Sepanjang perjalanan Yiwa hanya bisa menangis, apa salah nya jika ia tidak dandan, dan hanya memakai baju yang biasa saja, kenapa harus di jadikan untuk bahan hinaan, yang sungguh sangat melukai hati nya.
" Kamu kenapa menangis Yiwa " tanya pak Rudi yang sedari tadi merhatikan Yiwa menangis duduk di samping nya.
" Tidak kenapa napa kok pa, aku hanya merindukan orang tua ku di kampung," jawab Yiwa berbohong.
" Kamu tidak usah menangis, mereka pasti baik baik saja, cukup kamu doakan, agar semua sehat dalam lindungan tuhan " jawab pak Rudi yang merupakan seumuran dengan Ayah nya.
" Iya pak " jawab Yiwa singkat, dan mereka pun melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.
Setelah tiba di rumah, Yiwa langsung menghubungi Ibu nya, untuk menceritakan semua pengalaman nya, kecuali Bella yang selalu menghina dirinya.
Rasa rindu Yiwa pun kini terobati, setelah mendengar suara Ayah dan ibu nya, dan juga Yanti adek tersayang nya
" Tidak masalah, kamu harus kuat Yiwa, kamu tidak usah mikirin omongan Bella, kamu pasti bisa " ucap Yiwa, untuk menyemangati diri sendiri
Merasa cukup lelah, Yiwa pun memutuskan untuk istrahat sebentar, setelah mendapat kabar dari Tati, keponakan Arya akan datang dan tinggal disana, jadi Yiwa akan menambah menu dan porsi masakan nya.
Saudara Arya bernama Randy tidak kalah tampan dengan Arya, Randy yang berprofesi sebagai dosen di Singapura, akan berencana untuk menetap di Jakarta, namun untuk sementara orang tua Arya meminta Randy untuk tinggal bersama, agar Arya tidak terlalu sering untuk menghabiskan waktu sendiri.
" Apa kamu sudah pernah bertemu dengan tuan Randy " tanya Yiwa kepada Tati, yang kini sedang membantu dirinya di dapur
" Sudah, Tuan Randy tidak kalah tampan dengan tuan Arya, hanya saja tuan Randy sedikit playboy, tidak seperti tuan Arya yang selalu setia dengan mantan mantan pacar nya " jawab Tati yang sedang fokus mengupas kentang sayur kesukaan Randy.
" Palyboy kan juga manusia, jadi masalah nya dimana " sambung Yiwa
" Iya sih, tapi sebenar nya tuan Randy juga lelaki baik, selama aku kenal dia, dia tidak pernah macam macam, dan juga selalu bersikap sopan " sambung Tati, mengenalkan sedikit tentang Randy untuk Yiwa dan Yiwa pun hanya mengangguk.
Hari pun semakin gelap, Yiwa kini sudah selesai menyiapkan masakan nya, ibu Lastri dan pak Yono pun kini sudah tiba di rumah, mereka sengaja cepat pulang untuk menunggu kedatangan Randy.
Suara mobil pak Rudi pun terdengar jelas di telinga, bu Lastri dan pak Yono pun segera keluar rumah untuk menyambut kedatangan keponakan mereka.
" Assalamualaikum Om, tante " ucap Randy yang kini sudah berada di rumah bu Lastri dan pak Yono
" Walaikumsalam, Randy, wah, kamu semakin tampan saja, " jawab pak Yono sambil memeluk Randy dengan erat.
" Jelas dong om, keponakan siapa dulu, " sambung Randy dengan bangga.
" Hmmm,, sudah sudah ayo masuk,, ohh iya Randy, bagaimana kabar papa dan mama kamu, apa mereka baik baik saja? " tanya bu Lastri sambil berjalan beriringan menuju ruang keluarga
" Alhamdulillah papa dan mama sehat tan, mereka juga kirim salam untuk om, tante dan juga Arya, tidak lama lagi mungkin mereka akan nyusul, Tania masih sekolah, jadi mereka tidak bisa ikut sekarang " jawab Randy menjelaskan
" Nanti kalau kamu ngabrin orang tua kamu, sampai kan juga salam om dan tante, dan kami sangat menunggu kedatangan mereka " jawab pak Yono yang juga merindukan kakak perempuan satu satu nya ( Mama Randy )
" Iya om, ngomong ngomong Arya dimana tan, dari tadi Aku belum melihat batang hidung nya " tanya Randy, yang juga kebetulan sangat dekat dengan Arya
" Arya masih di rumah sakit, sebentar lagi juga pulang, ya sudah kamu beresin barang barang kamu dulu, nanti kita makan malam bersama " ucap bu Lastri, lalu meminta Tati untuk mengantar kan Randy ke kamar nya.
