BAB 16

Di pagi hari, Yiwa terbangun dari tidur nya, Yiwa terkejut melihat Arya yang duduk di lantai tertidur berbantal kan tangan, lalu Yiwa meraih handuk kecil yang masih melekat di kening nya, berkat Arya, demam nya kini sudah turun dan Yiwa kembali merasa sehat.

Akibat gerakan yang di lakukan oleh Yiwa, Arya pun langsung tersadar, dan melihat sinar matahari yang kini sudah menerangi kamar nya.

" Bagaimana keadaan kamu " tanya Arya, sambil mengucek kedua mata nya

" Aku baik baik saja tuan, terimakasih tuan sudah merawat ku " jawab Yiwa

" Itu sudah tugas ku sebagai dokter " jawab Arya membuat Yiwa kembali sedih, Yiwa mengira Arya melakukan tanggung jawab nya sebagai suami, tapi harapan nya justru berbeda dari kenyataan.

Arya pun langsung menuju kamar mandi, ia harus segera menuju ke rumah sakit, Arya yang merupakan salah satu dokter terbaik, membuat jadwal nya yang begitu padat, dan jarang menghabiskan waktu bersama Yiwa.

Yiwa pun langsung bergegas ke dapur, ia harus burus buru menyiapkan serapan untuk suami nya itu.

" Kamu tidak usah repot repot, aku bisa serapan di luar " ucap Arya, yang sudah berada di meja makan

" Tidak kok tuan, ini sudah selesai, aku sudah memasak nasi goreng kesukaan tuan " jawab Yiwa, lalu meletakkan piring yang sudah berisi nasi goreng ke hadapan Arya, aroma nya yang begitu mengunggah selera, membuat Arya langsung menyantap nya.

" Hari ini kamu ikut aku ke rumah sakit, kamu sedang sakit, aku tidak mau terjadi apa apa dengan kamu " ucap Arya sambil menguyah nasi goreng nya, Yiwa pun langsung mengangguk setuju mengikuti perintah nya

Randy yang kini tinggal bersama bu Lastri dan Pak Yono sungguh merasa kesepian, tidak ada yang bisa ia perbuat, bu Lastri dan pak Yono yang selalu sibuk dengan bisnis mereka, benar benar membuat Randy merasa tidak nyaman, biasanya ada Arya yang selalu menjadi tempat curhat nya, namun Arya juga sudah meninggalkan nya membawa wanita yang benar benar bisa mencuri hati nya.

Akhirnya, Randy memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen dekat dengan kampus ia ngajar, jadi Randy tidak harus jauh jauh mengemudi dan selalu terburu buru untuk berangkat ngajar ke kampus.

Arya dan Yiwa pun kini sudah tiba di rumah sakit, Arya langsung membawa Yiwa ke ruangan nya, di tengah perjalanan mereka harus bertemu dengan Bella yang juga baru tiba disana.

" Selamat pagi Arya sayang " ucap Bella yang sengaja ingin memancing keributan

Namun sayang, Arya sama sekali tidak memperdulikan nya, Arya langsung menggenggam tangan Yiwa lalu melanjutkan langkah nya menuju ke ruangan nya.

Randy yang ingin menagih janji, segera menyusul Arya ke rumah sakit, sejak Arya pindah rumah, Randy sama sekali tidak bisa menghubungi nya, Randy benar benar merasa kesal, Arya seolah tidak berniat ingin menepati janji, dan ingin menjauhkan Yiwa dari nya.

Setiba nya di rumah sakit, Randy langsung menuju ruangan Arya, sejak Arya sudah resmi menjadi dokter di rumah sakit itu, Randy sudah sering mengunjungi nya, jadi sedikit banyak Randy sudah hafal letak rumah sakit itu.

,,,, CEKLEK,,,, " Suara pintu "

Arya lalu menoleh ke arah pintu, dan merasa terkejut melihat Randy yang kini sudah berdiri di pintu ruangan nya,

" Hai Bro " ucap Randy menyapa Arya, Randy sama sekali tidak melihat Yiwa yang sedang istrahat di tempat tidur ruangan Arya.

" Ada angin apa yang membawa lo kesini " tanya Arya, yang sudah bisa mengerti apa tujuan sahabat nya itu.

" Woww santai bro, gak usah buru buru, gue hanya ingin ngobrol baik baik dengan lo " jawab Randy yang selalu bersikap bahagia, ia seperti tidak pernah memiliki masalah, Yiwa pun langsung bisa mengenali suara Randy, namun ia memutuskan untuk tidak langsung keluar, ia takut membuat Arya marah, karena salah paham.

Randy pun langsung duduk di sofa ruangan Arya, jarak nya kini sudah semakin dekat dengan Yiwa, Randy bisa merasakan keberadaan Yiwa, namun perasaan nya pun ia tepiskan. lalu Arya pun segera menyusul duduk di samping saudara sekaligus sahabat nya itu.

" Lo ngapain repot repot kesini, Kalau ada apa-apa lu bisa telepon gue " ucap Arya, namun Randy hanya bisa senyum palsu, untuk menutupi perasaan nya yang kesal, melihat Arya yang selalu berpura pura.

