Episode 5

Happy reading teman-teman...

Semoga suka sama ceritanya...

Sudah seminggu berlalu semenjak pertengkaran Naya dan Faizan di mobil. Kini Naya tengah menatap sendu Alma yang masih setia dengan tidurnya.

Sepuluh hari, bukan waktu yang sebentar. Dan selama itu, Naya tak henti-hentinya datang mengunjungi Alma setiap 2 kali sehari.

"Al, kamu nggak bosan apa, tidur terus? Kamu nggak kangen sama Bu guru? Bu guru kangen banget main sama Alma." lirih Naya mengajak Alma mengobrol.

Masih sama, tak ada respon dari gadis kecil itu. Matanya tetap terpejam.

"Alma sayang. Sebentar lagi kamu akan jadi anaknya Bu guru. Kamu akan tinggal sama Bu guru. Dan Bu guru bakal jaga kamu terus." Naya tak bisa lagi menahan air matanya.

"Mulai sekarang kamu boleh panggil Bunda, Mama, atau Ibu. Tapi, lebih bagusan Bunda, ya. Mulai sekarang Alma panggil Bu guru Bunda."

******

Di ruang keluarga kediaman Hardi, semua yang berada di sana terlihat tegang. Termasuk Faizan. Mungkin saat ini, wajahnya lah yang paling terlihat tegang diantara semua orang.

"ini bukan karena kepentingan pribadi Papa. Tapi, Papa hanya mau membuka mata dan hati kamu, supaya kamu bisa meruntuhkan ego kamu itu." Pak Hardi terlihat mulai emosi.

"Papa sudah bosan melihat kalian terus musuhan seperti sekarang. Apalagi kamu, Zan. Naya sudah minta maaf sama kamu. Tapi, kenapa kamu masih mendiamkannya? Kalian itu sudah bersama dari kecil. Harusnya kamu bisa memaafkan Naya. Kalian kan sudah biasa saling menjaga perasaan masing-masing." tegas Pak Hardi.

Faizan memejamkan mata menahan kekesalannya mendengar setiap perkataan sang Papa. Bagaimana ia bisa berdamai dengan Naya, sementara Hasbi masih saja mendekati gadis itu.

"sekarang kamu pikirkan sendiri bagaimana hubungan keluarga kita kedepannya." akhir kata Pak Hardi sebelum beranjak meninggalkan ruang keluarga.

Bu Fara kemudian menyusul suaminya yang sudah berlalu ke taman samping. Ia hanya melirik Faizan sesaat.

Sementara Hana, wanita itu memandang sang adik dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Zan. Mbak tau sebenarnya gimana perasaan kamu ke Naya." sahutnya.

Faizan menatapnya. "udah lah, mbak. Nggak ada yang ngerti perasaan aku."

"Zan. Kamu cinta kan sama Naya? Kalo iya, kejar dia. Bilang sama dia, jangan diam aja. Masalah kalian nggak akan selesai kalo cuma diam-diam begini." Hana mencoba tetap mengendalikan emosinya.

"aku nggak tau, mbak. Yang jelas aku masih kecewa sama dia." terangnya.

"kamu kecewa? Tapi, Naya lebih kecewa sama sikap kamu. Dan Mama, Papa, Mas Alif dan mbak juga kecewa karena kamu bersikap kekanakan seperti ini."

Faizan mengusap kasar wajahnya. Ia kesal karena selalu disalahkan.

"oke. Jadi mau mbak sekarang apa?" tanyanya datar.

Hana terdiam menatapnya intens. "mbak mau aku nikah sama dia? Oke. Aku bakal nikahin tuh cewek. Kapan maunya? Aku bakal lakuin" Tegas Faizan dengan suara meninggi.

Setelah itu Faizan berlalu begitu saja. Ia menyambar kunci mobilnya diatas meja. Hana yang melihat respon sang adik tadi, jantungnya berpacu cepat.

Saat berusaha menormalkan detak jantungnya, Hana kembali dikejutkan dengan kemunculan Papa dan Mamanya dari pintu samping secara tiba-tiba.

"ihh, Papa Mama ngagetin." sungutnya.

"itu beneran tadi?"tanya sang Mama antusias yang diangguki Hana.

