma dari dulu sangat menyayangi Alma. Ia bahkan tak menyangka anak dan menantunya akan pergi secepat itu.

"Assalamu'alaikum." ucap seseorang memasuki ruang tamu.

Itu Faizan yang baru saja datang bersama Alma. Mereka menjawab salam itu hampir bersamaan.

"Pak Oditya?" Ujar Faizan ke arah Odi dengan ekspresi tak percaya.

"Pak Faizan?" Odi ikut terkejut. "jadi, mbak Naya istri Pak Faizan?" tanya Odi tak menyangka.

Naya dan Lusi beserta Oma hanya mengernyit bingung.

" baik, saya jelaskan. Saya dan Pak Faizan adalah rekan kerja. Kami sudah menjalin hubungan kerja sama selama kurang lebih 5 tahun."

"iya, benar. Dan maaf, pak Odi. Saya tidak tau kalau ternyata Alma adalah anak Pak Erfan." Balas Faizan.

Mereka akhirnya mengobrol sebentar. Memberi penjelasan pada Alma tentang semuanya. Sampai akhrinya setelah lebih 1 jam mereka mengobrol, akhirnya mereka pamit pulang dan membawa Alma.

Mau tak mau, Naya terpaksa membiarkannya. Ia tak mau egois menahan Alma dan membuat hati keluarga kandung Alma tersakiti karena ia menahan cucu satu-satunya keluarga Sanjay untuk tetap bersamanya.

Odi dan kekuarganya sudah pergi. Sedangkan Naya dan Faizan masih setia duduk di ruang tamu dengan keadaan saling diam. Hingga Bi Ani datang untuk membereskan gelas dan piring sisa minuman dan cemilan tadi.

"Kamu nggak usah cemas kalau nanti keluarganya bakal nyakitin Alma. Mereka orang baik. Dan aku udah kenal Pak Odi cukup lama." Kata Faizan mencoba menghibur Naya.

Gadis itu hanya mengangguk dan menghelas napas pasrah. Ia harus menjalani hidupnya kedepan tanpa harus besedih.

.

.

Bersambung...

.

.

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

keren banget 👍

2021-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32.
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 ........
41 Episode 39
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51.
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87 (End)
90 Hallo
91 II - 1
92 II - 2
93 II - 3
94 II - 4
95 II - 5
96 II - 6
97 II - 7
98 II - 8
99 II - 9
100 II - 10
101 II - 11
102 II - 12
103 II - 13
104 II -14
105 II - 15
106 II - 16
107 II - 17
108 II - 18
109 II - 19
110 II - 20
111 II - 21
112 II - 22
113 II - 23
114 II - 24
115 II - 25
116 II - 26
117 II -27
118 II - 28
119 II - 29
120 II - 30
121 II - 31
122 II - 32
123 II - 33
124 II -34
125 II - 35
126 II - 36
127 II - 37
128 II - 38
129 II - 39
130 II - 40
131 II - 41
132 II - 42
133 II - 43
134 II - 44
135 II - 45
136 II - 46
137 II - 47
138 II - 48
139 II - 49
140 II - 50
141 II - 51
142 II - 52
143 II - 53
144 II - 54
145 II - 55
146 II - 56
147 II - 57
148 II - 58
149 II - 59
150 II - 60
151 II - 61
152 II - 62
153 II - 63
154 II - 64
155 II - 65
156 II - 66
157 II - 67
158 II - 68
159 II - 69
160 II - 70
161 II - 71
162 II - 72
163 II - 73
164 II - 74
165 II - 75
166 II - 76
167 II - 77
168 II - 78
169 II - 79
170 II - 80
171 II - 81
172 II - 82
173 II - 83
174 II - 84
175 II - 85
176 II - 86
177 II - 87
178 II - 88
179 II - 89
180 II - 90
181 II - 91
182 II - 92
183 II - 93
184 II - 94
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Prolog
2
episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32.
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
........
41
Episode 39
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51.
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87 (End)
90
Hallo
91
II - 1
92
II - 2
93
II - 3
94
II - 4
95
II - 5
96
II - 6
97
II - 7
98
II - 8
99
II - 9
100
II - 10
101
II - 11
102
II - 12
103
II - 13
104
II -14
105
II - 15
106
II - 16
107
II - 17
108
II - 18
109
II - 19
110
II - 20
111
II - 21
112
II - 22
113
II - 23
114
II - 24
115
II - 25
116
II - 26
117
II -27
118
II - 28
119
II - 29
120
II - 30
121
II - 31
122
II - 32
123
II - 33
124
II -34
125
II - 35
126
II - 36
127
II - 37
128
II - 38
129
II - 39
130
II - 40
131
II - 41
132
II - 42
133
II - 43
134
II - 44
135
II - 45
136
II - 46
137
II - 47
138
II - 48
139
II - 49
140
II - 50
141
II - 51
142
II - 52
143
II - 53
144
II - 54
145
II - 55
146
II - 56
147
II - 57
148
II - 58
149
II - 59
150
II - 60
151
II - 61
152
II - 62
153
II - 63
154
II - 64
155
II - 65
156
II - 66
157
II - 67
158
II - 68
159
II - 69
160
II - 70
161
II - 71
162
II - 72
163
II - 73
164
II - 74
165
II - 75
166
II - 76
167
II - 77
168
II - 78
169
II - 79
170
II - 80
171
II - 81
172
II - 82
173
II - 83
174
II - 84
175
II - 85
176
II - 86
177
II - 87
178
II - 88
179
II - 89
180
II - 90
181
II - 91
182
II - 92
183
II - 93
184
II - 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!