" Lo itu saudara gue bro, sekaligus sudah menjadi sahabat gue, dan gue yakin lo gak akan pernah ingkari janji yang sudah lo ucapkan, gue tidak mengerti, kenapa lo harus membawa Yiwa pindah rumah, apa lo sengaja untuk menjauhkan Yiwa dari gue, lo tau sendiri perasaan gue bagaimana, gue jatuh cinta bro dengan Yiwa, tapi kenapa lo sejahat ini, gue sudah jujur tentang perasaan gue, tapi kenapa lo malah nikahin Yiwa yang sama sekali tidak lo cintai " ucap Randy, membuat Arya sedikit kwatir Yiwa akan mendengar percakapan mereka.

" Lo tenang dulu, gue bisa jelaskan " jawab Arya yang berusaha untuk menahan Randy untuk tidak mengeluarkan semua uneg uneg nya.

" Bagaimana gue bisa tenang, gue bahkan sama sekali tidak bisa menghubungi lo, apa lo sengaja, ingat bro lo sudah janji untuk membiarkan gue mendekati Yiwa, lo sendiri yang sudah bilang pernikahan ini hanya pernikahan kontrak, dan lo sama sekali tidak mempunyai perasaan apa-apa untuk Yiwa, tapi kenapa lo malah membawa Yiwa pergi " ucap Randy, mengeluarkan semua perasaan nya, randy yang selalu bersikap blak-blakan membuat Arya menggarut kepala nya yang tidak gatal, Arya sudah bisa membayangkan bagaimana perasaan Yiwa.

Yiwa yang mendengar ucapan Randy sangat merasa terkejut, padahal mereka sudah berjanji untuk tidak membiarkan siapa pun tahu tentang pernikahan kontrak mereka, tapi kenapa Arya sama sekali tidak pernah menepati janji nya, bahkan menyerah kan dirinya untuk lelaki lain, spontan air mata Yiwa mengalir, Yiwa berusaha untuk menahan tangis nya, ia tidak menyangka, ia harus menikahi lelaki kejam seperti Arya.

" Kenapa lo diam saja? apa ada yang lo tutupin dari gue," tanya Randy, tetapi Arya tetap tidak bisa menjawab pertanyaan nya.

Randy yang sudah sangat merasa kesal, memutuskan untuk meninggalkan Arya, ia takut kehilangan kendali, bagaimana pun ia tidak ingin bermusuhan dengan saudara nya itu.

Melihat Randy yang sudah jauh dari ruangan nya, Arya lalu menyusul Yiwa dan benar saja apa yang Arya kwatirkan benar benar terjadi, Arya kini melihat Yiwa yang sedang duduk di atas kasur nya sedang menangis.

" Yiwa " panggil Arya dan perlahan mencoba mendekati Yiwa

" Tuan tidak usah berpura pura lagi, lebih baik tuan ceraikan saja aku sekarang, aku bukan wanita murahan yang bisa seenak nya tuan serahkan untuk lelaki lain " ucap Yiwa yang tidak bisa untuk menahan tangis nya, Arya sama sekali tidak tega untuk melihat nya.

" Tolong dengarkan aku dahulu, kamu salah paham, apa yang kamu dengarkan tidak seperti apa yang kamu pikirkan, aku bisa jelaskan " ucap Arya kembali, namun di bantah oleh Yiwa, Yiwa benar benar sangat sakit hati dengan Arya, Yiwa langsung berlari pergi dan menuju terminal untuk pulang ke kampung halaman nya, Arya yang memiliki jadwal operasi sama sekali tidak bisa mengejar Yiwa, ia mengira Yiwa akan pulang kerumah mereka.

" Ahh Sial " ucap Arya sambil mengacak acak rambut nya, melihat Yiwa yang berlari sambil menangis pergi meninggalkan nya.

Hal yang tidak di inginkan pun terjadi, Yiwa harus bertemu kembali dengan Bella, melihat Air mata yang mengalir di wajah Yiwa membuat Bella punya kesempatan untuk bermain dengan Yiwa.

" Upsss,,, kayak nya ada yang lagi sakit hati " ucap Bella, namun tidak di hirau kan oleh Yiwa, Yiwa pun kembali ingin melanjutkan langkah nya, namun Bella segera menahan tangan Yiwa

" Asal kamu tau, Arya sama sekali tidak pernah mencintai kamu, aku tau alasan dia menikahi kamu, sampai detik ini wanita yang ada di hati Arya hanya aku, dan kamu tidak akan pernah bisa menggantikan aku, dasar gadis malang, Arya hanya menjadikan kamu pelampiasan, asal kamu tau aku dan Arya sudah sering menghabiskan malam bersama, jadi bagaimana mungkin dia bisa melupakan aku " ucap Bella kembali, membuat hati Yiwa semakin perih, meski ia belum mencintai Arya, namun mendengar lelaki yang kini sudah menjadi suami nya, sangat menyakitkan mengetahui jika Arya sudah sering tidur bersama dengan Bella, Yiwa pun langsung mengehempaskan tangan nya, lalu kembali berlari sambil menangis meninggalkan Bella, Bella lalu tersenyum licik dan ia benar banar sangat merasa puas membalas rasa malu yang ia rasakan kini sudah terbalas untuk Yiwa.

Terpopuler

Comments

Suli Kah

Suli Kah

kasihan Yiwa harus menerima kenyataan pahit ini..

2023-06-25

0

Irnaningsih

Irnaningsih

jaht nya

2020-09-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!