"yeeeaa, Akhirnya Naya akan jadi menantu Mama. yess, Mama udah lama banget pengen Naya nikah sama adik kamu. Akhirnya kesampaian juga. Semoga aja beneran jadi." ucap wanita paruh baya itu tak henti sumringah.

"kamu hebat banget, Han. Sebentar aja udah bisa bikin adik kamu nurutin keinginan kita." kali ini Pak Hardi yang berbicara.

"duhh, Pah. Hana hampir jantungan liat Faizan marah kaya tadi. Baru kali ini Hana liat Faizan semarah itu. Untung jantung Hana selamat." jawab Naya sambil mengurut dada.

.

.

Naya menatap Faizan tajam. Emosinya sedang tidak dalam keadaan baik. Sudah 2 hari ia susah tidur karena memikirkan masalah pengajuan adopsi Alma yang tak diterima karena Naya belum menikah.

Ia sendiri sedang memikirkan cara agar Alma bisa segera ia adopsi. Namun, kini lelaki dihadapannya malah masuk tanpa permisi ke ruangannya di Cafetaria.

"nggak punya sopan santun banget ya, Mas." ucap Naya sarkastis.

Faizan balas menatapnya tajam. "lo kasih apa nyokap gue sampe segitunya mau gue nikahin lo?"

"maksud lo apa?" Naya tak terima.

"udah lah Naya. Lo gak usah berlagak nggak tau. Lo dengar ya, gue bakal nikahin lo minggu depan. Dan lo liat aja, hidup lo nggak akan tenang setelah nikah nanti." ujar Faizan yang terdengar seperti ancaman untuk Naya.

Naya melotot tak percaya. Ia tak terima dengan apa yang dilakukan Faizan.

"gue nggak mau ya nikah sama lo. Dan gue juga nggak pernah minta sama nyokap lo buat nikah sama lo. Kegeeran banget."

Faizan menggebrak meja karena marah dan itu membuat Naya benar-benar terkejut.

"gue nggak main-main ya Arista Kanaya Rahima. Lo siap-siap aja, minggu depan kita bakal nikah. Ingat itu." Tandasnya yang kemudian berlalu.

"Faizan.. Faizan.." Naya berusaha menghentikan Faizan. Namun tak digubris sama sekali oleh laki-laki itu.

Naya benar-benar geram. Ia tak sekuat itu untuk melawan keras kepala lelaki yang dicintainya itu. Namun, harus ia bersikap seperti tadi agar Faizan tak menginjak-nginjaknya.

Tapi, tetap saja. Air mata juga yang akan menjadi akhir dari pertengkarannya dengan Faizan.

.

.

Bu Fara dan Bu Santi tengah mengobrol membicarakan mengenai pakaian yang akan mereka pakai saat pernikahan Naya dan Faizan. Di hadapan mereka ada beberapa katalog fashion dari butik langganan mereka.

Sementara Naya dan Faizan tengah melakukan fiting baju pengantin di Hidayah butik. Wajah dingin diperlihatkan oleh Faizan. Namun, Naya berusaha menyembunyikan kenyataan yang terjadi diantara mereka.

Naya bersikap seakan mereka adalah pasangan bahagia.

"Mbak Naya silahkan coba dulu beberapa pilhan gaunnya. Nanti biar bisa dinilai sama Mas nya." pinta salah satu pelayan di butik itu yang bernama Rania.

"iya, mbak. Oh iya, Mbak Nia saya mau hijabnya disini juga, bisa nggak mbak?" tanya Naya.

"bisa mbak. Nanti kita lihat."

"oke mbak."

Naya pun mencoba satu persatu gaun pengantin muslimah yang tersedia. Ada 4 pilihannya tadi. Saat mencoba yang pertama, Faizan terlihat sedikit terpana. Namun, ia berusaha bersipak biasa saja.

Begitu pun seterusnya. Hal itu tak luput dari perhatian seorang lelaki yang tengah duduk di sofa sembari menggendong balita. Lelaki itu sepertinya mengerti dengan sikap Faizan.

Faizan tersentak saat lelaki itu tiba-tiba bersuara disampingnya.