Setelah tiba di kamar, Randy yang sudah terbiasa dengan kebersihan dan kerapian itu pun langsung merapikan baju baju nya ke lemari, lalu membersihkan diri di kamar mandi, sebagai lelaki yang terkenal dengan julukan playboy, Randy pun selalu memperhatikan penampilan nya, Randy selalu terlihat rapi dan tampan, jadi wajar saja banyak wanita yang tergoda dengan nya.
Semua sudah berkumpul di meja makan, Arya yang belum mengetahui kehadiran Randy pun hanya bersikap biasa, Arya masih kepikiran dengan ucapan nya yang sudah melukai hati Yiwa.
" Selamat malam semua " ucap Randy, yang baru akan bergabung dengan mereka, spontan Arya merasa terkejut, melihat Randy yang kini sudah duduk di samping nya.
" Randy, kapan lo disini " tanya Arya yang masih merasa bingung
" Kenapa, apa lo gak suka lihat gue disini?" tanya Randy kembali
" Bukan begitu maksud gue, biasanya lo juga ngasih kabar, ini tumben tumben nya lo datang seperti jelangkung " jawab Arya yang memang sangat akrab dengan nya
" Kali ini gue gak akan jadi jelangkung yang datang sebentar, gue akan menetap bro, jadi lo siap siap saingan dengan gue " jawab Randy membuat Arya hanya bisa menaikkan alis nya, soal tampang memang Arya pemenang nya, tapi menahlukkan hati wanita Randy selalu jadi pemenang utama nya.
" Sudah,, sudah,, waktu nya untuk makan, nanti makanan nya keburu dingin " ucap bu Lastri, lalu Arya dan Randy pun memberhentikan perdebatan nya
Tidak lama kemudian, dengan wajah cantik nya, Yiwa pun muncul membawa sop daging kesukaan Randy, walau hanya berpakaiaan biasa, tidak mengurangi kecantikan Yiwa, membuat Randy tidak berkedip melihat Yiwa, sedangkan Arya hanya bisa curi curi pandang dengan nya.
" Sejak kapan ada bidadari di rumah ini tan " tanya Randy, membuat Yiwa salah tingkah, dengan tatapan Randy yang sangat menggoda
" Sudah tanta bilang, kamu tidak akan menyesal untuk tinggal disini, selain cantik Yiwa juga pintar masak, Arya saja sampai nambah nambah, bahkan Arya sampai minta Yiwa antar makan siang untuk nya ke rumah sakit " ucap bu Lastri membuat Arya tersedak yang kini sudah menguyah makanan nya.
" Apa benar begitu Arya " tanya Randy yang ingin menggoda Arya, dan Arya pun hanya melanjutkan makan nya, tanpa menjawab pertanyaa Randy yang ingin menjebak nya
Merasa malu, Yiwa pun lalu pergi kembali ke dapur, tatapan Randy benar benar membuat nya tidak nyaman, bu Lastri hanya bisa senyum getir yang bisa menjamin akan ada nya saingan ketat antara anak nya dan keponakan nya yang sangat tampan.
Mereka pun kini sudah selesai melahap makan malam yang sudah di hidangkan oleh Yiwa, Randy benar benar memuji masakan Yiwa yang mampu membuat nya makan lahap hingga makan nambah.
" Kalau rasa nya begini, wajar saja Arya minta jasa antar makanan ke rumah sakit " ucap Randy yang selalu ingin menggoda Arya, membuat bu Lastri dan pak Yono tertawa melihat wajah Arya yang kini memerah karena malu, dengan cepat Arya pun meninggalkan papa dan mama nya bersama Randy yang jelas tidak berpihak dengan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Suli Kah
ayo Arya jangan kalah bersaing dengan Randy
2023-06-25
0
Eti Guslidar
arya maluuuu... hah hah
2020-10-13
0
Aliya Winata
lnjut... thor
2020-09-30
0