BAB 13

Dua Minggu berlalu, Yiwa dan Arya pun melangsungkan pernikahan mereka, Orang tua Yiwa dan Yanti kini sudah berada di Jakarta, rasa bahagia jelas terukir di raut wajah mereka.

" Selamat ya sayang, kamu akan jadi seorang istri, ibu harap kebahagiaan mendampingi pernikahan kamu dan nak Arya, ibu sangat bahagia, melihat kamu yang sudah tumbuh dewasa, dan akan menikah " ucap bu Santi ( Ibu Yiwa ).

" Iya bu, doa kan pernikahan Yiwa agar menjadi keluarga yang bahagia, selalu restui setiap langkah Yiwa, maaf Yiwa belum bisa membahagiakan ayah dan ibu " ucap Yiwa menahan air mata nya, tidak tega rasanya harus membohongi kedua orang tua nya, yang sangat merasa bahagia atas pernikahan nya.

" Pasti sayang, restu ibu selalu mengiringi mu, pesan ibu selalu berbakti dengan suami mu nanti, jadi lah istri yang sholeh dan menantu yang baik untuk mertua mu " sambung bu Santi dan Yiwa pun langsung memeluk ibu nya dengan erat

Selesai berdandan, Yanti yang menjadi pengawal pengantin wanita, mengiringi kakak nya menuju penghulu untuk melangsung kan ijab kabul, suasana begitu tegang, pernikahan tanpa cinta dan hanya sebatas nikah kontrak, tentu sangat membuat Yiwa merasa tidak bahagia, namun semua sudah terlanjur terjadi, Yiwa bertekad untuk selalu mempertahankan pernikahan nya apa pun yang akan terjadi.

Seluruh tamu undangan merasa pangling dengan kecantikan Yiwa, bahkan Arya dan Randy menatap Yiwa sampai tidak mengedipkan mata sekalipun, membuat Yiwa sedikit salah tingkah.

Tidak menunggu lama, terdengar kata "Sah" dari saksi, pertanda Yiwa kini sudah resmi menjadi istri Arya secara hukum dan agama, namun sayang sekali Arya hanya menjadikan pernikahan nya untuk kebaikan diri sendiri, tanpa berfikir panjang apa yang akan terjadi dengan keputusan yang sudah ia perbuat.

Tampak sekilas, Arya dan Yiwa merupakan pasangan yang sangat serasi, Pelaminan yang indah, dekorasi yang mewah, serta gaun yang indah, seakan membuat mereka begitu saling mencintai, namun tidak ada yang tau, mereka bersandiwara begitu sempurna, dan berhasil membuat semua orang percaya tanpa curiga sedikit pun atas rencana yang sudah mereka rahasiakan, termasuk Bella yang juga hadir di pernikahan mereka, membuat Arya sedikit merasa bahagia, melihat wajah Bella yang merasa cemburu, persis yang pernah ia rasakan dahulu.

" Gue belum menyerah sampai disini, status lo tidak bisa menghentikan langkah gue, dan gue tidak peduli dengan wanita yang menjadi istri lo " ucap Bella sambil memeluk Arya di pelaminan, membuat keadaan semakin tegang dan panas, Randy yang menyaksikan itu pun hanya bisa tersenyum pahit, Randy yang begitu mengenal Bella tentu sangat tau semua sifat yang Bella miliki.

Sementara orang tua Arya merasa malu denga orang tua Yiwa, apa yang akan di pikirkan oleh besan nya itu, melihat wanita lain yang berani memeluk pengantin pria dengan mesra di hadapan pengantin wanita dan seluruh tamu undangan.

" Lo apa apa an sih, lo gak pantas berbuat seperti ini, tolong hargai perasaan wanita yang kini sudah menjadi istri gue " ucap Arya sambil menggengam tangan Yiwa.

Bella yang merasa malu, langsung bergegas meninggalkan pelaminan, dan memutuskan untuk langsung pulang, lagi lagi Arya merasa menang, berhasil membuat Bella merasa malu di depan para tamu undangan, Arya sungguh sangat sakit hati dengan perbuatan Bella, yang sudah berani menghianati cintanya, dan memutuskan untuk menikah dengan lelaki lain, tanpa sepatah kata pun dan tanpa sebuah penjelasan.