"calon istrinya, mas?" Tanya lelaki itu.

Faizan terlihat ragu menjawab, namun akhirnya mengangguk.

"Saya Gian, suami Rania."

Faizan tersenyum. "Saya Faizan."

******

Terpopuler

Comments

Quora_youtixs🖋️

Quora_youtixs🖋️

sukses selalu 👍

2021-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32.
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 ........
41 Episode 39
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51.
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87 (End)
90 Hallo
91 II - 1
92 II - 2
93 II - 3
94 II - 4
95 II - 5
96 II - 6
97 II - 7
98 II - 8
99 II - 9
100 II - 10
101 II - 11
102 II - 12
103 II - 13
104 II -14
105 II - 15
106 II - 16
107 II - 17
108 II - 18
109 II - 19
110 II - 20
111 II - 21
112 II - 22
113 II - 23
114 II - 24
115 II - 25
116 II - 26
117 II -27
118 II - 28
119 II - 29
120 II - 30
121 II - 31
122 II - 32
123 II - 33
124 II -34
125 II - 35
126 II - 36
127 II - 37
128 II - 38
129 II - 39
130 II - 40
131 II - 41
132 II - 42
133 II - 43
134 II - 44
135 II - 45
136 II - 46
137 II - 47
138 II - 48
139 II - 49
140 II - 50
141 II - 51
142 II - 52
143 II - 53
144 II - 54
145 II - 55
146 II - 56
147 II - 57
148 II - 58
149 II - 59
150 II - 60
151 II - 61
152 II - 62
153 II - 63
154 II - 64
155 II - 65
156 II - 66
157 II - 67
158 II - 68
159 II - 69
160 II - 70
161 II - 71
162 II - 72
163 II - 73
164 II - 74
165 II - 75
166 II - 76
167 II - 77
168 II - 78
169 II - 79
170 II - 80
171 II - 81
172 II - 82
173 II - 83
174 II - 84
175 II - 85
176 II - 86
177 II - 87
178 II - 88
179 II - 89
180 II - 90
181 II - 91
182 II - 92
183 II - 93
184 II - 94
185 II - 95
186 II - 96
187 II - 97
188 II - 98
189 II - 99
190 II - 100
191 II - 101
192 102
193 II - 103
194 II- 104
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Prolog
2
episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32.
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
........
41
Episode 39
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51.
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87 (End)
90
Hallo
91
II - 1
92
II - 2
93
II - 3
94
II - 4
95
II - 5
96
II - 6
97
II - 7
98
II - 8
99
II - 9
100
II - 10
101
II - 11
102
II - 12
103
II - 13
104
II -14
105
II - 15
106
II - 16
107
II - 17
108
II - 18
109
II - 19
110
II - 20
111
II - 21
112
II - 22
113
II - 23
114
II - 24
115
II - 25
116
II - 26
117
II -27
118
II - 28
119
II - 29
120
II - 30
121
II - 31
122
II - 32
123
II - 33
124
II -34
125
II - 35
126
II - 36
127
II - 37
128
II - 38
129
II - 39
130
II - 40
131
II - 41
132
II - 42
133
II - 43
134
II - 44
135
II - 45
136
II - 46
137
II - 47
138
II - 48
139
II - 49
140
II - 50
141
II - 51
142
II - 52
143
II - 53
144
II - 54
145
II - 55
146
II - 56
147
II - 57
148
II - 58
149
II - 59
150
II - 60
151
II - 61
152
II - 62
153
II - 63
154
II - 64
155
II - 65
156
II - 66
157
II - 67
158
II - 68
159
II - 69
160
II - 70
161
II - 71
162
II - 72
163
II - 73
164
II - 74
165
II - 75
166
II - 76
167
II - 77
168
II - 78
169
II - 79
170
II - 80
171
II - 81
172
II - 82
173
II - 83
174
II - 84
175
II - 85
176
II - 86
177
II - 87
178
II - 88
179
II - 89
180
II - 90
181
II - 91
182
II - 92
183
II - 93
184
II - 94
185
II - 95
186
II - 96
187
II - 97
188
II - 98
189
II - 99
190
II - 100
191
II - 101
192
102
193
II - 103
194
II- 104

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!